You are on page 1of 9

KIMIA

GOLONGAN UNSUR
TRANSISI PERIODE
KEEMPAT

Pengertian Unsur Transisi


Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan
kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d
yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan
unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-
unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta
kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi periode keempat terdiri dari
sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

Dalam kehidupan sehari-hari,kita sering mendengar kata-kata sepeti tembaga,besi, emas


dan perak. Bagaimana posisi unsur-unsur tersebutdalam tabel periodik? Unsur-unsur tersebut
terletak pada golongan transisi periode ke empat dan ke lima. Disini kami hanya menjelaskan
tentang unsur-unsur transisi periode ke empat.

1. Skandium ( Sc )
Skandium merupakan unsur transisi yang berada paling ujung pada deretan unsur transisi.
Unsur ini memiliki massa atom relative sebanyak 21.

2. Titanium ( Ti )
Tentunya kalian mempunyai jam tangan bukan? Ada jam yang terbuat dari logam, tidak
berat ketika dipakai, tidak berkarat ketika kena air, dan tetap mengilap walaupun sudah lama
dipakai.
Pernahkah kalian perhatikan dari logam apakah jam itu? Salah satu bahan yang digunakan
dalam pembuatan jam tangan adalah titanium.

3. Vanadium ( V )
Vanadium adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit bumi sekitar 0,02 %
massa.

4. Kromium ( Cr )
Kromium, terletak pada golongan VI B periode keempat dan merupakan salah satu logam
yang penting.
5. Mangan ( Mn )
Bijih mangan yang utama adalah pirolusit (MnO2).

6. Besi ( Fe )
Besi bersifat logam dan terletak pada golongan VIII B periode empat dalam tabeln
periodic. Besi di dunia, dengan produksi tahunan mendekati satu miliar ton merupakan logam
penting dalam peradaban modern.

7. Kobalt ( Co )
Kobalt di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs 2) dan kobaltit (CoAsS) yang
biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.

8. Nikel ( Ni )
Bijih nikel di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit [(Fe,Ni)9S8) dan garnirit
[(Ni, Mg)SiO3. nH2O].

9. Tembaga ( Cu )
Tentunya kalian sering melihat kawat tembaga bukan ? kawat tembaga yang berwarna
kuning dan digunakan untuk kawat listrik.

10. Zink ( Zn )
Zink di alam merupakan senyawa yang tersebar luas sebagai bijih tambang. Umumnya
senyawa tersebut adalah zink blende (ZnS) dan calamine (ZnCO3).

Sifat Fisika Dan Kimia Unsur-Unsur Periode Ke Empat


1. Sifat Logam
Semua unsure transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun
dalam sifat fisis. Harga energy ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi),
sehingga, mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya
relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan
orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh.
Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen (tidak
permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga titik
lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga
relative rendah.

Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Jari-jari
0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
atom (nm)

Titik leleh 154 168 190 189 124 154


1500 1450 1080 420
(0C) 0 0 0 0 0 0
Titik didih 237 326 340 248 210 300
2900 2730 2600 910
(0 C) 0 0 0 0 0 0

Kerapatan
3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(g/cm3)

E ionisasi 650
6,30 660 650 720 760 760 740 750 910
I (kJ/mol) 0

E ionisasi 124 131 141 159 151 156


1640 1750 1960 1700
II (kJ/mol) 0 0 0 0 0 0

E ionisasi
239 265 287 299 326 296
III 3230 3390 3560 3800
0 0 0 0 0 0
(kJ/mol)

E0 red - - - +0,3
- - -1,2 -0,28 -0,25 0,76
M2+ (aq) 0,91 1,19 0,44 4

E0 red -0,- - - - +0,4


-2,1 -1,2 - - -
M3+ (aq) 86 0,74 0,28 0,04 4

Kekerasan
( skala - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
mohs)

BILANGAN OKSIDASI UNSUR TRANSISI

Senyawa- senyawa unsur transisi alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih
dari satu. Adnya bilok lebih dari satu ini karena mudahnya melepaskan elektron valensinya.
dengan demikian energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya relative lebih kecil daripada
golongan utama.

NOMO LAMBANG KONFIGURASI NOMOR GOLONGAN


R UNSUR ELEKTRON PADA TABEL PERIODIK
ATOM
21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 III B
22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 IV B
23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 VB
24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 VI B
25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2 VII B
26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 VIII B
27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 VIII B
28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2 VIII B
29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 IB
30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 II B

2. Sifat Magnet
Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet). Makin
banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada
seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit ditolak
keluar medan magnet).

3. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna


Senyawa unsure transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam warna
baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsure transisi juga berkaitan dengan
adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada
pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya
warna pada senyaa logam transisi.
Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa
dari Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan
electron.

Warna senyawa logam transisi dengan berbagai bilangan oksidasi

Unsure +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7

Sc - - Tb - - - -

Ti - - ungu Tb - - -

V - Ungu Hijau biru Merah - -

Cr - Biru Hijau - - Jingga -

Mn - Merah Coklat Coklat Biru Hijau Ungu


muda tua

Fe - Hijau Kuning - - - -

Co - Merah Ungu - - - -
muda

Ni - Hijau - - - - -

Cu Tb Biru - - - - -

Zn - Tb - - -

4. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi


Kecuali Sc dan Zn, unsure-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa
tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang
dapat dicapai kestabilannya.
Kestabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom yang
mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, PH dalam air. Kestabilan
bilangan oksidasi yang tinggi dapat dicapai melalui pembentukan senyawa dengan
oksoaniaon, fluoride, dan oksofluorida.

5. Banyak Di Antaranya Dapat Membentuk Ion Kompleks


Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat
merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong
sebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks
[Fe(CN)6].
Ligan yang merupakan basa Lewis sekurang-kurangnya harus mempunyai sepasang
elektron bebas dalam orbital ikatan. Perbandingan besarnya ligan dan atom pusat menentukan
jumlah ligan maksimum yang dapat diikat. Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang dapat
terbentuk pada pembentukan kompleks disebut bilangan koordinasi dari ion pusat. Contohnya
ion Cu2+ mempunyai bilangan koordinasi 4 dalam [Cu(H2O)4]2+, [Cu(NH3)4]2+, dan
dalam [CuCl4]2¯. Ion Fe3+ mempunyai bilangan koordinasi 6 dalam [Fe(H2O)6]3+,
[FeF6]3, dan dalam [Fe(CN)6]3¯. Adapun Ag+ mempunyai bilangan koordinasi 2 dalam
[Ag(NH3)2]+, dan dalam [Ag(CN)2]¯.

 Aturan penamaan senyawa koordinasi:


Berikut merupakan tata nama senyawa atau ion kompleks menurut IUPAC.
1) Penamaan Ligan
a. Beberapa ligan diberi nama khusus.
Contoh
NH3 = amin NO = nitrosil
H2O = aqua CO = karbonil

b. Logam anion diberi nama yang umum dan diberi akhiran -o.
Contoh
F¯ = fluoro CN¯ = siano
Cl¯ = kloro OH¯ = hidrokso
Br¯ = bromo CO32¯ = karbonato
CH3COO¯ = asetato C2O42¯ = oksalato

c. Alkil diberi nama seperti tata nama alkana.


Contoh
CH3 = metil C6H5 = fenil

d. Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa diberi spasi


Contoh
(CH3)2SO4 = dimetilsulfatsida
C5N2N = piridin
(C6H5)3P = trifenilfosfin

e. Ligan N2 dan O2 disebut dinitrogen dan dioksigen


Tabel Nama Ligan
Ligan Nama Ligan
Bromida, Br- Bromo
-
Klorida, Cl Kloro
-
Sianida, CN Siano
Hidroksida, OH- Hidrokso
Oksida, O2- Okso
Karbonat, CO32- Karbonato
Nitrit, NO2- Nitro
Oksalat, C2O42- Oksalato
Amonia, NH3 Amina
Karbon Monoksida, CO Karbonil
Air, H2O Akuo
Etilendiamin Etilendiamin (en)

Tabel Nama Kation pada Anion Kompleks

Kation Nama Kation pada Anion Kompleks


Aluminium, Al Aluminat
Kromium, Cr Kromat
Kobalt, Co Kobaltat
Cuprum, Cu Cuprat
Aurum, Au Aurat
Ferrum, Fe Ferrat
Plumbum, Pb Plumbat
Mangan, Mn Manganat
Molibdenum, Mo Molibdat
Nikel, Ni Nikelat
Argentum, Ag Argentat
Stannum, Sn Stannat
Tungsten, W Tungstat
Zink, Zn Zinkat

2) Untuk menyebut banyaknya ligan yang sejenis digunakan awalan Yunani (misalnya
di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-).
3) Nama atom pusat diikuti bilangan oksidasinya yang ditulis dengan angka romawi.

4) Untuk kompleks berupa kation atau molekul netral maka nama atom pusat tidak
berubah. Adapun senyawa berupa anion kompleks negatif maka nama atom pusat
diakhiri dengan -at).
Contoh
a. Kompleks kation:
[Cu(NH3)4]2+ = ion tetraamin tembaga (II)
[Ag(NH3)2]+ = ion diamin perak (I)
[Co(NH3)4Cl2]+ = ion tertraamin diklorokobalt (III)

b. Kompleks netral:
[Co(NH3)4(H2O)CN]Cl2 = tetraamin aquasianokobalt (II) klorida
[Co(NH3)5CO3]Cl = pentaamin karbonatokobalt (II) Klorida

6. Beberapa Diantaranya Dapat Digunakan Sebagai Katalisator


Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya untuk
menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh.Katalis adalah zat yang dapat mempercepat
reaksi. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi
makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu 2+. Beberapa logam transisi atau
senyawanya telah digunakan secara komersial sebagai katalis pada proses industry seperti
TiCl3 (Polimerasasi alkena pada pembuatan plastic), V2O5(proses kontak pada pembuatan
margarine), dan Cu atau CuO (oksidasi alcohol pada pembuatan formalin).

Kegunaan Unsur-Unsur Periode Keempat


1. Kegunaan Titanium
Ø Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik :
o Rapatannya rendah (logam ringan)
o Kekuatasn struktrurnya tinggi
o Tahan panas
o Tahan terhadap korosi
Ø Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic
Ø Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik

2. Kegunaan Vanadium
Ø Banyak digunakan dalam industri-industri:
o Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang
tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi
o Untuk membuat logam campuran

3. Kegunaan Kromium
Ø Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry :
o Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang
bersifat kerasdan permukaannya tetap mengkilap.
o Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak
kusam
Ø Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yang
biasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.

4. Kegunaan Mangan
Ø Untuk produksi baja
Ø Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi
Ø Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk
penggunaan vitamin B1.

5. Kegunaan Besi
Ø Membuat baja
Ø Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti,
cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya.

6. Kegunaan kobalt
Ø Sebagai aloi
Ø Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam
system peramalan cuaca

7. Kegunaan Nikel
Ø Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik
Ø Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat
Ø Pelapis besi (pernekel)
Ø Sebagai katalis

8. Kegunaan Tembaga
Ø Bahan kabel listrik
Ø Bahan uang logam
Ø Untuk bahan mesin tenaga uap
Ø Dan untuk aloi

9. Kegunaan Zink
Ø Bahan cat putih
Ø Pelapis lampu TL
Ø Layar TV dan monitor computer
Ø Campuran logam dengan metal lain

Kesimpulan
1. Beberapa sifat logam:
a) Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik yang baik.
Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut dan elastis.
 Banyak di antaranya dapat membentuk ion – ion berwarna yang berubah –
ubah menurut keadaan bilangan oksidasinya.
 Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau positif.
 Dapat membentuk senyawa kompleks.
b) Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau titik leleh
tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.

2. Kegunaan unsure-unsur periode keempat :


a) Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi
b) Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.
c) Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis pembuatan
belerang.
d) Kromium digunakan untuk bahan pembuatan baja, nikrom, stanless steel.
e) Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalam pembuatan alat-
alat listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau ferromanganese.
f) Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memori komputer, dan
pita rekaman.
g) Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam)
h) Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan logam
i) Tembaga digunakan untuk kabel – kabel, pipi – pipa, kaleng makanan dan untuk alat-
alat elektronik.
j) Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan bahan cat
putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.

Daftar Pusaka :
http://aminahhareem.blogspot.com/

http://dinafitrya.blogspot.com/2013/10/unsurtransisi-periode-keempat-unsur.html

You might also like