Professional Documents
Culture Documents
BAB I DEFINISI
A. Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data akurat, mutakhir,
aman dan tersedia bagai pemakai. Data digunakan untuk mengetahui proses
yang digunakan RS dalam pengumpulan, analisis, interpretasi dan penggunaan
data untuk memperbaiki pelayanan dan keselamatan pasien.
B. Clinical Pathways adalah alur asuhan klinis yang dibuat secara kolaboratif
semua tenaga kesehatan yang terlibat untuk memastikan adanya integrasi dan
koordinasi yang efektif dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara
efisien.
C. Indikator klinis adalah petunjuk penilaian yang menyangkut proses yang
berhubungan dengan pelayanan klinis.
D. Indikator manajemen adalah petunjuk penilaian yang menyangkut proses
yang behubungan dengan pelayanan manajemen.
E. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu
organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau
barang kepada pelanggan.
F. Indikator Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi
kuantitatif / kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahane
terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
G. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu
yang harus dicapai.
BAB II RUANG LINGKUP
Semua unit kerja terkait dalam sistem manajemen data. Data-data yang
perlu dikelola adalah data-data yang bersangkutan dengan pelaksanaan
standarisasi asuhan pasien, indikator-indikator kunci dalam peningkatan mutu
rumah sakit, data indikator pelayanan unit kerja, data pengendalian infeksi rumah
sakit, data sasaran keselamatan pasien dan data keselamatan pasien di rumah
sakit. Analisis data-data dipakai sebagai dasar perbaikan yang perlu dilakukan.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pengumpulan Data
1. Pelaksanaan pengumpulan data tentang standarisasi asuhan pasien
dimonitor oleh Subkomite Mutu Profesi di bawah Komite Medis:
a. Audit Panduan Praktik Klinis
b. Audit Clinical Pathways
1) Pra implementasi yaitu dengan mengumpulkan data selama 6 bulan
terakhir kasus-kasus yang termasuk high volume/ high risk/ high cost
& predictable yang dipilih dan dipakai sebagai data dasar seberapa
besar varian pelayanan untuk kasus yang sama.
2) Pasca implementasi, pengumpulan data dari form Clinical Pathway
yang telah diisi dan dilakukan audit tentang kepatuhan pelaksanaan
dan melihat varian yang telah menurun atau tidak.
Pelaksanaan audit adalah setiap minggu pertama bulan berikutnya dari
bulan data yang dikumpulkan melalui 2 – 3 kali rapat Subkomite Mutu
Profesi dari Komite Medis.
B. Validasi Data
1. Validasi data dilakukan oleh KMKPRS untuk memastikan bahwa data yang
benar, bermanfaat telah dikumpulkan, maka dilakukan validasi data secara
internal.
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan
untuk menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil
Peraturan terhadap data itu sendiri.
2. Validasi data dilakukan pada kondisi :
a. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan
meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting)
b. Agar diketahui publik, data dimuat di web site rumah sakit atau dengan
cara lain maka rumah sakit mempunyai tanggung jawab secara etik
untuk memberikan informasi akurat dan terpercaya kepada publik.
c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti
cara pengumpulan - data diubah atau proses abstraksi data, atau
abstraktor diganti
d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada
penjelasan
e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis
pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data
sekarang berupa kertas maupun elektronik
f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur
rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan
pedoman praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru
pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan.
3. Cara validasi data adalah:
a. dengan melakukan pengumpulan data kembali oleh personil yang
independen dan tidak terlibat pada proses pengumpulan data yang
sebelumnya.
b. Menggunakan sample statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain.
Sample 100 % dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau
data lainnya berjumlah kurang dari 30.
c. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang .
d. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi
90 % adalah patokan yang baik.
e. Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi.
f. Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
C. Analisa Data
1. Proses analisis dilakukan dengan cara statistik yang sesuai dengan data
yang ada, antara lain:
a. Rata-rata, formulanya :
1) Numerator (pembilang): penambahan seluruh angka (4,7,8,3,8,6,5)
2) Denominator (penyebut): total angka (7)
3) Rata-rata (4+7+8+3+8+6+5)
7
b. Median adalah angka yang berada di tengah setelah ditata dari angka
terkecil sampai angka terbesar
c. Mode adalah nilai yang sering muncul
d. Rentang nilai
e. Jumlah kasus
f. Diagram tulang ikan untuk memetakan kemungkinan penyebab masalah
mutu
Man – Material – Machine – Method
g. Grafik, Pareto chart, control chart
h. Secara statistik yang sesuai dengan datanya.
i. Membandingkan data dengan unit lain di dalam rumah sakit, dengan
data rumah sakit lain yang sesuai dengan profil datanya, dengan
standar, dengan praktik terbaik
j. Root Cause Analysis dilakukan untuk kasus insiden keselamatan pasien
yang termasuk dalam grading kunign dan merah
k. Investigasi sederhana untuk insiden keselamatan pasien yang termasuk
dalam grading biru dan hijau.
l. Analisis secara intensif terhadap data dilakukan jika terjadi
penyimpangan tingkatan, pola atau kecenderungan dari KTD
m. Analisis semua reaksi transfusi yang terjadi di rumah sakit
2. Telusur Proses
a. Telusur proses yang kompleks terutama kasus kesalahan pengobatan
dan pengendalian infeksi.
1) Cara pemilihan
2) Metode pengumpulan data
3) Analisis data dan interpretasi
b. Telusur dilakukan oleh:
1) Pimpinan RS
2) Para pimpinan RS
3) KMKPRS
4) Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
5) Kelompok Kerja Manajemen Penggunaan Obat
6) Asesor Internal
c. Mekanisme telusur sistem manajemen data:
1) Telaah dokumen
2) Telusur data ke unit pelayanan
3) Pertemuan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
D. Desiminasi
temuan dan masalah dikomunikasikan ke unit yang bersangkutan dan yang
dapat juga disampaikan ke seluruh unit di RS apabila dapat memperbaiki
sistem rumah sakit
E. Tindak Lanjut
untuk memperbaiki pelayanan dan keselamatan pasien
F. Monitor kinerja/perbaikan
Melakukan evaluasi efektifitas :
1. pengumpulan& analisa data dalam program PMKP.
2. pelaksanaan rencana program PMKP
3. proses peningkatan mutu pelayanan & keselamatan pasien.
BAB IV DOKUMENTASI
B. Alur Pelaporan
PROSES 2 :
PROSES 3 :
Pelaksana TIM KPRS
PROSES 4 :
PROSES 5 :
PROSES 6 :
Pelaksana DEPARTEMEN / UNIT KERJA TERKAIT
1. Mengkoordinir pelaksanaan rekomendasi Direksi
Kegiatan dan Tim KPRS
2. Implementasi
Dokumen 1. Pembuatan / Revisi SOP
2. Pembuatan SK-DIR
3. Pengadaan sarana/prasarana pendukung
4. Dll
Ditetapkan di Nunukan
Pada tanggal 13 juli 2018
DIREKTUR
RSUD KABUPATEN NUNUKAN
DULMAN. L