Professional Documents
Culture Documents
RY DI RUMAH SAKIT
ALOE SABOE DENGAN DIAGNOSA ASMA BRONKIAL
Di Susun Oleh
Kelompok 3
KATA KUNCI
1. Mual
2. Nafsu makan menurun
3. Ekstermitas akral dingin
4. Perdarahan di gusi;;;;;
5. Bibir kering
6. Tekanan darah 80/50 mmHg
7. Suhu badan 37,7
8. Respirasi 26x/menit
9. Hasil Lab HB : 8,5 gr/dl, Leukosit : 3,76 , Trombosit 58.000, IGD
Dengue (+)
10. Kesadaran Comfosmentes, Ptechiae
DAFTAR PERTANYAAN
Fisiologis Respirasi Ds :
a. Klien mengeluh sesak napas,
batuk berdahak
b. Sesak napas timbul karena
cuaca dan lingkungan yang
dingin
Do :
a. Suara napas wheezing kiri
dan kanan
b. Terpasang masker NRM 8
TPM
c. SPO2 90 %
d. Nebulizher plus Combiven
tiap 8 jam
Sirkulasi
Eliminasi
Neurosensori
Reproduksi dan
seksualitas
Psikologis Nyeri dan kenyamanan Ds :
a. Klien merasa tidak nyaman
dengan kondisi ruangan
gedung baru yang dingin
(full AC) menurutnya
memperberat penyakit
b. Klien mengatakan nyeri dada
Do : -
Integritas ego
Pertumbuhan dan
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri
Penyuluhan dan
pembelajaran
Relasional Interaksi social
Obstruksi proksimal
dari bronkus pada
tahap ekspirasi dan
inspirasi
Konsentrasi O2 dalam
darah menurun
Hipoksemia
Gangguan Pertukaran
Gas
Ds : Lingkungan Gangguan Rasa Nyaman
a. Klien merasa tidak
nyaman dengan
kondisi ruangan Peningkatan Suhu
gedung baru yang Ruangan
dingin (full AC)
menurutnya
memperberat Gangguan Rasa
penyakit Nyaman
b. Klien mengatakan
nyeri dada
Do :
a. Leukosit 20.000 /ul
b. LED meningkat
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 Terapi Oksigen
berhubungan dengan jam pertukaran gas meningkat dengan 1. Observasi
perubahan membran alveolus kriteria hasil: a. Monitor kecepatan aliran oksigen
kapiler ditandai dengan PO2 1. Dispnea menurun b. Monitor posisi alat terapi oksigen
menurun 2. Bunyi napas tambahan menurun c. Monitor aliran oksigen secara periodik dan
3. PO2 membaik pastikan fraksi yang diberikan cukup
d. Monitor efektifitas terapi oksigen (mis,
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
e. Monitor kemampuan melepaskan oksigen
saat makan
f. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
g. Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelektasis
h. Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
i. Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
2. Terapeutik
a. Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
b. Pertahankan kepatenan jalan napas
c. Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
d. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
e. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
f. Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
3. Edukasi
a. Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/
atau tidur
3. Gangguan Rasa Nyaman Setelah dilakukan intervensi 3 jam, maka Terapi relaksasi
berhubungan dengan kurang gangguan rasa nyaman Observasi
pengendalian lingkungan Ekspetasi : meningkat dengan 1. Identifikasi tehnik relaksasi yang pernah
dibuktikan dengan mengeluh Kriteria hasil : efektif
tidak nyaman karena suhu a. Keluhan tidak nyaman 2. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
ruangan (Full AC) b. Keluhan kedinginan tekanan darah, dan suhu sesudah dan
sebelum latihan.
3. Monitor respon terhadap relaksasi
Terapeutik
4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pengcahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
5. Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur tehnik relaksasi
6. Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
7. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
8. Anjurkan mnegambil posisi nyaman
9. Demonstrasikan dan latih tehnik relaksasi