Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Nama : Indra Sakti
NIM : 201411286
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2016
DAFTAR ISI
A. Definisi .................................................................................................................... 1
B. Tahapan ................................................................................................................... 1
C. Asumsi Dasar .......................................................................................................... 2
D. Kondisi Dalam Penerapan Asumsi .......................................................................... 2
E. Manfaat ................................................................................................................... 2
F. Kelebihan dan Kekurangan ..................................................................................... 3
G. Tingkatan Aktivitas Biaya ....................................................................................... 4
H. Perbedaan Sistem Biaya Tradisional dengan ABC ................................................. 6
ii
A. Definisi
Activity based costing telah dikembangkan pada organisasi sebagai suatu
solusi untuk masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan baik oleh
sistem biaya tradisional. Berikut ini adalah beberapa definisi yang di
kemukakan beberapa ahli mengenai activity based costing :
1. Menurut Amin Widjaja (1995), activity based costing tidak hanya
memberikan kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, tetapi juga
memberikan kalkulasi apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana
mengelolanya, sehingga juga dikenal sebagai sistem manajemen yang
pertama.1
2. Menurut Supriyono (2002), activity based costing merupakan sistem yang
terdiri dari 2 tahap yaitu pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas,
dan kemudian kedua adalah melacak biaya ke berbagai produk.2
3. Menurut Mulyadi (2007), activity based cost system adalah sistem
informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk memotivasi personel
dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui
pengelolaan aktivitas.3
Dari beberapa pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa activity based
costing merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan informasi harga
pokok produk secara efektif dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber
daya dalam setiap aktivitas untuk menghasilkan produk.
B. Tahapan
Menurut Supriyono (2002:231) ada 2 tahap pada ABC System, tahap
pertama terdiri dari 4 langkah yakni penggolongan ke berbagai aktivitas,
pengasosiasian berbagai biaya dengan berbagai aktivitas, penentuan kelompok
biaya yang homogen (cost pool) dan penentuan tarifkelompok (pool rate).
Sedangkan pada tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk.
1
Tunggal, Amin Widjaja. 1995. Activity-Based Costing : Untuk Manufakturing dan Pemasaran.
Jakarta: Harvarindo. hal.27
2
Supriyono. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi. Edisi Dua. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta. hal.230
3
Mulyadi. 2007. Activity-Based Cost System. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. hal.40
E. Manfaat
Menurut Cooper dan Kaplan (1991), terdapat tiga manfaat Activity
Based Costing systems bagi manajemen perusahaan.6
1. Improved Decision
Perhitungan biaya produk dengan menggunakan Activity Based Costing
systems menghasilkan informasi yang lebih akurat, sehingga manajemen
perusahaan dapat mengambil keputusan dengan tepat karena terhindar dari
4
Kaplan, Robert S. and Robin Cooper. 1991. The Design of Cost System. 1st ed. New Jersey:
Prentice Hall International Inc. hal. 212
5
Supriyanto, Op.cit., hal. 247
6
Ibid, hal 276
7
Kaplan, Op.cit., hal. 276
8
Amin Widjaja, Op.cit,. hal.26
Kaplan, Robert S. and Robin Cooper. 1991. The Design of Cost System. 1st ed.
New Jersey: Prentice Hall International Inc