You are on page 1of 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada Kasus ini perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang

tepat pada Ny.S dengan masalah keperawatan Nyeri akut, menyusui tidak

efektif, hambatan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit dan resiko

infeksi. Pada tahap pengkajian dilakukan dengan teknik wawancara,

observasi dan pemeriksaan fisik. Pada tahap diagnosa keperawatan

ditentukan berdasarkan keputusan klinis mengenai klien dan keluarga

sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual

atau resiko.

Tahap perencanaan dan implementasi dilakukan serangkaian kegiatan

yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah keperawatan dan

tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan yaitu

didapatkan hasil selama 3 hari pemberian asuhan keperawatan semua

masalah keperawatan seperti Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri

fisik, Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai

ASI, Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kelemahan Fisik dapat

teratasi, Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik

teratasi sebagian dan Resiko Infeksi berhubungan dengan tindakan

pembedahan belum menjadi aktual.

73
74

Pada tahap evaluasi masalah keperawatan nyeri akut, ketidakefektifan

menyusui, hambatan mobilitas fisik dapat teratasi, kerusakan integritas

kulit teratasi sebagian dan masalah resiko infeksi belum menjadi masalah

yang aktual. Penulis tidak menemukan faktor penghambat dalam

melakukan evaluasi pada Ny.S dan Faktor pendukung dalam melakukan

tindakan evaluasi adalah kerjasama yang baik antara penulis dengan Ny.S

dan keluarga pasien dan adanya hubungan saling percaya antara keluarga

dan perawat sehingga evaluasi dapat dilakukan dengan baik dan benar

Kompetensi yang dilakukan perawat selama menjalankan asuhan

keperawatan yaitu melakukan perawatan infus pada ibu,

mendemosntrasikan posisi menyusui yang baik dan benar, mengajarkan ibu

relaksasi nafas dalam untuk mengendalikan nyeri, melakukan perhitungan

dan pemberian terapi obat secara injeksi. Memeriksa TTV, mengidentifikasi

lokasi, karakteristik frekuensi, intensitas nyeri, melatih mobilisasi secara

bertahap dan melakukan perawatan pada luka dengan teknik aseptik.

B. Saran

Diharapkan perawat dapat lebih meningkatkan pelayanan yang

profesional untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami pasien dan

dapat menambah dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk memberikan

asuhan keperawatan pada pasien Post Op Sectio Caesarea.

You might also like