You are on page 1of 2

Implementasi

Tahap implementasi asuhan keperawatan yaitu dimulai setelah penyusunan rencana intervensi kemudian
dilaksanakan tindakan keperawatan

Perawat melaksanakan tindakan keperawatan pada diagnosa penurunan curah jantung berhubungan
dengan malformasi jantung antara lain memonitor tanda-tanda vital dengan tindakan ini kita dapat
mengetahui kondisi pasien dari pernafasan, nadi, SPO2 dan suhu yang di alami pasien. Mengobservasi
kualitas dan kekuatan denyut jantung karena pasien mengalami transposition of great arteries maka
perlu dilakukan tindakan ini sehingga kita mengetahui keadaan denyut jantung

Memeriksa EKG dengan tindakan ini diharapkan kita mengetahui irama jantug dan apakah ada kelainan
pada jantung. Mengkaji capilary refill bertujuan mengetahui suplai oksigen sampai ke ujung-ujung jari.
Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat bertujuan supaya pemberian obat sesuai dengan
kebutuhan pasien dan mampu mengurangi gejalagejala yang dialami pasien. Implementasi yang
dilakukan penulis pada diagnosa pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kongesti pulmonal antara
lain memonitor tanda-tanda vital dengan tindakan ini kita dapat mengetahui kondisi pasien dari
pernafasan, nadi, SPO2 dan suhu yang dialami pasien Memberikan oksigen via nasal kanul pada pasien
dengan tujuan untuk mengurangi sesak nafas. Memberikan posisi semi fowler. Tindakan ini membantu
untuk mengurangi sesak nafas dan memberikan kenyamanan klien.

Perawat melakukan tindakan keperawatan pada diagnosa terakhir intoleransi aktivitas ber- hubungan
dengan ketidakseimbangan pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel berupa memonitor
tandatanda vital dengan tindakan ini kita dapat mengetahui kondisi pasien dari ernafasan, nadi, SPO2
dan suhu yang dialami pasien. Perawat mengidentifikasi aktivitas yang disukai pasien dengan tindakan ini
perawat mampu mengetahui akitivitas yang disukai pasien. Membantu pasien memilih posisi yang
nyaman untuk istirahat dengan tindakan ini diharapkan pasien merasakan keadaan nyaman dan tenang

Evaluasi

Perawat mengevaluasi pada diagnosa pertama penurunan curah jantung berhubungan dengan
malformasi jantung. Berdasarkan respon perkembangan yang ditunjukan oleh pasien masalah
keperawatan sudah teratasi dengan terpenuhinya kriteria hasil yang ada yaitu pasien terlihat sudah sesak
nafas dan tidak menangis lagi.

Maka intervensi dilanjutan dengan tindakan yang dilakukan monitor tanda-tanda vital, observasi kualitas
dan kekuatan denyut jantung, kaji capilary refill. Perawat mengevaluasi pada diagnosa kedua pola nafas
tidak efektif berhubungan dengan kongesti pulmonal. Berdasarkan respon perkembangan yang
ditunjukan oleh pasien. Masalah keperawatan sudah teratasi karena tidak sesak napas lagi. Maka
intervensi dilanjutkan dengan melakukan tindakan keperawatan, berikan menyuruh ibu untuk
menenangkan pasien, kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian terapi obat

Perawat mengevaluasi pada diagnosa ketiga intoleransi aktivitas berhubungan dengan


ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel. Berdasarkan respon
perkembangan yang ditunjukan oleh pasien. Masalah keperawatan teratasi karena wajah tidak membiru,
nadi sudah normal. Maka intervensi dihentikan karena keluarga pasien ingin pulang.

You might also like