You are on page 1of 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian

pre-experimental two group pretest-posttest design. Jenis penelitian pre-

experimental ini dilakukan dengan cara sebelum diberikan

treatment/perlakukan variabel diobservasi/diukur terlebih dahulu (pretest)

setelah itu dilakukan treatment/perlakukan dan setelah treatment dilakukan

pengukuran/observasi (posttest) (Hidayat, 2017).

Subjek Pretest Intervensi Posttest


Kelompok Eksperimen O1 (X) O2

Gambar 3.3 : Tabel Desain Penelitian

Keterangan:

O1 : pretest pada kelompok 1

O2 : posttest pada kelompok 1

(X) : Intervensi (perlakuan)

48
49

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah seluruh obyek dengan karakteristik tertentu yang akan

diteliti, bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut, atau

kumpulan orang, individu atau objek yang akan dileiti sifat-sifat atau

karakteristiknya (Hidayat, 2017). Populasi dalam penelitian ini yaitu 303

remaja yang menjadi pelajar kelas XI di SMAN 9 Makassar.


2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik suatu populasi, karena tidak dimungkinkannya

peneliti melakukan penelitian di populasi seperti karena jumlah populasi

yang sangat besar, keterbatasan waktu, biaya atau hambatan lainnya

(Hidayat, 2017).
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 responden. Peneliti

dalam hal ini menggunakan Rumus Isaac dan Michael dengan tingkat

kesalahan 10% dalam menentukan jumlah sampel (Sugiyono, 2017).


λ2. N . P . Q
s= 2 2
d ( N −1 ) + λ . P . Q
Gambar 3.4: Rumus Isaac dan Michael
Keterangan:
S = Jumlah sampel
λ2 = Chi Kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan

tingkat kesalahan. Untuk Derajat Kebebasan 1 dan kesalahan 5%

harga Chi Kuadrat = 3,841. Harga Chi Kuadrat untuk kesalahan

1% = 6,634 dan 10% = 2,706.


N = Jumlah Populasi
P = Peluang Benar (0,5)
Q = Peluang salah (0,5)
d = Perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi.

Perbedaan bisa 0,01, 0,05, dan 0,10.


50

λ2. N . P . Q
s=
d 2 ( N −1 ) + λ2 . P . Q
2,706 .303 . 0,5 . 0,5
s= 2
0,10 ( 303−1 ) +2,706 . 0,5 . 0,5
204,97
s=
3,69
s=55

Jadi, untuk 303 populasi pelajar kelas XI SMAN 9 Makassar dengan

tingkat kesalahan 10% jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 55 pelajar.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster

Design. Cluster dilakukan dengan cara melakukan randomisasi dalam dua

tahap yaitu randomisasi untuk cluster/menentukan sampel daerah kemudian

randomisasi/menentukan orang/unit yang ada di wilayahnya/dari populasi

cluster yang terpilih (Hidayat, 2017).


Populasi kelas XI di SMAN 9 Makassar sebanyak 303 pelajar. Jumlah

sampel yang didapatkan menggunakan rumus Isaac dan Michael sebanyak

55 pelajar. Dikarenakan proporsi sampel setiap strata berbeda, peneliti

menggunakan penentuan ukuran sampel menurut (Sugiyono, 2017) untuk

menyetarakan setiap strata, sebagai berikut:


n
s= × S
N
Ket :
s = Jumlah sampel setiap unit secara proporsional
S = Jumlah seluruh sampel yang didapat
N = Jumlah populasi
n = Jumlah masing-masing unit populasi

Sampel yang
Kelompok kelas Jumlah masing-masing unit populasi
diambil
IPA 1 35 7
51

IPA 2 35 7
IPA 3 34 6
IPA 4 35 6
IPA 5 35 6
IPA 6 35 6
IPS 1 34 6
IPS 2 35 6
IPS 3 26 5
Jumlah 55
Gambar 3.5 : Tabel Pengambilan Sampel

4. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Pelajar yang aktif sekolah di SMAN 9 Makassar.
2) Pelajar yang berusia 16-17 tahun.
3) Pelajar yang bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai.
4) Pelajar yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi
1) Pelajar yang tidak berada dilokasi penelitian/sedang sakit.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Makassar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 – Mei 2019.

D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat variabel independent (variabel bebas) yaitu

Pendidikan Kesehatan sedangkan variabel dependent (variabel terikat) yaitu

Pengetahuan dan Pencegahan Faktor Risiko DM Tipe II.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Skala
No Variabel Definisi Alat Ukur Skor
Ukur
1. Independent: Upaya yang dilakukan Audiovisual
Pendidikan
untuk menambah
52

Kesehatan pengetahuan dan

pencegahan faktor risiko

Diabetes Melitus Tipe II

pada pelajar.
2. Dependent: Sesuatu pemahaman yang Kuisioner Interval 0-15
Pengetahuan
dimiliki oleh pelajar
DM Tipe II
terhadap pengetahuan dan

pencegahan faktor risiko

Diabetes Melitus Tipe II.


3. Dependent: Bentuk pencegahan yang Kuisioner Interval 0-60
Pencegahan
dilakukan pelajar agar
faktor risiko
terhindar dari penyakit.
DM Tipe II
Dalam hal ini meningkatkan

gaya hidup yang sehat agar

terhindar dari Diabetes

Melitus Tipe II.


Tabel 3.6 : Definisi Operasional Variabel Penelitian

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapatkan secara langsung oleh peneliti

dari sumber datanya. Data primer diperoleh dari responden menggunakan

kuesioner yang akan diisi oleh responden.


2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

sumber yang telah ada. Data sekunder pada penelitian ini didapat dari

institusi yang bersangkutan, meliputi jumlah siswa kelas XI sebanyak 303


53

siswa. Terdiri dari enam kelas IPA dan tiga kelas IPS dengan rata-rata siswa

perkelas sebanyak 35 siswa.

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang dugunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono &

Anggraeni, 2013).
Instrumen penelitian yang digunakan adalah audiovisual berupa video

pengetahuan dan pencegahan faktor risiko DM tipe II yang akan di laksanakan

sebanyak dua kali, lalu di evaluasi oleh peneliti menggunakan kuesioner yang

di adopsi melalui dua sumber yaitu (Irwanto, n.d.) dan (Yunanto, 2017)

kemudian di modifikasi oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari 2 paket yaitu paket

A dan B yang di adopsi dari 2 sumber dan di modifikasi oleh peneliti. Paket A

berisi pertanyaan tentang pengetahuan DM tipe II dengan 3 bobot yaitu; benar,

salah, dan tidak tau. Sementara paket B berisi pertanyaan tentang pencegahan

faktor risiko DM tipe II dengan 4 bobot yaitu; tidak pernah, jarang, sering

selalu. Adapun penilaian skor pada kuesioner paket A yaitu; jika pertanyaan

bersifat positif benar: 1, salah: 0 sebaliknya jika pertanyaan negatif. Sedangkan

kuesioner paket B yaitu; jika pertanyaan bersifat positif tidak pernah: 1, jarang:

2, sering: 3, selalu: 4.

H. Pengolahan dan Penyajian Data


Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan

menurut (Hidayat, 2017) adalah:


1. Editing
Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban

kuesioner dan penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan


54

penelitian. Hal ini dilakukan dilapangan sehingga apabila terdapat data yang

meragukan ataupun salah maka dapat ditanyakan lagi kepada responden.


2. Coding
Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas

beberapa kategori sebagai petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau

data yang akan dianalisis.

3. Data Entry
Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master

tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.


4. Melakukan Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan, yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis.

I. Analisis Data
Pengolahan data di lakukan dengan menggunakan program komputerisasi

program SPSS. Dibagi 2 analisis data diantaranya:


1. Analisis Univariate
Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Untuk data numerik digunakan data

nilai rata-rata (mean), median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari

tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).


Data yang didapatkan kemudian diolah secara manual dengan

menggunakan rumus :
f
P= 100
N
Keterangan :
P = Presentase
55

f = Jumlah skor yang didapatkan responden


N = Jumlah soal atau jumlah skor maksimal
2. Analisis Bivariate
Analisa data bivariat pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis

komparatif numerik berpasangan dengan dua kali pengambilan data (pre dan

post) dengan menggunakan Uji T Test untuk mengetahui adanya perbedaan

skor rerata pengetahuan dan pencegahan faktor risiko DM tipe II (numerik)

antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (Dahlan, 2010).


J. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya

rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan

permohonan ijin kepada instansi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah

(BKPMD) Kota Makassar, sebagai surat rujukan ke kantor Balaikota Makassar

untuk mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan Kota Makassar ke tempat

penelitian di SMAN 9 Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah

dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian menurut

(Notoatmodjo, 2012) meliputi :


1. Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti

yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat

penelitian. Bila responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa

dan tetap menghormati hak-hak responden.


2. Tanpa Nama (Anonymity)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti hanya mencantumkan insial

responden, tetapi lembar tersebut di berikan kode.


3. Kerahasiaan (Confidential)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya

kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.


4. Manfaat (Beneficience)
56

Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil resiko dan

memaksimalkan manfaat baik manfaat untuk kepentingan manusia secara

individu atau masyarakat secara keseluruhan. Penelitian ini memiliki resiko

sangat rendah karena pada penelitian ini hanya diberikan pertanyaan dalam

bentuk kuesioner dan tidak dilakukan perlakuan ataupun uji coba.


5. Keadilan (Justice)
Dalam penelitian, peneliti harus adil terhadap responden. Semua

responden diberikan intervensi yang sama tanpa membeda-bedakan.

Responden akan diberi penjelasan kemudian mengisi lembar observasi dan

lembar kuesioner yang sama.

You might also like