You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian
dari keluarga dan di keluarga juga semua dapat diekspresika tanpa hambatan yang berarti.
(Suprajitno 2004).
Menurut UU No.10 tahun 1992 dalam Suparjito, 2004 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera keluaraga adalh unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami istri, suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya.
Keluarga adalah kelompok individu manusia yang melakukan interaksi yang pastinya
memiliki suatu masalah-maslah kesehatan didalamnya. Perawatan kesehatan keluarga
adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang situnjukkan kepada keluarga
sebagai kesatuan dengan sehat sebagau tujuan keperawatan sebagai sarananya.
Berbagai fenomena dalam keluarga yang tercermin dalam maslah kesehtan keluarga
yang ada memiliki kaitan yang erat dengan tugas keluarga khususnya dalam bidang
kesehatan. Hal ini dimulai dari pengenalan maslah kesehatan, penentuan tindakan
kesehatan yang tepat, merawat keluarga yang mengalami gangguan, memodifikasi
lingkungan, dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Prioritas tertinggi dari keluarga adalah kesehjahteraan anggota keluarganya. Hal ini
tercapai apabila fungsi-fungsi dari keluarga yang untuk memenuhi kebutuhan tiap
individu yang ada dalam keluarga dapat tercapai dan terpenuhi.
Keluaraga Tn.J yang beralamtkan di Jl Ikan Arwana Blok B1 RT 08/RW 04 Tunjung
Sekar Kec. Mojolangu Kota Malang manjadi studi kasus dalam asuhan keperawatan
keluarga saat ini karena ada beberapa alasan yang mendukung dijadikannya keluarga
Tn.J sebagai sasaran dalam Asuhan Keperawatan diantaranya yaitu :
1. Keluarga Tn.J merupakan keluaraga resiko tinggi kesehatan karena didalamnya
terdapat usia lanjut
2. Daintara keluarga Tn.J ada yang menderita penyakit diabetes melitus, hipertensi
1.2 Pembahasan Masalah
Asuhan Keperawatan keluarga pada keluarga Tn.J diprioritaskan pada diagnosa
keperawatan pertama yaitu gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga (pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, perawatan pada penderita Hipertensi)
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Keluarga Tn.J mau dan mampu meningkatkan derajat kesehatannya melalui
pemberian asuhan keperawatan keluarga
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi maslah kesehatan yang terjadi dalam keluarga Tn.J
2. Menganalisa dan merumuskan masalah keperawatan yang terjadi pada keluarga
Tn.J, kemudian menentukan prioritas maslah melalui skoring dengan keluarga
3. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluraga
4. Memberikan implementasi pendidikan kesehatan dan memberi fasilitas perawatan
kesehatan
5. Mengevaluasi terhadap asuhan keperawatan kelurag yang diberikan kepada Tn.J
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa
1. Untuk melatih dan membiasakan mahasiswa dalam menyelesaikan maslah
kesehatan keluarga melalui Asuhan Keperawatan Keluarga.
2. Untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritisa dalam menyelesaikan maslah
kesehatan keluarga dengan melalui Asuhan Kesehatan Keluarga.
1.4.2 Keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan sendiri.
Sehingga tercipta peningkatan status dan derajat kesehatan keluraga yang optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Keperawata kesehatan keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suati kebudayaan (Salvision G Bailon dan Aracelis
Maglaya, 1989).
Alasan keluarga sebagai unut pelayanan keperawatan (Freeman) adalah keluarga
sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat, keluarga sebagai kelompok dapatmenimbulkan, mencegah, mengabaikan dan
memperbaiki masalh-masalah kesehatan dalam kelomp[oknya sendiri, masalah kesehatan
dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan
mempengaruhi anggota keluarga tersebut, keluarga merupakan perantara yang efektif dan
mudah untuk berbagi usaha-isaha kesehatan masyarakat, perwat dapat menjangkau
masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara pasien sebagaiindividu keluarga
tetap berperan dalam mengambil keputusan dalam pemeliharaannya, keluarga
merupakam lingkungan g serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu dalam
kelarga. Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memengkinkan keluarga
untuk mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi keluarga dan
melindungi serta memperkuat pelayan masyarakat tentang perawatan kesehatan.

2. Tipe-Tipe Keluarga
a. Keluarga inti Nuclar family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
b. Keluarga besar (Extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merpakan satu kelurga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Singgle family) yaitu keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composide) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
B. Tanggung Jawab Perawat
Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan dirumah mempinyai tanggung jawab
yang meliputi :
1. Memberikan pelayanan secara langsung.
Pelayanan keperawatan dapat meliputi pengkajian fisik atau psikososial,
menunjukkan pemberian tindakan secara terampil dan memberikan intervensi.
Kerjasama dari klien dan keluarga serta memberi perawatan utama di keluarga dalam
perencanaan sangat penting untuk menjaga kesinanbungan perawatan selama perawat
tidak ada di rumah. Perawat hanya memberikan perawatan dalam qaktu yang terbatas.
Perawatan yang dilakukan di rumah lebih merupakan tanggung jawab dari keluarga
dari pada perawat. Oleh karena itu pendidikan kesehatan menjadi intervensi utama
dalam perawatan di rumah.
2. Dokumentasi
Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat penting untuk
melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami.
3. Koordinasi Antara Pelayan dan Manajemen Kasus
Perawatbertnggung jawab untuk mengkoordinasi para profesional lain dalam
memberikanpelayanan kepada keluarga. Fokusperan perawat yang menjadi manajer
kasus adalh kemmpuan untuk mengkaji kebutuhan, mnenukan prioritas
kebutuhan,mengidentifikasi cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan
mengimplementasikan rencana yang disusun.
4. Menentukan Frekuensi dan Lama Pelayanan
Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama periode
waku tertentu sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu perawatan yang
dilakukan di rumah.
5. Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksut di sini adalah peran
perawat sebagaipenasehat tertama yang berhubungan dengan masalah pembayaran
yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.
C. Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks denganmenggunakan
pendekatan sistimatik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai
anggota keluarga.
1. Tahab pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal-hal yang dikaji dalam
keluarga adalah:
a. Data Umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga,
komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan dengan
KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga
serta genogram.
Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bengsa tersebut terkait dengan kesehatan.
Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupuan anggota keluarga lainnya. Selain itu
status sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh kebutuhan –kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihatkapan saja keluarga
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton
TV dan memdengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan bagaimana tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.
Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing- masing anggota
dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.
c. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik Rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah dan denah
rumah.
Karakteristik Tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas
setempat yang meliputi kebiasaan , lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan
penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
Mobilitas Geografis Keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan dengan
kebiasaan keluarga berpindah tempat.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan mengenai
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang
ada.
Sistem Pendulung Keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yg
meliputi fasilitas fisik, psikologis atau dukungan darui keluarga dan fasilitas sosial
atau dukungan masyarakat setempat.
D. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi Keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasai antar
anggota keluarga.
Struktur Kekuatan Keluarga. Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.
Struktur Peran. Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga
yang berhubungasn dengan kesshatan.

E. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif. Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan dimilikai
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan kepada
keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Fungsi Sosialisasi. Bagaiman interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma tau budaya dan perilaku.
Fungsi Perawatan Kesehatan. Sejauh mana keluarga menyiapkan makanan, pakaian
dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga melakukan
pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :
 Mengenal masalah kesehatan : sejauhmana keluarga mengenal fakta-fakta dari
masalah kesehatan meliputi : pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang
mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.
 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat , sejauhmana
keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah
dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dihadapi, takut akan akibat dari
tindakan penyakit, mempunyai sikap negatip terhadap masalah kesehatan,
dapat menjangkau fasilitas yang ada, kurabng percaya terhadap tenaga
kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
memgatasi amsalah.
 Perawat anggota yang sakit, sejauh mana anggota keluarga mengetahui
keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan, mengetauhui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota
keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial),
mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap
keluarga terhadap yang sakit.
 Memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana mengetahiu sumber-
sumber keluarga yang dimiliki , keuntungan/manfaat pemeliharaan
lingkungan, mengetahipentingnya hygine sanitasi dan kekompakan antar
anggota keluarga.
 Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat : apakah
keluarga mengetahuii keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan
yang diperoleh dari fasilitaskesehatan, tingkat kepercayaan keluasrga terhadap
petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.
Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota
keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota
keluarga.

Fungsi Ekonomi. Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,


pamgan, dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
meningkatkan status kesehatan keluarga.
F. Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek yaitu yang dialamo keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu + 6 bulan dan jangja panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih
dari 6 bulan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. Mengkaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.
Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan
pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
H. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian , perawat menyatakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :
a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
b. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
c. Potensial (keadaan sejahtera atau “wellness”).
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.

Dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa
keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga
yang ditemukan dihitung dengan menggunaka skala prioritas.
3. Perencanaa Keperawatan Keluarga
Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang mencangkup
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria
dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap
tindakan kepertawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga


Tindakan keperawatan keluargan mencangkup hal-hal di bawah ini :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberi informasi, mengidentifikasi kebutuhan
dan harapan tentang kesehatan, dan memdorong sikap emosi yang sehat terhadap
masalah.
b. Menstimulus keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-
sumber yang dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsekuensi tiap
tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan
cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada
di rumah dan mengawasikeluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan
keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan
cara mengenakan fasilitas kesehatan yang ada lingkungan keluarga dan membantu
keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan
sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan
keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
BAB III
METODE
2.1 Lokasi
Praktek lapangan Keprawatan Kesehatan Keluarga bagi Mahasiswa Program Profesi Ners
Stikes Maharani Malang bertempat di wilayah Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
Dalam penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini mengambil studi kasus dengan
sasaran keluarga Tn.J yang beralamatkan di Jl. Ikan Tombro Blok B1 RT 08/RW 04
Tunjung Sekar Kota Malang.
2.2 Strategi
Dalam pelaksanaan praktek lapangan Keperawatan Kesehatan Keluarga ini menggunakan
beberapa strategi, yaitu :
1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil dan masing-masing mendapatkan
wilayah praktek berbeda sesuai dengan wilayah RW yang telah ditentukan dari
Puskesmas
2. Setiap mahasiswa melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga secara individu dan
wajib mendokumentasikan Asuhan Keperawatan tersebut.
2.3 Pengumpulan Data
Pada penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode dalam pengumpulan data,
yaitu :
1. Observasi langsung, dilakukan dengan mengadakan kunjungan rumah dan melihat
langsung untuk mengetahui keadaan keluarga, tingkah laku terutama yang
berhubungan dengan kesehatan, misalnya personal heigyne dan sanitasi lingkungan.
2. Wawancara, wawancara ini dilakukan terhadap hal-hal yang perlu diketahui baik
aspek fisik, mental, sosial-budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan, dan sebagainya.
3. Studi dokumentasi, pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan tentang
kesehatan keluarga baik dari kartu keluarga, buku imunisasi, dsb
4. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui adanya masalah
kesehatan dari anggota keluarga.
2.4 Jadwal Kegiatan
Asuhan Keperawatan pada keluarga Tn.J dilakukan dalam waktu 3 minggu dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut :
Hari / Jadwal Kegiatan
4 April 2014 Seleksi Kasus Keperawatan Keluraga
15-16 April 2014 Pengkajian Asuha Kperawatan Keluraga
17-19 April 2014 Penyusunan Laporan
20-23 April 2014 Penentuan prioritas maslah
24-28 April 2014 Implementasi
29-3 Mei 2014 Evaluasi
BAB IV
HASIL KEGIATAN
3.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan terlebih dahulu
3.2 Tahap Pelaksanaan
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 15-16 April 2014 yang meliputi :
a Identitas Keluarga
1) Identitas Kepala Keluarga
 Nama : Jiarto Pendidikan : Universitas
 Umur : 63 Th Pekerjaan : wiraswasta
 Agama : Katholik Alamat : Jl. Ikan Arwana Blok B1
 Suku : Jawa No.Tlp :
2) Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pendidikan
1. Jiarto L 63 th KK Wiraswasta Universitas
2. Siska P 51 th Istri IRT SMU
3. Medi L 27 th Anak Kandung |Wiraswasta Universitas

3) Genogram

30
4) Tipe Keluarga
Keluarga Tn.J merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
5) Suku Bangsa
Tn.J menyataka bahwa keluarganya merupakan suku jawa dan hidup
dilingkungan etnis jawa. Tn.J berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan Bahasa
Indonesia baik antara anggota keluarga maupun dengantetangga sekitar.
6) Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi Kesehatan
Semua anggota keluarga Tn.J beragama katholik dan menjalankan ibadah di
gereja
7) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
 Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn J dan Ny S
 Penghasilan : >3.000.000
 Upaya :
 Harta benda yang dimiliki : perabot rumah, TV, Kulkas, mesin cuci,
sepeda motor,mobil
 Kebutuhan yang dikeluarga tiap bulan : pembayaran listrik,kebutuhan
makan, kebutuhan perbulan.
8) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga, setiap ada waktu senggang biasanya Tn J
sekeluarga nonton TV bersama.
b Riwayat dan Tahap perkembangan keluraga
1) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
Tahap perkembangan Tn.J saat ini adalah keluarga dengn anak dewasa
2) Tahap Perkembangan yang belum terpenuhi :
Anak belum menikah
3) Riwayat kesehatan Keluarga
 Ny S mengatakan bahwa Mertua laki-laki nya mempunyai sakit darah
tinggi,sedangkan orang tuanya ibu nya memiliki darah tinggi juga.
 Ny.S mengatakan bahwa dulu pernah menderita kolestrol sekitar tahun 2000 an
dan Tn J mulai menderita sakit diabetes kurang lebih tahun 2006.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Ny S mengatakan dalam 3 bulan terakhir tidak ada dari anggota keluarganya yang
sakit berat, paling Cuma flu biasa. kemudian Ny S juga bilang kalau kurang lebih
satu mingguan tengkuknya sering sakit.

c Data Lingbkungan
1) Karakteristik Rumah
 Luas rumah : `155 m2
 Tipe rumah : tersendiri/permanen
 Kepemilikan rumah : pribadi
 Jumlah kamar : 2 kamar tidur, ruang tamu 4x3 meter, ruang makan
bergabung dengan ruang dapur
 Kamar mandi dan WC : 1 ruangan kondisi kurang terpelihara
 Septic tank : ada
 Sampah : terpelihara, terdapat tempat sampah didepan rumah. Keluarga
mengatakan ada petugas sampah yang mengabil sampah untuk dibuang
keTPS
 Kebersihan lingkungan : lantai rumah Tn. J terbuat dari plester, halaman
rumah bersih, sumber air keluarga dari PDAM, kualitas air bersih. Keluarga
mengatakan membuang air limbah di got mengalir keselokan depan rumah.
Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah masih tampak gelap pada
kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang ventilasi kurang karena tidak
memiliki jendela.
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya
Rumah Tn.J berada diwilayah perumahan yang mayoritas penduduk
disekitarnya adalah pekerja swasta dan PNS. Sarana jalan didaerah tersebut
sudah diaspal. Sarana kesehatan dilingkungan tersebut berupa Mantri, Bidan,
klinik, dan dokter praktekan. Tetangga Tn.J mayoritas beragama islam namun
dalam wilayah perumahan tersebut tidak ada kegiatan masyarakat untuk laki-
laki. Sosialisasi antar tetangga kurang.
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Ny S mengatakan kalau paling satu minggu sekali mereka sekeluarga pergi ke
donomulyo untuk melihat usaha nya disana.
4) Perkumpulan Keluarga dan Interkasi dengan Msyarakat
Ny S mengatakan setiap hari raya/ada kepentingan keluarga, semua keluarga
berkumpul. dan Ny S sendiri mengikuti arisan PKK.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Tn.J mempunyai keluarga besar yang sewaktu-waktu bisa dimintai bantuan bila
dibutuhkan. Keluarga Tn.J tidak mempunyai asuransi kesehatan. Biasanya
mereka berobat kepuskesmas jika tidak sembuh dibawa kedokter
d Struktur Keluarga
1) Struktur Peran
 Tn.J berperan sebagai kepala keluarga, seorang suami, dan bapak. Dalam
kehidupan sehari-hari
 Ny.S berperan sebagai istri dan ibu, dia juga bekerja mengelola toko yang
dimiliki
 An. M berperan sebagai anak. Dalam kehidupan sehari-hari dan bekerja.
2) Nilai dan norma keluarga
Ny S mengatakan ia dan suaminya terbiasa menanamkan pada anaknya sikap
hormat menghormati dan saling menyayangi antar anggota keluarga maupun
dengan orang lain. Keluarga Tn.J punya kebiasaan bila ada anggota yang sakit
maka segera dibelikan oabat dan dibawa kepuskesmas.
3) Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga Tn.J menggunkan bahasa Indonesia dan bahas Jawa.
Komuniaksi antar anggota lancar.
4) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn.J yang berpengaruh adalah Tn.J dan Ny.S. Bila ada suatu
konflik yang tidak bisa dislesaikan secara demokratis maka penentu keputusan
adalah Tn.J dan Ny.S
e Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Kuluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota
keluarga, saling menyayangi menghormati dan bila ada anggota keluarga yang
membutuhkan maka anggota keluarga yang lain akan berusaha membantunya.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny S mengatakan interaksi anggota keluarga dapat berjalan denganbaik. Hal ini
disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha untuk memenuhi aturan
yang ada misalnya, saling menghormati dan menghargai. Keluarga juga
mengatakan berusaha untuk mengikuti aturab atau norma yang ada
dimasysrakat.
3. Fungsi Perawatan Atau Pemeliharaan Kesehatan
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tahu tentang penyakit diabetes,tahu tentang
pantangan makanan untuk orang yang terkena diabetes. Menurut
keluarga Tn.J menderita diabetes tidak perlu kontrol dan konsumsi
obat secara rutin hanya perlu menjaga pola makan saja untuk
menghindari gula darah yang tinggi. Keluarga juga mengatakan kalau
mereka kurang tau apa itu hipertensi, yang mereka tau kalau hipertensi
tidak boleh makan banyak garam.
 Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan Ny S jarang control ke puskesmas paling jika
pusing di buat tidur
 Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.J mengatakan tidak begitu banyak tahu tentang penyakit
keluarganya, namun keluarga Tn.J hanya segera membawa
keluarganya yang sakit kepelayanan kesehatan
 Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga mengatakan pembuangan sampah dilakukan ditempat
pembuangan penampungan sementara/tempat sampah yang ada
didepan rumah kemudian ada petugas sampah yang rutin mengambil
untuk dibuang ke TPS. Pembuangan air limbah di got kemudian
mengalir keselokan depan rumah.
 Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Kleuarga Tn.J mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit
dibelikan obat diwarung jika tidak sembuh dibawa kepuskesmas jika
tidak sembuh dibawa ke RS.
4. Fungsi Reproduksi
Ny.S mempunyai 1 orang anak yang berumur 27 tahun Ny.S sudah tidak
memakai alat kontrasepsi karena sudah menoupose
5. Fungsi ekonomi
Status ekonomi keluarga Tn.J tidak masalah penghasilan rata rata per bulan >
3.000.000
f Sters dan Koping Keluarga
1) Stressor Jangka Pendek dan Panjang
a) Stressor jangka pendek
Keluarga mengatakan saat ini memikirkan masalah anaknya yang belum
menikah.
2) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor
Keluarga memberi dorongan dan semangat pada anggota keluarga yang
memiliki masalah. Keluarga juga membantu memecahkan masalah yang ada
dilingkungan tersebut dengan bermusyawarah. Setelah itu keluarga berusaha
dan berdo’a untuk bisa keluar dari masalah tersebut.
3) Strategi koping yang dilakukan
Keluarga selalu memberi dorongan kepada anakny dan selalu mendoakan agar
cepat segera mendapatkan jodoh yang pas.

g Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


Melakukan pemeriksaan terutama ditunjukan kepada Ny S
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : baik kesadaran : CM
Tanda-tanda vital :
 TD : 150/90 mmhg
 N : 88 x/menit
 RR : 19 x/menit
 S : 36,5 oc.
 TB : 158 cm
 BB : 60 kg.
2. Pemeriksaan fisik.
 Kepala
I : bentuk bulat, rambut beruban, distribusi rambut merata, bersih dan
rapi
P : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
 Mata
I : pergerakan mata simetris, sklera putih keruh, konjungtiva merah
muda,
P : tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan
 Hidung
Tidak ada kelainan bisa membedakan bau haram dan busuk.
 Mulut
Bibir tidak kering, tidak ada sianosis, gigi berlubang dan ompong serta
bewrwarna hitam.
 Leher
Tidak ditemukan kelenjar gondok dan tidak nampak peningkatan
tekanan vena junggularis dan arteri.
 Payudara
Tidak terkaji.
 Dada
Pergerakan dada terlihat saan inspirasi, suara jantung s1 dan s2 tunggal,
palpitasi (-), mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung
(-).
 Abdoment
Pada pemeriksaan abdoment tidak ditemukan adanya pembesaran perut,
pembesaran hepar (-), tidak kembung, pergerakan peristaltic usus baik.
 Ekstremitas
Pada pemeriksaan ekstremitas tidak ditemukan benjolan atau kelemahan
otot pada ekstremitas atas maupun bawah.

h Harapan Keluarga
 Terhadap masalah kesehatannya : keluarga berharap hipertensi Ny S dapat
terkontrol dan semua anggota keluarga diberi kesehatan.
 Terhadap petugas kesehatan yang ada : Keluarga mengharapkan agar
petugas dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh
keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya
No Data Etiologi Masalah

1. DS : Ny S mengatakan kalau kurang Kurang Ketidakmampuan


lebih satu minggu terakhir pengetahuan keluarga dalam
tengkuknyaseringsakit. pendidikan mengenal
Ny S mengatakan kalau setiap pagi kesehatan masalah
rutin meminum jeruk hangat hipertensi
DO : TD 150/90 mmHG
Nadi 88 x/menit
RR 19 x/menit
Suhu 36,5 C

2. DS : Ny S mengatakan di kamar tidur Ketidak mampuan Resiko terjadinya


agak gelap, ada jendela tapi jarang di keluarga dalam penyakit yang
buka, begitu juga dengan kamar memelihara berhubungan
keluarga. Nampak tumpukan barang / lingkungan rumah dengan
penataan barang yang tidak teratur, yang dapat lingkungan.
lantai kamar kurang bersih, nampak mempengaruhi
banyak nyamuk. kesehatan
SKORING

1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah hipertensi berhubungan dengan


kurang pengetahuan pendidikan kesehatan.
Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 2/3 x1=2/3 Pada penderita HT bila tidak


Tidak/kurang sehat
mendapat kan perawatan dan

pengobatan secara teratur akan

berdampak kepada koplikasi

menahun HT.

2. Kemungkinan 2/2 x 2 =2 Sumber dan tindakan dapat


masalah dapat
dijangkau oleh keluarga.
diubah sebagian

3. Potensi masalah 2/3 x 1 = Keluarga mempunyai dana dan


untuk dicegah.
2/3 kemampuan intelektual bila
Cukup
diberikan penyuluhan tentang

penyakit HT.

4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga menyadari adanya masalah


masalah.
tetapi kurang menyadari dampak bila
Masalah berat harus
anggota keluarga yang sakit tidak
ditangani
dikontrol secara teratur.
Total Skor 4 1/3

2. Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan


ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Merupakan ancaman kesehatan


Ancaman Kesehatan karena dapat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang kotor.

Masalah dapat diatasi sebagian


2. Kemungkinan masalah karena keluarga memiliki fasilitas
½x2=1
dapat diubah. dan kemauan untuk menjaga
Sebagian. kebersihan lingkungannya.

Masalah dapat diubah karena


anggota keluarga memiliki waktu
yang cukup guna membersihkan
3. Potensi masalah untuk rumah.
dicegah.
2/3 x 1 = 2/3 Keluarga tidak menyadari bahwa
Cukup
lingkungan yang kotor dapat
menimbulkan penyakit

4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak ½ x 1 = 1/2
perlu di tangani

Total skor 3
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi berhubungan dengan
kurang pengetahuan keluarga tentang pendidikan kesehatan.
2. Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan
ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehat
B. INTERVENSI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.M


No. Diagnosa Goal Objectives Criteria Standart Intervensi

Ketidak Setelah 1. Keluarga Verbal 1. Keluarga dapat 1. Kaji


mampuan dilakuka mengenal menjelaskan pengetahuan
keluarga n masalah pengertian HT keluarga tentang
dalam penyulu kesehatan HT
mengenal han salah satu
masalah anggota
hipertensi Pada keluarga 2. Jelaskan pada
2. Keluarga dapat
berhubungan keluarga (Ny.S) keluarga tentang
menyebutkan
dengan masalah 2. Keluarga pengertian, tanda
tanda dan gejala
kurang kesehat mampu dan gejala,
HT
pengetahuan an dapat mengambil tindakan yang
keluarga teratasi keputusan harus dilakukan
tentang tentang bila ada salah satu
pendidikan tindakan anggota keluarga
kesehatan yang tepat Verbal 3. Keluarga dapat yang menderita
3. Ny.S menjelaskan HT.
bersama perawatan
anggota keluarga yang
menderita HT 3. Bimbing keluarga
keluarga untuk mengulangi
mampu yang dijelaskan
memanfaat
kan
pelayanan 4. Keputusan 4. Beri pujian atas
kesehatan keluarga untuk jawaban
yang ada membawa Ny.S
ke pelayanan
Psiko kesehatan 5. Beri penjelasan
akibat lanjut dari
motor penyakit HT.
Lansia memeriksakan
diri ke Puskesmas /RS
Menganjurkan
keluarga untuk
memeriksakan Ny.S ke
RS/Puskesmas
2. Resiko Setelah 1. Keluarga Verbal 1. Keluarga 1. Jelaskan kepada
terjadinya dilakuka dapat keluarga tentang
penyakit n menyebutkan mampu syarat rumah yang
berhubu ngan kunjung beberapa menyebutkan sehat.
dengan an syarat rumah
lingkungan keluarga sehat 3 syarat 2. Jelaskan kepada
Verbal
sehubungan diharapk keluarga tentang hal-
rumah yang
dengan an 2. Keluarga Non hal yang dapat terjadi
ketidak mampu dapat Verbal sehat akibat rumah yang
mampuan memelih menyebutkan kurang sehat
2. Keluarga mampu
keluarga ara kembali (lembab, kurang sinar
menyebutkan 2 dari 3
dalam lingkung dampak dari Matahari, banyak
Non manfaat rumah yang
memelihara an lingkungan lalat, perabotan yang
Verbal bersih
lingkungan rumah rumah yang tidak teratur)
rumah yang tidak sehat 3. Rumah tampak rapi
3. Diskusikan dengan
sehat dan tidak ada baju
3. Keluarga keluarga tentang
yang bergantungan.
dapat menjaga pembagian tugas
kebersihan 4. Membersihkan dalam menjaga
lingkungan rumah setiap hari kebersihan rumah.
rumah Non
terutama Verbal 5. Membersihkan
kamar kamar mandi secara
4. Anjurkan kepada
teratur
4. Keluarga keluarga untuk
dapat membuka jendela,
merapikan melipat baju yan
baju yang bergantungan
bergantungan
5. Anjurkan kepada
5. Keluarga keluarga untuk tetap
dapat menjaga kebersihan
membersihkan lingkungan rumah
lingkungan
6. Beri pujian untuk
rumah secara
tindakan yang tepat
teratur

C. Implementasi.

Tanggal No. DP Pelaksanaan

25/9/04 I 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang menyebabkan


terjadinya HT yaitu; akibat ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan
tidak mejaga keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari HT antara
lain:
- pusing, muka merah, tengkuk terasa pegal atau sakit
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari HT
yang tidak terkontrol yaitu gangguan pada system organ seperti otak,
mata, jantung, dan ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian .
4. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah HT yaitu dengan cara
memodifikasi gaya hidup seperti :
 Olahraga teratur
 Makan banyak sayur segar
 Tidak merokok dan tidak minum alkohol
 Berusaha membina hidup yang positif.
5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur dan
minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
25/9/04 II 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan rumah dan
dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi
udara tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pernafasan
(seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah berkembang biak.
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.
3. Mendiskusikan dengan Ny. S.. dan keluarga untuk keterlibatan seluruh
anggota keluarga.
4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela diruang tamu
dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
D. Evaluasi

Tgl Evaluasi

26/9/04 S: - Ny. .S. mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya, serta menyapu
lantai.
O:
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah disingkirkan.
A:
Masalah teratasi.
P:
Rencana perawatan dihentikan.

26/9/04 S: - Ny. S mengungkapkan akan mentaati diit HT yang diberikan perawat.


- Ny S mengatakan akan control rutin di pustu
O:

A: Masalah teratasi sebagian.

P: Lanjutkan interfensi.

You might also like