You are on page 1of 14

Elisabet Lede

Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan


Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

GAYA BAHASA PERBANDINGAN DALAM KUMPULAN


NOVEL PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
KARYA ZUNAIDAH SUBRO
(Kajian Stilistika)

Elisabet Lede1, Harun Ahmad2


1
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3 Dospem
ElisLede88@gmail.com

Abstrak
Dalam novel berjudul Patah Tumbuh Hilang Berganti karya Zunaidah
Subro terdapat unsur intrinsik berupa gaya bahasa. Gaya bahasa dapat ditinjau
dari bermacam-macam sudut pandang. Gaya bahasa perbandingan adalah gaya
bahasa yang membandingkan sesuatu dengan hal yang lain, dan gaya bahasa
pertentangan adalah gaya bahasa yang menunjukkan pertentangan antara satu hal
dengan lainnya. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
objektif tentang penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan Novel
Patah Tumbuh Hilang Berganti karya Zunaidah Subro.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian kualitatif dengan studi stilistika. Dalam hubungannya dengan analisis
data, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebuah novel berjudul novel Patah
Tumbuh Hilang Berganti karya Zunaidah Subro, yang diterbitkan oleh PT Balai
Pustaka, tahun 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik studi dokumenter. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis (content analysis).
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa gaya bahasa
perumpamaan dalam novel Patah Tumbuh Hilang Bergantikarya Zunaidah Subro
adalah 4 kutipan. Gaya bahasa perumpamaan ditandai dengan pemakaian kata
seperti, serupa, bak, dan sebagainya. Gaya bahasa metafora dalam Novel Patah
Tumbuh Hilang Berganti Karya Zunaidah Subro adalah 3 bentuk. Gaya bahasa
personifikasi adalah 6 bentuk. gaya bahasa alegori adalah 3 bentuk. Alegori
biasanya mengandung sifat-sifat moral atau spiritual manusia. gaya bahasa
antitesis dalam novel patah tumbuh hilang berganti adalah 5 kutipan. Gaya
bahasa pleonasme dalam novel Patah Tumbuh Hilang Berganti adalah 3 bentuk.
Pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan). Gaya bahasa
perbandingan dalam bentuk perifrasis adalah 3 kutipan. Perifrasis ialah gaya
bahasa yang menggantikan suatu kata atau kelompok kata dengan kata atau
kelompok kata lain. Kata atau kelompok kata itu biasanya berupa nama tempat,
nama negara, nama benda, dan nama sifat.

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


1
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

Comparative Language Style in novel Patah Tumbuh Hilang Berganti by


Zunaidah Subro

Elisabet Lede1, Harun Ahmad2


1
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3 Dospem
ElisLede88@gmail.com
Abstract

In a novel entitled Patah Tumbuh Hilang Berganti the work of Zunaidah


Subro, there is an intrinsic element in the form of language style. Language style
can be viewed from a variety of perspectives. The style of comparative language is
a style of language that compares something to something else, and the style of
language of contention is a style of language that shows opposition between one
thing and another. The general objective of this study was to obtain an objective
picture of the use of comparative language styles in a collection of Novel Patah
Tumbuh Hilang Berganti by Zunaidah Subro.

The approach used in this study is a qualitative research approach with


stylistic studies. In conjunction with data analysis, the method used in this
research is descriptive method. The source of the data in this study is a novel
entitled Patah Tumbuh Hilang Berganti by Zunaidah Subro, which was published
by PT Balai Pustaka, 2011. The data collection techniques used in this study were
documentary study techniques. The data analysis technique in this study uses
analysis techniques (content analysis).

Based on the results of the study, it can be seen that the parable language
style in the novel Patah Tumbuh Hilang Berganti by Zunaidah Subro is 4 quotes.
The parable style is characterized by the use of words like, similar, like, and so on.
The metaphoric language style in Novel Patah Tilang Hilang Changing Works
Zunaidah Subro is 3 forms. The personification language style is 6 forms. Allegory
style is 3 forms. Allegory usually contains human moral or spiritual traits. the
antithetic style of language in a broken novel grows lost and is 5 quotes. The style
of pleonasism in the novel Patah Tumbuh Hilang Berganti is 3 forms. Pleonasms
are the use of redundant words. The language style of comparison in the form of
perifrasis is 3 quotes. Perifrasis is a style of language that replaces a word or
group of words with words or groups of other words. The word or group of words
is usually a place name, country name, object name, and character name..

Keywords: comparative language style, novel, Patah Tumbuh hilang berganti

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


2
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

1. PENDAHULUAN bahkan sampai pada pilihan kata-kata


kotor, menghina, merendahkan,
Sebuah karya sastra pada hakikatnya membully, dan lainnya yang mendapat
merupakan suatu pengungkapan perhatian dan minat dari siswa remaja.
kehidupan melalui bentuk bahasa. Hal ini dapat berakibat buruk pada
Karya sastra merupakan pengungkapan kecendrungan pilihan gaya bahasa yang
baku dari apa yang telah disaksikan, digunakan siswa.
diilhami, dan dirasakan seseorang
mengenai segi-segi kehidupan yang Menurut Keraf (2010:115) gaya
menarik minat secara langsung dan bahasa dapat ditinjau dari bermacam-
kuat, pada hakikatnyasuatu macam sudut pandang. Gaya bahasa
pengungkapan kehidupan manusia perbandingan adalah gaya bahasa yang
melalui bentuk bahasa.Bentuk karya membandingkan sesuatu dengan hal
sastra yang populer di kalangan remaja yang lain, dan mencoba menemukan
adalah cerita pendek atau biasa di sebut ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan
dengan Novel. antara kedua hal tersebut. Gaya bahasa
pertentangan adalah gaya bahasa yang
Gaya bahasa adalah bahasa indah yang menunjukkan pertentangan antara satu
digunakan untuk meningkatkan efek hal dengan lainnya, gaya bahasa
dengan jalan memperkenalkan serta pertentangan menunjukkan ciri-ciri
membandingkan suatu benda atau hal yang bertentangan. Bentuk gaya bahasa
tertentu dengan benda atau hal lain yang dianalisis dalam penelitian ini
yang lebih umum. Gaya bahasa meliputi (1) gaya bahasa perbandingan
merupakan ungkapan dari isi hati yakni: hiperbola, simile, metafora, dan
pengarang untuk menimbulkan personifikasi; dan (2) gaya
perasaan tertentu pada hati pembaca. pertentangan, yaitu: paradoks, klimaks,
Gaya bahasa adalah susunan perkataan sinisme, dan sarkasme.
yang terjadi karena perasaan yang
timbul atau hidup pada hati penulis, Novel yang akan dijadikan fokus
yang menimbulkan perasaan tertentu analisis adalah sebuah Novel berjudul
pada hati pembaca (Pradopo, 2012:93). Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Subro. Novel tersebut
Peneliti tertarik untuk menganalisis diterbitkan oleh PT Balai Pustaka,
gaya bahasa di dalam Novel karena Jakarta, dengan jumlah halaman
pembelajaran unsur intrinsik dalam sebanyak 113 halaman, cetakan
sebuah karya sastra termasuk dalam pertama tahun 1950 dan cetakan
materi yang mesti diajarkan kepada kesepuluh tahun 2011, dengan ISBN
anak di sekolah. Siswa remaja pada 979-055-6.
hari ini sangat banyak mendapatkan
contoh gaya bahasa dari tontonan yang Pertanyaannya, apakah penelitian
cukup jauh dari unsur dan norma terhadap gaya bahasa dalam Novel ini
estetika. Tontonan pada hari ini sangat penting? Nilai penting penelitian
cenderung pada unsur lawakan, unsur terhadap gaya bahasa dalam Novel ini
cinta anak gaul, unsur konflik yang terletak pada penggunaan gaya bahasa
tidak berkesudahan, unsur “keren” atau pertentangan dan gaya bahasa
“modern” dengan bahasa yang slank perbandingan. Penggunaan gaya bahasa

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


3
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

yang baik akan membuat pembaca ikut bahasa yang digunakan dalam karya
merasakan alur peristiwa yang
sastra. Jadi, stilistika adalah sebuah
dikisahkan. Gaya bahasa pertentangan
adalah gaya bahasa yang menunjukkan pendekatan yang cocok digunakan pada
pertentangan antara satu hal dengan
saat seorang peneliti menganalisis
lainnya, gaya bahasa pertentangan
menunjukkan ciri-ciri yang berbagai masalah yang berkaitan
bertentangan. Bentuk gaya bahasa yang
dengan gaya bahasa (Ratna, 2011:34).
dianalisis dalam penelitian, yaitu (a)
gaya bahasa perbandingan meliputi Dalam hubungannya dengan analisis
hiperbola, simile, metafora, dan
data, metode yang digunakan dalam
personifikasi, (b) gaya bahasa
pertentangan, yaitu paradoks, klimaks, penelitian ini adalah metode deskriptif.
sinisme, dan sarkasme.
Dalam metode deskriptif, data yang
Berdasarkan paparan pada latar dikumpulkan berupa kata-kata,
belakang masalah diatas, maka
penelitian terhadap gaya bahasa dalam gambar, dan bukan angka-angka.
kumpulan Novel Patah Tumbuh Hilang Dengan demikian, laporan penelitian
Berganti karya Zunaidah Subro ini
dilakukan. Dengan demikian penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
ini diberi judul: “Gaya Bahasa member gambaran penyajian laporan
Perbandingan dalam Kumpulan Novel
Patah Tumbuh Hilang Berganti Karya tersebut (Moleong, 2016:6). Pemilihan
Zunaidah Subro: Kajian Stilistika”. metode deskriptif dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN sesuai dengan objek penelitian dan
Pendekatan yang digunakan dalam sumber data yang berbentuk teks, yaitu
penelitian ini adalah pendekatan novel Patah Tumbuh Hilang Berganti
penelitian kualitatif dengan studi karya Zunaidah Subro. Jadi, dalam
stilistika. Pendekatan penelitian penelitian ini, metode deskriptif
kualitatif memiliki ciri-ciri bersifat digunakan untuk memaparkan data
deskriptif, cenderung menganalisis maupun hasil analisis data mengenai
data secara induktif, dan menggunakan gaya bahasa berdasarkan struktur
teknik pemeriksaan keabsahan data, kalimat yang terdapat dalam novel
seperti pemeriksaan teman sejawat tersebut.
melalui diskusi, triangulasi, dan Sumber data dalam penelitian ini
kecukupan referensi (Moleong, adalah sumber asli, sumber tangan
1991:175-183). Sementara, stilistika pertama penyelidik. Sumber data dalam
adalah ilmu yang mengkaji wujud penelitian ini adalah sebuah novel
keunikan dan kekhasan pemakaian berjudul novel Patah Tumbuh Hilang

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


4
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

Berganti karya Zunaidah Subro, yang pencatat data berdasarkan masalah


diterbitkan oleh PT Balai Pustaka, yang akan diteliti, serta(4)
tahun 2011. Data dalam penelitian mengklasifikasi data berdasarkan
adalah semua kutipan teks berupa masalah yang akan diteliti. Alat
kutipan-kutipan kata, frasa, kalimat pengumpul data dalam penelitian ini
yang terdapat dalam novel tersebut adalah penulis sendiri sebagai
yang mengandung gaya bahasa instrument utama. Kedudukan penulis
perbandingan berdasarkan struktur sebagai instrument utama dalam
kalimat. penelitian ini yaitu sebagai perencana,
Teknik pengumpulan data yang pelaksana, pengumpul data,
digunakan dalam penelitian ini adalah penganalisis, penafsir data, dan pelapor
teknik studi dokumenter. Teknik ini hasil penelitian. Selain penulis sebagai
digunakan karenaobjek yang diteliti instrument utama, digunakan juga alat
merupakan sebuah dokumen, yaitu bantu untuk mengumpulkan data yaitu
novel Patah Tumbuh Hilang Berganti kartu pencatat data yang digunakan
karya Zunaidah Subro. Pengkajian untuk mencatat data-data yang
terhadap novel tersebut dilakukan dianalisis untuk memudahkan penulis
dengan mengklasifikasikan bagian- dalam mengingat.
bagian tertentu, yaitu gaya bahasa Teknik pengecekan terhadap keabsahan
perbandingan berdasarkan struktur data perlu dilakukan agar data yang
kalimat yang terdapat dalam novel diperoleh benar-benar objektif sehingga
tersebut. Klasifikasi tersebut hasil penelitian dapat dipertanggung-
dimaksudkan untuk memisahkan jawabkan. Untuk mendapatkan data
bagian-bagian yang dikelompokkan yang absah, ada tiga teknik yang
sebagai data untuk dianalisis sehingga digunakan dalam penelitian ini, yakni:
mempermudah menguraikan data (1) kecukupan referensi, kecukupan
sesuai dengan masalah serta tujuan referensi dilakukan dengan cara
penelitian. Data dalam penelitian ini membaca dan menelaah sumber-
diperoleh dengan cara: (1) membaca sumber data serta berbagai pustaka
secara intensif novel tersebut, (2) yang relevan dengan masalah
menandai bagian-bagian yang akan penelitian secara berulang-ulang agar
dianalisis, (3) mencatat data pada kartu diperoleh pemahaman arti yang

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


5
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

memadai dan mencukupi serta rekan sejawat menyimpulkan hasil


diharapkan dapat diperoleh data yang diskusi, dan (5) melalui triangulasi,
absah, (2) pemeriksaan sejawat melalui yang menurut Moleong (2016:178)
diskusi, yang menurut Moleong merupakan suatu teknik pemeriksaan
(2016:179) teknik ini dilakukan dengan keabsahan data dengan memanfaatkan
cara mengekspos hasil sementara atau sesuatu atau sumber lain diluar data
hasil akhir yang diperoleh dalam yang digunakan sebagai bahan
bentuk diskusi analitik dengan rekan- perbandingan terhadap data tersebut.
rekan sejawat. Hal ini dimaksudkan Triangulasi yang digunakan dalam
untuk mengulas pendapat atau persepsi penelitian ini adalah triangulasi
penulis dengan teman sejawat. penyidik, yaitu dengan memanfaatkan
Pemeriksaan sejawat melalui diskusi pengamat lain membantu mengurangi
dilakukan bersama teman-teman kemelencengan dalam pengumpulan
mahasiswa Progam Studi Pendidikan data. Triangulasi dalam penelitian ini
Bahasa dan Sastra Indonesia, FPISH, dilakukan dengan dosen pembimbing,
IKIP Budi Utomo Malang, angkatan yaitu Dr. Harun Ahmad, M.Pd. Hal ini
2014, bertempat di perpusatakan pusat dilakukan untuk keperluan pengecekan
IKIP Budi Utomo Malang, jalan kembali derajat keaslian dan
Citandui 46 Malang. Alasan penulis kepercayaaan data yang dilakukan
memilih teman sejawat tersebut karena selama proses bimbingan.
sama-sama meneliti sastra, khususnya Teknik analisis data dalam
gaya bahasa dengan pendekatan penelitian ini menggunakan teknik
stilistika. Adapun langkah-langkah analisis (content analysis). Analisis isi
yang penulis lakukan dalam ini digunakan berdasarkan pendekatan
pengecekan keabsahan data bersama stilistika. Adapun langkah-langkahnya,
rekan sejawat adalah: (1) rekan sejawat yaitu (1) membaca kembali data yang
membaca novel Patah Tumbuh Hilang telah diklasifi-kasikan, (2) menganilisis
Berganti karya Zunaidah Subro, (2) dan menginterpretasikan gaya bahasa
rekan sejawat membaca klasifikasi data berdasarkan struktur kalimat yang
yang dibuat penulis, (3) penulis dan terdapat dalam novel Patah Tumbuh
rekan sejawat mendiskusikan Hilang Berganti karya Zunaidah Subro,
klasifikasi data tersebut, (4) penulis dan (3) menganilisis dan

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


6
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

menginterpretasikan gaya bahasa yang atau epanortosis. Namun demikian,


terdapat dalam novel tersebut, (4) tidak semua gaya bahasa tersebut dapat
mendiskusikan kembali dengan dosen disajikan jika di dalam Novel tersebut
pembimbing dan teman sejawat, serta jika tidak ditemukan gaya bahasa yang
(6) menyimpulkan hasil analisis data dimaksud. Kedelapan gaya bahasa
sesuai masalah penelitian. perbandingan tersebut terangkum di
dalam tabel 4.1 berikut ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 4.1
Gaya Bahasa Perbandingan dalam
Henry Guntur Tarigan (2009:4) Novel Patah Tumbuh Hilang
mengemukakan bahwa gaya bahasa Berganti Karya Zunaidah Subro

merupakan bentuk retorik, yaitu No Gaya Bahasa Jumlah


penggunaan kata-kata dalam berbicara Perbandingan

dan menulis untuk meyakinkan atau 1 Perumpamaan 4


mempengaruhi penyimak atau 2 Metafora 3
pembaca. Harimurti Kridalaksana
3 Personifikasi 6
dalam bukunya Kamus Linguistik
4 Depersonifikasi 2
(1982), mengatakan bahwa gaya
bahasa (style) mempunyai tiga 5 Alegori 3

pengertian, yaitu: (1) pemanfaatan atas 6 Antitesis 5


kekayaan bahasa oleh seseorang dalam 7 Pleonasme dan 3
bertutur atau menulis, (2) pemakaian Tautologi

ragam tertentu untuk memperoleh efek- 8 Perifrasis 3


efek tertentu, dan (3) keseluruhan ciri-
ciri bahasa sekelompok penulis sastra. 1. Deskripsi Gaya Bahasa
Perbandingan dalam Bentuk
Novel Patah Tumbuh Hilang
Perumpamaan
Berganti karya Zunaidah Subro, yang
Yang dimaksud dengan
meliputi gaya bahasa perumpamaan,
perumpamaan di sini adalah asal kata
metafora, personifikasi,
simile dalam bahasa Inggris. Kata
depersonifikasi, alegori, antitesis,
simile berasal dari bahasa Latin yang
pleonasme dan tautologi, perifrasis,
bermakna “seperti”. Perumpamaan
antisipasi atau prolepsis, serta koreksi
adalah perbandingan dua hal yang pada
Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang
7
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

hakikatnya berlainan dan yang sengaja


Berdasarkan kutipan di atas,
kita anggap sama. Itulah sebabnya
gaya bahasa perumpamaan dalam
maka sering pula kata ‘perumpamaan’
kutipan di atas menggunakan kata bak
disamakan saja dengan “persamaan”.
yang menunjukkan bahwa Nazili
Perbandingan itu secara eksplisit
dengan sangat cepat merasa jatuh hati
dijelaskan oleh pemakaian kata seperti
kepada Zulaiha. Nazili begitu
dan sejenisnya yakni: serupa, seperti,
mengagumi kecantikan Zulaiha dan
ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana,
dengan tiba-tiba jatuh cinta.
penaka. Berdasarkan hasil analisis
2. Gaya Bahasa Perbandingan
ditemukan gaya bahasa perumpamaan
dalam Bentuk Metafora
di dalam novel tersebut sebagaimana
Metafora adalah semacam
tampak dalam kutipan berikut.
analogi yang membandingkan dua hal
Ketika mendengar olok-olok
Hasnah yang seakan-akan secara langsung, tetapi dalam bentuk
memapas puncak hidungnya itu,
yang singkat. Metafora sebagai
dengan segera Zulaiha
menjawab, “Entahlah Has, perbandingan langsung tidak
kepastiannya belum kuketahui
mempergunakan kata: seperti, bagai,
benar” (Subro, 2011:3).
dan sebagainya, sehingga pokok
Berdasarkan kutipan di atas,
pertama langsung dihubungkan dengan
gaya bahasa perumpamaan adalah kata
pokok kedua. Proses terjadinya
seakan-akan yang diakibatkan oleh
sebenarnya sama dengan simile tetapi
olok-olok Hasnah. Kebiasaan di
secara berangsur-angsur keterangan
kampung adalah anak perempuan
mengenai persamaan dan pokok
membantu di sawah, dengan begitu
pertama dihilangkan (Keraf, 2010:
pekerjaan akan lebih cepat
139).
diselesaikan. Namun, karena belum
Berdasarkan hasil analisis gaya
biasa Zulaiha bangun kesiangan dan
bahasa perbandingan dalam bentuk
datang membantu di sawah saat
metafora dalam Novel tersebut tampak
matahari sudah tinggi.
dalam data kutipan berikut ini.
Dengan sekonyong-konyong,
“Zul, kau baru bangun tidur?
cepat bak kilat datang
Tegur Hasnah bergurau.”Hari
menyelinap ke dalam lubuk
sudah setinggi ini engkau baru
jiwanya suatu tarikan hati yang
datang” (Subro, 2011:5).
gaib (Subro, 2011:8).

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


8
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

merajuk untuk dapat dikasihani. Hati


Berdasarkan kutipan di atas,
adalah organ tubuh yang tidak
maka dapat diketahui bahwa gaya
mempunyai mulut untuk bicara. Secara
bahasa metafora adalah dengan
fisik hati hanya bagian dari organ yang
menggunakan kata hari sudah setinggi
berfungsi menyaring racun.
ini yang menunjukkan bahwa hari telah
4. Gaya Bahasa Perbandingan
siang dan Zulaiha baru datang ke
dalam Bentuk Depersonifikasi
sawah untuk membantu. Kebiasaan di
Gaya bahasa depersonifikasi
kampung adalah bekerja pagi-pagi
atau pembendaan, adalah kebalikan
sehingga para pekerja tidak akan
dari gaya bahasa personifikasi atau
merasa terlalu kepanasan karena
penginsanan. Apabila personifikasi
matahari yang terik.
menginsankan atau memanusiakan
3. Gaya Bahasa Perbandingan
benda-benda, maka depersonifikasi
dalam Bentuk Personifikasi
justru membedakan manusia atau
Personifikasi adalah semacam
insan. Biasanya gaya bahasa
gaya bahasa yang menggambarkan
depersonifikasi ini terdapat dalam
benda-benda mati atau barang-barang
kalimat pengandaian yang secara
yang tidak bernyawa seolah-olah
eksplisit memanfaatkan kata kalau dan
memiliki sifat kemanusiaan.
sejensinya sebagai penjelas gagasan
Personifikasi merupakan corak khusus
atau harapan.
dari metafora, yang meniaskan benda-
Mendengar itu Zulaiha tertegun
benda mati bertinak, berbuat, berbicara
bagai patung. Perkataan Nazili
seperti manusia (Keraf, 2010:140). tersirat ke dalam sumsumnya
(Subro, 2011:13)
Ingatan berpusat kepada
harapan yang sedang dirancang.
Gaya bahasa depersonikasi
Tertekun, merenung bisikan hati
yang mengimbau-imbau minta adalah tertegun bagai patung. Zulaiha
dikasihani (Subro, 2011:7)
yang tidak pernah merasakan cinta
Gaya bahasa berbentuk merasa terkejut dengan pernyataan
personifikasi dalam kutipan diatas cinta Nazili sehingga dia pun
adalah kata bisikan hati yang mematung. Depersonisasi adalah
mengimbau-ngimbau minta dikasihani. membendakan reaksi Zulaiha pada
Sebab hati tidak dapat mengimbau atau patung yang tidak dapat bicara.

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


9
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

“Hati-hati!” teriak seorang. wadah objek-objek atau gagasan-


“Kucing telah mengintai.”
gagasan yang diperlambangkan.
Semuanya terbahak-bahak
(Subro, 2011:17). Semenjak rantainya bertemu
kembali, semenjak itu pula dia
Berdasarkan kutipan di atas menemui pengalaman baru.
Pengalaman yang sulit serta
dapat diketahui bahwa gaya bahasa
muskil dipikirkan.”Sungguh”
depersonifikasi adalah kata kucing katanya dalam hatinya, “lebih
sulit dari soal hitungan” (Subro,
telah mengintai untuk menyebut ayah
2011:15).
Zulaiha yang mungkin saja
Berdasarkan kutipan di atas,
mendengarkan percakapan anak-anak
dapat diketahui bahwa gaya bahsa
gadis tersebut. Gaya bahasa
alegori yang digunakan adalah
depersonisasi adalah membendakan
menyamakan kerumitan perasaan
manusia, yaitu membendakan
Zulaiha yang baru mengenal cinta
keberadaan ayah Zulaiha dan
dengan soal matematika. Sebagaimana
menggantinya dengan kata kucing.
diketahui, soal matematika adalah
Dalam novel Patah tumbuh hilang
sesuatu yang sulit dan seringkali tidak
berganti, gaya bahasa depersonisasi
dapat dengan mudah dikerjakan oleh
adalah 2 kutipan. Depersonifikasi yang
seseorang. Dalam kutipan tersebut,
dimaksud adalah reaksi Zulaiha yang
Zulaiha merasa bahwa perasaannya
seperti patung dan keberadaan ayah
kepada Nazili lebih sulit dipahami dari
Zulaiha yang disebut seperti kucing
soal-soal matematika tersebut.
yang mengintai.
Menunjukkan bahwa urusan hati bukan
5. Gaya Bahasa Perbandingan
hal yang sepele.
dalam Bentuk Alegori
6. Gaya Bahasa Perbandingan
Alegori berasal dari bahasa
dalam Bentuk Antitesis
Yunani allegorien yang berarti
Secara ilmiah antitesis berarti
‘berbicara secara kias’; diturunkan dari
lawan yang tepat atau pertentangan
allos ‘yang lain dan agorien
yang benar-benar. Antitesis adalah
‘berbicara’. Alegori adalah cerita yang
sejenis gaya bahasa yang mengadakan
dikisahkan dalam lambang-lambang;
komparasi atau perbandingan antara
merupakan metafora yang diperluas
dua antonim yaitu kata-kata yang
dan berkesinambungan, tempat atau
mengandung ciri-ciri semantik yang

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


10
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

bertentangan (Ducrot & Todorov, daripada yang diperlukan untuk


1981:277 dalam Tarigan, 2009:26). menyatakan satu pikiran atau gagasan.
Dalam novel Patah Tumbuh Walaupun secara praktis kedua istilah
Hilang Berganti, gaya bahasa antitesis itu disamakan saja, namun ada yang
ditemukan sebagai berikut. ingin membedakan keduanya. Suatu
Riwayatnya yang telah usang acuan disebut pleonasme bila kata yang
dibaca kembali,
berlebihan itu dihilangkan, artinya
dipersandingkan seberapa
jauhnya berbeda dengan tetap utuh. Sebaliknya, acuan itu
sejarah baru yang akan
disebut tautology kalau kata yang
dilukis. Kadang-kadang
pertikaiannya adalah sebagai berlebihan itu sebenarnya mengandung
siang dengan malam. Ada
perulangan dari sebuah kata yang lain.
kalanya pula bertemu dengan
halamannya yang “Saya bersedia akan menolong
mendenyutkan rasa keinginan saudara, tapi pengorbanan
akan mengembalikan masa tenaga saudara lebih dahulu
yang lampau (Subro, 2011:8). saya harapkan,” kata Misnawati
(Subro, 2011:11).
Berdasarkan kutipan di atas,
dapat diketahui bahwa gaya bahasa Berdasarkan kutipan di atas,
antitesis yang digunakan adalah siang gaya bahasa pleonasme adalah kata
dan malam. Menunjukkan ketetapan pengorbanan saudara lebih dahulu saya
hati yang tidak dapat dipercayai. harapkan. Misnawati seharusnya dapat
Zulaiha merasa bimbang sebab dia menggunakan kata yang lebih efisien
pernah merasakan pengalaman yang untuk meminta persyaratan pada
tidak enak sebelumnya. Namun, Nazili, tetapi dia mengulang kata-kata
keinginan untuk mulai kembali itu untuk menunjukkan bahwa hal
membuatnya terus menimbang- tersebut penting untuk digarisbawahi.
nimbang bagaimana baiknya. “Mendengar ini, pusing rasanya kepala
Zulaiha”(Subro, 2011:14).
7. Gaya Bahasa Perbandingan
Berdasarkan kutipan di atas,
dalam Bentuk Pleonasme dan
gaya bahasa pleonasme adalah pada
Tautologi
pusing rasanya kepala Zulaiha. Tanpa
Pada dasarnya pleonasmedan
menyebutkan kata kepala pembacaakan
tautologiadalah acuan yang
tahu bahwa Zulaiha merasa pusing
mempergunakan kata-kata lebih banyak
karena pernyataan cinta Nazili yang

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


11
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

tiba-tiba. Namun, penulis banyak dari yang diperlukan.


menggunakan kata pusing kepala untuk Perbedaannya terletak dalam hal bahwa
menunjukkan pada pembaca bahwa kata-kata yang berkelebihan itu
Zulaiha merasa gugup sampai merasa sebenarnya dapat diganti dengan satu
pusing. “Badan nazili menjadi lemah, kata saja. Contoh:
lenyap segala kekuatannya”(Subro, Ia telah beristrirahat dengan
damai (= mati, atau meninggal).
2011:21).
Jawaban bagi permintaan
Berdasarkan kutipan di atas,
saudara adalah tidak (= ditolak)
maka dapat diketahui bahwa gaya [Keraf, 2010:134].
bahasa pleonasme adalah penggunaan
Dalam novel Patah Tumbuh
kata lemah, lenyap segala kekuatannya.
Hilang Berganti gaya bahasa
Karena kata lemah pasti akan membuat
perifrasis dapat ditemukan sebagai
seseorang kehilangan kekuatannya.
berikut.
Penulis ingin menunjukkan pada Bagaimanapun juga Misnawati
menjerit, memanggil, dan
pembaca bagaimana Nazili merasa
menghalangi dia, tapi tidak
tidak berdaya karena sikap Zulaiha diindahkannya (Subro,
2011:20).
yang tidak mengacuhkannya.
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan kutipan di atas,
maka dapat diketahui bahwa majas dapat diketahui bahwa gaya bahasa
pleonasme dalam novel Patah Tumbuh perifrasis adalah kata-kata Misnawati
Hilang Berganti adalah 3 bentuk. yang berusaha membujuk Zulaiha agar
Pleonasme adalah pemakaian kata yang mau berjalan bersamanya dan Nazili.
mubazir (berlebihan), yang sebenarnya Zulaiha yang merasa canggung tidak
tidak perlu (seperti menurut sepanjang mau mendengarkan apa yang
adat; saling tolong menolong) diteriakkan oleh Misnawati dan berlalu
(Poerwadarminta,1976:761). bersama teman-temannya yang lain.
Sepanjang jalan Zulaiha
bergurau-gurau dengan Erma,
8. Gaya Bahasa Perbandingan dan kawannya yang lain,
dengan riang gembira (Subro,
dalam Bentuk Perifrasis
2011:20).
Sebenarnya perifrasis adalah
Berdasarkan kutipan di atas,
gaya yang mirip dengan pleonasme,
gaya bahasa perifrasis adalah bergurau-
yaitu mempergunakan kata lebih

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


12
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

gurau dengan riang gembira. bahasa perumpamaan dalam novel


Seharusnya penulis hanya Patah Tumbuh Hilang Bergantikarya
menggunakan kata riang gembira atau Zunaidah Subro adalah 4 kutipan. Gaya
bergurau-gurau karena keduanya bahasa perumpamaan ditandai dengan
mempunyai arti yang sama. “Perkataan pemakaian kata seperti, serupa, bak,
tak ada yang keluar dari mulut dan sebagainya. Gaya bahasa metafora
mereka”(Subro, 2011:20). dalam Novel Patah Tumbuh Hilang
Berdasarkan kutipan di atas, Berganti Karya Zunaidah Subro adalah
dapat diekahui bahwa gaya bahasa 3 bentuk. Gaya bahasa personifikasi
perifrasis yang digunakan adalah adalah 6 bentuk. gaya bahasa alegori
perkataan tidak ada yang keluar dari adalah 3 bentuk. Alegori biasanya
mulut mereka. Penulis harusnya dapat mengandung sifat-sifat moral atau
menggunakan kata tidak bicara, tetapi spiritual manusia. gaya bahasa antitesis
untuk menampilkan kesan yang dalam novel patah tumbuh hilang
mendalam maka penulis menambahkan berganti adalah 5 kutipan. Gaya bahasa
perkataan tak ada yang keluar dari pleonasme dalam novel Patah Tumbuh
mulut. Hilang Berganti adalah 3 bentuk.
Berdasarkan hasil penelitian Pleonasme adalah pemakaian kata yang
maka dapat diketahui bahwa gaya mubazir (berlebihan). Gaya bahasa
bahasa perbandingan dalam bentuk perbandingan dalam bentuk perifrasis
perifrasis adalah 3 kutipan. Perifrasis adalah 3 kutipan. Perifrasis ialah gaya
ialah gaya bahasa yang menggantikan bahasa yang menggantikan suatu kata
suatu kata atau kelompok kata dengan atau kelompok kata dengan kata atau
kata atau kelompok kata lain. Kata atau kelompok kata lain. Kata atau
kelompok kata itu biasanya berupa kelompok kata itu biasanya berupa
nama tempat, nama negara, nama nama tempat, nama negara, nama
benda, dan nama sifat. benda, dan nama sifat.

Saran
Kesimpulan 1. Kepada Pembaca
Pertama, hasil penelitian tentang
Berdasarkan hasil penelitian citraan ini dapat dijadikan bahan
maka dapat diketahui bahwa gaya pertimbangan atau refrensi bagi
Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang
13
Elisabet Lede
Gaya Bahasa Perbandigan dalam Kumpulan
Novel Patah Tumbuh Hilang Berganti karya
Zunaidah Kubro

pembaca, baik pengajar maupun Endraswara, Suwardi. 2011.


Metodologi Penelitian Sosiologi
peserta didik (siswa) terutama
Sastra. Yogyakarta: CAPS.
yang ingin mengetahui citraan Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya
dalam sebuah karya sastra Bahasa. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
khususnya novel. Moloeng, Lexy. 2016. Metodologi
2. Kepada Peneliti Lanjutan Penelitian Kualitatif.
Penelitian terhadap novel ini Bandung: PT Remaja
hanya mengungkapkan sebagian Rosdakarya

kecil saja dari unsur-unsur Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori


Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
penggunaan bahasa, yakni Gajah Mada University Press.
citraan. Oleh karena itu, perlu Pradopo, Rachmad. 2010. Pengkajian
Puisi: Analisis Strata Norma dan
kiranya diadakan penelitian
Analisis Struktural dan Semiotik.
lanjutan, baik dengan melakukan Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
analisis terhadap unsur- unsur Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori,
yang sama maupun unsur-unsur Metode, Dan Teknik Penelitian
Sastra. Yogyakarta: Pustaka
yang berbeda, agar pemahaman Pelajar
terhadap citraan dalam karya Subro, Zunaidah. 2011. Patah Tumbuh
satra ini menjadi semakin Hilang Berganti. Jakarta: Balai
Pustaka.
mendalam. Untuk itu, hasil
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis
penelitian ini dapat dijadikan Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
salah satu dasar acuan. Semoga
Teeuw, A. 2017. Sastra dan Ilmu Sastra.
khasanah penelitian, khususnya Jakarta: Pustaka Jaya.
yang menggunakan metode Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014.
kualitatif menjadi semakin Teori Kesusastraan. Jakarta:
GramediaPustakaUtama.
bertambah dengan adanya
penelitian ini.
Rujukandari Internet
http://digilib.unila.ac.id/14663/11/New
DAFTAR PUSTAKA %20BAB%20II%20OCha.pdf, diunduh
Rujukan dari Buku 07 September 2018
Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang


14

You might also like