You are on page 1of 27

LAPORAN KASUS PADA NY.

RY DI RUMAH SAKIT
ALOE SABOE DENGAN DIAGNOSA ASMA BRONKIAL

Di Susun Oleh
Kelompok 3

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2019
NAMA KELOMPOK:

1. Deyasrin Ratnasari Pakaya


2. Nur Meilani Bouti
3. Sitti Nur Ainun Yahya
4. Nurul Pratiwi Usman
5. Devi Lestari
6. Debby Magdhalena Yahya
7. Dian Fitriani Halid
8. Mutia Nur Magfira Daud
9. Riskawati Abuna
10. Indah Wahyuni Sakriyanto
11. Putri Rahayu
12. Siskawati I Latif
13. Siti Sintiya Palowa
14. Windrawati Ismail
15. Yahya Djakaria
16. Ismail Jauhari
17. Nofianto
18. Liwan S. Giu
19. Pegy Nur Fadilah Daud
20. Ivah Ruskianingsi
21. Fatmiyati Hasan
22. Asri Kimalaha
KONSEP PENYAKIT
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Trombosit pada paasien DHF turun karena beberapa fakor seperti
demam tinggi, nyeri pada bagian-bagian tubuh dan perdarahan yang terjadi.
Trombosit tubuh yang normal adalah pada kadar 100.000 – 400.000 maka
apabila tingkat trombosit sudah di bawah 100.000 mm3 maka sangat penting
untuk mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan trombosit.
DBD Derajat Derajat Laboratorium
DD Demam disertai dua atau lebih Leukopenia
tanda: mialgia , sakit kepala, Serologi dengue
nyeri retroorbital, artralgia. positif
Trombositopenia,
tidak ditemukan
bukti ada
kebocoran plasma
DBD I I Gejala diatas ditambah uji Trombositopenia
bendung positif (<100.000/µl) bukti
ada kebocoran
plasma.
DBD II Gejala diatas ditambah
II perdarahan spontan
DBD III Gejala diatas ditambah
III kegagalan sirkulasi (kulit dingin
dan lembab serta gelisah)
DBD IV Syok berat disertai dengan
IV tekanan darah dan nadi tidak
terukur
Jenis transfusi pada pasien DHF berupa tranfusi TC atau Cryoprecipitate
akan diberikan kepada seorang pasien bila pasien tersebut mengalami
perdarahan atau dicurigai akan mengalami perdarahan karena memiliki
gangguan pembekuan darah seperti hemofilia atau trombositopenia.
Cara penularan virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti. Pertama-tama yang terjadi adalah viremia yang
menyebabkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot,
pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bitik-bintik merah pada kulit,
hiperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi pembesaran
kelenjar getah bening, pembesaran hati (hepatomegali).Kemudian virus
bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks virus antibodi. dalam
sirkulasi dan akan mengativasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan
C5 akan akan di lepas C3a dan C5adua peptida yang berdaya untuk
melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor
meningkatnya permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah yang
mengakibtkan terjadinya pembesaran plasma keruang ekstraseluler.
Pembesaran plasma ke ruang eksta seluler mengakibatkan kekurangan
volume plasma, terjadi hipotensi,hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta
efusi dan renjatan (syok). Hemokonsentrasi (peningatan hematokrit >20%)
menunjukan ataumenggambarkan adanya kebocoran (perembesan) sehingga
nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena.
(Noersalam, 2005). Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler di
buktikandengan ditemukan cairan yang tertimbun dalam rongga serosa
yaiturongga peritonium, pleura, dan pericardium yang pada otopsi
ternyatamelebihi cairan yang diberikan melalui infus. Setelah pemberian
cairanintravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukan kebocoran
plasmatelah teratasi, sehingga pemberian cairan intravena harus di
kurangikecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadi edema paru dan
gagaljantung, sebaliknya jika tidak mendapat cairan yang cukup, penderita
akanmengalami kekurangan cairan yang akan mengakibatkan kondisi
yangburuk bahkan bisa mengalami renjatan. Jika renjatan atau hipovolemik
berlangsung lam akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis dan
kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.
Nyamuk Aedes aegypti menularkan virus penyebab demam berdarah
tersebut melalui gigitan kecil ke dalam kulit manusia. Jenis Ketika masuk ke
dalam tubuh manusia, virus dengue akan bereaksi terhadap sistem kekebalan
tubuh kita. Reaksi antara virus dan kompenen kekebalan ini menimbulkan
kerusakan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah menjadi lebih rapuh,
bahkan mengalami kebocoran sehingga isinya 'merembes' ke jaringan
sekitar. Kebocoran ini pun memaksa trombosit untuk menutupinya, semakin
banyak trombosit yang digunakan hingga jumlahnya berkurang mencapai
titik terendah. Jika sudah demikian, maka tubuh tidak mampu lagi untuk
menutup kebocoran tersebut sehingga menimbulkan reaksi perdarahan
spontan. Reaksi perdarahan ringan berupa bintik-bintik perdarahan berwarna
merah keunguan di bawah kulit (petekie). Sedangkan perdarahan spontan
bisa terjadi pada beberapa organ dalam, saluran pencernaan yang ditandai
dengan BAB hitam, serta perdarahan di gusi dan juga mimisan. Kondisi
inilah yang kemudian melatarbelakangi penamaan penyakit ini dengan
sebutan demam berdarah
Virus demam berdarah dengue yang dikeluarjan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti, pada saat digigit nyamuk ini memasukan virus dengue ke
darah manusia yang digigit sehingga terjadi reaksi antara virus masuk ke
dalam darah. Virus dengue merupakan bagian dari family Flaviviridae ada 4
serotipe virus yaitu : DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4.
Kemampaua nyamuk betina terbang rata-rata 40 meter maksimal 400
meter, namun secara pasif
KASUS
Ny RY masuk ke rumah sakit Aloe Saboe tanggal 5 mei 2019 dengan keluhan
sesak napas, batuk berdahak, mual dan muntah, nyeri dada. Sesak napas ini
timbul karena lingkungan yang dingin, suara napas wheezing kiri dan kanan,
klien menderita penyakit ini 6 tahun yang lalu, klien merasa tidak nyaman
dengan kondisi ruangan yang baru yang dingin (full AC) karena menurutnya
memberat penyakit. CRS <3 dtk, terpasang masker NRM 8TPM, SPO2 90%,
nebulizer plus combivent tiap 8 jam, nilai leukosit pada pemeriksaan
laboratorium cukup tinggi yaitu 20.000 /µl dan nilai LED juga meningkat.

KATA KUNCI
1. Mual
2. Nafsu makan menurun
3. Ekstermitas akral dingin
4. Perdarahan di gusi;;;;;
5. Bibir kering
6. Tekanan darah 80/50 mmHg
7. Suhu badan 37,7
8. Respirasi 26x/menit
9. Hasil Lab HB : 8,5 gr/dl, Leukosit : 3,76 , Trombosit 58.000, IGD
Dengue (+)
10. Kesadaran Comfosmentes, Ptechiae
DAFTAR PERTANYAAN

No. Kata Kunci Pertanyaan dan Jawaban


1 Sesak Napas 1. Apa yang dimaksud dengan sesak napas?

Sesak napas merupakan keluhan subjektif berupa


- Sitti Nur
rasa tidak nyama,nyeri atau sensasi berat selama
Ainun Yahya
proses pernapasan.
- Nur Meilani
Bouti
2. Penyebab sesak napas ?
- Devi Lestari
- Ivah Sesak napas dapat digolongkan menjadi 2
Ruzkianingsi kelompok besar berdasarkan penyebabnya yaitu :
- Liwan S. Giu Organik (adanya kelainan pada organ tubuh), Dan
non organik (berupa gangguan psikis yang tidak
disertai kelainan fisik)

2 Batuk berdahak 1. Apa yang dimaksud dengan batuk


berdahak?

Batuk berdahak atau dikenal juga dengan batuk


- Sitti Nur
basah adalah banyaknya lendir atau dahak yang
Ainun Yahya
merangsang timbulnya batuk, baik dahak itu
- Nur meilani
keluar, saat di batukkan ataupun tetap tertahan
Bouti
dalam saluran pernapasan dalam paru-paru.
- Devi Lestari
- Ivah
2. Penyebab batuk berdahak ?
Ruzkianings
- Liwan S. Giu Penyebabnya infeksi paru-paru oleh virus atau
bakteri seperti dalam kasus flu biasa, dan infeksi
paru-paru spesifik oleh mycobacterium
tuberculosa atau penyakit TBC yang
menyebabkan batuk kronis dan terkadang dahak
berdarah.

3. Apakah ada hubungannya batuk berdahak


dan sesak napas dengan asma bronchial ?

Karena adanya peradangan dalam saluran udara


(Broncus) , peradangan menagakibatkan broncus
menjadi bengkak, menyempit, dan terus
menproduksi lendir berlebihan. Akibatnya pasien
sering merasa sesak napas atau ngos-ngosan serta
sulit bernapas lega. pasien juga merasa dada
sering sakit sesak seperti ada yang mengikat tali
erat-erat di sekeliling dada. Napas mengi
berbunyi” ngik – ngik dan batuk-batuk juga
menjadi gejala asma yang umum.

3 Mual dan 1. Apa yang dimaksud dengan mual dan


muntah mutah?

- Deyasrin Mual merupakan perasaan yang sangat tidak


Ratnassari menyenangkan dan memicu seseorang untuk
Pakaya ingin muntah. Muntah merupakan pengeluaran isi
- Indah lambung yang dibantu dengan kontraksi otot yang
Wahyuni kuat. Mual dan muntah adalah gejala dari kondisi
Sakriyanto penyakit lain yang perlu dicari penyebabnya. Ini
- Nurul Pratiwi terkait dengan perasaan mualdan kontraksi yang
Usman kuat dari otot-otot perut.
- Asri Kimalaha
- Nofianto 2. Apa penyebab mual dan muntah?
Penyebab mual muntah antara lain:
a. Makan terlalu banyak
b. Minum alkohol terlalu banyak
c. Minum obat tertentu
d. Keracunan makanan
e. Infeksi virus
f. Perasaan takut atau emosi yang kuat
g. Kehamilan awal
h. Penyakit kandung empedu
i. Nyeri intensif
j. Sakit kepala sebelah (migran)
k. Bau menyengat

3. Apa hubungan mual muntah dengan asma


bronchial?

Asam dapat memicu refleks saraf, yang


menyebabkan penyempitan saluran pernafasan
dan mencegah asam memasuki tenggorokan.
Menurut mayo clinic satu hal yang diketahui pasti
asam lambung dapat membuat gejala asma
memburuk dan asma dapat memperburuk gejala
refluks asam lambung.

4 Nyeri dada 1. Apa penyebab nyeri dada?

- Deyasrin Saluran nafas yang membengkak akibat


Ratnasari peradangan kemudian menutupi terowongan jalur
Pakaya nafas. Maka akan merasakan perasaan kaku atau
- Nurul Pratiwi ketegangan di area dada, nyeri dan kekakuan dada
Usman yang membuat sulit untuk bernafas lega.
- Indah
Wahyuni 2. Cara mengobati nyeri dada?
Sakriyanto
- Asri Kimalaha Ada 2 cara mengobati nyeri dada yaitu dengan
- Nofianto obat-obatan dan operasi :
a. Obat-obatan
1) Aspirin
2) Nitrogliserin
3) Obat pengencer darah
4) Obat penekan kadar asam
5) Obat anti depresan
b. Operasi
1) Pemasangan balon atau stent
2) Operasi bypass jantung
3) Perbaikan diseksi aorta

5 Wheezing kiri 1. Apa yang di maksud dengan wheezing


dan kanan
Wheezing adalah suara pernapasan frekuensi
- Putri Rahayu tinggi nyaring yang terdengar di akhir ekspirasi.
- Siskawati I hal ini disebabkan penyempitan saluran
Latif respiratorik distal. untuk mendengarkan
- Siti Sintiya wheezing, bahkan pada kasus ringan, letakkan
Palowa telinga di dekat mulut dan dengarkan suara nafas
- Windrawati sewaktu tenang atau menggunakan stetoskop
Ismail untuk mendengarkan wheezing.

2. Apa saja penyebab Wheezing ?


wheezing di sebabkan oleh peyempitan dan
peradangan pada sluran pernapasan di
tenggorokan maupun yang menuju paru-paru.
Penyebab mengi secara lengkap :
a. Asma
b. Penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK)
c. Bronkitis
d. Bronkiolitis
e. Benda asing yang terhirup
f. Reaksi anafilatik
g. Pneumonia
h. Gagal jantung
i. Penyakit asam lambung
j. Gangguan pita suara
k. Sleep apnea
l. Kanker paru-paru
m. Merokok.

3. Bagaimana cara mengatasi Wheezing?


Secara medis, pengobatan wheezing tergantung
pada penyebabnya. jika disebabkan oleh asma,
ada beberapa jenis pengobatan yang bisa
digunakan :
a. Bronkodilator kerja cepat berupa inhaler
(obat yang dihirup), untuk melebarkan
saluran pernapasan.
b. Kortikosteroid hirup.
c. kombinasi inhaler dan kortikosteroid.
d. Obar pengontrol asma untuk mengurangi
peradangan.
Selain pada pengobatan, salah satu langkah
terpenting dalam penanganan asma adalah
menghindari faktor pencetus asma, agar keluhan
wheezing dan sesak pada asma tidak muncul.
Sedangkan jika wheezing di sebabkan oleh
bronchitis, lazimnya dokter akan memberikan :
a. Bronkodilator, untuk melancarkan
pernapasan.
b. Antibiotik, jika ditemukan infeksi bakteri.

6 CRT <3 dtk 1. Apa yang dimaksud CRT?


CRT (capillary refill time) adalah tes yang
- Putri Rahayu dilakukan cepat pada daerah kuku untuk
- Siskawati I memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah
Latif kejaringan.
- Siti Sintiya
Palowa 2. Mengapa dilakukan pemeriksaan CRT
- Windrawati pada pasien Asma Bronchial?
Ismail Pemeriksaan ini untuk membantu pasien
terhadapa perubahan mendadak atau perubahan
saturasi oksigen. jika tidak dilakukan pemeriksaan
dapat mengancam kehidupan karena kadar
oksigen yang rendah dalam darah, oksigen
tersebut tidak mampu menembus di dinding sel
darah merah. (Kozier & Erb, 2009, hal.49)

7 NRM 8TPM 1. Apa itu NRM ?


- Mutia Nur
Magfira Daud NRM atau masker Non Rebreather adalah alat
- Peggi Fadilah yang digunakan dalam pengobatan untuk
Daud membantu dalam pemberian terapi oksigen.
- Fatmiyati
Hasan
8 SPO2 90% 2. Apa itu SPO2 ?
- Mutia Nur
Magfira Daud SPO2 adalah singkatan dari saturasi oksigen
- Peggi Fadilah parifer perkiraan jumlah oksigen dalam darah,ini
Daud adalah presentasi hemoglobin dan oksigen
- Fatmiyati (hemoglobin yang mengandung oksigen)
Hasan dibandingkan dengan jumlah hemoglobin dalam
darah (hemoglobin beroksigen dan tidak
berogsigen)

3. Jika saturasi oksigen dalam tubuh rendah,


maka apa yang akan terjadi ?
Penurunan saturasi oksigen pada pasien asma
dengan saturasi oksigen tidak normal < 95-100%
dapt menimbulkan berbagai masalah kesehatan
diantaranya hipoksemia. Hipoksemia ditandai
dengan sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas
35x /menit.

9 Nebulizer plus 1. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam


menggunakan alat nebulizher?
convident tiap 8
Hal-hal yang perludi perhatikan :
jam a. Lakukan atas petunjuk atau saran dari dokter
b. Pastikan alat nebulizher steril
- Riskawati
c. Pastikan obat dan dosis yang diberikan sudah
tepat
Abuna
- Dian Fitriani
Halid
- Deby
Maghnela
Yahya

10 Leukosit 20.000 2. Apa yang menimbulkan leukosit


meningkat ?
/µl
Ada beberapa penyebab :
- Ismail a. Berat badan turun tanpa sebab
b. Lengan, kaki atau perut terasa sakit atau
Jauhari
kesemutan
- Yahya c. Merasa pusing, pingsan atau berkeringat
d. Perdarahan atau memar
Djakaria
e. Sulit bernapas, berkonsentrasi, atau
pandangan terganggu
f. Tidak napsu makan
g. Tubuh tersa lemah, lelah atau sakit

11 LED meningkat 1. Apa hubungan LED meningkat dengan


asma bronchial ?
- Riskawati
Dikarenakan pada asma brochial terdapat
Abuna implamsi pada broncus yang dpat meningkat LED
- Dian Fitriani
Halid
- Deby
Maghnela
Yahya
ASUHAN KEPERAWATAN

Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif

Fisiologis Respirasi Ds :
a. Klien mengeluh sesak napas,
batuk berdahak
b. Sesak napas timbul karena
cuaca dan lingkungan yang
dingin
Do :
a. Suara napas wheezing kiri
dan kanan
b. Terpasang masker NRM 8
TPM
c. SPO2 90 %
d. Nebulizher plus Combiven
tiap 8 jam
Sirkulasi

Nutrisi dan cairan

Eliminasi

Aktivitas dan istirahat

Neurosensori

Reproduksi dan
seksualitas
Psikologis Nyeri dan kenyamanan Ds :
a. Klien merasa tidak nyaman
dengan kondisi ruangan
gedung baru yang dingin
(full AC) menurutnya
memperberat penyakit
b. Klien mengatakan nyeri dada
Do : -
Integritas ego

Pertumbuhan dan
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri

Penyuluhan dan
pembelajaran
Relasional Interaksi social

Lingkungan Keamanan dan proteksi Ds :


diri a. Klien merasa tidak nyaman
dengan kondisi ruangan
gedung baru yang dingin
(full AC) menurutnya
memperberat penyakit.
b. Klien mengatakan menderita
penyakit ini sudah 6 tahun
yang lalu.
Do :
a. Leukosit 20.000 /ul
b. LED meningkat
Lakukan analisis data untuk menegakkan diagnosis keperawatan

Data Subjektif dan


Analisis Data Masalah Keperawatan
Objektif
Ds : Alergen Bersihan Jalan Napas
a. Klien mengeluh Tidak Efektif
sesak napas, batuk Anti gen yang terikat
berdahak IGE pada permukaan
b. Sesak napas timbul sel mast atau basofil
karena cuaca dan
lingkungan yang Mengeluarkan
dingin mediator
Do : Prembilitas kapiler
c. Suara napas meningkat
wheezing kiri dan
kanan Edema mukosa,
d. Terpasang masker sekresi produktif,
NRM 8 TPM kontriksi otot polos
e. SPO2 90 % meningkat
f. Nebulizher plus
Combiven tiap 8 jam Spasme otot polos
sekresi kelenjer
bronkus meningkat

Obstruksi proksimal
dari bronkus pada
tahap ekspirasi dan
inspirasi

Mukus berlebih, batuk,


wheezing, sesak napas
Bersihan Jalan Napas
Tidak Efektif
Ds : Alergen Gangguan Pertukaran
a. Klien mengeluh Gas
sesak napas, batuk Anti gen yang terikat
berdahak IGE pada permukaan
b. Sesak napas timbul sel mast atau basofil
karena cuaca dan
lingkungan yang Mengeluarkan
dingin mediator
Do : Prembilitas kapiler
g. Suara napas meningkat
wheezing kiri dan
kanan Edema mukosa,
h. SPO2 90 % sekresi produktif,
kontriksi otot polos
meningkat

Konsentrasi O2 dalam
darah menurun

Hipoksemia

Gangguan Pertukaran
Gas
Ds : Lingkungan Gangguan Rasa Nyaman
a. Klien merasa tidak
nyaman dengan
kondisi ruangan Peningkatan Suhu
gedung baru yang Ruangan
dingin (full AC)
menurutnya
memperberat Gangguan Rasa
penyakit Nyaman
b. Klien mengatakan
nyeri dada
Do :
a. Leukosit 20.000 /ul
b. LED meningkat
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. Bersihan Jalan Napas Tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Jalan Napas
Efektif berhubungan dengan selama 2x24 jam maka bersihan jalan 1. Observasi
spasme jalan napas ditandai napas meningkat dengan kriteria hasil: a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
dengan adanya suara 1. Batuk efektif meningkat usaha napas)
tambahan wheezing 2. Produksi sputum menurun b. Monitor bunyi napas tambahan (mis,
3. Wheezing menurun gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
4. Dispnea menurun c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
5. Frekuensi napas membaik 2. Terapeutik
6. Pola napas membaik a. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
head-lit dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga
trauma servikal)
b. Posisikan semi-fowler atau fowler
c. Berikan minum air hangat
d. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
e. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik
f. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
g. Keluarkan sumbatan benda padat dengan
forsep McGill
h. Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
tidak kontraindikasi
b. Ajarkan teknik batuk efektif

4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu

2. Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 Terapi Oksigen
berhubungan dengan jam pertukaran gas meningkat dengan 1. Observasi
perubahan membran alveolus kriteria hasil: a. Monitor kecepatan aliran oksigen
kapiler ditandai dengan PO2 1. Dispnea menurun b. Monitor posisi alat terapi oksigen
menurun 2. Bunyi napas tambahan menurun c. Monitor aliran oksigen secara periodik dan
3. PO2 membaik pastikan fraksi yang diberikan cukup
d. Monitor efektifitas terapi oksigen (mis,
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
e. Monitor kemampuan melepaskan oksigen
saat makan
f. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
g. Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelektasis
h. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
i. Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
2. Terapeutik
a. Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
b. Pertahankan kepatenan jalan napas
c. Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
d. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
e. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
f. Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
3. Edukasi
a. Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah

4. Kolaborasi
a. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/
atau tidur
3. Gangguan Rasa Nyaman Setelah dilakukan intervensi 3 jam, maka Terapi relaksasi
berhubungan dengan kurang gangguan rasa nyaman Observasi
pengendalian lingkungan Ekspetasi : meningkat dengan 1. Identifikasi tehnik relaksasi yang pernah
dibuktikan dengan mengeluh Kriteria hasil : efektif
tidak nyaman karena suhu a. Keluhan tidak nyaman 2. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
ruangan (Full AC) b. Keluhan kedinginan tekanan darah, dan suhu sesudah dan
sebelum latihan.
3. Monitor respon terhadap relaksasi
Terapeutik
4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pengcahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
5. Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur tehnik relaksasi
6. Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
7. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
8. Anjurkan mnegambil posisi nyaman
9. Demonstrasikan dan latih tehnik relaksasi

You might also like