You are on page 1of 10

Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

BAB II
GAMBARAN UMUM
LOKASI PEKERJAAN

2.1. Administrasi
Kecamatan Pakis merupakan salah satu daerah dari 33 kecamatan di wilayah
Kabupaten Malang. Secara administrasi wilayah Kecamatan Pakis memiliki luas
keseluruhan 53,62 km2 atau sekitar 1,8% dari total luas Kabupaten Malang. Terbagi
atas 15 Desa diantaranya adalah :
a. Desa Sekarpuro
b. Desa Ampeldento
c. Desa Sumberkradenan
d. Desa Kedungrejo
e. Desa Banjarejo
f. Desa Pucangsongo
g. Desa Sukoanyar
h. Desa Sumberpasir
i. Desa Pakiskembar
j. Desa Pakisjajar
k. Desa Bunutwetan
l. Desa Asrikaton
m. Desa Saptorenggo
n. Desa Mangliawan
o. Desa Tirtomoyo
Sebaran wilayah administrasi Kecamatan Pakis dapat dilihat pada Gambar 2.1

Laporan Pendahuluan
2-1
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

Gambar 2. 1. Peta Administrasi Kecamatan Pakis

2.2. Kondisi Fisik Dasar


2.2.1. Geografis
Kecamatan Pakis terletak diantara 112,4018 Bujur Timur sampai 112,4507 Bujur
Timur dan 7,5956 Lintang Selatan sampai 7,5621 Lintang Selatan. Batas-batas
wilayah nya adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kecamatan Singosari
 Sebelah Timur : Kecamatan Jabung
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tumpang
 Sebelah Barat : Kota Malang

Laporan Pendahuluan
2-2
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

Topografi Kecamatan Pakis umumnya merupakan dataran. Detail klasifikasinya


dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1. Klasifikasi Desa, Letak Geografi, Topografi dan Desa Relatif
Terhadap Hutan Tahun 2017

2.2.2. Hidrografis
Sungai-sungai maupun mata air yang mengalir mempunyai pengaruh yang besar
bagi perekonomian yang agraris didaerah ini yaitu :
 Kali Brantas
Salah satu mata air terbesar yang menjadi tumpuan masyarakat setempat untuk
pemenuhan akan kebutuhan air baku.
 Kali Wendit
Merupakan anak Sungai Brantas dan mengalir di Kecamatan Pakis.
 Sumber Wendit dan Sumber Wendit Lanang
Merupakan mata air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku
terutama air minum di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
2.2.3. Jenis Tanah
Jenis tanah penting untuk diketahui terutama usaha pengembangan budidaya
pertanian. Dilihat dari tekstur tanahnya, maka jenis tanah yang ada adalah tanah
aluvial dan juga mediteran.

Laporan Pendahuluan
2-3
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

2.2.4. Geologi
Jenis batuan induk merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan daya
dukung tanah terhadap beban di atasnya. Kondisi geologi di wilayah Kecamatan
Pakis terdiri dari berbagai macam batuan induk, antara lain meliputi :
 Tufa Malang (Qvtm) di permukaan didominasi oleh sebaran tufa yang
keadaannya melapuk menengah - tinggi. Tufa; putih keabuan-coklat terang,
berbutir pasir halus-kasar, terdiri dari komponen mineral hitam, oksida besi dan
kaca gunung api, setempat mengandung kerikil batuan andesitik dan batu
apung serta mengandung sisa tumbuhan, kurang padu, mudah pecah, tebal
lapisan 2,00 - 5,00 m. Tebal tanah pelapukan umumnya 1,00 - 2,80 m, berupa
lanau lempungan,coklat kemerahan, teguh, plastisitas sedang - tinggi, di
beberapa tempat nilai penetrometer saku (qu) 2,00 - 2,80 kg/cm2 dan nilai
tekanan konus 13,00 - 25,00 kg/cm2. Hasil analisa laboratorium mekanika
tanah dari contoh tanah lanau lempungan di permukaan pada beberapa lokasi
adalah : Gs = 2,622 - 2,708; gm = 1,190 - 1,488 g/cm3 ; Wn = 34,19 - 36,85%;
Group simbol MH; C = 0,115 - 0,295 kg/c m2; f = 23,35 - 24,37°. Secara
umum formasi ini mempunyai tingkat kekuatan tanah dan batuan rendah.
 Endapan Gunung Api Buring (Qpvb) di permukaan didominasi oleh sebaran
batu pasir tufaan, berselingan dengan konglomerat. Batu pasir tufaan;
umumnya melapuk tinggi-menengah, kuning kecoklatan, berbutir pasir halus-
kasar, berkomponen felspar, batu apung dan kaca gunung api, kurang padu,
mudah hancur. Konglomerat; umumnya melapuk tinggi-menengah, kuning
keabuan, berbutir pasir kasar-kerakal, membundar tanggung, berkomponen
andesit, basal, batu apung, kuarsa dan kaca gunung api, masa dasar tufa pasiran
kasar, kurang padu, mudah lepas-agak padat. Tebal singkapan 0,20 - 1,00 m.
Secara umum formasi ini mempunyai tingkat kekuatan tanah dan batuan
rendah Tanah pelapukan dari batuan umumnya berupa lanau pasiran setempat
kerikilan, kalabu kecoklatan, lunak - teguh, plastisitas rendah - sedang di
beberapa tempat nilai penetrometer saku (qu) 2,25 - 3,00 kg/cm2 dan tebal
lapisan rata - rata 1,00 m.
2.2.5. Klimatologi
Seperti juga daerah tropis lainnya, iklim yang ada berupa iklim tropika dengan 2
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada umumnya musim
kemarau jatuh pada bulan April hingga bulan Oktober, sedangkan musim hujan
terjadi antara bulan Oktober hingga bulan April.
Pada Tahun 2017, suhu udara rata-rata relatif sedang berkisar antara 18,5ºC-32,1
ºC. Kelembaban udara rerata 72% hingga 91%. Curah hujan rata-rata berkisar 0
mm sampai dengan 478 mm. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus,
sedangkan pada bulan Januari adalah puncak hujan.

Laporan Pendahuluan
2-4
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

Tabel 2.2. Data Klimatologi Menurut Unsur Klimatologi dari Pos Lanud
AR. Saleh Tahun 2017

Laporan Pendahuluan
2-5
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

Lanjutan Tabel 2.2

Laporan Pendahuluan
2-6
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

Lanjutan Tabel 2.2

Sumber : Kabupaten Malang Dalam Angka 2018

2.3. Kependudukan
Data kependudukan merupakan salah satu data pokok yang sangat diperlukan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan karena penduduk merupakan obyek
sekaligus subyek pembangunan. Fungsi obyek bermakna penduduk menjadi target
dan sasaran pembangunan yang dilakukan oleh penduduk, dan fungsi subyek
bermakna penduduk adalah pelaku tunggal dari sebuah pembangunan. Kedua fungsi
tadi diharapkan berjalan seiring dan sejalan secara integral. Berdasarkan hasil
Registrasi Penduduk akhir tahun, jumlah Penduduk Kecamatan Pakis pada tahun
2016 tercatat sebesar 153.711 jiwa dengan tingkat kepadatan 2.864 orang/km2.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa 50,36 persen
adalah penduduk laki-laki dan 49,64 persen adalah penduduk perempuan dengan
angka sex ratio sebesar 100,00 persen.

Laporan Pendahuluan
2-7
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

Tabel 2.3. Luas Desa/Kelurahan, Kepadatan Penduduk dan Keluarga,


Tahun 2016

2.4. Sosial Dan Pendidikan


Pendidikan dianggap sebagai suatu cara yang efektif untuk meningkatkan
pembangunan, karena itulah negara-negara berkembang mencurahkan perhatian yang
cukup besar terhadap perluasan pendidikan. Demikian juga pada beberapa
kesempatan kerja sebagai kebutuhan hidup, menyaratkan jenjang pendidikan tertentu
untuk aktivitasnya. Dengan taraf pendidikan tertentu seseorang dapat
memenuhi/menimbulkan rasa harga dirinya. Pendidikan pada hakekatnya merupakan
usaha sadar manusia untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan
kemampuannya. Oleh karenanya dewasa ini masyarakat sudah menganggap
pendidikan sebagai suatu kebutuhan dan pendidikan sudah menjadi simbul status
sosial (title minded) dan merupakan sarana yang diharapkan mampu menyelesaikan
banyak permasalahan. Sejalan dengan permasalahan tersebut maka peningkatan
partisipasi sekolah penduduk harus diimbangi dengan peningkatan sarana fisik
pendidikan dan tenaga guru yang memadai. Rasio murid taman kanak-kanak
terhadap sekolah sebesar 64,43 yang berarti untuk setiap sekolah membimbing
sebanyak 65 orang siswa taman kanak-kanak di Kecamatan Pakis. Hal ini
menggambarkan beban sekolah untuk memberikan pendidikan dasar cukup berat,
namun dilain pihak rasio ini menunjukkan perkembangan di bidang pendidikan
karena animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada jenjang pra sekolah
semakin meningkat. Pada periode yang sama, rasio murid sekolah dasar terhadap

Laporan Pendahuluan
2-8
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

sekolah masing-masing sebesar 232 orang/sekolah untuk sekolah negeri dan 178
orang/sekolah untuk sekolah swasta. Berikutnya rasio murid Sekolah Menengah
Pertama Negeri sebesar 196 orang/sekolah, rasio murid Sekolah Menengah Pertama
Swasta sebesar 89 orang/sekolah, rasio murid Sekolah Menegah Atas Swasta sebesar
195 orang/sekolah.

2.5. Kesehatan
Pembangunan sektor kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan yang
berlangsung, bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus diimbangi dengan
penyediaan sarana kesehatan sebagai tempat rujukan bilamana masyarakat
mengalami gangguan kesehatan. Sarana kesehatan tersebut berupa penyediaan sarana
Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan lain-lain. Kemudian
sebagai penunjang adalah pengadaan tenaga kesehatan.
Dari beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Pakis proporsi terbesar
adalah Posyandu yaitu sebanyak 134 lokasi. Hampir semua RW atau paling tidak
dusun di Kecamatan Pakis mempunyai Posyandu yang diharapkan aktif melakukan
kegiatan terutama penanganan/ pemantauan kesehatan ibu dan balita.
Fasilitas yang lain antara puskesmas/pustu sebanyak 3 buah. Berikutnya tempat
praktek dokter sebanyak 18 buah, polindes sebanyak 15 buah dan tempat praktek
bidan sebanyak 37buah. Sedangkan untuk tenaga medis di Kecamatan Pakis terdapat
sebanyak 16 dokter, 25 mantri, 42 bidan, 17 dukun bayi terlatih dan 0 dukun bayi
belum terlatih.
Dengan karakteristik penduduk Kecamatan Pakis yang memiliki struktur umur
penduduk berusia muda, maka perlu adanya pengendalian kelahiran melalui gerakan
KB nasional. Pada Tahun 2016, jumlah Pasangan Usia Subur di Kecamatan Pakis
sebanyak 28.099 pasangan dengan peserta KB Aktif sebanyak 21.066 pasangan atau
mencapai 77,90 persen.
Keputusan untuk ber-KB dan pemilihan jenis kontrasepsi kemungkinan dipengaruhi
oleh faktor jumlah anak, pendidikan, kegiatan ekonomi, budaya setempat dan nilai
anak. Ekspetasi jenis kontrasepsi yang digunakan adalah suntik yaitu sekitar 11.440
pasangan. Dan urutan berikutnya adalah cara Pil (sekitar 3.340 pasangan), IUD
(3.340 pasangan), susuk (1.540 pasangan), dan sisanya mengunakan kondom dan
MOP/MOW.

2.6. Agama
Beragamnya agama yang dianut oleh masyarakat menggambarkan toleransi
kehidupan beragama. Penduduk Kecamatan Pakis menganut berbagai keyakinan
yang hidup berdampingan secara damai. Seperti halnya agama yang dianut oleh
sebagian besar penduduk Indonesia, penduduk Kecamatan Pakis sebagian besar
memeluk agama Islam yaitu 149.650 jiwa. Berikutnya agama Kristen 2.615 jiwa
serta agama Katolik 1.254 jiwa.
Sarana yang dimiliki untuk menunjang kehidupan beragama terlihat dari banyaknya
sarana ibadah. Sejalan dengan banyaknya penganut agama Islam, jumlah sarana
ibadah terbanyak adalah masjid dan surau/ langgar yang dapat dijumpai pada setiap

Laporan Pendahuluan
2-9
Rencana Program Konservasi Sumber Mata Air Wendit

desa di Kecamatan Pakis. Jumlah masjid dan langgar yang berada di Kecamatan
Pakis masing-masing tercatat sebanyak 90 buah dan 493 buah.

Tabel 2.4. Jumlah Pemeluk Agama dan Kepercayaan di Kecamatan Pakis,


Tahun 2016

Laporan Pendahuluan
2-10

You might also like