Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi CA CERVIKS
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, y
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim, letaknya antara rahim
senggama wanita (vagina) (wijaya, 2010). Kanker Cerviks merupakan pertumbuhan dar
2009).
2. Etiologi
Menurut wijaya (2010), ada beberapa aktor yang dapat meningkatkan peluang se
untuk terkena kanker serviks. faktor faktor tersebut adalah
Faktor resiko dari infeksi adalah faktor yang terpenting dalam timbulnya pe
serviks ini. kuman papilloma virus adalah sekelompok lebih dari 100 virus yang
yang dapat menginfeksi sel sel pada permukaan kulit, ditularkan melalui kontak
vaginal, anal, atau oral seks. virus ini berasal dari amilia papovaridaedan genus pa
hubungan seks yang tidak aman terutama pada usia muda atau melakukan hu
dengan banyak pasangan, memungkinkan terjadinya infeksi organ reproduksi an
remaja 12- 20 tahun sedang aktif berkembang. apabila terjadi rangsangan oleh
dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terja
berhubungan seksual dan kemudian terjadi infeksi virus.
Wanita yang melakukan hubungan seks pertama sekali pada umur dibawah 17
selalu 3x lebih mungkin terkena kanker serviks di usia tuanya. Semakin muda se
melakukan hubungan seks maka semakin besar resiko terkena kanker serviks. Hal i
karena alat reproduksi wanita pada usia ini belum matang dan sangat sensitif.
d. Merokok
e. Jumlah Anak
Wanita yang sering melahirkan mempunyai resiko 3-5 x lebih besar terkena
rahim. Terjadinya trauma pada bagian leher rahim yang tipis dapat merupak
timbulnya suatu peradangan dan selanjutnya berubah menjadi kanker. Menurut b
jumlah kelahiran yang lebih dari 3 akan meningkatkan resiko wanita terkena kanker
f. Kontrasepsi
Pil Kb yang dipakai dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko terke
beberapa penelitian menemukan bahwa resiko kanker serviks meningkat berkaitan
wanita tersebut menggunakan pil Kb, dan cenderung akan menurun pada saat
Penelitian juga menunjukkan bahwa pemakaian pil Kb akan menyebabkan wanita leb
sehingga makin meningkatkan resiko terkena kanker serviks.
g. Riwayat Keluarga
Sama seperti jenis kanker lainnya, maka pada kanker leher rahim juga akan m
besar terkena pada wanita yang mempunyai keluarga (ibu atau kakak perempua
rahim).
h. Kekebalan tubuh
Seseorang yang melakukan diet ketat, diet rendah sayuran dan buah buaha
vitamin A,C,danE setiap hari dapat menyebabkan kurangnya daya tahan tubuh,
gampang terinfeksi oleh berbagai kuman, termasuk HPV. Penurunan kekeb
mempercepat pertumbuhan sel kanker dari non- invasif menjadi invasif.
Tingkat Kriteria
0 Karsinoma In Situ ( KIS), membran basalis utuh
Proses terbatas pada servks walaupun ada
I
perluasan ke korpus uteri
Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis
sudah rusak dan sel tumor sudah stroma tidak > 3
Ia
mm, dan sel tumor tidak tedapat didalam
pembuluh limfe atau pembuluh darah.
Secara klinis tumor belum tampak sebagai
karsinoma, tetapi pada pemeriksaan histologi
Ib
ternyata sel tumor telah mengadakan invasi
stroma melebihi Ia
Proses keganasan telah keluar dari serviks dan
II menjalar 2/3 bagian atas vagina dan parametrium,
tetapi tidak sampai dinding panggul
Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih
II a
bebas dari infitrat tumor
Penyebaran ke parametrum, uni atau bilateral,
II b
tetapi belum sampai dinding panggul
Penyebaran sampai ½ bagian distal vagina,
III a sedang parametrium tidak dipersoalkan asal tidak
sampai dinding panggul.
III b Penyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak
ditemukan daerah infiltrat antara tumor dengan
dinding panggul.
Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil
dan melibatkan mokusa rektum dan atau vesika
IV
urinaria atau telah bermetastasi keluar panggul
ketempat yang jauh
Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau
IV a vesika urinaria atau sudah keluar dari pangul kecil,
metastasi jauh belum terjadi
IV b Telah terjadi metastasi jauh.
4. Patofisiologi
Karsinoma serviks timbul dibatasi antara epitel yang melapisi ektoserviks(portio) dan en
yang disebut skuamo kolumnar junction(SCJ). Pada wanita muda SCJ terletak diluar OU
diatas 35tahun, didalam kanalis serviks. Tumor dapat tumbuh :
a. Eksofitik. Mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai massa proliferatif yang men
dan nekrosis.
b. Endofitik. Mulai dari SCJ tumbuh kedalam stroma serviks dan cenderunginfitratif me
c. Ulseratif. Mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringanpelvisdengan me
untuk menjadi ulkus yang luas.Serviks normal secara alami mengalami meta
desak kedua jenis epitel yang melapisinya.
Dengan masuknya mutagen, portio yang errosif (metaplasia skuamos) yang
menjadipatologik (diplatik-diskariotik) melalui tingkatan NIS-I, II, III dan KISuntuk akh
invasive. Sekali menjadi mikroinvasi
ve.Proses keganasan akan berjalan terus.
Sumber : Delia, Wijaya. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta : Sin
5. Manifestasi Klinis
c. Perdarahan spontan
g. Bila tumor tumbuh eksofitik maka akan terlihat lesi pada porsio/sudah
sampai vagina.
a. Irradiasi
Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
b. Dosis
c. Komplikasi irradiasi
Perdarahan rectal
d. Operasi
e. Kombinasi
f. Cytostatika
1. Pengkajian
a. Data dasar
Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara
anamnesa, pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang
b. Data pasien :
Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak,
agama, alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir.
c. Keluhan utama
pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri intra servikal dan
disertai keputihan menyerupai air.
d. Riwayat penyakit sekarang :
Biasanya klien pada stsdium awal tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
e. Riwayat penyakit sebelumnya :
Data yang perlu dikaji adalah : Riwayat abortus, infeksi pasca abortus,
infeksi masa nifas, riwayat operasi kandungan, serta adanya tumor.
Riwayat keluarga yang menderita kanker.
f. Keadaan Psiko-sosial-ekonomi dan budaya:
Ca. Serviks sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi yang
rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan atau
gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat
personal hygiene terutama kebersihan dari saluran urogenital.
g. Data khusus:
Riwayat kebidanan ; paritas, kelainan menstruasi, lama,jumlah dan
warna darah, adakah hubungan perdarahan dengan aktifitas, apakah
darah keluar setelah koitus, pekerjaan yang dilakukan sekarang
h. Pemeriksaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap Smear, kolposkopi,
servikografi, pemeriksaan visual langsung, gineskopi.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
yang dibutuhkan
pasien.
kopi,makanan
pedas dan makanan
yang
Mengiritasi
gastrointestinal
Konsultasikan
dengan ahli diit untuk
pnyesuaian diit yang
diperlukan
Hindari terjadinya
konstipasi dengan
menganjurkan untuk
mempertahankan
intake cairan yang
adekuat dan
pelembut
Feses
Observasi adanya
cairan tubuh:
emesis
lambung, dan
drainase
Luka
Dokumentasikan
warna, jumlah dan
karakteristik feses
Hindari pH lambung
yang ekstrem
dengan kolaborasi
pemberian
antacids atau
histamine
blocking agent
Kolaborasi
pemberian
antikoagulat
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA