Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai tempat proses pembentukan
sumber daya manusia yang terampil dan kompeten di bidangnya harus mampu menyelaraskan lulusan yang dihasilkan dengan kebutuhan dunia industri. Lulusan SMK diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan tuntutan dunia industri. Termasuk dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan di industri. K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Untuk membiasakan diri dengan K3 di industri maka perlu membudayakan penerapan K3 sejak di SMK. Bagaimana penerapan K3 di SMK ? Penerapan K3 di SMK mencakup lingkungan SMK baik itu dalam proses kegiatan belajar mengajar teori maupun praktik serta segala kegiatan yang dilakukan di lingkungan SMK tersebut. Seluruh komponen yang ada di SMK seharusnya terlibat langsung dengan penerapan K3 ini supaya para siswa merasakan pentingnya K3 sehingga K3 menjadi kebutuhan yang sudah membudaya sampai para siswa lulus dari SMK. Kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan SMK saat ini masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat pembelajaran praktik produktif , masih ada siswa yang tidak mematuhi SOP dengan baik, misalnya tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), tidak menggunakan wearpack dengan baik, tidak menggunakan alas kaki yang standar pada saat di laboratorium, tidak menggunakan masker dan sebagainya. Siswa masih belum menyadari sepenuhnya bahwa aturan yang diterapkan di sekolah dalam rangka membina kedisiplinan diri dan untuk perlindungan diri pada saat belajar nantinya akan diimplemtasikan pada saat mereka lulus dan bekerja di industri. Pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diajarkan oleh guru baru sebatas teoritis yang dianggap hanya sebagai mata pelajaran yang dihafalkan saja. Demikian pula dari pihak sekolah masih belum memberikan perhatian dengan serius tentang penerapan K3 di sekolah, masih banyak SMK yang belum menyediakan alat pemadam kebakaran di lingkungan sekolah yang mudah dijangkau dan dalam jumlah yang sesuai dengan kondisi SMK tersebut, kotak P3K di setiap tempat yang dekat terutama dengan laboratorium, alat- alat kebersihan yang memadai serta alat penangkal petir untuk gedung – gedung yang tinggi. Pentingnya pemahaman dan penerapan K3 menjadi tanggung jawab seluruh elemen SMK, tidak hanya terbatas guru pada proses pembelajaran praktik produktif tetapi semua mata pelajaran terintegrasi dengan materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta manajemen sekolah yang mempunyai kewenangan untuk mengatur dan membudayakannya di lingkungan SMK. Karena pada akhirnya menciptakan lulusan yang kompeten dibidangnya serta dapat segera menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya merupakan tujuan dari proses pembelajaran di SMK.