You are on page 1of 3

ANALISA JURNAL

Role of interventional radiology in the


management of acute gastrointestinal bleeding

Disusun oleh
Wiwid Wahyudianto
(ST162065)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
1. Judul jurnal
Role of interventional radiology in the management of acute
gastrointestinal bleeding

2. Penulis
Raja S Ramaswamy, Hyung Won Choi, Hans C Mouser, Kazim H
Narsinh, Kevin C McCammack, Tharintorn Treesit, Thomas B Kinney

3. Sumber jurnal (vol, nama jurnal, tahun)


Volume 6, WJR, 28 april 2014

4. Latar belakang
Perdarahan gastrointestinal akut (GIB) adalah presentasi klinis umum yang
dapat menyebabkan morbiditas dan kematian tanpa pengobatan yang tepat
diperkirakan kejadian tahunan sekitar 40-150 kasus per 10.000 orang
untuk GIB atas dan 20-27 kasus per 100000 orang untuk GIB yang lebih
rendah [1,2]. tingkat kematian untuk kedua atas dan GIB rendah
diperkirakan sekitar 4% -10%. GIB bisa menjadi sekuel dari berbagai
etiologi, seperti infeksi, anomali vaskular, penyakit inflamasi, trauma, dan
keganasan. GIB dikategorikan secara konvensional oleh lokasi anatomi
sumber perdarahan. Sumber GIB proksimal ke ligamen Treitz, yang terjadi
lebih banyak sering, diklasifikasikan sebagai bagian dari gastrointestinal
bagian atasn(GI), dan sumber distal ke ligamen Treitz dianggap bagian
dari GI yang lebih rendah. Diagnostik dan perawatan pendekatan GIB
tergantung pada lokasi, tingkat keparahannya, dan etiologi. Peran radiologi
menjadi sangat penting pada pasien yang GIB tetap resisten terhadap
pengobatan dan pengobatan endoskopi. Radiologi menawarkan diagnostik
studi pencitraan dan intervensi terapeutik endovaskular yang dapat
dilakukan dengan segera.

5. Tujuan
Untuk mengetahui peran penting radiologi intervensi dalam pengelolaan
Pendarahan gastrointestinal akut.

6. Hasil
Pendekatan diagnostik dan terapeutik GIB bergantung pada lokasi, tingkat
keparahannya, dan etiologi. Peran radiologi intervensi menjadi vital pada
pasien yang GIB tetap resisten terhadap medis dan endoskopi pengobatan.
Radiologi menawarkan studi pencitraan diagnostik dan intervensi
terapeutik endovaskular yang bisa dilakukan dengan segera dan efektif
dengan hasil yang sukses. Angiografi tomografi terkomputerisasi dan
skintigrafi nuklir dapat melokalisasi sumber perdarahan dan memberikan
informasi penting untuk intervensi. Ahli radiologi untuk memandu
manajemen terapeutik dengan angiografi endovaskular dan embolisasi
transcatheter.

7. Kesimpulan
Meskipun banyak kasus GIB akut sembuh secara spontan atau merespons
perawatan medis dan endoskopik, pasien dengan GIB refraktori terhadap
pengobatan tersebut berada pada risiko yang lebih tinggi untuk hasil yang
merugikan Berbagai subspesialisasi berkontribusi pada perawatan pasien
pendarahan. Pasien dengan GIB akut harus dipertimbangkan untuk
radiologi yang tepat studi pencitraan dan intervensi endovaskular untuk
mencegahnya morbiditas dan mortalitas. CTA dapat melokalisasi lesi dan
berikan informasi yang berguna untuk intervensi endovaskular dan
operasi. Stabilisasi GIB yang cepat dapat dicapai dengan endovascular
angiography dan transcatheter embolization. Ini adalah alternatif operasi
yang aman dan efektif.

8. Kekurangan
Jurnal ini tidak dituliskan metodenya.

9. Kelebihan
Kelebihan jurnal ini dalah membahas rinci soal peran radiologi dalam
intervensi pengelolaan atau penatalaksanaan gastrointestinal.

10. Implikasi keperawatan


Manfaat jurnal ini bagi perawat dalah untuk mengetahui bagaimana peran
radiologi intervensi dalam pengelolaan pendarahan gastrointestinal akut.
Dan dapat diaplikasikan kedalam tindakan keperawatan mengenai
penyakit GIB.

You might also like