Professional Documents
Culture Documents
ANTENATAL CARE
Nama kelompok 4:
Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk
mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit
komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan
yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk
itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan
tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan
neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai
dengan standart yang diterapkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ANC (Ante Natal Care)?
2. Apakah tujuan dari ANC?
3. Bagaimana Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)?
4. Bagaimana Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)?
5. Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ANC (Ante Natal Care)
2. Untuk Mengetahui Tujuan ANC
3. Untuk Mengetahui Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
4. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
5. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ASUHAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin
yang dilakukan secara berkala. Tiap hasil pemeriksaan di ikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan. Pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim .
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilandan
mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
1) Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan tepat
waktu.
2) Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat preeklamsia.
4. Imunisasi TT
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh tetanus TT1 diberikan saat ANC
pertama, dilanjutkan TT 2 setelah 4 minggu dari TT1 Diharapkan bayi yang
dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum ( 3 tahun ) Dengan pemberian
imunisasi TT diharapkan bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus
neonatorum dalam kurun waktu 3 tahun.
Dalam memberikan imunisasi TT, harus dikaji tentang status imunisasi TT ibu
yaitu :
5. Tablet Besi
Diberikan untuk mencegah anemia dalam kehamilan. Setiap tablet mengandung
FeSO4 320mg (zat besi 60mg) dan asam folat 500µg. Pemberian dimulai dengan dosis
satu tablet sehari pada saat ibu tidak merasa mual, dan pemberian selama kehamilan
minimal sebanyak 90 tablet.
6. Tes terhadap PMS
Ibu hamil merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS. Melakukan
pemeriksaan konfirmatif dengan tujuan untuk mengetahui etiologi yang pasti tentang ada
atau tidaknya penyakit menular seksual yang diderita ibu hamil, sangat penting karena
PMS dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas baik kepada ibu maupun bayi yang
dikandung/dilahirkan. Upaya diagnosis yang dilakukan adalah dengan melakukan
diagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi sesuai dengan gejala yang muncul, dan
memberikan konseling untuk rujukan.
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat
untuk konsultasi.
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu hamil beserta surat rujukan.
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan.
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.
e. Memberikan layanan atau asuhan antenatal.
f. Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu melahirkan di rumah.
g. Menyepakati di antara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana
kelahiran.
h. Persiapan atau pengaturan transpportasi dan biaya untuk ke tempat persalinan.
E. STANDAR ALAT ANTENATAL
Standar peralatan dalam asuhan antenatal meliputi perlatan steril dan tidak steril,
bahan-bahan habis pakai, formulir yang disediakan dan obat-obatan.
1. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah yang minimal dilakukan selama antenatal care :
1. Pengambilan keputusan untuk menentukan tempat persalinan dilakukan pada ibu sendiri
atas dasar konsultasi dengan bidan atau dokter
2. Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa aman, nyaman, dan percaya terhadap
orang yang menolong
Tempat persalinan harus direncanakan dengan baik untuk menghindari adanya
rujukan secara estafet. Bidan harus melakukan skrining antenatal pada semua ibu hamil
atau penapisan dini pada ibu hamil yang berpotensi mempunyai masalah atau faktor
resiko. Skrining antenatal dilakukan dengan menggunakan prinsip 4T yaitu Temu muka,
Temu wicara, Temu faktor resiko, dan Temu keluarga.
a. Ciptakan adanya rasa percaya dengan menyapa ibu dan keluarga seramah
mungkin dan membuatnya merasa nyaman
b. Menanyakan riwayat kehamilan ibu dengan cara menerapkan prinsip mendengarkan
efektif
c. Melakukan anamnesis secara lengkap, terutama riwayat kesehatan ibu dan kebidanan
d. Melakukan peeriksaan seperlunya
e. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana (misalnya albumin, Hb)
f. Membantu ibu dan keluarga mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan tindakan
darurat
g. Memberikan konseling sesuai kebutuhan
h. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.
i. Memberikan nasihat kepada ibu untuk mencari pertolongan apabila ada tanda-tanda
seperti perdarahan pervagina, sakit kepala lebih dari biasanya, gangguan penglihatan,
pembengkakan pada wajah dan tangan, nyeri abdomen, janin tidak bergerak seperti
biasanya
j. Memberikan tablet Fe 90 butir dimulai saat usia kehamilan 20 minggu
k. Memberikan imunisasi TT dengan dosis 0,5 cc
l. Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
m. Mendokumentasikan hasil kunjungan.
BAB III
KESIMPULAN
Andayani, Ayu Rai. 2008. Skrining TT WUS Eliminasi Tetanus Maternal – Neonatal. Bali:
Dinas Kesehatan Provinsi.
Henderson, Christine dan Kathleen Jones. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Kusmiyati, Yeni dkk. . Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Syahlan, J.H. 1996. Kebidanan komunitas. Yayasan bina sumber kesehatan
Yulifah, Rita dan Tri Johan Agus Yuswanto. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta:
Salemba Medika.