Professional Documents
Culture Documents
html
Orientasi masalah
Materi pelajaran dihubungkan pada permasalahan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari,,,
lalu dikembangkan pada hal yang lebih kompleks. Guru memberikan stimulus sehingga siswa tertarik
dan muncul rasa ingin tahu untuk mempelajari permasalahan yang disampaikan.
Merumuskan Masalah
Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru bekerja dengan baik, maka dalam
pemikiran siswa akan muncul pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan-permasalahan yang akan
menjadi basis dan tujuan pembelajaran tersebut. Jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa
belum memenuhi harapan guru, maka gurupun dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan
mengarahkan siswa pada "pertanyaan besar dan penting" yang seharusnya menjadi tujuan pembelajaran
itu.
Terdapat beberapa definisi tentang model pembelajaran inkuiri. Akan tetapi, secara umum dapat
dirumuskan secara sederhana sebagai berikut: Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran
yang mengajarkan siswa berpikir melalui proses merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan informasi, untuk kemudian menguji hipotesis yang diajukan untuk dapat ditarik suatu
kesimpulan.
langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Selama melaksanakan pembelajaran berbasis inkuiri, guru dapat menerapkan langkah-langkah berikut
sebagai bentuk model pembelajaran yang disebut model pembelajaran inkuiri.
Langkah 6. Menyimpulkan
Pada akhir langkah model pembelajaran inkuiri, siswa kemudian akan dapat membuat kesimpulan
mereka masing-masing tentang hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Bisa saja dari
pembelajaran yang baru mereka lakukan mereka ternyata mendapati bahwa informasi lama yang telah
mereka sebenarnya informasi yang keliru, atau dapat pula sebaliknya, di mana informasi baru yang
mereka peroleh semakin memperkuat informasi yang telah mereka miliki itu. Atau dengan kata lain,
mereka dapat lebih dalam memahami hal tersebut dibanding sebelumnya.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri ini memungkinkan siswa
mempunyai kedalaman pemahaman akan suatu hal yang mereka pelajari, dan ini terjadi secara
kontruktif di mana mereka membangun sendiri pengetahuan baru di atas fondasi pengetahuan yang
sebelumnya telah mereka punyai.
http://apria3.blogspot.co.id/2014/01/menumbuhkan-minat-belajar-pada-siswa.html
http://www.materibelajar.id/2016/06/6-langkah-pembelajaran-dengan-inkuiri.html#
https://fkippgsd.wordpress.com/2012/06/11/metode-inkuiri-2/
Pembelajaran IPA memerlukan kegiatan penyelidikan baik melalui observasi
maupun eksperimen, sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan sikap yang
dilandasi sikap ilmiah. Sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA tercermin dalam sikap
dan karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu, erat kaitannya
antara pendidikan karakter dan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA. Pendidikan
karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran,
termasuk dalam pembelajaran IPA. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan
norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan,
dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Keberhasilan
pembelajaran juga tidak lepas dari peran serta guru. Guru harus selalu kreatif,
inovatif, dan mau menerima kritik, saran dan perbaikan dari orang lain untuk
memperbaiki dan meningkatkan keprofesionalannya. Guru dapat mengetahui segala
kekurangannya selama mengajar jika ada teman sejawat yang mengamati proses
pembelajaran, sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan tersebut pada
pembelajaran berikutnya.