You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN

POST SECTIO CAESARIA (SC) DENGAN INDIKASI SEROTINUS

HARI KE II DI RUANG MELATI RSUD KAJEN

Disusun Untuk Pengembangan Profesi

OLEH :

Ahmad Supriyadi, SKep


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S

DENGAN POST SECTIO CAESARIA (SC) DENGAN INDIKASI SEROTINUS

HARI KE II DI RUANG MELATI RSUD KAJEN

Nama : AHMAD SUPRIYADI

Tempat Pengambilan Kasus : RSUD KAJEN

Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2016

Jam : 14.00 WIB

Ruangan/RS : Ruang Melati /RSUD Kajen

A. Identitas Klien
Nama : Ny.SB
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Obstetrik : G2P2A0
No RM : 580292

Keadaan
N Komplikasi
Tipe Persalinan BB Lahir Bayi waktu Umur
No Nifas
Lahir
1. Spontan 2800 gram Menangis - 4 tahun
2. Sectio Caesaria 3700 gram Menangis - -

B. Keluhan Utama
Klien pada saat dikaji pada hari Selasa, 13 Desember 2016jam 14.00 WIB, mengatakan
nyeri pada luka post SC, Terdapat luka jahitan post SC ± 10 cm horizontal, tertutup kain
kasa, kondisi luka bersih, tidak rembes.

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien datang ke IGD RSUD Kajen, pada tanggal 11 Desember 2016 jam 06.15 WIB,
dengan riwayat kebidanan G2P1A0 Hamil 42 minggu, impartu kala I kepala masih tinggi
(belum masuk PAP). Klien merasa kenceng – kenceng masih jarang, air ketuban keluar jam
23.00 Tanggal 10 Desember 2016. Kemudian dilakukan operasi sectio caesaria pada
Tanggal 11 Desember 2016 jam 10.30 WIB.

D. Riwayat Kehamilan

Riwayat kehamilan klien, HPHT klien tanggal 25 Maret 2016, HPL 30 Desember 2016,
ANC 3x di bidan.
E. Riwayat Menstruasi

Menarche umur : 14 tahun

Siklus menstruasi : 28 hari

Lama menstruasi : 5 sampai dengan 7 hari

Adakah gangguan dalam menstruasi, jika ada bagaimana cara mengatasinya?

- tidak ada gangguan menstruasi.

F. Riwayat KB

Jenis KB : Klien menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan


Lama KB : 3 Tahun.
Adakah keluhan ? jika ada bagaimana cara mengatasinya: tidak ada keluhan.

G.Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

1. Tanda vital : Tensi : 110/70 mmhg Temp : 36ºC Nadi 80 x/ mnt,


Respirasi 20x/ mnt.
2. Keadaan umum : keadaan umum baik, tingkat kesadaran compos mentis.
3. Kulit, kuku : kulit klien warna coklat, tidak kebiruan, kuku pendek dan
bersih, tidak sianosis.
4. Kepala, leher : bentuk kepala meshosephal, tak ada hematom, leher tak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
5. Thorak, payudara :
a. Paru paru
Inspeksi : tampak dada datar sedikit oval , tidak ada retraksi intercostal
selama klien bernafas, tidak tampak jaringan parut.
Palpasi : tampak expansi dada klien sama antara kanan dan kiri, taktil
fremitus teraba sama antara kanan dan kiri.
Perkusi : didapatkan bunyi nyaring pada perkusi dada.
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler, terdengar disemua lapang paru, bersifat
halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari expirasi.
b. Jantung
Inspeksi dan palpasi : tampak dan teraba ictus cordis pada intercostal IV- V
midclavikula sinistra.
Perkusi : terdapat bunyi redup pada pemeriksaan perkusi.
Auskultasi : terdengar bunyi lup dup, pada S1 dan S2.

c. Payudara
Inspeksi : bersih, tampak kedua payudara simetris, dengan areola
melebar dan puting susu agak menonjol dan warnanya lebih
gelap.
Palpasi : teraba jaringan padat, kolostrum/ ASI belum keluar.

6. Abdomen
Abdomen ada striae grafidarum, ada luka jahitan post sectio caesarea ± 10 cm
horizontal, tertutup kain kasa, kondisi luka bersih, tidak rembes.
a. Linea nigrae : ada disekitar perut / paha
b. Linea alba : ada disekitar perut / paha
c. Tinggi Fundus Uteri : 2 – 3 jari dibawah pusat
d. Kekuatan kontraksi : teraba uterus keras
e. Diastasis Rectum Abdominalis : tidak ada
7. Perineal :
a. Kebersihan, keutuhan : bersih, dengan perineal utuh.
b. Tandainfeksi (REEDA)
1) Redness : tidak ada
2) Echimosis : tidak ada
3) Edema : tidak ada
4) Discharge : tidak ada
5) Approximately : tidak ada
Semua tanda infeksi tidak didapatkan, karena proses persalinan secara sectio
caesaria.

c. Lochea
1) Jumlah : kurang lebih 50 cc.
2) Warna : merah
3) Jenis lochea : rubra
d. Hemorrhoid : tidak ada

8. Ekstremitas
a. Ektremitas atas
Terpasang infus RL 20 tetes/ menit.
b. Ektremitas bawah
- Varises : tidak ada
- Tanda Homan : tidak ada

H. Pengkajian Kebutuhan Khusus

1. Oksigenasi
Adakah keluhan sesak nafas? Pusing setelah beraktifitas?
-Klien tidak mengeluh sesak nafas serta tidak mengeluh pusing setelah beraktivitas.
2. Nutrisi
Asupan makanan ibu : jenis, jumlah.
- jumlah 1/2 porsi dari makanan yang disajikan RS, dan mendapat tambahan 1/4 gelas
susu dari RS.
Nafsu makan : Baik, klien mau makan menu yang dihidangkan dari RS.
Bila tidak ada nafsu makan, alasannya?
Adakah makanan pantangan? Bila ada jelaskan?
-Klien tidak mempunyai pantangan dalam hal makanan, juga tidak mempunyai riwayat
alergi makanan.

3. Cairan
-Klien terpasang infus RL 20 tpm. Untuk minum klien tidak dibatasi, karena klien tidak
menderita penyakit jantung, maupun gagal ginjal. Jenis minuman yang diminum adalah
air putih, teh, dan susu.
Adakah pembatasan asupan cairan? Bila ada alasannya?
-Tidak ada pembatasan minum.

4. Eliminasi (BAB & BAK)


Adakah keluaran keringat berlebihan? Bila ada, upaya mengatasinya?
-Tidak ada diaphoresis (keringat berlebih), pasien cenderung menggigil karena pengaruh
anestesi (setelah 1 – 2 jam keluar dari kamar operasi).
BAK pertama setelah persalinan :pasien tidak merasakan BAK karena terpasang DC.
Adakah keluhan BAK ? Bila ada jelaskan?
-Tidak ada keluhan BAK, pasien terpasang dower kateter. Pada saat pengkajian urine
300 cc, warna urine jernih.
BAB pertama setelah persalinan :
-Klien baru BAB 1x setelah persalinan.
Adakah keluhan BAB? Bila ada jelaskan?
-Tidak ada keluhan BAB.

5. Kenyamanan: :
Klien mengatakan merasakan nyeri didaerah perut bawah.
- persepsi nyeri

P : luka operasi

Q : nyeri seperti kram


R : abdomen bawah sekitar daerah luka post SC
S : skala nyeri 4

T : nyeri hilang timbul

-Klien tampak kesakitan saat nyeri datang

I. PemeriksaanPenunjang
1. Hari / tanggal :12 Desember 2016 jam 10.25 WIB (Setelah Operasi)

Hematologi nilai normal


Lekosit : 9,3 10^3 / ul 4,5 – 11,00
Eritrosit : L 3,88 10^6 / ul 4,10 – 5,10
Hemoglobin : 10,8 g /dl 12 - 16
Hematokrit : L 34,5% 36,0 - 46,0
MCV : 90,1 fl 78,0 – 102,0
MCH : 30,8 pg 25,0 – 35,0
MCHC : 34,2 g/dl 31,0 - 37,0
Trombosit : 14710^3 / ul 150 – 45

2. Hari / tanggal :-
EKG :-
3. Hari / tanggal :-
USG :-

J. Obat-Obatan (Program terapi)

TANGGAL
No. NAMA OBAT DOSIS INDIKASI
13-12-2016
Jenis : Per oral - - -
Jenis : Injeksi
- Cefotaxim 2 x 1 gram Antibiotik V

3 x 30 mg Analgesik V
- Ketorolac

Jenis : Supositoral - - -
Jenis : Lain-lain - - -

K.Tanda-Tanda Vital

Tanggal dan Waktu Pemeriksaan


No. Jenis Pemeriksaan
13 Okt 2016 Keterangan
1. Tekanan darah 110/70 mmHg -
2. Nadi 80 x/menit -
3. Pernapasan 20 x/menit -
4. Suhu 36ºC -
L. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem Ttd
1 DS: Klien mengatakan nyeri Agen cidera fisik Nyeri Ahmad
pada luka post SC berkurang (pembedahan)
 P : luka post SC
 Q : seperti kram
 R : abdomen bawah
sekitar daerah luka
post SC
 S : skala nyeri 4
 T : nyeri hilang
timbul
DO:
 Klien tampak
kesakitan saat nyeri
datang.
 TTV : TD 110/70
mmHg, Suhu 36 ͦC,
Nadi 80x/menit, RR
20x/menit.

DS : -
2 Prosedur invasif Resiko infeksi
DO: Terdapat luka jahitan
post sectio sesarea ± 10 cm
horizontal, tertutup kasa,
kondisi luka bersih, tidak
rembes.

M. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik (pembedahan) ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada luka post SC berkurang, P : luka post SC, Q : seperti kram, R :
abdomen bawah sekitar daerah luka post SC, S : skala nyeri 4, T : nyeri hilang timbul,
Pasien tampak kesakitan saat nyeri dating, TTV : TD 110/70 mmHg, Suhu 36 0C, Nadi 80
x/menit, RR 20 x/menit.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif yang ditandai dengan terdapat luka
jahitan post SC ±10 cm horizontal, tertutup kasa, kondisi luka bersih, tidak rembes.
N. IntervensiKeperawatan

Dx
Noc Nic Rasional Ttd
Kep
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui Ahmad
keperawatan selama 2 x 24 jam
secara tingkatan nyeri
diharapkan klien mampu
beradaptasi dengan baik komprehensif karena luka
dengan kriteria hasil :
jahitan
 Mampu mengontrol nyeri
( tahu penyebab nyeri,
Ahmad
2. Monitor TTV
mampu menggunakan 2. TTV
teknik nonfarmokologi menunjukan
untuk mengurangi nyeri) keadaan
 Melaporkan nyeri umum klien
Ahmad
berkurang dengan
3. Ajarkan teknik 3. Tekhnik
menggunakan manajemen
pernafasan pernapasan
nyeri (skala nyeri 1-2)
dapat
 Melaporkan rasa nyaman
meningkatkan
setelah nyeri berkurang
relaksasi otot-
Ahmad
otot abdomen

4. Berikan 4. untuk
lingkungan membantu
yang tenang dan mengurangi
kurangi rasa nyeri,
rangsangan meningkatkan
penuh stress istirahat dan
meningkatkan Ahmad
koping

5. Kolaborasi 5. Analgetik
dengan dokter membantu
untuk mengatasi Ahmad
pemberian nyeri.
analgesic

2 1. Menurunkan
Setelah dilakukan tindakan 1. Pertahankan
Ahmad
keperawatan selama 2x24 jam resiko
tehnik aseptic
diharapkan tidak tampak tanda
penyebaran
- tanda infeksi dengan kriteria
hasil : infeksi
1. Klien terbebas dari tanda
dan gejala infeksi 2. Cuci tangan 2. Mencegah Ahmad
(kemerahan, bengkak, pus, sebelum dan timbulnya
jaringan nekrotik ) sesudah tindakan penyebaran
2. Menunjukkan kemampuan infeksi
untuk mencegah timbulnya
3. Memberikan
infeksi 3. Monitor tanda
deteksi dini
dan gejala infeksi
terjadinya
infeksi

4. Kolaborasi dalam
4. Antibiotik
pemberian
yang tepat
antibiotik
akan
menurunkanju
Ahmad
mlah
organisme
penyebab
infeksi

5. Monitor dan catat 5. Karakteristik


Ahmad
pengeluaran cairan
cairan pada luka menunjukkan
terjadinya
infeksi atau
tidak

6. Bersihkan luka
6. NaCl 0,9 % Ahmad
dengan NaCl
digunakan
0,9%
untuk
membersihkan
dan membantu
granulasi

7. dressing dengan 7. Menghindari Ahmad


kassa steril dan luka terpapar
lakukan langsung dari
pembautan/ agen penyebab
penutupan luka infeksi

8. Hindari tekanan 8. Tekanan akan


pada daerah luka memperlamba
t granulasi dan
memperburuk
luka

9. Untuk
9. Libatkan
membantu
keluarga untuk
perwatan luka
menjaga
klien
kebersihan luka.

O. Implementasi Keperawatan

Hari/
Implementasi Respon Ttd
Tanggal/Jam
Selasa  Mengkaji nyeri secara DS: Klien mengatakan Ahmad
13 Des 2016 nyeri pada luka post
14.00 WIB komprehesif SC
 P : luka post
SC
 Q : seperti
kram
 R : abdomen
bawah sekitar
daerah luka
post SC
 S : skala nyeri
4
 T : nyeri hilang
timbul
DO:
 Klien tampak
kesakitan saat
nyeri datang.

14.30 WIB  Mengukur TTV S : klien bersedia Ahmad


O : TD 110/70 mmHg,
Suhu 36 ͦC, Nadi
80x/menit, RR
20x/menit

15.00 WIB S : Klien bersedia Ahmad


 Menganjurkan klien untuk nafas O:Klien
mempraktekan nafas
dalam dalam

15.30  Mengkaji apakah ada tanda-tanda S: klien mengatakan Ahmad


WIB tidak panas dan gatal
infeksi (panas, bengkak, pada luka post op
kemerahan, dll di bagian operasi) O : tidak ada tanda-
tanda infeksi, tidak
ada rembesan darah

17.00 WIB S : klien bersedia Ahmad


 Memberikan injeksi cefotaxime 1 diinjeksi
gram O : obat masuk
melalui
selang infus tanpa
tanda alergi

21.00 WIB  memberikan lingkungan yang S:- Ahmad


tenang dan kurangi rangsangan O : klien tampak
berbaring di tempat
penuh stress tidur

Rabu S : klien bersedia Ahmad


14 Des 2016  Memberikan injeksi untuk diinjeksi
14.00 WIB O: injeksi ketorolac 30
ketorolac 30 mg mg telah masuk

 Mengkaji nyeri secara S: Klien mengatakan Ahmad


komprehesif nyeri pada luka post
SC berkurang
 P : luka post
SC
 Q : seperti
melilit
 R : abdomen
bawah sekitar
daerah luka
post SC
 S : skala nyeri
2
 T : nyeri hilang
timbul tetapi
klien bisa
menahan nyeri
O: Klien tampak lebih
rileks
15.00 WIB  Mengukur TTV S : klien bersedia Ahmad
O : TD 110/80 mmHg,
Suhu 36,5 ͦC, Nadi
84x/menit, RR
20x/menit

15.30 WIB S:-


 Mempertahankan tehnik aseptik O:Klien terhindar dari Ahmad
dengan mencuci tangan sebelum resiko infeksi
dan sesudah tindakan

16.00 WIB  Monitor tanda dan gejala infeksi S: klien mengatakan Ahmad
tidak panas dan gatal
pada luka post op
DO :
- tidak ada tanda-
tanda infeksi,
tidak ada
rembesan darah

16.30 WIB  Melakukan perawatan luka post S : klien bersedia Ahmad


SC dengan cairan NaCl 0,9% dan O : terdapat luka post
op hari ke-3, kondisi
memeriksa tanda dan gejala luka bersih jahitan
infeksi seperti adanya kemerahan, intrakutan kering dan
tidak ada cairan
bengkak, panas dan funsiolaesa
pada sekitar luka post SC

19.00 WIB  Menganjurkan klien untuk nafas S : Klien bersedia Ahmad


dalam O: Klien
mempraktekan nafas
dalam

20.00 WIB  Memberikan injeksi S : klien bersedia Ahmad


ketorolac 30 mg/ IV untuk diinjeksi
O: injeksi ketorolac 30
mg telah masuk

21.00 WIB S : Pasien mengatakan Ahmad


 Mengkaji ulang keadaan luka
lebih nyaman
operasi O : balutan bersih,
tidak rembes, panjang
±10 cm.
P. Evaluasi
Hari/Tgl/Jam Evaluasi TTD
Selasa S : Klien mengatakan nyeri pada luka post SC Ahmad
13 Des 2016 O : - skala nyeri 4
Jam 21.00 - Klien tampak kesakitan
WIB
- TD 110/70 mmHg, Suhu 36, ͦC, Nadi
80x/menit, RR 20x/menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Kaji nyeri secara komprehensif
 Ajarkan teknik pernafasan
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgesic

Rabu S:- Ahmad


14 Des 2016 O : Terdapat luka jahitan post sectio sesarea ± 10
Jam14.00 WIB cm horizontal, tertutup kasa, kondisi luka bersih,
tidak rembes.
A : masalah resiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor tanda dan gejala infeksi
 Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
 Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 %
 dressing dengan kassa steril dan lakukan
pembautan/ penutupan luka
 Libatkan keluarga untuk menjaga kebersihan
luka

S: Klien mengatakan nyeri pada luka post SC


berkurang
O : - skala nyeri 2
- Klien tampak lebih rileks
- TD 110/80 mmHg, Suhu 36,50C, Nadi
84x/menit, RR 20x/menit
A : Masalah nyeri teratasi
P : Pertahankan kondisi

S : Klien mengatakan merasa lebih nyaman


O:
- kondisi luka bersih, jahitan intrakutan kering dan
tidak ada cairan.
- balutan bersih, tidak rembes, panjang 10 cm.
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi
Q. DISCHARGE PLANNING

1. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan daerah luka dan hygiene ibu sendiri
2. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan genetalia, minimal 3x sehari ganti
pembalut
3. Menganjurkan klien tetap memberikan ASI untuk bayi minimal 6 bulan dan memberikan
imunisasi dasar untuk bayi, menjaga kebersihan bayi.
4. Menganjurkan klien menambah masukan nutrisi yang berkalori dan berprotein tinggi
seperti ayam, ikan telur.
5. Menganjurkan klien kontrol ke RS untuk memantau keadaan ibu dan kondisi luka sesuai
jadwal.
6. Menganjurkan klien bila ada keluhan bisa periksa ke bidan atau langsung ke RS.

You might also like