kulit Mucous membran 1. Anjurkan pasien untuk Hemodyalis Akses menggunakan pakaian Kriteria hasil : yang longgar. 1. Integritas kulit yang baik bisa 2. Jaga kebersihan kulit dipertahankan. agar tetap bersih dan 2. Tidak ada luka/lesi pada kering. kulit. 3. Monitor kulit akan adanya kemerahan. 4. Oleskan lotion pada daerah yang tertekan. 5. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien. 6. Mandikan pasien dengan sabun dan air hangat. 2 Intoleransi aktivitas Konservasi energi Manajemen Energi Perawatan diri : ADL 1. Tentukan keterbatasan Kriteria hasil : aktfitas fisik pasien. Klien dapat melakukan aktifitas yang 2. Kaji persepsi pasien dianjurkan dengan tetap tentang penyebab mempertahankan tekanan darah, kelelahan yang nadi, dan frekuensi pernafasan dialamnya. dalam rentang normal. 3. Dorong pengungkapan perasaan klien tentang adanya kelemahan fisik. 4. Monitor intake nutrisi untuk meyakinkan sumber energi yang cukup. 5. Konsultasi dengan ahli gizi tentang cara peningkatan energi melalui makanan. 6. Monitor pola makan dan kuantitas tidur. 7. Bantu pasien menjadwalkan istirahat dan aktifitas. 8. Ajari pasien untuk mengenali tanda dan gejala kelelahan sehingga dapat mengurangi aktifitasnya. 3 Gangguan citra tubuh Body image Body image Management Self esteem 1. Kaji secara verbal dan Kriteria hasil : nonverbal respon 1. Body image positif pasien terhadap tubuh 2. Mampu mengidentifikasi nya. kekuatan personal. 2. Monitor frekuensi 3. Mendeskripsikan secara mengkritik dirinya. faktual perubahan fungsi 3. Jelaskan tentang tubuh. pengobatan, 4. Mempertahankan interaksi perawatan, kemajuan sosial. dan prognosis penyakit. 4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya. 5. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil. 4 Resiko Infeksi Immune status Infection control Knowledge infection control 1. Bersihkan lingkungan Risk control setelah dipakai pasien Kriteria hasil : lain. 1. Klien bebas dari tanda dan 2. Pertahankan teknik gejala infeksi. isolasi. 2. Mendeskripsikan proses 3. Batasi pengunjung bila penularan penyakit, faktor perlu. yang mempengaruhi 4. Intruksikan pada penularan serta pengunjung untuk penatalaksanaannya. mencuci tangan saat 3. Menunjukkan kemampuan berkunjung dan untuk mencegah timbulnya setelah berkunjung infeksi. meninggalkan pasien. 4. Jumlah leukosit dalam batas 5. Gunakan sabun anti normal mikroba untuk cuci tangan. 6. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai pelindung. 8. Pertahankan lingkungan antiseptic selama pemasangan alat. Infection Protection 1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. 2. Monitor hitung granulosit. 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi. 4. Batasi pengunjung. 5. Pertahankan teknik isolasi. 6. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase. 7. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi. 5 Ketidakefektifan pola Respiratory status Airway Management nafas ventilation 1. Buka jalan nafas Respiratory status airway gunakan chin lift atau patency jaw thrust bila perlu. Vital sign 2. Posisikan pasien untuk Kriteria hasil : memaksimalkan 1. Mendemonstasikan batuk ventilasi. efektif dan suara nafas yang 3. Identifikasikan pasien bersih, tidak ada dyspneu, perlunya pemasangan mampu bernafas dengan alat jalan nafas buatan. mudah. 4. Lakukan fisioterapi 2. Menunjukkan jalan nafas dada jika perlu. yang paten. 5. Keluarkan sekret 3. Tanda-tanda vital dalam dengan batuk atau rentang normal. suction. 6. Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan. 7. Monitor respirasi dan status oksigen therapy. 8. Pertahankan jalan nafas paten. 9. Monitor vital sign. 10. Observasi tanda-tanda hipoventilasi.
Implementasi Dan Evaluasi
Waktu No Dx Implementasi Evaluasi
00046 Pressure Mangement S : Pasien mengatakan kulit Anjurkan pasien untuk terasa lembab. menggunakan pakaian O : tidak ada kemerahan di yang longgar. kulit. Jaga kebersihan kulit A : Masalah teratasi agar tetap bersih dan P : Intervensi dilanjutkan. kering. Monitor kulit akan adanya kemerahan. Oleskan lotion pada daerah yang tertekan. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien. Mandikan pasien dengan sabun dan air hangat.
00092 Manajemen Energi S : Pasien mengatakan badan
Tentukan nya tidak lemas lagi. keterbatasan aktfitas O : TTV normal fisik pasien. A : masalah teratasi sebagian Kaji persepsi pasien P : lanjutkan intervensi tentang penyebab kelelahan yang dialamnya. Dorong pengungkapan perasaan klien tentang adanya kelemahan fisik.Monitor intake nutrisi untuk meyakinkan sumber energi yang cukup. Konsultasi dengan ahli gizi tentang cara peningkatan energi melalui makanan. Monitor pola makan dan kuantitas tidur. Bantu pasien menjadwalkan istirahat dan aktifitas. Ajari pasien untuk mengenali tanda dan gejala kelelahan sehingga dapat mengurangi aktifitasnya. 00118 Body image Management S : Pasien mengatakan bisa Kaji secara verbal dan percaya diri nonverbal respon O: pasien terhadap tubuh A : masalah teratasi sebagian nya. P : lanjutkan intervensi Monitor frekuensi mengkritik dirinya. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit. Dorong klien mengungkapkan perasaannya. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil. 00004 Infection control S : tidak ada keluhan nyeri Bersihkan lingkungan atau gatal. setelah dipakai pasien O: Tidak ada tanda lain. peradangan. Pertahankan teknik A : masalah teratasi sebagian isolasi. P : lanjutkan intervensi Batasi pengunjung bila perlu. Intruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Gunakan baju, sarung tangan sebagai pelindung. Pertahankan lingkungan antiseptic selama pemasangan alat. Infection Protection Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. Monitor hitung granulosit. Monitor kerentanan terhadap infeksi. Batasi pengunjung. Pertahankan teknik isolasi. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.
00032 Airway Management S : pasien mengatakan sesak
Buka jalan nafas nafas berkurang. gunakan chin lift atau O : tidak menggunakan alat jaw thrust bila perlu. bantu pernapasan Posisikan pasien untuk A : masalah teratasi sebagian memaksimalkan P: lanjutkan intervensi ventilasi. Identifikasikan pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan. Lakukan fisioterapi dada jika perlu. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction. Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status oksigen therapy. Pertahankan jalan nafas paten. Monitor vital sign. Observasi tanda-tanda hipoventilasi