Professional Documents
Culture Documents
1606825865
RUANG LINGKUP
Metode uji ini mencakup pengujian tegangan logam bahan dalam bentuk apapun pada suhu
kamar (50 – 1000 F), khususnya saat metode penentuan kekuatan luluh, pemanjangan titik
hasil, kekuatan tarik, elongasi, dan reduksi daerah.
PERALATAN
1. Mesin Pengujian : Mesin yang digunakan dalam Uji Tarik harus memenuhi ketentuan pada
ASTM E4
2. Alat Pencengkram :
a. Pencengkram standar
b. Wedge Grips
c. Pencengkeram untuk spesimen berbentuk ulir dan baut serta material getas
d. Pencengkeram untuk Material berbentuk lembaran
e. Pencengkeram untuk Kawat
3. Alat penghitung dimensi : Mikrometer atau alat lain yang digunakan harus akurat dan
presisi paling sedikit satu setengah dari unit terkecil
4. Ekstensometer : Ekstensometer harus digunakan dan diverifikasi untuk disertakan
regangannya yang sesuai dengan kekuatan luluh dan elongasi saat perpatahan.
Ekstensometer dengan panjang ukuran sama atau lebih pendek dari panjang ukuran
nominal dari spesimen akan digunakan untuk menentukan perilaku luluh.
SPESIMEN
I. Spesimen Umum
Spesimen umum meliputi ukuran dan lokasi specimen. Berdasarkan Ukuran, uji
specimen harus secara substansial, seperti yang ditentukan dalam produk
spesifikasi untuk bahan yang sedang diuji.
PROSEDUR PENGUJIAN
I. Persiapan Mesin Uji
Saat memulai, untuk menjalani periode aktivitas mesin yang panjang, persiapan
mesin harus dilakukan atau dipanaskan menuju pada suhu yang normal untuk
meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
II. Perhitungan Dimensi Spesimen Uji
Untuk menentukan luas penampang benda uji, ukur dimensi penampang di bagian
tengah dari bagian yang dikurangi untuk memisahkan pengujian spesimen di
bawah 3/16 inci. Dalam dimensi terkecil, ukur dimensi mana daerah penampang
paling sedikit ditemukan. Setelah itu, ukurlah berat spesimen paling dekat dengan
0.5% atau dibawahnya. Luas penampang spesimen adalah sama dengan massa
dari spesimen dibagi dengan panjang dan dibagi lagi dengan massa jenis dari
materialnya.
III. Menandai panjang ukur (Gage Length) dari spesimen uji
Panjang ukur untuk penentuan elongasi harus sesuai dengan spesifikasi produk
dari material yang diuji. Cara penandaan daerah ukur adalah dengan dicoret
dengan tinta. Untuk material dengan nilai elongasi sebesar 3% atau kurang, ukur
daerah ukur paling sedikit sebesar 0.002 inci
IV. Membuat mesin uji dalam titik Nol (Mesin Uji Terkalibrasi)
Mesin uji harus sesuai dengan keadaan yang semestinya.
V. Mencengkram Spesimen uji
Untuk spesimen dengan bagian yang dikurangi, mencengkeram spesimen harus
dibatasi pada bagian pegangan, karena Mencengkeram bagian fillet bisa secara
signifikan mempengaruhi hasil uji.
VI. Mengatur kecepatan untuk pengujian :
A. Laju Peregangan : Untuk penghitungan laju rata rata peregangan dapat
ditentukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melihat
kenaikan regangan dengan satuan inch per menit.
B. Laju Penegangan : Untuk penghitungan laju rata rata penegangan dapat
ditentukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melihat
kenaikan tegangan dengan satuan pon per inch kuadrat per menit
C. Laju pemisahan dari kepala spesimen saat pengujian
D. Laju Proses : Dihitung saat pengujian dimulai diberi beban atau dari
tekanan tertentu sampai terjadi perpatahan singkat, gaya maksimal, atau
sampai tekanan tertentu.
E. Laju Pengujian saat menentukan sifat luluh : kecepatan pengujian akan
disesuaikan dengan Gaya dan regangan yang diperoleh melalui pengujian.
Ketika melakukan pengujian untuk menentukan sifat luluhnya, Laju
tegangan harus berada dikisaran 10.000 – 100.000 psi/min .
F. Laju Pengujian saat menentukan kekuatan tarik : Untuk menentukan laju
kekuatan tarik, material yang digunakan harus memiliki elongasi diatas
5%. Ketika hanya menentukan kekuatan tarik, atau setelah sifat luluhnya
telah didapatkan, laju pengujian yang digunakan berada di kisaran 0,05 –
0,5 in./in. dari panjang atau pada bagian yang dikurangi (jarak antara
pencengkeram spesimen yang tidak memiliki bagian yang dikurangi). Cara
yang lain adalah memanfaatkan ekstensometer dan indikator laju
peregangan yang digunakan dengan laju peregangan sebesar 0,05 – 0,5
in./in./min
VII. Perhitungan
Terdapat 4 Metode, yaitu Metode Offset, Metode Extension-Under-Load, Metode
Autographic Diagram , dan Metode Halt-Of-The-Force.
Metode Offset
Untuk menentukan yield strength dengan metode ini, diperlukan data dari
diagram stress-strain. Gambar Om senilai nilai offset, tarik garis mn sejajar
OA. Terbentuklah perpotongan garis mn dengan grafik, diberi nama titik r.
Tarik garis dari titik r menuju sumbu y, didapatkan nilai yield strength
Metode Extension-Under-Load
Metode Autographic Diagram
Metode ini menggunakan alat autographic untuk menentukan diagram stress-
strain lalu dihitung nilai yield strength-nya
Metode Halt-Of-The-Force
Metode ini digunakan khusus untuk material yang mengalami discontinous yielding.
Metode ini menentukan stress-strain diagram dengan menentukan nilai upper yield
strength dan lower yield strength. Upper yield strength ditentukan pada saat gaya
berubah-ubah tidak beraturan. Tentukan stress saat itu sebagai upper yield strength.