You are on page 1of 12

KASUS UJIAN KOMREHENSIF PRA KLINIK

PRAKTEK KEPERAWATAN DASAR


PRODI S1 KEPERAWATAN
FIKKES – UNIMUS 2019

KASUS 1
Tn. C (50 th) dirawat diruang penyakit dalam RS Seger Waras dengan diagnosa medis TB paru.
Klien mengeluh sesak napas, batuk berdahak susah mengeluarkan dahak, pasien juga mengeluh
lemas, nafsu makan menurun, mual, makan hanya habis 4-5 sendok. Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan data pasien tampak sesak, tampak lemah, RR : 30 x/menit reguler, S : 37.50C, N
: 84 x/meni kuat dan teratur, BB 160 cm, TB 55 kg, konjungtiva tidak anemi, bunyi ronchi pada
auskultasi paru, terdapat retraksi intercosta. Hasil pemeriksaan laboratorium dari IGD
didapatkan hasil leukosit 13.000 /uL, Hb 14 g/dl. Program dokter pasien mendapat injeksi
cefotaxim 3x 1gr/ Intra Vena, inhalasi NaCl:Ventolin:Bisolvon = 1:1:1 tiap 6 jam.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn C diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. C sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. M. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 2
Tn. P (57 tahun) dirawat di RS Seger Waras dengan diagnosa medis stroke dan pneumonia, saat
ini kondisi klien lemah, dan mengalami penurunan reflek batuk, pasien mengalami penurunan
kesadaran dengan GCS= E2 M3 V2, saat dilakukan auskultasi dada: suara nafas ronkhi kasar, RR
30 x/mnt. Semua aktivitas pasien memerlukan bantuan perawat dan keluarga. Terpasang O2
nasal kanule 4 lt/menit.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn P diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. P sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. P. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan rencana
tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 3
Tn. D, usia 32 tahun, klien dirawat di RS “Bhayangkara” karena mengeluh sejak kemarin perut
kanan dan pinggang, sakit menyebar ke genital, nyeri berat skala 7-8, bahkan tidak bisa
beraktifitas saat nyeri tiba. Pasien didiagnosis menderita kolik ureter karena batu saluran
kemih. Pasien muntah 2 kali sebanyak 100 cc, tidak nafsu makan. Pasien enggan beraktifitas
karena kesakitan. Pemeriksaan fisik didapatkan data nyeri tekan abdomen kanan, diaporesis,
nadi 85x/menit, pasien tampak pucat. Program dokter pasien mendapatkan injeksi Baralgin 500
mg Intravena.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn D diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. D sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. D. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.
KASUS 4
Tn. S berumur 32 tahun, dirawat karena appendicitis. Mengeluh demam, nyeri perut kanan
bawah, perut merasa sakit dalam kondisi di tekan ataupun tidak tetap sakit skala nyeri 6,
apalagi saat untuk aktifitas. Kaki kanan lebih nyaman dengan di tekuk karena bisa mengurangi
nyeri. Merasa mual, kadang-kadang muntah, nafsu makan menurun, tidak ada penurunan berat
badah. Saat dikaji didapatkan data suhu tubuh 39 0C, RR : 20 x/menit reguler, N : 84 x/menit
reguler.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn S diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. S sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. S. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 5
Tn. S (50 th) dirawat di ruang penyakit jantung RS Seger Waras dengan diagnosa medis CHF. Tn.
S baru datang dari IGD dengan keluhan sesak nafas, sesak bertambah jika beraktifitas. RR : 30
x/menit reguler, tampak sesak, Nadi 84 x/menit dangkal, tidak teratur, Nadi radial lebih lambat
dari nadi apikal. Hasil pemeriksaan fisik bunyi rales pada auskultasi paru, terdapat retraksi
intercosta. Edema pada kedua kaki. Hasil rontgen terdapat gambaran cairan di paru. Hasil
pemeriksaan laboratorium Kalium 7 g/dl. Program dokter pasien mendapat injeksi Furosemid
3x1 ampul Intra Vena, program dokter pasien mendapatkan oksigen nasal kanul 3 lt/menit saat
ini belum terpasang.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn S diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. S sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. S. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan rencana
tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 6
Tn. M (50 th) dirawat diruang penyakit dalam RS Seger Waras dengan diagnosa medis TB paru.
Klien mengeluh sesak napas, batuk berdahak susah mengeluarkan dahak, pasien juga mengeluh
lemas, nafsu makan menurun, mual, makan hanya habis 4-5 sendok. Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan data pasien tampak sesak, tampak lemah, RR : 30 x/menit reguler, S : 37.50C, N
: 84 x/meni kuat dan teratur, BB 160 cm, TB 55 kg, konjungtiva tidak anemi, bunyi ronchi pada
auskultasi paru, terdapat retraksi intercosta. Hasil pemeriksaan laboratorium dari IGD
didapatkan hasil leukosit 13.000 /uL, Hb 14 g/dl. Program dokter pasien mendapat injeksi
cefotaxim 3x 1gr/ Intra Vena, inhalasi NaCl:Ventolin:Bisolvon = 1:1:1 tiap 6 jam.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn M diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. M sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. M. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.
KASUS 7
Tn. M (50 th) dirawat diruang penyakit dalam RS Sehat Abadi sejak kemarin dengan diagnosa
medis Pneumonia. Klien mengeluh sesak napas, batuk berdahak susah mengeluarkan dahak,
pasien juga mengeluh lemas, nafsu makan menurun, mual, makan hanya habis 4-5 sendok.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data pasien tampak sesak, tampak lemah, RR : 30 x/menit
reguler, S : 37.50C, N : 84 x/menit kuat dan teratur, BB 160 cm, TB 55 kg, konjungtiva tidak
anemi, bunyi ronchi pada auskultasi paru, terdapat retraksi intercosta. Hasil pemeriksaan
laboratorium dari IGD didapatkan hasil leukosit 13.000 /uL, Hb 14 g/dl. Program dokter pasien
mendapat injeksi Cefotaxim 3x 1gr/ Intra Vena, inhalasi NaCl:Ventolin:Bisolvon = 1:1:1 tiap 6
jam.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn M diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. M sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. M. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 8
Tn. P (57 tahun) dirawat di RS Sehat Sejahtera dengan diagnosa medis stroke dan pneumonia,
saat ini kondisi klien lemah, dan mengalami penurunan reflek batuk, pasien mengalami
penurunan kesadaran dengan GCS= E2 M3 V2, saat dilakukan auskultasi dada: suara nafas
ronkhi kasar, RR 30 x/mnt. Pasien dirawat sejak 3 hari lalu, semua aktivitas pasien memerlukan
bantuan perawat dan keluarga. Saat ini terpasang O2 nasal kanule 4 lt/menit, terpasang
kateter, terpasang infus di tangan kanan kondisi balutan kotor dan terpasang selang NGT.
Mulut kotor dan berbau.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn P diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. P sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. P. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan rencana
tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 9
Ibu Ana (35 th) saat ini dirawat dengan dignosis medis Thipoid hari ke-4. Suhu tubuh 37.6oC,
Nadi 80x/mt, Tekanan Darah 110/70 mmHg, lidah tampak kotor dan bau mulut, abdomen kiri
bawah teraba massa. Ibu A mengatakan perutnya tidak nyaman dan terasa penuh, sudah 4 hari
tidak dapat buang air besar (BAB), nafsu makan menurun, porsi makan habis ½ porsi.
KASUS
1. Buatlah analisis data bedasarkan kasus di atas
2. Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
3. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas
KASUS 10
Ny P, 65 tahun, saat ini dirawat di RS dengan diagnosa medis CHF. Pasien mengeluh sesak nafas,
batuk, sesak terus bertambah bila melakukan aktifitas, walaupun aktifitas yang dilakukan
sangat ringan misal duduk., tampak adanya udem pada tungkai kaki, JVP meningkat. TD
160/100 mmHg, RR 32 X/menit, nadi 78x/menit ireguler, Suhu 37 0 C. Pada pemeriksaan
auskultasi dada; terdengar suara crakles, dokter memprogramkan pemberian oksigen nasal
kanul 3 liter/menit.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Ny P diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ny P sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Ny P. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan rencana
tindakan untuk diagnosa tersebut

KASUS 11

Tn. D berumur 35 tahun, dirawat karena menderita thypoid abdominalis. Bp. D mengeluh
badan panas, nyeri perut bagian kanan, nyeri seperti terbakar, skala nyeri 7. Bp. D merasa mual,
muntah, nafsu makan menurun, berat badan menurun 3 kg. Saat dikaji didapatkan data suhu
tubuh 380C, RR : 24 x/menit reguler, N : 80 x/menit reguler.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn. D di atas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Bp. D sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Bp. D. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 12

Ny. K (36 th). Pasien dirawat di ruang Khotijah RS. Unimus sejak malam tadi dengan diagnosa
Endokarditis. Keluhan saat ini badannya lemas, kepalanya pusing, dada rasanya berdebar dan
nyeri terasa seperti tertindih. Pasien merasakan badannya panas, mata serasa berkunang
kunang, hasil pemeriksaanfisik kesadaran komposmentis, wajah pasien tampak pucat, akral
dingin. Pengkajian pagi ini Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu tubuh 39◦C,
pasien mengatakan merasa haus.

KASUS:
1. Buatlah analisa data sesuai kasus Ny. K
2. Rumuskan diagnose keperawatan yang muncul dan disusun sesuai prioritas.
3. Susun rencana tindakan keperawatan dengan pendokumentasian yang baik dan benar
(lengkap dengan tujuan, criteria hasil, rencana tindakan, dan rasional tindakan).
KASUS 13

Tn. S berumur 32 tahun, dirawat karena appendicitis. Mengeluh demam, nyeri perut kanan
bawah, perut merasa sakit dalam kondisi di tekan ataupun tidak tetap sakit skala nyeri 6,
apalagi saat untuk aktifitas. Kaki kanan lebih nyaman dengan di tekuk karena bisa mengurangi
nyeri. Merasa mual, kadang-kadang muntah, nafsu makan menurun, tidak ada penurunan berat
badah. Saat dikaji didapatkan data suhu tubuh 39 0C, RR : 20 x/menit reguler, N : 84 x/menit
reguler. Program dokter pasien mendapat injeksi Cefotaxime 3x500mg, Ketorolac 3x1 amp,
Pracetamol bila perlu. Pasien bertanya bagaiman agar sakitnya bisa berkurang.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn S diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. S sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. S. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 14

Ny. P (27tahun), sudah 4 hari dirawat di ruang Bedah RS. X Semarang dengan diagnose medis
post laparatomi karena appendicitis perforasi. Saat dilakukan pengkajian didapatkan data Ny. P
mengeluh nyeri pada luka operasi, nyeri skala7, badan terasa panas, dan pusing. Pasien juga
mengeluh merasa mual.Kondisi luka pasien terdapat pus sehingga balutan basah, serta
kemerahan di area sekitar luka. Pasien hanya terbaring di atas tempat tidur, semua aktifitas dan
personal higiene dibantu oleh perawat dan keluarga. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data
pasien tampak lemah, TTV tekanan darah 90/60 mmHg, suhu tubuh 38oC, denyut nadi teratur
96kali/menit, RR 26 x/menit, badan teraba panas, peristaltic usus4x/ menit. Pemeriksaan
laboratoriumHb 9.8 gr/dl, leukosit17.000/uL.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasusNy. P diatas!
2. Rumuskan diagnose keperawatan padaNy. P (tulis sesuai prioritas)!
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Ny. P : rumuskan tujuan, criteria hasil dan rencana
tindakan untuk masing-masing diagnosa keperawatan tersebut!

KASUS 15

Ny.A (35 th) saat ini dirawat dengan dignosis medis thipoid hari ke-4. Suhu tubuh 37.6oC, Nadi
80x/mt, Tekanan Darah 110/70 mmHg, lidah tampak kotor dan bau mulut, abdomen kiri bawah
teraba massa. Ibu A mengatakan perutnya tidak nyaman dan terasa penuh, sudah 4 hari tidak
dapat buang air besar (BAB), nafsu makan menurun, porsi makan habis ½ porsi.
KASUS
1. Buatlah analisis data berdasar kasus di atas
2. Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
3. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas
KASUS 16
Tn. K, 40 tahun, dirawat di Ruang Anggrek RSUD Tugurejo sejak seminggu yang lalu, karena
jatuh dari sepeda kakinya patah. Saat dikaji klien mengatakan kakinya nyeri dengan skala nyeri
sampai 8, klien hanya berbaring saja. Klien mengeluh badannya terasa gatal, kulit kepala gatal,
daerah genitalia terasa panas pada lubang kencing. Kulit kepala kotor berketombe, rambut
kusut berminyak, muka berminyak, gigi kotor, mukosa bibir kering pecah-pecah, ada sisa
makanan, tidak makan sayur, maupun ikan atau telur nanti lukanya basah, tidak sembuh-
sembuh. Klien terpasang DC, gland penis kotor berkerak, lipat paha kotor. Data pemeriksaan
TD= 140/90 mmHg; N= 88 X/menit; Suhu= 37º C; P= 20 X/menit, DX medis: Fr terbuka tibia
dextra 1/3 distal, area luka terbalut verban. Th/ Vicillin 3 X 1000 mg/ IV; Gentamicyn 2 X 80
mg/IV.
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Tn. K !
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Tn. K!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 17
Tn. A umur 45 tahun, dirawat di penyakit dalam RSDK sudah 3 hari dengan diagnosa medis
Diabetes Melitus, keadaan umum lemah, suhu tubuh 380C, RR : 20 x/menit reguler, N : 84
x/menit reguler, TD 120/75 mmHg. Pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual, makan selalu
tidak habis berat badannya semakin turun. Terdapat Ulkus DM di telapak kaki kanan dengan
ukuran 5x8x2 cm. Luka berbau busuk, terdapat pus kekuningan, dasar luka warna kuning dan
hitam, kedalaman luka sampai tendon. Hasil pemerikaan laboratorium leukosit 12.500 mm3, Hb
12 g/dl, Gula Darah Sewaktu 400 mg/dl. Saat ini pasien mendapat program terapi Insulin
(Actrapid) 10-10-10 IU. Pasien sudah 2 kali dirawat dengan penyakit yang sama, pasien
bertanya mengapa lukanya tidak sembuh-sembuh.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus Tn A diatas.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. A sesuai prioritas
3. Susun rencana tindakan perawatan pada Tn. A. Rumuskan tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan untuk diagnosa tersebut.

KASUS 18
Ny. A (35 th) saat ini dirawat dengan dignosis medis Thipoid hari ke-4. Suhu tubuh 37.6oC, Nadi
80x/mt, Tekanan Darah 110/70 mmHg, lidah tampak kotor dan bau mulut, abdomen kiri bawah
teraba massa. Ibu A mengatakan perutnya tidak nyaman dan terasa penuh, sudah 4 hari tidak
dapat buang air besar (BAB), nafsu makan menurun, porsi makan habis ½ porsi. Mengatakan
mulut tidak enak karena sudah 2 hari tidak gosok gigi karena tidak bisa melakukan sendiri
KASUS
1. Buatlah analisis data bedasar kasus di atas
2. Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
3. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan prioritas
KASUS 19

An. F (4 tahun) dirawat di ruang anak RS. X dengan diagnosa medis gastroenteritis dehidrasi
berat. Hari ini adalah hari ke-2 An. F dirawat di PICU. Perawat A melakukan pengkajian kepada
An. F, dan memperoleh data sebagai berikut : TTV tekanan darah 85/50 mmHg, heart rate 106
kali/menit, RR 36 kali/menit, suhu tubuh 40oC. Tingkat kesadaran somnolen, pemeriksaan fisik :
mata cekung, turgor kurang, mukosa bibir kering, badan teraba panas. Berat badan An. F
sebelum sakit 20 kg, pada saat masuk RS berat badannya 16 kg. An. F terpasang infus RL 24
tetes/menit, terpasang NGT, dan kateter.
KASUS
1. Buat analisa data sesuai kasus An. F di atas!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan pada An. F (tulis sesuai prioritas)!
3. Susun rencana tindakan perawatan pada An. F : rumuskan tujuan, criteria hasil dan rencana
tindakan (beserta rasionalnya) untuk masing-masing diagnosa!

KASUS 20

Anak F (12 tahun) dirawat di Ruang Ismail 2 RS Roemani Semarang 1 minggu lalu karena
kecelakaan. Dx Medis: Fraktur femur dextra terbuka. Saat dikaji klien mengeluhkan nyeri pada
kakinya terutama apabila digerakkan, klien sudah seminggu ini tidak bisa buang air besar,
perutnya terasa penuh, BAK lancar, tidak ada keluhan, klien sulit tidur, karena tidak terbiasa
tidur dengan lampu yang terang klien mengeluh kulit kepalanya terasa gatal, belum keramas
sejak kecelakaan, biasanya keramas 3 hari sekali. Kulit kepala klien kotor berketombe, rambut
kusut berminyak, muka berminyak, gigi kotor, mukosa bibir kering pecah-pecah, ada sisa
makanan. Data pemeriksaan: TD= 120/80 mmHg; N= 70 x/mnt; RR = 18 x/mnt; S= 37ºC; rambut
kotor berketombe, muka berminyak, conjungtiva merah muda, mukosa mulut lembab. tangan
kanan terpasang infus D5%, kondisi tidak bengkak, aliran lancar. Hb: 14 gr/dL; leukosit: 11.000.
Th/ Cefotaxim 500gr/IM 2X sehari.
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada An. F !
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada An. F!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 21
Ny K (46 th) membawa anaknya yang sedang sakit di Unimus’s Teaching hospital. Kondisi An G
(3 th) sesak nafas RR 54x/mnt, terdapat Chest in drawing (restraksi dinding dada) saat bernafas,
Oedema anasarca, ascites. An G didiagnosa menderita Nefrotic Syndrome , anak sulit makan
dan setiap makan pasti mual. Kadar albumin darah 1,5 g/ dl. Menurut penuturan Ny K pada
saat hamil jarang makan, tidak pernah periksa kehamilan, hal itu terjadi karena factor ekonomi.
Saat ini dokter memberikan advis untuk mengurangi sesak pada Anak G, terapi dokter
pemberian oksigen nasal 3 lt/menit.
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Anak G!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Anak G!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!
KASUS 22

An. E (5 bulan) dirawat di bangsal anak sebuah Rumah Sakit dengan diagnosa medis hisprungs.
Perawat melakukan pengkajian kepada keluarga An. E, didapatkan data : An. E sering muntah
berwarna kehijauan, perut kembung, diare 8 x / hari @ 80 cc, malas minum dan berat badan
sulit naik. Hasil pemeriksaan fisik : An. E pucat, konjunctiva anemis, mukosa bibir kering, berat
badan 4 kg. Program dokter pemasangan Infus RL 12 tts/ menit.
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Anak E!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Anak E!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 23

An. I (4 tahun) baru saja masuk ke Rumah Sakit sejam lalu, dirawat di ruang anak dengan
penyakit jantung bawaan. Saat anda dikaji anak Indah mengalami sesak napas, bibir dan
kukunya berwarna kebiruan, RR 45x/ menit, terlihat retraksi diding dada saat bernapas.
Nyonya Suni (Ibu Anak Indah) mengatakan anaknya juga tidak mau makan sejak 2 hari lalu dan
berat badannya turun 1 kg dalam 1 bulan ini. Program dokter pasien pemasangan oksigen nasal
kanul 2 lt/menit dan pemasangan NGT.
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada An. I!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada An. I!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 24

An. A (4 tahun) dirawat di bangsal anak sebuah Rumah Sakit dengan diagnose medis
Thalasemia dan pneumonia. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada An. A dan didapatkan
hasil : anak batuk-batuk, banyak dahak tidak bisa keluar, wajah pucat, sclera ikterik, lemah,
tidak mau makan, ronchi pada pemeriksaan paru dan mengatakan sesak. Tanda – tanda vital :
tekanan darah 90/50 mmHg, denyut nadi 90 kali/menit, respirasi rate 110 kali/menit, suhu
tubuh 39⁰C. Berat badan An. A 10 kg. Hasil laboratorium hematologi : hemoglobin 6 gr/dl, hasil
foto rontgen thorak : tampak pembesaran jantung.
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Anak A!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Anak A!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!
KASUS 25

Seorang anak perempuan berusia 10 bulan dirawat di bangsal anak dengan diagnosa medis
Diare. Berdasarkankan hasil anamnesa perawat terhadap Ibu, anak tersebut BAB cair tanpa
ampas +/- 7 kali/hari, hari ini muntah 3 kali, dan badan panas. Hasil pemeriksaan tanda vital
diperoleh hasil : suhu tubuh 38,5 C, frekuensi nafas 24 kali/menit, frekuensi nadi 96 kali/menit.
Hasil pengukuran antropometri : berat badan 8,5 kg ; panjang badan : 73 cm, lingkar lengan
atas : 18 cm. Data pemeriksaan fisik : ubun-ubun cekung, mata cekung, konjunctiva anemis,
mukosa bibir kering, turgor kulit kembali lambat, lecet dan kemerahan di area perianal sampai
ke bokong. Hasil pemeriksaan darah rutin : hemoglobin 11,3 gr/dl, hematokrit 36,40%. Hasil
pemeriksaan feses : warna hijau, lemak positif, leukosit 1-2, bakteri positif. Terapi yang
diperoleh : cairan intravena Ka-EN 3B 8 tetes/menit, Domperidon 3x1/2 tablet, parasetamol
sirup 3 x 100 mg, ceftriaxone 2 x 125 mg, L-bio 2 x 1 sachet, zinc 20 mg/hari selama 10 hari.
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada pasien!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada pasien!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 26

Ny. B, 20 tahun, P1 A0, 2 hari yang lalu melahirkan secara Cesarea, dirawat di ruang B3 Obs
RSDK.. Hasil pengkajian seorang perawat : compos mentis; suhu badan 37,5C, Nadi 88 x/menit,
pernafasan 20 x/menit, pucat, tekanan darah 100/60 mmHg; akral hangat; capillary refill <2
detik; colostrum (+), nipple flat, TFU satu jari di atas umbilicus, uteri keras, balutan luka tidak
ada ada rembesan darah, panjang luka 10 cm, jenis sayatan SCTP; anestesi lumbal; lochea
rubra seluruh permukaan pembalut penuh lochea sampai ke pantat & lipat paha; terpasang
infus Na Cl 0,9% 30 tts/mnt; lancar, DC keluar lancar urine kuning pekat 100 cc. Rambut kusut,
pasien mengatakan tidak nyaman karena belum mandi. Hasil lab. Hb : 9,50 gr%; Leuko : 13.500;
Trombosit: 350.000. Therapy: Pospargin 3 X 1 tab; Cetorolak 3 X 1 amp; Cefotaxim 2 X 1 gr
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Nyonya B!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Nyonya B!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 27

Ny. S, 27 tahun dengan status obstetric P1AO, 4 jam Post partum dirawat diruang obstetri,
melahirkan anak yang pertama. Klien merasakan tubuhnya letih dan lelah, belum turun dari
tempat tidur. Mengeluh nyeri pada perineum dan merasakan adanya kontraksi uterus yang
kuat. Dari jalan lahir keluar darah seperti menstruasi. Bayi telah inisiasi dini, hasil pemeriksan
tanda-tanda Vital, TD: 100/60 mmHg, N: lO0x/menit, RR: 30 xlmenit, S : 37,6 o C.
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Ny S!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Ny S!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!
KASUS 28
Ny R 26 tahun baru melahirkan putri pertama 4 jam yang lalu di RS Kota Semarang, APGAR
score 8-9-10, saat ini klien mengeluh tidak nyaman perut bagian bawah mulas, pembalut sudah
penuh darah, mau bangun masih lemas. Pasien mengatakan merasa gatal dan tidak nyaman
pada daerah genitalnya. Merasa nyeri pada daerah genital terutama jika bergerak, nyeri skala 5.
TFU satu jari dibawah pusat, teraba keras, tidak ada luka/ jahitan pada perineum. TD 110/75
mmHg, nadi 80 x/m
KASUS
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Ny R!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Ny R!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 29
Ny. S, 27 tahun dengan status obstetric P1AO, dirawat di RS dengan postpartum normal hari 1.
Mengeluh nyeri pada daerah luka episiotomy, nyeri meningkat ketika bergerak, nyeri skala 4-5.
Klien mengatakan belum berani mobilisasi, semua kebutuhan masih dibantu perawat dan
keluarga. Klien mengatakan gatal pada daerah vulva. Saat dikaji, tampak lochea membasahi
pembalut, tembus sampai ke seprei. Hasil pemeriksan tanda-tanda Vital, TD: 100/60 mmHg, N:
l00x/menit, RR: 25 xlmenit, S : 37,6 o C.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Ny S!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Ny S!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang
sesuai prioritas!

KASUS 30
Seorang ibu, Ny M (32 tahun), P2A0, post partum spontan dengan episiotomy 5 jam yang lalu.
Keluhan Utama: Ingin BAK. Riwayat persalinan sebelumnya: anak pertama lahir spontan, di
tolong oleh dukun beranak, lahir di rumah, tidak dilakukan episiotomy, BBL: 2500 gram, sehat,
tidak ada komplikasi masa nifas. Riwayat persalinan saat ini: spontan, ditolong oleh perawat,
bayi sehat, Apgar Score 8-9-10, BBL: 3700 gram, tidak ada kelainan fisik.Riwayat KB: Pil, selama
4 tahun, tak ada keluhan. Ny. M mengeluh nyeri di daerah jalan lahir, nyeri seperti di sayat,
perih, nyeri bertambah jika untuk bergerak, skala nyeri 3 jika istirahan dan 5 saat bergerak.
Perut terasa mules terutama saat menyusui, tidak nyaman pada daerah kemaluan karena
balutan sudah penuh belum diganti. Aktivitas untuk pemenuhan kebutuhan sehar-hari banyak
dibantu keluarga, dan perawat. Pemeriksaan Fisik: Ekspresi kesakitan, Konjungtiva tidak
anemis, payudara sudah ada produksi (colostrum). Abdomen: ada striae, datar, TFU: setu jari
diatas pusat, kontraksi kuat. Kandung kemih teraba tegang,keras; DRA: panjang 9 cm, lebar 1
cm. Genetalia: kotor, 1 pembalut penuh darah, Lokhea warna merah, bau amis khas. Ada
episiotomi mediolateralis kiri, warna merah terang, bengkak, tidak ada pengeluaran darah atau
cairan dari luka episiotomi, jahitan belum menyatu. Ekstremitas bawah: akral hangat, tidak ada
edema, tidak ada varises, CRT 2 detik, Homan Sign negatif. Tekanan darah: 100/60 MmHg,
Nadi: 90 x/mnt, reguler, kuat. Pernafasan: 24 x/mnt, reguler, Suhu: 36,5. Hb: 11 gr%, Trombosit:
226.000, Leukosit: 14.000/LPB, Eritrosit: 4,39/LPB. Therapi: Extra Vit A 100 iu, Cefadroxil: 2x500
gram, Mefinal: 3x500 mg, Pospargin: 3x500 mg, Vicanatal 3x500 mg.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada Ny M!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas pada Ny M!
3. Buat rencana keperawatannya dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan!
KASUS 31
Seorang anak perempuan berusia 10 bulan dirawat di bangsal anak dengan diagnosa medis
Diare. Berdasarkan hasil anamnesa terhadap Ibu, anak BAB cair tanpa ampas +/- 7 kali/hari,
hari ini muntah 3 kali, dan badan panas. Hasil pemeriksaan tanda vital: suhu tubuh 38,5 C,
frekuensi nafas 24 kali/menit, frekuensi nadi 96 kali/menit. Hasil pengukuran antropometri : BB
8,5 kg ; PB : 73 cm, lingkar lengan atas : 18 cm. Pemeriksaan fisik : ubun-ubun cekung, mata
cekung, konjunctiva anemis, mukosa bibir kering, turgor kulit kembali lambat, lecet dan
kemerahan di area perianal sampai ke bokong. Pemeriksaan darah rutin : hemoglobin 11,3
gr/dl, hematokrit 36,40%. Pemeriksaan feses : warna hijau, lemak positif, leukosit 1-2, bakteri
positif. Terapi: cairan intravena Ka-EN 3B 8 tetes/menit, Domperidon 3x1/2 tablet, parasetamol
sirup 3 x 100 mg, ceftriaxone 2 x 125 mg, L-bio 2 x 1 sachet, zinc 20 mg/hari selama 10 hari.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada kasus di atas!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas!
3. Buat rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang sesuai
prioritas!
KASUS 32
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dirawat di bangsal anak dengan diagnosa medis Sindrom
Nefrotik. Hasil pemeriksaan tanda vital diperoleh hasil : suhu tubuh 37,4 C, frekuensi nafas 24
kali/menit, frekuensi nadi 98 kali/menit, tekanan darah 100/60 mmHg. Data pemeriksaan fisik :
kondisi fisik lemah, wajah pucat, ada edem palpebra, pitting edem di kaki kanan dan kiri +2/+2,
ada ascites, kulit kemerahan pada area edem, terdapat bekas garukan pada abdomen. Hasil
pemeriksaan darah : hemoglobin 9,3 gr/dl, leukosit 10.800, albumin 1,4 gr/dl, protein serum
total 3 g/100 ml. Pemeriksaan urinanalisa : protein +++, eritrosit ++, leukosit +++. Anak
terpasang O2 nasal kanul 4 L/menit. Anak memiliki riwayat penyakit SLE sejak 1 tahun yang lalu.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada kasus di atas!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas!
3. Buat rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang sesuai
prioritas!
KASUS 33
Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dirawat dibawa oleh ibunya ke Unit Gawat Darurat karena
sesak nafas dan bibir kebiruan. Pemeriksaan tanda vital : tekanan darah 85/50 mmHg, frekuensi
nafas 55 kali/menit, denyut nadi 120 kali/menit, suhu tubuh 40C. Pemeriksaan fisik sistem
pernafasan diperoleh hasil : ada pernafasan cuping hidung, ada retraksi substernal dan
interkostal, ronchi basah di kedua lapang baru dan bronkus, wajah pucat, bibir sianosis. Bayi
diberikan oksigen dengan masker 6 liter/menit. Hasil rontgen paru anterior posterior : kesan
Bronkopneumonia. Terapi yang diberikan : fisioterapi dada dan terapi nebulisasi 2 kali sehari
dengan obat berotec 1 ml dan atrovent 1 ml, bisolvon per oral 3 x 2,5 ml (1/2 sendok obat),
sanmol drops 0,8 cc (dapat diulang setiap 4 jam), zinc 1 x 10 mg per oral, cefotaxim 2 x 125 mg
intravena.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada kasus di atas!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas!
3. Buat rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan!
KASUS 34

Seorang anak perempuan usia 6 tahun, dibawa oleh ibunya ke “Thalassemia center” untuk
mendapatkan transfusi darah. Kondisi fisik ketika datang : wajah pucat, kuku dan bibir kebiruan,
terlihat lemah dan lesu. Anak tersebut mengatakan kepala pusing, mual, dan sering muntah
setelah makan. Vital sign : frekuensi nafas 30 kali/menit, frekuensi nadi 90 kali/menit, suhu
tubuh 37C, tekanan darah 80/50 mmHg. Berat badan 15 kg. Hasil pemeriksaan Hb : 6.5 g/dl,
feritin serum 1200 µg/L. Terapi yang diberikan : transfusi PRC 1 kolf, deferoksamin 600 mg/12
jam selama 5 hari. Anak tersebut didiagnosa thalassemia dan menjalani transfusi darah sejak
usia 2 tahun. Riwayat keluarga : Ibu klien thalasemia minor.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada kasus di atas!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas!
3. Buat rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang sesuai
prioritas!

KASUS 35

Seorang anak perempuan berusia 10 bulan dirawat di bangsal anak dengan diagnosa medis
Diare. Berdasarkan hasil anamnesa perawat terhadap Ibu, anak tersebut BAB cair tanpa ampas
+/- 7 kali/hari, hari ini muntah 3 kali, dan badan panas. Hasil pemeriksaan tanda vital diperoleh
hasil : suhu tubuh 38,5 C, frekuensi nafas 24 kali/menit, frekuensi nadi 96 kali/menit. Hasil
pengukuran antropometri : berat badan 8,5 kg ; panjang badan : 73 cm, lingkar lengan atas : 18
cm. Data pemeriksaan fisik : ubun-ubun cekung, mata cekung, konjunctiva anemis, mukosa
bibir kering, turgor kulit kembali lambat, lecet dan kemerahan di area perianal sampai ke
bokong. Hasil pemeriksaan darah rutin : hemoglobin 11,3 gr/dl, hematokrit 36,40%. Hasil
pemeriksaan feses : warna hijau, lemak positif, leukosit 1-2, bakteri positif. Terapi yang
diperoleh : cairan intravena Ka-EN 3B 8 tetes/menit, Domperidon 3x1/2 tablet, parasetamol
sirup 3 x 100 mg, ceftriaxone 2 x 125 mg, L-bio 2 x 1 sachet, zinc 20 mg/hari selama 10 hari.
KASUS :
1. Buatlah analisa data subjektif dan objektif pada kasus di atas!
2. Rumuskan diagnosa keperawatan dan tulis sesuai prioritas!
3. Buat rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan yang Saudara rumuskan yang sesuai
prioritas!

You might also like