You are on page 1of 4

MODUL 6

1. Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan jumlah bahan yang terdapat


dalam agregat lewat saringan No. 200 dengan cara pencucian

2. Alat
Peralatan yang digunakan untuk praktikum yaitu:

 Saringan No. 16 dan No. 200

Gambar 2.1 Saringan

 Wadah

Gambar 2.2 Wadah


 Oven

Gambar 2.3 Oven


 Timbangan dengan ketelitian 1 gr dengan kapasitas berat 30 kg

Gambar 2.4 Timbangan


3. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan yaitu:
 Agregat halus sebanyak 625 gram
 Air

4. Prosedur Praktikum
Langkah-langkah untuk melakukan praktikum yaitu ;
1. Siapkan agregat sebanyak 625 gram
2. Masukkan agregat kedalam oven selama 24 jam
3. Timbang agregat yang telah dioven dan catat (W1)
4. Susun saringan No.16, No.200 dan wadah.
5. Masukkan agregat kedalam saringan No.16
6. Goyangkan saringan dan beri air diatas agregatnya, sampai warna air dalam
wadah menjadi jernih.
7. Agregat yang tertahan di saringan No. 16 dan No.200 dimasukkan ke dalam
wadah yang telah diketahui beratnya (W2)
8. Keringkan agregat di dalam oven selama 24 jam dengan suhu 110±5oC.
9. Setelah kering, timbang dan catat beratnya.
10. Hitung berat bahan uji kering (W4) tersebut menggunakan rumus (W4= W3-
W2)
5. Perhitungan
𝑊1−𝑊4
Jumlah Bahan Lolos Saringan No.200 = × 100%
𝑊1
W1 = Berat benda uji semula atau setelah di oven pertama kali
W4 = Berat benda uji tertahan saringan No.200 kering atau setelah di oven
yang kedua kali (gram)

594,3−507
Jumlah Bahan Lolos Saringan No.200 = 594,3
× 100%

Dengan :
W1 = 594,3 gr
W2 = 36 gr
W3 = 543 gr
W4 = W3-W4
= 543 – 36
= 507 gr
7. Kesimpulan
Dari pemeriksaan bahan lolos saringa No.200 dengan metode pencucian
didapat jumlah agregat halus yang lolos saringan No.200 adalah sebanyak 14,6%.
Sementara standar kadar lumpur harus <5%, hal ini dipengaruhi oleh adanya humay
error. Maka, dapat disimpulkan bahwa agregat ini kurang baik untuk digunakan

You might also like