You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas, tubuh
mengalami perubahan hormonal disertai peningkatan jumlah kelenjar
minyak. Peningkatan produksi minyak mengakibatkan muara kelenjar
tersumbat dan timbul bintil-bintil kasar pada kulit (komedo). Penyumbatan
dapat pula akibat sisa kulit mati, sisa kosmetik atau kotoran pada kulit yang
disebabkan oleh peningkatan hormon. Kadar hormon androgen yang disebut
sebagai penyebab jerawat, sepanjang masa kehidupan perempuan, kadarnya
relatif tidak turun secara drastis. Ini memungkinkan jerawat muncul dalam
masa kehidupan perempuan.
Perbedaannya hanya dalam kadar atau jumlah yang dihasilkan.
Hormon androgen lebih banyak pada pria sedangkan hormon estrogen lebih
banyak pada wanita. Meskipun diduga kuat hormon androgen sebagai
pencetus jerawat, namun tidak selalu berarti bahwa banyak jerawat berarti
hormon androgen akan meningkat. Pada pria dengan kadar testosteron
cukup tinggi dalam waktu yang lama, kejadian timbulnya jerawat jarang
dialami.
Acne tampaknya berakar dari interaksi faktor genetik, hormonal dan
bakterial. Pada sebagian besar kasus terdapat riwayat akne dalam keluarga
(Stawiski, 1992). Dengan munculnya jerawat pada masa remaja, maka
kesadaran akan pentingnya penampilan diri dalam kehidupan sosial yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi konsep diri remaja putri. Konsep diri
adalah semua perasaan, kepercayaan, dan nilai yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain (Tarwoto & Wartonah, 2006). Menurut Keliat (1992) konsep diri
terdiri dari lima komponen yaitu: Citra diri (body image), ideal diri, harga
diri, penampilan peran, identitas personal. Cara individu memsiswing diri
mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Psiswingan
yang realistik terhadap diri, menerima dan menyukai bagian tubuh akan
memberi rasa aman sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan

1
harga diri. Hasil penelitian diketahui bahwa konsep diri siswi berjerawat
sebagian besar adalah dalam kategori buruk. Konsep diri yang sebagian
besar buruk ini disebabkan karena para remaja putri kurang menyadari
tentang harga diri dan kepercayaan dirinya sendiri. Semua perempuan pada
dasarnya menginginkan kulit muka yang bersih, begitu pun remaja di mana
masa membentuk diri dalam segala segi dengan sebaik-baiknya. Kondisi
lingkungan separa siswir erat kaitannya dengan timbulnya jerawat. banyak
debu dari kendaraan yang lalu lalang serta udara yang panas merupakan
salah satu faktor penyebab timbulnya jerawat.
Komponen konsep diri remaja yang mempunyai jerawat sering
terganggu, mereka merasa ada yang berubah terutama pada citra dirinya
karena ketidak nyamanan disepara siswir wajah dan tidak sama seperti
teman sebayanya yang tidak mempunyai jerawat serta mengakibatkan harga
dirinya rendah. Citra tubuh menunjukkan gambaran diri yang dimiliki setiap
orang, penyakit atau gangguan kulit dapat merusak konsep dirinya,
mengadaptasi perilaku yang diakibatkan timbulnya jerawat dapat
mempengaruhi identitasnya dan menghalangi perannya didalam masyarakat
atau lingkungan sekolah. Dilihat dari cara pergaulannya, mereka merasa
kurang percaya diri, malu, kurang kontak mata saat diajak bicara, berusaha
selalu memalingkan muka serta kurang semangat dalam melakukan
aktifitas. Tetapi tidak semua remaja yang berjerawat dapat mengalami
gangguan konsep diri. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di
antaranya pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan informasi yang didapat
dari media, baik cetak maupun elektronik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jerawat itu?
2. Apa saja etiologi dari jerawat?
3. Bagaimana manifestasi klinis jerawat?
4. Bagaimana penatalaksanaan dari jerawat?
5. Apa saja herbal medicine untuk jerawat?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran konsep diri remaja putri yang mempunyai jerawat
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain adalah untuk:

2
a. Mendeskripsikan pengertian jerawat agar dipahami oleh remaja
putri
b. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab jerawat agar dipahami
oleh remaja putri
c. Mendeskripsikan cara penanganan jerawat agar dipahami oleh
remaja putri
d. Mendeskripsikan cara menanggulangi jerawat agar dipahami oleh
remaja putri

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Acne Vulgaris (Jerawat)

3
Jerawat dalam TCM dikenal sebagai Fen Ci (Jerawat). Penyakit ini
disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak tepat, terlalu berlebihan
mengonsumsi makanan yang berlemak dan pedas, yang menyebabkan
akumulasi panas pada lambung dan paru dan disebarkan menuju wajah
melalui jalur meridian, selain itu juga dapat disebabkan karena pathogen
angin. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan, pasien mengalami
jerawat dengan sindroma akumulasi panas pada lambung
Jerawat adalah suatu masalah pada kulit yang ditandai dengan
timbulnya bintik-bintik dari mulai yang ringan seperti komedo hingga
bintik-bintik parah yang berisi nanah yang terdapat pada beberapa bagian
tubuh, seperti wajah, punggung, leher, hingga bagian dada. Jerawat dapat
terjadi karena kulit berminyak. Kulit berminyak banyak dialami oleh
orang yang berada didaerah tropis, disebabkan pengaruh sinar matahari
yang terlalu panas sehingga kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat
produktif dan tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang
harus dikeluarkan (Kusantati, 2008: 70).
Selain itu, juga disebabkan oleh debu dan kotoran yang berasal
dari luar menempel pada kulit berminyak, kemudian masuk kedalam pori-
pori kulit. Kotoran tersebut menumpuk bersama sel-sel kulit mati yang
jelas dibiarkan akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan
pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat. Bakteri penyebab jerawat
disebut dengan Propionibacterium acnes atau P.acnes yaitu anggota flora
kulit dan selaput lendir manusia. P. acnes ikut serta dalam fotogenesis
jerawat dengan menghasilkan lipase, yang memecahkan asam lemak bebas
dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat menimbulkan radang jaringan dan ikut
menyebabkan jerawat (Mumpuni, 2010).
Biasanya orang mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun.
Namun, jika tidak diatasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap
hingga usia 40 tahun. Selain menimbulkan bekas jerawat, efek utama
adanya jerawat adalah pada jiwa seseorang, seperti krisis kepercayaan diri
atau minder dan depresi. Komponen konsep diri yang sering terganggu
pada remaja dengan munculnya jerawat adalah gambaran diri (self-image)
dan harga diri. Hal ini terjadi karena pada masa remaja fokus individu

4
terhadap gambaran fisik lebih menonjol daripada dalam periode
kehidupan yang lain. Bentuk tubuh (fisik) sering merupakan bagian dari
gambaran diri.
Jerawat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu bahkan rasa
sakit. Tetapi, umumnya tidak ada efek menyeluruh pada tubuh yang
ditimbulkan. Walaupun tampak sepele masalah jerawat pada kulit bisa
bertambah parah jika tidak ditangani. Penyembuhan jerawat dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu menggunakan bahan kimia dan
dapat juga disembuhkan dengan menggunakan bahan-bahan tradisional.

B. Etiologi
Tak hanya pada remaja, jerawat bisa muncul pada siapapun dengan
usia berapa pun dengan berbagai faktor penyebabnya. Faktor-faktor yang
biasanya menjadi penyebab munculnya jerawat, diantaranya;
1. Faktor hormon
Perubahan pada hormon saat memasuki usia remaja (pubertas) bisa
menyebabkan timbulnya jerawat. Gangguan hormon ini bisa dialami juga
pada wanita saat sebelum menstruasi dan bagi orang yang menggunakan
obat-obatan tertentu yang efeknya dapat menyebabkan gangguan pada
hormon. Sebab, perubahan hormon bisa memicu produksi minyak
berlebih di wajah, sehingga kulit lebih berminyak, berkomedo, dan
berjerawatan.
2. Faktor jenis kulit
Pengaruh jenis kulit yang dimiliki setiap orang juga bisa menjadi
penyebab timbulnya jerawat. Kulit yang memiliki pori-pori besar dan
berminyak rentan terkena jerawat sebab bila pori-pori kulitnya tersumbat
kotoran bisa cepat memicu timbulnya komedo yang menjadi penyebab
jerawat.
3. Faktor kurangnya kebersihan
Jarang cuci wajah ataupun tidak membersihkan wajah dengan cara yang
tepat dapat memicu peningkatan aktivitas kelenjar minyak di kulit dan
membuat produksi sebum bertambah dan tumpukan sebum dapat
bergabung dengan kotoran dan sel-sel kulit yang mati yang dapat
menyumbat pori-pori sehingga membuat bakteri penyebab jerawat yang
bernama Propionobacterium Acnes menjalar serta mengiritasi kulit yang
akhirnya menyebabkan kulit meradang dan berjerawat.

5
4. Faktor genetika atau keturunan
Memiliki faktor genetik dengan jenis kulit yang kurang baik bisa pula
menyebabkan jerawat apabila kulit tubuh tidak dirawat dengan baik.
Karena itu, ada banyak kasus yang mengalami peradangan jerawat
karena faktor genetik. Selain yang disebutkan diatas, faktor lainnya yang
dapat memicu timbulnya jerawat adalah faktor pola hidup tak sehat
seperti; banyak merokok, tidak makan makanan yang sehat, serta kurang
asupan air mineral, kondisi emosional, seperti stress yang dapat
mengganggu perubahan hormon, salah memilih produk kosmetik, dan
faktor kulit wajah yang sering terkena asap dan debu.

C. Manifestasi Klinis
Lesi jerawat terutama terdapat di wajah, punggung, dada dan lengan atas.
Acne Vulgaris ditandai oleh lesi yang polienorfi, walaupun dapat terjadi
salah satu bentuk lesi yang dominan pada suatu saat atau sepanjang
perjalanan penyakit. Manifestasi klinis jerawat dapat berupa lesi non
inflamasi ( komedo terbuka dan komedo tertutup) lesi inflamasi superficial
(papul,pustul dan lesi inflamasi dalam (nodul).

D. Penatalaksanaan
1. Non farmakologis dapat dilakukan dengan cara:
a. Mencuci wajah dengan sabun pembersih muka akan memberikan
efek yang relatif kecil terhadap jerawat karena memiliki dampak
minimal dengan kantung jerawat.
b. Menggosok kulit atau mencuci wajah yang berlebihan tidak selalu
dapat membuka atau membersihkan pori, dan mungkin juga dapat
menyebabkan iritasi kulit.
c. Penggunaan agent pelembab dapat mengurangi terjadinya iritasi
dan kulit kering selama terapi jerawat.

E. Herbal Medicine
1. Air perasan Jeruk nipis dan Madu
a. Jeruk nipis
Air dari jeruk nipis yang sangat masam mengandung vitamin C
yang bertindak sebagai antioksidan. Jerawat dapat terjadi karena

6
PH kulit dalam kondisi basa. Air perasan jeruk nipis yang masam
tersebut dapat mengendalikan PH kulit dalam kondisi basa (asin)
menjadi PH asam. Sedangkan, PH asam tersebut dapat menyebabkan
bakteri P.acnes tidak dapat bertahan hidup(Mumpuni, 2010). Selain
dapat menyembuhkan jerawat, vitamin C yang memiliki ikatan L
dalam setiap molekulnya bagus untuk mencerahkan warna kulit
(Dewi, 2012). Dengan demikian, air perasan jeruk nipis dapat
menjadi obat tradisional dan alami untuk penyembuhan jerawat.
Menurut Dewi (2012) Obat jerawat alami yang lain sebenarnya
banyak sekali, namun yang teruji secara klinis kebanyakan sejenis
jeruk dan buah sebangsanya seperti lemon. Sebagai obat jerawat
alami, air perasan jeruk nipis bisa membantu mengurangi iritasi
dan pembengkakan kulit dan menetralisir rasa sakit akibat jerawat
sehingga membantu menyembuhkan sekaligus memperhalus kulit.
b. Madu
Menurut Aden (2010) manfaat madu untuk kecantikan yaitu;
1) Madu melembutkan bibir, melembabkan dan mencegah
bibir mengering atau pecah-pecah,
2) Madu bisa menghilangkan jerawat,
3) Madu merupakan salah satu sumber makanan yang
baik. Asam amino, karbohidrat, protein dan beberapa jenis
vitamin serta mineral adalah zat gizi dalam madu yang mudah
diserap oleh sel-sel tubuh. Sejumlah mineral yang terdapat
dalam madu seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin,
sulfur, besi dan fosfat (Suriawiria, 2000). Madu juga
mengandung vitamin, seperti vitamin E dan vitamin C serta
vitamin B1, B2 dan B6 (Winarno, 1982).
Madu memiliki manfaat dalam berbagai aspek, antara lain
dibidang kosmetika, madu banyak digunakan baik dalam bentuk
penyegar dan masker wajah. Madu dapat membersihkan kulit
mencegah jerawat dan memberinya nutrisi yang dibutuhkan
(Prasko, 2011). Selain teksturnya yang lembut, kandungan madu
sangat kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan potassium yang
dapat digunakan sebagai pelembab, penyegar bahkan masker
wajah. Karena, “dalam madu terdapat kandungan zat antiseptik

7
yang berguna untuk membunuh bakteri pada wajah yang dapat
menyebabkan jerawat semakin meradang. Sedangkan, air jeruk
nipis dapat mengurangi minyak pada wajah sehingga dapat mencegah
kotoran menempel di wajah” (Wildana 2009: 53-54).
c. Cara pembuatan masker madu + air perasan jeruk nipis
Bahan-bahan:
d. 1 buah jeruk nipis
e. Madu
f. Mangkuk
Cara membuat masker:
g. Siapkan 1 buah jeruk nipis segar yang agak sedikit besar,
lalu belah menjadi 2
h. Peras jeruk nipis tersebut dan masukkan air perasan jeruk
nipis dalam mangkuk sebanyak 1 sendok
i. Tambahkan satu sendok madu, aduk-aduk hingga keduanya
tercampur rata
j. Cuci bersih dan keringkan wajah anda sebelum
menggunakan masker madu + air perasan jeruk nipis ini
k. Kemudian oleskan secara merata masker jeruk nipis
kewajah
l. Biarkan hingga mengering, kira-kira selama 15 menit
m. Setelah itu bilas wajah menggunakan air bersih
Gunakan masker 1 kali sehari
2. Bahan
Jeruk nipis masak secukupnya
Cara meramu resep
a. Potong jeruk nipis menjadi beberapa bagian
b. Ramuan siap untuk di gunakan sebagai obat luar
Aturan pakai
a. Gosokkan potongan tersebut pada bagian muka yang
berjerawat.
b. Lakukan 2-3 kali sehari

8
F. Akupuntur dan Bekam
Akupuntur
Titik Lokasi Indikasi
Akupuntur
ST 2 Sibai Empat putih (Flour Kemerahan, nyeri dan gatel
Whites) pada mata, paralisis fasialis,
Pada lekukan dari foramen
nyeri pada wajah
infra orbitalis, 1 cun
dibawah pupil. Tegak lurus
0,2-0,3 cun
ST 3 Juliao Lubang besar (The great Deviasi mulut dan mata, kejang
hole) kelopak mata, sakit gigi, rhinitis
0,3 cun lateral dari
epistaksis. Titik local jerawat.
Yingxiang (LI 20), Titik pertemuan meridian yang
dibawah Sibai (ST 2). qiao dan lambung
Tegak lurus 0,3-0,4 cun
ST 5 Daying Penyambutan agung (The Deviasi mulut, sakit gigi,
great welcome) paralisis fasialis
Pada lekukan di
pertengahan korpus
mandibula, bila mulut
meniup dan pipi
mengembang
Dai Yang (Yang maha agung)/ Nyeri kepala, nyeri pelipis,
pelipis migrant, mata merah, dan
Pada sebuah lekukan,
bengkak

9
terletak pada pertemuan Titik ini bukan merupakan
garis perpanjangan alis bagian dari titik akupuntur
dan sudut luar mata meridian umum, melainkan titik
istimewa
Yin Tang Terletah pada pertengahan
alis
Titik Bekam
Titik Bekam Lokasi Indikasi
GV 14 Dazhui Tulang spina besar (Big Titik pertemuan ke 6 meridian
Spin). yang dengan du, selain itu titik
Dibawah prosesus spinalis
ini bias membuang panas
cervikalis VII, setinggi
dalam darah dan memasukkan
pundak. Tegak lurus 0,5 cun
panas serta menarik yang Qi
dengan moksibasi
BL 13 Feishu Titik shu paru-paru Batuk, asma, hemoptisis,
(Associated point for lung) demam sore hari, keringat
Antara Th III-IV, 2 jari malam, nyeri dan rasa dimgim
lateral dari meridian du. di punggung. Titik shu
Tegak lurus / miring belakang meridian paru
kebawah 0,5-0,8 cun
BL 14 Titik shu Pericard Batuk, nyeri kardiak, palpitasi,
Jueyingshu (Associated point for angina pectoris, rasa tercekik
pericardium). Antara Th IV- didada, mual dan muntah
Titik shu belakang meridian
V, 2 jari lateral meridian du.
Tegak lurus atau miring
kebawah 0,5-0,8 cun
BL 15 Xinshu Titik shu jantung Palpitasi, aritmia, pelupa,
(Associated point for heart) emisi nocturnal, keringat
antara Th V-VI, 2 jari lateral malam, epilepsy
dari meridian du. Tegak
lurus/miring kebawah 0,5-
0,8 cun
BL 20 Pishu Titk shu limpa (Associated Nyeri epigastrium, nyeri dada
point for spleen). Antara Th dan daerah hipokondrium,

10
XI-XII, 2 jari lateral dari nyeri perut mual muntah,
meridian du. Tegak borboryangmus, kelemahan
lurus/miring kebwah 0,5-0,8 limpa dan lamnbung
cun
G. Diagnosis
Menurut penelitian William (2007) dan penelitian Magin dkk (2006)
diagnosis acne vulgaris dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan klinis. Keluhan penderita dapat berupa gatal atau sakit, tetapi
pada umumnya keluhan penderita lebih bersifat kosmetik. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan komedo, baik komedo terbuka maupun komedo tertutup.
Adanya komedo diperlukan untuk menegakkan diagnosis acne vulgaris.
Selain itu, dapat pula ditemukan papul, pustul, nodul, dan kista pada
daerah daerah predileksi yang mempunyai banyak kelenjar lemak.
Pemeriksaan laboratorium bukan merupakan indikasi untuk penderita acne
vulgaris, kecuali jika dicurigai adanya hiperandrogenis.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Jerawat adalah kondisi kulit yang abnormal dikarenakan gangguan
produksi dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar
minyak ini atau sebaceous gland akan menyebabkan penyumbatan pada
saluran folikel rambut dan pada pori-pori kulit. Jerawat dapat timbul di
karenakan beberapa faktor penyebab. Seperti :
a. Produksi kelenjar minyak yang berlebih
b. penyumbatan pori-pori pada wajah
c. Infeksi dari bakteri akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan
wajah

B. Saran
1. Bagi Siswi / Remaja Putri yang berjerawat dengan banyak nya
Tips-Tips cara menghilangkan jerawat, terlebih lagi yang berbahan kimia
perlu diwaspadai terkadang dalam produk yang para siswi gunakan untuk
penghilang jerawat mengandung merkuri (raksa) dan formalin sangat
membahayakan bagi kesehatan kulit tubuh para siswi. Jangan sampai
keinginan menghilangkan jerawat di wajah justru dapat merusak
kecantikan wajah.
2. Dan bagi Siswi / Remaja Putri yang tidak berjerawat mempercantik
wajah adalah hal yang positif. Dengan merawat dan selalu menjaga
kebersihan wajah. Pemilihan yang selektif dalam memilih cara yang
cocok untuk perawatan wajah dan bahan-bahan yang di gunakan.

12

You might also like