You are on page 1of 11

PROPOSAL PENDELEGASIAN KEPERAWATAN

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG BOUGENVILLE 2
RSUD KABUPATEN KUDUS

Disusun :
Sebagai Persiapan Supervisi Keperawatan Program
Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus
Dosen Pembimbing :
H. Masvan Yulianto, SKep.Ners, MKes.
Wahyu Yusianto, SKp.

Disusun oleh :
1. Hj. SURYATI
2. SUHARDI
3. NUR HIDAYAT
4. SENO HARTONO
5. BAMBANG DPU
6. KHAMID KHANAFI
7. ULIN NI’AM
8. ISTRIYAH
9. INDAH LESTARI
10. DESI WIJIOARTI
11. SITI YUNI ASTUTI
12. EVI MAINASHOFA
13. RUHATIN CAKRA KUSUMA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
2012
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing guna


memenuhi tugas dalam pelaksanaan peran Praktik Manajemen Keperawatan yaitu
“Pendelegasian Keperawatan” sebagai bentuk tugas pada Program Pendidikan
Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus tahun 2011 stase Manajemen Keperawatan di Ruang
Bougenville II RSUD Kabupaten Kudus.

Kudus, Juli 2012

Mengesahkan,
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

H. Masvan Yulianto, SKep. Ners, MKes. Ns. Wahyu Yusianto, SKp.

Mengetahui
Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap dan
Evaluasi Diklat RSUD
Kabupaten Kudus

H. Dody Herbowo Laksono, SKep.


PROPOSAL
KEGIATAN PELAKSANAAN PENDELEGASIAN

A. Latar belakang
Manajer dapat mengontrol staf dan waktu yang digunakan oleh staf dalam
meningkatkan produktifitas kerja. Kenyataan yang terjadi dengan waktu yang
sedikit sering ditemukan telalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
seseorang. Pada situasi tersebut maka pendelegasian dan pembagian pekerjaan
diperlukan. Delegasi dapat diartikan penyelesaian suatu pekerjaan melalui
orang lain atau dapat juga diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada
seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi (Marquis &
Huston, 1998).
Sebagai manajer perawatan, belajar untuk menerima prinsip-prinsip
pendelegasian, mereka akan menjadi lebih produktif dan menikmati hubungan
baik dengan staf. Mereka mempelajari bagaimana pendelegasian dengan
memikirkan tujuan, tentang proses delegasi tersebut, dengan melakukan
perencanaan untuk pendelegasian secara cermat dengan memperoleh
informasi tentang pengetahuan perawat klinik, dengan merencanakan dan
mengimplementasikan komunikasi interpersonal yang efektif dan mau
mengambil resiko (Nursalam, 2002).
Pelimpahan/delegasi asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat
tidak mudah dilakukan, karena menyangkut pemberian suatu perintah kepada
orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat meyakini
bahwa mereka dapat memberikan pelimpahan dengan baik kepada staf dalam
asuhan keperawatan, tetapi mereka sering menemukan bahwa pelimpahan
tugas tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan kurangnya
rasa percaya diri kepada seseorang yang menerima pelimpahan (Nursalam,
2002).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendelegasian diharapkan mahasiswa mengaplikasikan
pendelegasian keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendelegasian tugas diharapkan:
a. Mahasiswa mampu mengetahui pendelegasian tugas
b. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dari pendelegasian
c. Mahasiswa mampu mengetahui proses komunikasi dalam
pendelegasian.
d. Mahasiswa mampu mengetahui alasan pendelegasian
e. Mahasiswa mampu mengetahui ketidakefektifan dalam pendelegasian
tugas

C. Tempat dan waktu


a. Hari/ Tanggal : Jum’at, 29 Juni 2012
b. Waktu : 08.30 s/d selesai
c. Tempat : di Ruang Bougenville II RSUD Kabupaten Kudus

D. Sasaran
a. Kepala Ruang
b. Ketua Tim

E. Pengorganisasian
Kepala Ruang : Nur Hidayat, SKep.
Ketua Tim : Khamid Khanafi, SKep.
Evi Mainashofa, SKep.
Indah Lestari, SKep.
Perawat Pelaksana : 1. Hj. Suryati, SKep.
2. Desi Wijioarti, SKep.
3. Seno Hartono, SKep.
4. Istriyah, SKep.
5. Bambang DPU, SKep.
6. Suhardi, SKep.
7. Ulin Ni’am, SKep.
8. Siti Yuni Astuti, SKep.
9. Ruhatin Cakra Kusuma, SKep.
Lampiran
PENDELEGASIAN

A. Pengertian
Pendelegasian merupakan elemen utama dari fungsi pengarahan dari
manajemen keperawatan. Pendelegasian merupakan kompetensi dari
manajemen yang efektif, dimana manajer perawatan dapat melakukan
tugasnya melalui kerja bawahannya (Swanburg, 2001:257).
Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi
untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi
dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengertian kerja yang
berkaitan dengan pemastian tugas.
Menurut Swanburg (2001), cara-cara bagi perawat agar berhasil dalam
pendelegasian adalah sebagai berikut :
1. Latih dan kembangkan staf
2. Perencanaan
3. Control dan koordinasikan pekerjaan staf
4. Kunjungan staf secara periodic, bicarakan masalah moral yang potensial,
ketidak setujuan dan kemarahan-kemarahan.
5. Koordinasikan untuk mencegah duplikasi usaha
6. Pecahkan masalah dan pikirkan ide-ide baru, tekankan agar stafnya dapat
memecahkan masalahnya sendiri.
7. Terima pendelegasian sesuai dengan yang diinginkan
8. Tetapkan tujuan dan sasaran yang spesifik
9. Ketahui kapasitas dan kemampuan staf, dan berikan tugas dan tanggung
jawab yang sesuai kepada staf.
10. Kesepakatan terhadap standar kinerja
11. Berikan sesuai minat
12. Kaji hasilnya
13. Berikan penghargaan yang tepat
14. Jangan ambil kembali tugas yang telah didelegasikan
B. Dasar Pendelegasian
Pendelegasian itu sangat penting baik hidup dan kerja setiap organisasi
dengan alasan-alasan mendasar berikut dibawah ini:
1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain,
sesuatu yang hanya dapat diwujudkan melalui pendelegasian,
2. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, kewajiban dan pertanggung jawaban kepada bawahan
demi kepastian tanggung jawab tugas ( agar setiap individu peserta
organisasi berfungsi secara normal)
3. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan
baik tanpa kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
4. Dalam pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, kewajiban dan pertanggung jawaban yang sekaligus
“menuntut” adanya kerja yang pasti dari bawahan.
5. Dalam pendelegasian pemimpin memberi tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, kewajiban dan pertanggung jawaban yang sepadan bagi
pelaksanaan kerja sehingga bawahan dengan sendirinya dituntun untuk
bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kerja

C. Konsep Pendelegasian
5 konsep dasar yang mendasari efektiftas dalam pendelegasian :
1. Delegasi bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi
suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang.
Perawat primer menyusun tujuan tindakan keperawatan pada klien.
Tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan atau rencana dilimpahkan
kepada staf yang sesuai atau menguasai kasus yang dilimpahkan,
kemudian perawat primer memberikan wewenag kepada perawat assosiat
untuk mengambil semua keputusan menyangkut keadaan klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut harus meliputi:
a) Pengkajian kebutuhan klien
b) Identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain
c) Mendidik dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat dilaksanakan
dengan aman dan kompeten
d) Proses menentukan kompetensi dalam membantu seseorang
e) Ketersediaan supervisi cukup oleh perawat pelaksana
f) Proses evaluasi yang terus menerus dalam membantu seseorang
g) Proses komunikasi tentang keadaan kien antara ners dan penerima
limpah
3. Proses pelimpahan membuat seseoarang melaksanakan tannggung
jawabnya mengemngangkan wewenang yang dilimpahkan dan
mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi.
Keberhasilan palimpahan ditentukan oleh :
a) Intervensi keperawatan yang dipelukan.
b) Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksakan tugas tersebut.
c) Bantuan apa yang diperlukan
d) Hasil apa yang diharapkan.
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua anggota.
Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Setelah
perawat pelaksana melaksakan tugas yang dilimpahkan, maka ners( PP)
harus menukjukkan rasa percaya kepada perawat pelaksana untuk
melakukan asuhan keperawatan secara mandiri. Jika masalah timbul,
maka ners harus selalu menanyakan’ apa yang bisa dilakukan”.
5. Penerima tugas limpah harus aktif
6. Untuk ikut terlibat aktif, maka penerima tugas limpah harus dapat
menganalisis otonomi yang dilimpahkan. Keterbukaan akan
mempermudah komunikasi antara PP dan perawat
D. Alasan Pendelegasian
Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan
1. Pencapaian tugas-tugas rutin
2. Penyelesaian tugas dimana manajer perawatan tersebut mempunyai
banyak waktu
3. Pemecahan masalah
4. Perubahan dalam penekanan pekerjaan manajer keperawatan
5. Membangun kemampuan

E. Ketidakefektifan dalam pendelegasian


Delegasi dalam praktik keperawatan professional sering ditemukan
mengalami masalah, dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara
efektif. Ketidakefektifan atau kesalahan yang sering ditemukan dapat
dibedakan menjadi 3 hal :
1. Under delegasi ( terlalu sedikit)
Manajemen keperawatan sering mempunyai asumsi jika meraka
melalukan sendiri, maka akan lebih baik dan lebih cepat dari pada harus
dilimpahkan pada orang lain keadaan ini berdampak terdapat proses
pelimpahan wewenang dimana orang yang menerima tugas limpahharus
diberikan wewenang yang sangat terbatas dan sering tidak terlalu jelas
mengenai wewenang yang harus dilakukan, sehingga tugas limpah
tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Masalah lain adalah kekhawatiran seseorang bahwa meraka tidak
mampu melalukan seperti apa yang dilakukan staf atau oatng yang
menerima delegasi, karena tanggung jawab yang diberikan hanya sedikit
dan sering merasa bosan, malas dan tidak efektif. Delegasi yang tepat
akan meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan hubungan yang
kondusif antara manajer dan staf. Misalnya, manajer sering “saya bisa
mengerjakan ini lebih baik kalau staf yang mengerjakan akan
memerlukan waktu lebih lama
2. Over delegasi (berlebihan)
Pemberian tugas limpah yang berlebihan kepada staf, akan
berdampak pengunaan waktu sia-sia hal ini disebabkan keterbatasan
manajer untuk memonitor dan menghabiskan waktu dalam tugas
organisasi sehingga staf merasa terbebani dan sering ditemukan dalam
penyalah gunaaan wewenang yang diberikan misalnya staf sering
berkata” saya tidak tahu apa yang manajer harapkan” atau “ saya lebih
senang bantuan supervisi dari manajer terus menerus
3. Improper delegasi (pelimpahan yang tidak sesuai)
Kesalahan yang ditemukan adalah kesalahan pada waktu pemberian
tugas limpah, orang yang tepat dan alasan delegasi karena hanya factor
yang suka atau tidak suka. Pelimpahan tersebut tidak akan memperoleh
hasil yang baik karena adanya kecenderungan manajer menilai pekerjaan
staf berdasarkan unsure subyektifitas

F. Prinsip Utama Pendelegasian


Supervisi dalam praktik keperawatan professional adalah suatu proses
pemberian berbagai sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan
tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi.
Supervisi dapat dibedakan menjadi 2 kategori :
1. Tugas tehnis
2. Manajerial

G. Cara pendelegasian
1. Seleksi dan susunan tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas yang harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf.
Menyusun suatu daftar secara berurutan dengan 2 kriteria:
a. Waktu yang diperlukan dan
b. Pentingnya bagi institusi

2. Seleksi orang yang tepat


Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas limpah tersebut
berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya. Tepat tidaknya anda
memilih staf, tergantung dari kemampuan manajer mengenal kinerja staf,
kelebihan dan kelemahan, dan perilakuanya
3. Berikan arahan dan motivasi
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang
jelas. Pendelegasian lebih baik dilakukan secara tertulis dan ajarkan pula
bagaimana dalam melaksakan tugas limpah tersebut. Jika anda sudah siap
untuk memberikan delegasi, maka anda harus mampu menjawab
pertanyaan dibawah ini:
a) Apakah saya sudah menjelaskan alasan tentang tugas yang
dilimpahkan dan mengapa tugas ini penting dilakukan ?
b) Apakah semua tugas sudah jelas dalam otak kita? Haruskan saya
menuliskan secara rinci
c) Jika jawaban ya, dapatkah saya memberikan instruksi dan prosedur
rinci terhadap tingkatan pemahaman staf,
d) Apakah tugas yang dilimpahkan termasuk memberikan kesempatan
staf untuk berkembang dan memotivasi staf secara tepat
e) Apakah staf anda sudah mendapatkan pelatihan, pengalaman dan
ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut?
4. Lakukan supervisi yang tepat
Anda harus bisa menentukan dan apa yang perlu dilakukan supervisi dan
bantuan. Sepanjang control atau surpervisi tergantung bagaimana staf
melihatnya.
a) Over control.
Control yang terlalu berlebihan akan merusak delegasi yang diberikan.
b) Under control.
Control yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap delegasi
dimana staf akan dimana staf akan tidak produktif melaksanakan tugas
limpah dan berdampak secra signifikan terhadap hasil yang
diharapkan.

H. Keuntungan Pendelegasian
Apabila digunakan dengan tepat delegasi memiliki beberapa
keuntungan:
1. Semakin banyak tugas manajer yang didelegasikan semakin besar peluang
mereka untuk mencari dan menerima lebih banyak tanggung jawab dari
manajer tingkat yang lebih banyak tanggung jawab dari manajer tingkat
yang lebih tinggi, Jadi manajer akan mencoba mendelegasikan tidak
hanya masalah rutin, tetapi juga tugas yang memerlukan pemikiran dan
inisiatif dengan demikian mereka akan terbebani untuk berfungsi dengan
keefektifan maksimal untuk organisasi.
2. Delegasi menyebabkan karyawan menerima tanggung jawab dan
mempraktekan cara menilai hal ini bukan membantu melatih mereka,
tetapi juga memperbaiki rasa percaya diri dan kemauan untuk mengambil
inisiatif
3. Delegasi sering dapat mengarah kepada pembuatan keputusan yang lebih
baik, karena karyawan berada paling dekat dengan “tempat tindakan
dilaksanakan’ kemampuan mempunyai pandangan yang lebih jelas
mengenai fakta
4. Delegasi yang efektif juga mempercepat pembuatan keputusan waktu
yang amat berharga dapat terbuang percuma kalau kalau karyawan harus
mendapat persetujuan dari manajer sebelum membuat keputusan.
Penundaan ini dapat hilang kalau karyawan dibuat wewenang utuk
membuat keputusan yang perlu ditempat kejadian.

You might also like