You are on page 1of 4

IONISASI SENYAWA OBAT

1. Jelaskan pengelompokan larutan elektrolit beserta perbedaannya masing-masing!


Jawab :
Larutan Elektrolit terdiri dari :
a. Elektrolit kuat
b. Elektrolit lemah
c. Non elektrolit

Perbedaannya yaitu :
a. Elektrolit kuat
 Sempurna menjadi ion-ion
 Derajat disosiasinya yaitu 1
 Daya hantar listriknya kuat
 Contohnya HCl, NaOH
b. Elektrolit lemah
 Sebagian menjadi ion, sebagian molekul
 Derajat disosiasinya <1
 Daya hantar listriknya lemah
 Contohnya CH3COOH
c. Non elektrolit
 Tidak terurai, tetap menjadi molekul
 Derajat disosiasinya 0
 Tidak mempunyai daya hantar listrik
 Contohnya etanol

2. Apa hubungan antara kekuatan elektrolit dengan derajat disosiasi suatu senyawa obat?
Jawab :
Derajat disosiasi yaitu banyak atau sedikitnya molekul obat yang terionisasi
(menjadi bermuatan) ketika dilarutkan dalam air. Kekuatan suatu elektrolit ditandai
dengan suatu besaran yang disebut derajat disosiasi (α). Semakin kuat elektrolit maka
semakin tinggi derajat disosiasinya, semakin rendah atau lemah elektrolitnya maka
semakin rendah pula derajat disosiasinya.

3. Diketahui bahwa sifat morfin yaitu basa. Jika morfin pada pH rendah, maka
kelarutannya yaitu? Jelaskan!
Jawab : Morfin (basa) pada pH rendah (asam) maka akan terionisasi dan larut dalam
air, karena untuk basa lemah, pada pH rendah (asam) akan meningkatkan ionisasinya
dan mengurangi bentuk nonionnya.

4. Jelaskan mengenai aturan ionisasi dan apa kaitannya dengan absorpsi senyawa obat?
Jawab :
Aturan ionisasi yaitu : “molekul tidak terionisasi jika berada pada suasana pH yang
sama. Dan akan lebih bermuatan (terionisasi) jika berada pada pH berbeda. Semakin
bermuatan suatu molekul akan semakin sulit menembus membran, hal ini dapat
menentukan sifat absorpsi obat nantinya, molekul yang terionisasi akan larut dalam
air dan sulit menembus membran, menyebabkan absorpsi akan lama. Sebaliknya
molekul yang tidak terionisasi atau pada pH yang sama, maka akan lebih mudah
menembus membran karena larut lemak, dan proses absorpsinya akan semakin cepat.

5. Apa yang anda ketahui dari konstanta keasaman atau kebasaan ?


Jawab :
Konstanta keasaman atau kebasaan merupakan suatu tetapan yang menyatakan ukuran
kekuatan dari suatu asam atau basa lemah secara kuantitatif.

6. Sebutkan beberapa fungsi persamaan Henderson-Hassebach!


Jawab :
 Untuk meprediksi pengaruh pH larutan terhadap derajat disosiasi
 Menghitung pH larutan asam dan basa lemah
 Perhitungan yang melibatkan asam dan basa lemah
 Untuk menghitung pH larutan dapar
7. Jelaskan rumusan persamaan Henderson –Hasselbach untuk asam lemah dan basa
lemah !
Jawab :
Untuk asam lemah
[𝐴−] 100
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔 [HA]  %𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 1+antilog (pKa−pH)

Jika pH larutan meningkat, (α) meningkat, persen terion meningkat. Obat asam lebih
mudah terabsorpsi pada pH rendah
Untuk basa lemah
[BH+] 100
𝑝𝐻 = (pKw − pKb) − log  %𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 1+antilog (pH−pKw+pKb)
[B]

Jika pH larutan meningkat, (α) berkurang, persen terion berkurang. Obat basa lemah
lebih mudah terabsorpsi pada pH tinggi.

8. Jelaskan apa itu larutan buffer dan apa pengaruhnya terhadap sel?
Jawab :
Larutan buffer atau larutan penyangga adalah larutan yang pH nya praktis tidak
berubah walaupun ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila larutan tersebut
diencerkan. Pengaruhnya terhadap sel yaitu kondisi sebagian sel hidup memiliki
kondisi pH mendekati 7, perubahan sedikit saja pada pH dapat berakibat berbahaya
dan dapat mengganggu kondisi fisiologis makhluk hidup.

9. Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+ sebesar 3 x 10-5
Jawab : pH = -log [H+]

pH = -log [3 x 10-5]

pH = 5-log 3

pH = 5-0,47

pH = 4,53

10. Tentukan pOH pada soal no 8!


Jawab : pOH = 14-pH
pOH = 14-4,53
pOH = 9,47
11. Asam format mempunyai ka 1,7 x 10-4, hitunglah kb untuk basa konjugatnya HCOO-
Jawab :
Dik : ka asam format 1,7 x 10-4
kw yaitu 1x 10-14
ditanya : kb?
Kb = kw/ka
Kb = 1x 10-14 / 1,7 x 10-4
Kb = 0,58 x 10-10  Kb = 5,8 x 10-11

You might also like