You are on page 1of 16

ABSTRAK

Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari
suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya
lebih rendah.Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari
ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Di tahun 1883, Nicola Tesla
dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus bolak-balik fase banyak. Pada
bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah klasik kepada The American Institute
of Electrical Engineers:”A New System of Alternating Current Motors and
Tranformers.” Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah
komponen diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat
merubah dan menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).
Pada praktikum kali berjutuan untuk mengetahui bagaimana arus listrik mengalir
dalam suatu rangkaian tertutup yang tidak bercabang maupun yang bercabang.
Dari hasil percobaan maka didapatkan hasil analisa untuk mengukur arus listrik
dalam rangkaian Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran
elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi
potensialnya lebih rendah. Yang pertama dilakukan mengukur tegangan baterai
dan ketiga resistor, kemudian yang dilakukan adalah membuat rangkaian seri di
dalam papan rangkaian percobaan terdapat resistor, multitesterdigital (DMM),
kabel penghubung dan juga battery yang saling terhubung. Kedua mengukur arus
listrik yang keluar dari baterai sebelum masuk kedalam resistor setelah iku diukur
kembali arus listrik setelah resistor yang berjumlah tiga resistor.

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................... 3
Besaran Listrik DC ........................................................................................................ 3
BAB III METODE PERCOBAAN ..................................................................................... 5
3.1 Gambaran Rancangan Percobaan ............................................................................ 5
3.2 Alat Dan Bahan........................................................................................................ 6
3.3 Langkah – Langkah Percobaan ................................................................................ 6
1.4 Tabel Pengamatan .................................................................................................. 8
BAB IV HASIL PENGAMATAN ..................................................................................... 9
4.1 Data .......................................................................................................................... 9
4.2 Analisa ................................................................................................................... 10
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................................. 11
5.1 Diskusi ................................................................................................................. 11
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................... 12
6.1 Simpulan ................................................................................................................ 12
6.2 Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
Lampiran ........................................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu
titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih
rendah.Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini
menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.Contoh dari penggunaan listrik arus
searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (dibuat oleh Thomas
Alfa Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Generator
komersiel yang pertama di dunia juga menggunakan listrik arus searah.

Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya,


arus bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah
klasik kepada The American Institute of Electrical Engineers:”A New System of
Alternating Current Motors and Tranformers.” Karena listrik arus bolak-balik
lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi
(penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua
transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik.

Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus
listrik searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus
bolak-balik. Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus
searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC)
menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power
Supply atau Adaptor.

1
Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang
dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan
menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).

1.2 Rumusan Masalah


bagaimana arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian tertutup
yang tidak bercabang maupun yang bercabang ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana arus listrik
mengalir dalam suatu rangkaian tertutup yang tidak bercabang maupun
yang bercabang.

2
BAB II
DASAR TEORI

Besaran Listrik DC

1. Hambatan (Resistance)

Lambang Resistor

Resistor merupakan komponen listrik yang digunakan untuk


mengatur arus dan tegangan listrik. George Simon Ohm pertama kali
mengemukakan hasil percobaan tentang hambatan listrik dan mendapatkan
Ohm yang didefinisikan secara matematis:

Dengan:

V = Beda Potensial / Tegangan (V)

I = Kuatarus(A)

R = Hambatan / Resistansi (Ω)

2. Kuat Arus Listrik (Electric Current)


Kuat arus merupakan banyaknya muatan (biasanya elektron) yang
dipindahkan setiap satuan waktu, dengan kata lain Kuat Arus adalah laju
perubahan muatan.

Dengan:

Q = muatan listrik (C)

T = waktu (s)

3
3. Beda Potensial / Tegangan (Voltage)
Tegangan listrik adalah beda potensial diantara kedua ujung kutub
listrik. Perbedaan potensial menyebabkan listrik bergerak dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Hal yang sama dipelajari pada sel volta. namun
di sana istilah yang digunakan adalah potensial reduksi standar.

Dengan:

ΔV adalah Tegangan / Beda Potensial (V)

4
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Gambaran Rancangan Percobaan

5
3.2 Alat Dan Bahan
1. papan rangkaian percobaan
2. resistor
3. kabel penghubung
4. battery
5. multitester digital (DMM)

3.3 Langkah – Langkah Percobaan


1. hubungkanlah tiga resitor sehingga membentuk rangkaian seri seperti pada
gambar 1

2. ubahlah fungsi DMM menjadi ampere meter DC dengan batas ukur 200
mA. Perhatikan polarictas konecktor penghubung DMM, konektor merah
untuk positif (+)
dan hitam untuk negatif (-)
3. ukurlah arus listrik yang mengalir dalam rangkai seperti pada gambar 3

6
4. ukur pula I2,I3 dan I4 seperti pada gambar 4
5. ulangi langkah 2 sampai 4 untuk beda potensial yang berbeda (1,2,3 dan 4)
dan catat hasil pengukuran pada tabel 1
6. ulangi langkah 2 sampai 5 untuk resistor yang berbeda

7. hubungkanlah tiga resistor sehingga membentuk rangkaian paralel seperti


pada gambar 5
8. lakukan pengukuran arus listrik untuk mendapatkan I1, I2,I3,.I4 dan I5
9. ulangi langkah 7 sampai 8 untuk beda potensial yang berbeda (1,2,3 dan
battery)dan catat hasil pengukuran pada tabel 2
10. ulangi langkah 7 sampai 9 untuk resistor yang berbeda

7
1.4 Tabel Pengamatan

Tabel 1

Jumlah battery I1(mA) I2(mA) I3(mA) I4(mA)

1.battery(69volt)
2 battery (3volt)

3.battery(4.5volt)

4.battery(6volt)

Tabel 2

Jumlah I1 I2 I3 I4 I5
Battery (m.A) (m.A) (m.A) (m.A) (m.A)

1 Battery
(1,5 V)
2 Battery
(3 V )
3 Battery
(4,5 V )
4 Battery
(6 V )

8
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Data
1. Hasil pengukuran pada tabel 1

Jumlah battery I1(mA) I2(mA) I3(mA) I4(mA)

1.battery(69volt) 0.312 0.31 0.314 0.312

2 battery (3volt)

3.battery(4.5volt)

4.battery(6volt)

R1 = 1.12 ohm R2= 10.05 ohm R3= 9.95 ohm

2. Hasil pengukuran pada tabel 2


Jumlah I1 I2 I3 I4 I5
Battery (m.A) (m.A) (m.A) (m.A) (m.A)

1 Battery 6,45 5,25 0,54 0,53 6,18


(1,5 V)
2 Battery
(3 V)
3 Battery
(4,5 V)
4 Battery
(6 V)

R1 = 1,003 ohm R2 = 16,05 ohm R3 = 9,95 ohm

9
4.2 Analisa
Pada praktikum kali ini kita akan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus listrik
dalam rangkaian Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu
titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Yang
pertama dilakukan mengukur tegangan baterai dan ketiga resistor, kemudian yang dilakukan
adalah membuat rangkaian seri di dalam papan rangkaian percobaan terdapat resistor,
multitesterdigital (DMM), kabel penghubung dan juga battery yang saling terhubung. Kedua
mengukur arus listrik yang keluar dari baterai sebelum masuk kedalam resistor setelah iku
diukur kembali arus listrik setelah resistor yang berjumlah tiga resistor. Terakhir hasil
tegangan masukkan kedalam tabel.

10
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Diskusi

Jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dipegaruhi oleh besarnya
tegangan yang diberikan dan juga besarnya hambatan. Jiga tegangan dinaikkan,
maka arus listrik akan meningkat. Namun, juga hambatannya juga dinaikkan maka
arus akan melemah dua bunyi hukum ohm yakni
Besaranya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda
potensial tegangan. Unutk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama
walau sebenarnya kedua secara konsep berbeda secara matematika ditulis I ∞ V atau
V ∞ I untuk menghilangkan kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah
konstanta yang dikenal dengan hambatan (R) sehingga menjadi persamaan V= I.R ,
V adalah tegangan (volt), I adalah kuat arus (A), R adalah hamabatan (ohm).
Perbandingan antara tegangan dan kekuatan arus merupakan suatu bilangan
𝑉
konstan yang disebut hambtan listrik atau 𝐼 = R atau V = I . R

Sifat- sifat dalam rangkaian seri adalah arus yang mengalir pada tiap-tiap
bagian atau komponen pada rangkaian kelistrikan tersebut adalah sama besar (Itot =
I1= I2 = I3 dst). Yang kedua tegangaan sumber adalah sama besar dengan
penjumlahan tegangan yang ada pada tiap-tiap bagian atau komponen pada
rangkaian kelistrikan tersebut (Vs = V1 + V2 + V3 dst). Yang ketiga tahanan total
pada rangkaian tersebut didapatkan dari penjumlahan semua tahanan pada tiap-tiap
bagian atau komponen yang ada pada rangkaian kelistrikan tersebut (Rtot = R1 +
R2 + R3 dst).
BAB VI
PENUTUP

6.1 Simpulan
Dari praktikum yang dilakukan oleh praktikan dapat ditarik kesimpulan yaitu,
arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dipegaruhi oleh besarnya tegangan yang
diberikan dan juga besarnya hambatan.

6.2 Saran
Dari praktikum arus listrik dalam rangkaian praktikan menyarankan dalam
melakukan percobaan hendaknya menggunakan metode dan langkah kerja yang
sesuai dengan panduan agar kita terhindar dari banyaknya kesalahan, sehingga tidak
perlu banyak melakukan pengulangan dalam memperoleh data. Dan praktikan harus
teliti dalam membaca hasil,agar data yang diperoleh lebih akurat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Fisika Dasar Tahun 2018/2019

https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/listrik-dasar-sifat-dan-rangkaian.html

13
Lampiran

14

You might also like