You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN STROKE

Kasus :
Seorang perawat melakukan asuhan keluarga kepada keluarga Tn. D usia 56tahun, bekerja sebagai buruh serabutan, tinggal bersama
istrinya Ny. D usia 40thn dan anak nya An R 21thn, An C usia 19tahun, An. H usia 17 tahun An. G usia 15tahun dan dan An. Y usia 13
tahun . Hasil pengkajian didapatkan data Tn D sudah 2tahun mengalami stroke, keaadaannya sangat kotor dan bau pesing , bagian
bokong tampak ada decubitus.
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 06 Mei 2019 sampai dengan hari Sabtu tanggal 11 Maret 2019 di
rumah keluarga Tn. D

A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. W
2. Alamat : RT 01 RW 01 Kel. Sukamaju Kec. Tamansari,
3. Pekerjaan : Buruh
4. Pendidikan : SD
5. Komposisi Keluarga

No Nama JK Hub Dg Umur Pendidikan Pekerjaan


KK
1 Tn. D L KK 56 th SD Buruh
2 Ny.D p Istri 40 th SD Pedagang
3 An. R L Anak 21 th SMK Buruh
4 An. C L Anak 19 th SMK -
5 An. H P Anak 17 th SLTP -
6 An. G P Anak 13 th SLTP -

6. Genogram
Keluarga dari pihak Ayah Keluarga daripihak Ibu
7. Tipe Keluarga
Nuclear Family (keluarga inti) karena dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan anak.
8. Latar Belakang Budaya (suku)
a. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. D berasal dari suku Sunda dan merupakan penduduk asli di wilayah kel. Sukamaju Kec.
Tamansari Kota. Tasikmalaya
b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan Keluarga Bpk.D adalah bahasa Sunda
c. Pantangan
Dalam keluarga tidak ada pantangan apapun yang berkaitan dengan masalah kesehatan, menurut ajaran agama
yang keluarga anut, ada jenis makanan pantangan yaitu daging anjing, babi, dan kodok. Keluarga juga tidak
ada yang alergi terhadap jenis makanan tertentu.
d. Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan
Keluarga Bpk. D adalah penduduk Sunda asli, dan tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif terhadap
masalah kesehatan didalam keluarganya
e. Kesimpulan : Tidak masalah yang bertentangan dengan kesehatan
9. Agama
Keluarga memeluk agama islam dan jarang terlibat dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitarnya, terutama
Ibu D. Ibu D tidak pernah mengikuti kegiatan pengajian di RT yang diadakan setiap seminggu dua kali terutama
setelah suaminya terkena stroke. Menurut Ibu D, mereka sekeluarga jarang melaksanakan ibadah bersama seperti
sholat dll. Ibu D sering menyuruh anak-anaknya untuk sholat sehingga anak-anaknya suka melaksanakan ibadah
sholat.
10. Status Sosial ekonomi Keluarga
Sebelum terkena stroke Bpk. D bekerja sebagai Buruh, sedangkan Ibu D, Pedagang keliling sedangkan An.R,
bekerja sebagai buruh pabri, sedangkan 3 anak lainnya masih duduk dibangku sekolah. Dikarenakan bpak D
sudah tidak bekerja jadi perngasilan keluarga hanya di dapat dari Ny. D dan An. R rata – rata penghasilan Ny. D
adalah tidak tetap perbulannya. Sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan hidup sehari - harinya.
Penghasilan An.R perbulannya kurang lebih Rp. 1.200.000 Keluarga Bpk. D tidak memiliki tabungan di Bank
ataupun asuransi.

11. Aktifitas rekreasi keluarga


Rekreasi yang digunakan di dalam rumah, keluarga mengatakan biasa mengisi waktu luang dirumah dengan
menonton TV dan mengobrol bersama anak serta mengobrol dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya. Rekreasi
yang dilakukan di luar rumah, keluarga Ibu.R mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan. Sehari –
harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di rumah dan merawat Tn. D.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Riwayat perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bpk. D sekarang pada tahap keluarga dengan anak Dewasa, keluarga Bpk. D belum memenuhi tugas
perkembangan keluarga dalam hal memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar,
keluarga Tn.D masih tetap mempertahankan keintiman pasangan,u.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga merasa sudah terpenuhi, hanya saja
keluarga merasa perlu mempertahankan apa yang sudah ada untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses
berikutnya.
3. Riwayat keluarga inti
Didalam keluarga Ibu D tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti darah tinggi.DM, dll. Dalam 1
bulan terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja seperti batuk dan pilek setelah
diperiksakan kepelayanan kesehatan dapat sembuh. Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga Bpk. W semua
anggota keluarga sehat – sehat saja, tetapi Ibu D mengeluh Pada sendi-sendi terasa nyeri dan kaku pada tulang.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah sendiri, saat ini baru dibangun. Menurut Ibu D, mereka
membangun rumah sedikit demi sedikit karena biaya tidak mencukupi. Kondisin rumah terlihat berantakan karena
ada beberapa bagian yang sedang dibangun. Menurut Ibu D apabila sedang ada bagian yang sedang dibangun,
mereka biasanya tinggal di rumah orang tuanya. Jarak antara rumah Bpk. D dengan yang lainnya sangat dekat,
hanya berjarak kurang dari 1 meter. Kondisi ventilasi di rumah kurang karena masih ada beberapa jendela yang
ditutup dengan triplek, sehingga cahaya yang masuk sedikit dan pertukaran udara sangat kurang.
2. Karakteristik tetangga dan lingkungan RW
a. Adat dan Istiadat Komunitas Sekitar
Selama ini tetangga – tetangganya mempunyai kebiasaan mengikuti arisan RT, PKK dan Tahlilan, apabila ada
salah satu tetangganya yang sakit mereka saling menjenguk dan apabila ada tetangga yang punya kerja atau
hajat mereka saling bantu – membantu. Keluarga mengatakan bahwa dilingkungannya tidak ada adat istiadat
yang mengganggu terhadap kesehatan.
b. Pola pergaulan keluarga
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis, tampak keluarga menyapa tetangga yang
kebetulan lewat depan rumahnya. Anak anak Tn. D sering berkumpul dengan tetanggnya yang ada disamping
rumah.
c. Persepsi Keluarga terhadap komunitas
Keluarga merasa nyaman hidup ditengah – tengah masyarakat karena keluarga merasa mereka saling bantu –
membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal.
d. Pengetahuan Keluarga mengenai Masalah kesehatan Yang berkaitan Dengan Komunitas
Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam kehidupan ditengah masyarakat secara khusus
saat ini rhematik dan tekanan darah tinggi karena mayoritas penduduk RT 15 adalah lansia
3. Mobilitas geografi keluarga
Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka tempati dan tidak pernah pindah rumah.
Alat transportasi yang ada di daerah adalah angkutan kota namun untuk masuk sampai rumahnya biasanya jalan
kaki, atau nak sepeda. Alat transportasi yang biasa digunakan oleh keluarga selama ini keluarga mengatakan biasa
menggunakan kendaraan umum sebagai sarana transportasi keluarga khususnya Ibu D.

4. Hubungan keluarga dengan masyarakat


Hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, Ibu S selalu ramah dengan orang-orang yang belanja di
warungnya. Tetapi sebelum stroke pun Bpk. D jarang ikut kegiatan masyarakat karena jam 7 pagi sudah berangkat
kerja pulangnya jam 7 malam. Sedangkan anak-anaknya mengikuti kegiatan anak-anak lain di lingkungan
tersebut.
5. Sistem pendukung sosial keluarga
Dukungan keluarg besar tidak begitu membantu Bpk. D dan Ibu D. Apabila ada anak yang sakit, maka mereka
hanya memberinya obat warung.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan
keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam
keluarga adalah komunikasi dua arah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan
perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan.
3. Struktur Peran
Dalam keluarga, Ibu D berperan sebagai ibu rumah tangga Sekaligus Pedagang keliling, sedangkan keempat anak
Tn D berperan sebagai anak. Didalam keluarga Bpk. D sebagai supir angkot.
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya sunda dimana Ibu. D Dan Bpk. D bertindak sebagai ibu rumah
tangga yang harus mengurus anggota keluarganya, Ibu D juga mengatakan berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dan tata tertib dilingkungannnya seperti kegiatan Tahlilan dan PKK RT. Keluarga
mengatakan tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ibu S sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang
lain. Ibu F Berusaha mendidik anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota
keluarga dan teman sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
2. Fungsi Sosial
Keluarga Ibu D mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga
dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta
selalu menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat berkunjung ke rumah
keluarga Ibu. S para tetangga juga ikut menyambut dengan baik.
3. Fungsi Perawatan kesehatan
Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya
a. Mengenal Masalah
Saat dikaji Ibu D mengatakan bahwa mengetahui suaminya terkena Stroke dan, tetapi keluaga ibu. D tidak
mengetahui tentang Stroke dan bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena Stroke.
b. Mengambil Keputusan
Keluarga Bpk. D mengatakan tidak pernah mengontrolkan Tn. D karnaasalah biaya.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Bpk. D mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena stroke.
d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Ny. D mengatakan tidak ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya. Keluarga Ny. S mengatakan cahaya
matahari tidak bisa sampai masuk sampai kamar. Pada saat pengkajian Jendela ruang tamu dan lantai agak
kotor, ventilasi dikamar dan ruang tamu kurang, ruangan hanya menggunakan penerangan listrik tapi redup.
Tampak tumpukan barang-barang yang tidak teratur diruang tamu.

e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada


Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter atau pelayanan kesehatan lain seperti
Puskesmas.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Ibu D sudah memiliki 4 anak, dimana anak—anaknya ada yang masih sekolah.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Bpk. d mengatakan penghasilan Ny. D dan anak peramanya dirasa hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari–harinya dan belum termasuk biaya kesehatan yang ringan sehingga jika ada anggota
keluarga yang sakit dan biaya kesehatan kurang maka Ibu D Merasa berat dalam membiayai anggota keluarga
yang sakit.
6. Fungsi pendidikan
Ibu D mengatakan tingkat pendidikan saya hanya sampai pada SD, Sama dengan suami saya. Saya berharap
nantinya anak saya bisa sampai melanjutkan ke Perguruan tinggi.
7. Fungsi religus
Ibu D mengatakan semua anggota keluarga beragama islam, saya mengetahui banyak tentang agama dari keluarga
dan masyarakat, saya jarang mengikuti acara kegiatan keagamaan seperti mauludan, tahlilan, dan pengajian-
pegajian.
8. Fungsi sosialisasi
Ibu D mengatakan Saya dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan acara tahlilan, mauludan PKK, dan kegiatan
Rtan tapi jaarang.
9. Fungsi rekreasi.
Keluarga menggunakan fungsi rekreasi dengan berkumpul bersama keluarga pada malam hari dan diisi dengan
menonton Tv.

F. Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek
Ibu D mengatakan merasa khawatir dengan keadaan suaminya yang sudah stroke selama 2 tahun dan khawatir
dengan perkembangan anak anaknya.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor


Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-
sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai ketemu jalan pemecahannya dengan tidak saling memaksakan
dan menyakiti yang lain.
3. Strategi Koping Yang digunakan
Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila keluarga sedang mengalami masalah kesehatan mereka cenderung megesampingkan sebelum masalah
tersebut parah.

G. Pemeriksaan Fisik
Anggota keluarga TTV
Tn. D Td :140/80 Mmhg
P : 90x/menit
R : 20x/menit
S : 36°c
Ny. D Td :110/80 Mmhg
P : 84x/menit
R : 22x/menit
S : 36,2°c
An. R Td :120/80 Mmhg
P : 96x/menit
R : 24x/menit
S : 36°c
An. C Td :110/80 Mmhg
P : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,4°c

An. H
Td :120/80 Mmhg
P : 94x/menit
R : 24x/menit
S : 36°c
An. G Td :120/80 Mmhg
P : 88x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5°c

H. Harapan Keluarga
Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari perawat dalam mengatasi masalah Ibu D dan masalah lainnya. Sehingga
Ibu D khusunya Tn D dapat melakukan aktivitas sehari—harinya tanpa ada gangguan.

II. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1 Data Subyektif : Ketidak mampuan Gangguan
a. Ny. D mengatakan Tn D keluarga merawat mobilitas fisik
terkena stroke sudah 2 anggota keluarga yang pada Tn. D
tahum dan selama itu sakit
hanya berbaring di tempat
tidur tidak bisa
beraktifitas.
Data Obyektif:
Tn D terlihat lemas dan
tidak bisa bergerak
2 Data Subyektif : Ketidakmampuan Pemeliharaan
Ny. D mengatakan kalo Tn keluarga merawat kesehatan tidak
D sudah tidak pernah di anggota yang stroke efektif
bawa ke dokter untuk
menjalani pengobatan.
Ny D mengatakan tidak
suka melatih Tn D untuk
mobilisasi
Ny. D mengatakan Tn D
selalu kencing di kasur
Ny. D mengatakan Jarang
mengganti serprai bahkan
menjemur tempat tidur Tn.
D
Ny. D mengatakan Tn D
mandi 2x sehari itu pun
hanya di lap
a.
c.
Data Obyektif :
Terdapat Decubitus pada
Tn D
Tercium Bau pesing di
sekitar tempat tidur Tn D
Tn D tampak kotor
III. Diagnosa Keperawatan

A. Menurut SDKI
1. Gangguan mobilitas fisik
a. Definisi
Keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
b. Penyeban dan tanda Mayor
1. Kerusakan intergritas struktur tulang
2. Perubahan metabolisme
3. Ketidak bugaran fisik
4. Penurunan kendali otot
5. Penurunan masa otot
6. Penurunan kekuatan otot
7. Keterlambatan perkembangan
8. Kekakuan sendi
9. Kontraktur
10. Malnutrisi
11. Gangguan muskulokeletal
12. Gangguan neuromuskuler
13. Program pembatasan gerak
14. Nyeri
15. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
16. Kecemasan
17. Gangguan kognitif
18. Keengganan melakukan gerak
19. Gangguan sensoripersepsi
c. Gejala dan tanda minor
Subjektif :
1. Nyeri saat gerak
2. Enggan melakukan pergerakan
3. Merasa cemas saat bergerak
Objektif :
1. Sendi kaku
2. Bergerak tidak terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
d. Kondisi terkait
1. Stroke

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif


a. Definisi
Ketidak mampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/ atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan.
b. Penyebab dan tanda mayor
1. Hambatan kognitif
2. Ketidak tuntasan proses berduka
3. Ketidak adekuatan keterampilan berkomunikasi
4. Kurangnya keterampilan motorik halus/kasar
5. Ketidakmampuan mengatasi masalah ( individu atau keluarga)
6. Ketidak cukupan sumberdaya
7. Gangguan persepsi
8. Tidak terpenuhinya tugas perkembangan
c. Gejala dan tanda minor
Objektif :
1. Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan yang kurang
2. Kurang mununjukan minat untuk meningkatkan perilaku sehat
3. Tidak memiliki sistem pendukung
d. Kondisi klinis terkait
1. Stroke
B. Menurut Nanda

a. Gangguan mobilitas fisik pada Tn. D berhubungan dengan ketidak tahuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit stroke
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuam keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit stroke

. IV. SKORING
1. Gangguan mobilitas fisik pada Tn. D berhubungan dengan ketidak tahuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit stroke

Kriteria Skor Total Pembenaran

4. Sifat Masalah : 3/3x1 1


Tidak sehat Masalah adalah aktual karena
sudah terjadi

2. Kemungkinan 1/2x2 1
Tingkat pengetahuan
Masalah dapat
kurang,dan klien tidak mau
diubah : sebagian dilakukan terapi

Masalah dapat 1/3x1 1/3 Masalah sudah berjalan lama,


sudah terjadi kerusakan
dicegah : rendah
Masalah sudah berjalan 0/2x1 0
lama, Masalah gangguan mobilisasi
sudah terjadi kerusakan fifik tidak dirasakan oleh
keluarga karena sudah
berjalan lama

Jumlah 3 1/6

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuam keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit stroke

Kriteria Skor Total Pembenaran


5. Sifat Masalah : 3/3x1 1 Masalah pe,eliharaan
kesehatan tidak efektif adalah
Tidak sehat
aktual
2. Kemungkinan 1/2x2 1 Karena pengetahuan keluarga
tentang pemeiharaan
Masalah dapat diubah
kesehatan kurang, sementara
: sebagian sumber daya keluarga cukup
3. Kemungkinan 2/3x1 2/3 Penyakit sudah berjalan lama,
sudah mengalami gangguan
Masalah dapat dicegah
gerak, keluarga skarang tidak
: cukup mengupayakan kegiatan
mencari kesehatan

4. Menonjolnya Masalah 1/2x1 1/2 Keluarga mengaggap sakitnya


ny.M merupakan masalah,
: tidak perlu segera
tapi tidak memerlukan
ditangani penanganan segera karena
sdah berjalan lama.
Jumlah 3 1/6

You might also like