Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Ardira uswatun k
Fahruj
Farha aulia f
Muhammad mumtaz
BOGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Madu memiliki banyak manfaat bagi manusia, selain sebagai obat madu dapat
memperkuat daya tahan tubuh manusia, sehingga kekebalan tubuh manusia lebih
dan kadar air. Menyebabkan madu mengalami fermentasi yang akan mengubah
kandungan gula dalam madu dan berbagai enzim lainnya. Fermentasi madu dapat
menghasilkan suatu produk yang baru seperti alkohol, dan cuka madu yang akan
teknologi mikrobiologi ?
Bagi Pembaca:
Dapat Mengetahui peranan fungsi ragi dan mikroba lebah pada madu yang
2.1 Fermentasi
2.2 Madu
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa
manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga, asam utama
Karbohidrat 82.4 g
- Gula 82.12 g
Lemak 0g
Protein 0.3 g
Air 17.10 g
Kalsium 6 mg (1%)
Magnesium 2 mg (1%)
Fosfor 4 mg (1%)
Kalium 52 mg (1%)
Natrium 4 mg (0%)
fungsi atau khamir yang memfertasi gula untuk menghasilkan alcohol. (Annas
dan media biakan bagi mikoorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk
butiran – butiran kecil atau cairan nutrient. Ragi umumnya digunakan dalam
industry makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti
berbagai bakteri dan fungi (khmir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus,
Mucor, Amylomyces, Edomycopsis, Succharomyces, Hansenula, Anomala,
2.4 Alkohol
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
2.5 Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.
Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya. Substrat adalah reaktan yang
diolah pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim (enzimatik). Enzim memiliki sifat
khas terhadap suatu substrat tertentu, kekhasan inilah yang menjadi ciri suatu
enzim. Adapun sifat-sifat khas yang dimiliki suatu enzim tersebut antara lain:
1. Sebagai katalisator
Sifat-sifat enzim yang pertama ialah ia berperan sebagai katalisator. Enzim adalah
katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Tanpa kehadiran
enzim, suatu reaksi itu sangat sukar terjadi, sementara dengan kehadiran enzim
Sebagai contoh enzim katalase yang mengandung ion besi (Fe) mampu
H2O2 hanya dapat diuraikan oleh atom besi, tetapi satu atom besi akan
memerlukan waktu 300 tahun untuk menguraikan sejumlah molekul H2O2 yang
oleh satu molekul katalase yang mengandung satu atom besi diuraikan dalam satu
detik.
Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim tertentu hanya dapat mengadakan
pengubahan pada zat tertentu pula. Dengan kata lain, enzim hanya dapat
mempengaruhi satu reaksi dan tidak dapat mempengaruhi reaksi lain yang bukan
bidangnya. Satu enzim khusus untuk satu substrat, misalnya enzim katalase hanya
Sifat-sifat enzim selanjutnya adalah bekerja bolak-balik karena dapat ikut bereaksi
tanpa mempengaruhi hasil akhir dan akan terbentuk kembali pada hasil reaksi
sebagai enzim. Ketika ikut bereaksi, struktur kimia enzim berubah, tetapi pada
akhir reaksi struktur kimia enzim akan terbentuk kembali seperti semula.
4. Seperti protein
Enzim memiliki sebagian besar sifat protein yaitu dipengaruhi oleh suhu dan pH.
Pada suhu rendah protein enzim akan mengalami koagulasi dan pada suhu tinggi
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja enzim akan
lambat. Semakin tinggi suhu reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat,
Oleh karena enzim berfungsi sebagai katalisator, tetapi tidak ikut bereaksi, maka
jumlah yang dipakai sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu molekul enzim dapat
7. Merupakan koloid
Karena enzim tersusun atas komponen protein, maka sifat-sifat enzim tergolong
koloid. Enzim memiliki permukaan antar partikel yang sangat besar sehingga
Suatu reaksi kimia dapat terjadi jika molekul yang terlibat memiliki cukup energi
internal untuk membawanya ke puncak bukit energi menuju bentuk reaktif yang
disebut tahap transisi. Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah energi dalam
kalori yang diperlukan untuk membawa semua molekul pada 1 mol senyawa pada
suhu tertentu menuju tingkat transisi pada puncak batas energi. Apabila suatu
reaksi kimia ditambahkan katalis -yaitu enzim, maka energi aktivasi dapat
Enzim yang penting dalam madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa
oksidase, peroksidase, dan lipase. Enzim diastase adalah enzim yang mengubah
menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim oksidase adalah enzim yang membantu
tubuh.
BAB III
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
Percobaan ini dilakukan di perumahan Griya Bukit Jaya gunung putri, dan
selama 6 hari.
metode ini menurut kami merupakan strategi yang sangat tepat untuk
melaksanakan penelitian.
3.3 Alat dan Bahan
hingga air mendidih, setelah mendidih air dituangkan pada wadah takar untuk
mengukur jumlah air yang akan digunakan. Jumlah air yang digunakan yaitu
sebanyak 500 ml untuk satu sampel. Setelah diukur cukup, maka air yang masih
panas tersebut dituangkan pada wadah tupperware yang bersih sehingga menjaga
proses ini ragi roti dihaluskan terlebih dahulu, setelah dihaluskan ragi roti
ditaburkan sesuai takaran yaitu 1/3 Sendok the untuk 500 ml air madu.
Setelah itu diaduk perlahan hingga merata. Kemudian wadah ditutup
hingga rapat kedap udara. Untuk memaksimalkan kinerja ragi karena ragi
dibantu oleh bakteri aerob. Sehingga menghasilkan asam asetat atau asam
berdasarkan landasan teori maka akan berubah menjadi asam asetat atau
asam cuka, dan menjadi produk baru yaitu cuka madu. Selain itu saat
alkohol dan asam cuka. Namun dalam penelitian ini kami baru menemukan bahwa
fermentasi madu menghasilkan alkohol dan senyawa lain yang belum diketahui
sari pada sarang lebah yang dapat melakukan fermentasi pada madu sehingga
menghasilkan uap yang beraroma alkohol juga. Akan menghasilkan alkohol yang
cerevisiae. Menurut hasil wawancara kami dengan salah satu peternak lebah yang
bernama bapak Sugiyanto pada tanggal 2 Oktober 2017 mengatakan bahwa hasil
fermentasi yang dihasilkan oleh mikroba yang ada pada serbuk sari lebah akan
menghasilkan alkohol negatif dan tidak banyak merusak kandungan gizi pada
lebih dari 1 bulan akan berubah menjadi alkohol setelah itu menjadi asam cuka.
yang ada pada serbuk sari yang ada pada sarang lebah, akan tetapi lebih banyak
terdapat pada serbuk sari lebah tidak akan mengubah banyak kandungan madu
tersebut. Akan tetapi waktu yang diperlukan sangtalah lama untuk berubah
4.1 Hasil
Saccharomyces cerevisiae
obat antiseptik oleh etanol yang berasal dari pemecahan gula (fruktosa) pada
madu jika dilakukan distilasi. Madu fermentasi jika dibiarkan lebih lama lagi akan
berubah menjadi asam asetat (asam cuka) sehingga menambah nilai guna pada
madu terutama sebagai bahan tambahan makanan. Setelah kami cicipi, pada toples
kuning rasa madu fermentasi agak sedikit pahit dan terasa asam segar, pada toples
oren rasa madu fermentasi terasa segar dan asam, pada toples bening rasa
5.1 Kesimpulan
Madu dapat difermentasi menjadi cuka madu dan etanol murni yang akan
meningkatkan nilai guna pada madu itu sendiri. Madu dapat difermentasi
fermentasi -+ selama 1 bulan, akan tetapi kandungan madu lebih banyak yang
serbuk sari yang terdapat pada sarang lebah, lebih sedikit kandungan madu yang
5.2 Saran
penelitian ini masih banyak kekurangan, penelitian ini dapat dilanjutkan dan
diteliti secara spesifik kandungan gizi yang terdapat pada fermentasi madu dengan
melalui uji lab dan ketersediaan alat yang memadai. Sehingga hasil yang terlihat