You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN KONSUMSI ZAT GIZI, PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN


AKTIVITAS FISIK DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA ATLET
RENANG

Karinta Ariani Setiaputri, M. Zen Rahfiludin, Suroto


karintariani@gmail.com

ABSTRACT
Physical fitness is the ability to do daily activities effectively and efficiently.
Nutritional requirements are important for athletes since their energy
requirements are higher than non athletes, especially in children athletes whose
their nutritional needs also used in their growth. Athletes's physical activity
requires more energy intake to create optimal physical fitness. The purpose of this
research was to determine the correlation of nutritional intake, body fat
percentage and physical activity with physical fitness in swimming athlete. The
type of this research was explanatory research approach with cross sectional
design. The population were all the swimming athletes who are 13-18 years old in
PPLOP and TCS Swimming Club. The sample were taken by using purposive
sampling technique. Data was analyzed using Pearson Product Moment and Rank
Spearman. The result showed that level of energy consumption was classified as
adequate (50%). Level of fat consumption was good (53,3%). Body fat percentage
was normal (66,7%). Physical activity was heavy (40%). Physical fitness
moderate (60%). The result of this research showed that there were no
correlation between level of energy consumption (p = 0,269) and level of fat
consumption (p = 0,054) with physical fitness in swimming athletes. There was
correlation between physical activity (p = 0,006) with physical fitness in
swimming athletes, but no correlation between body fat percentage (p = 0,066)
with physical fitness in swimming athletes. This research recommended athletes to
increase their energy consumption in order to fulfill their nutritional needs,
moreover athletes's physical fitness should also be improved to increase athletes's
performance during excercise and competition.

Keywords : Nutritional Intake, Body Fat Percentage, Physical Activity, Physical


Fitness, Swimming Athlete

PENDAHULUAN mengapungkan atau mengangkat


Olahraga merupakan salah tubuh ke atas permukaan air.2
satu aktivitas fisik yang dapat Olahraga renang adalah olahraga
meningkatkan kualitas kesehatan yang komplek. Renang dituntut
individual dan mencegah berbagai selalu menggerakkan seluruh tubuh
penyakit.1 Salah satu olahraga yang terutama tangan, kaki, dan kepala.
banyak digemari adalah olahraga Koordinasi gerakan antara anggota
renang. Renang merupakan suatu tubuh ketika renang harus optimal
jenis olahraga yang dilakukan di air, agar mencapai hasil yang optimal
olahraga ini berupaya untuk pula.3 Ada beberapa macam gaya

166
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dalam olahraga renang yang tidak lepas dari aktivitas atau


diperlombakan baik ditingkat kegiatan, untuk dapat melakukan
nasional, regional, maupun aktivitas dan kegiatan sehari-hari
internasional. Gaya-gaya tersebut dibutuhkan kebugaran jasmani yang
yakni gaya bebas (the crawl stroke), baik. Aktivitas olahraga yang dapat
gaya punggung (the back crawl dilakukan dalam kehidupan sehari-
stroke), gaya dada (the breast stroke) hari kadang membutuhkan energi
dan gaya kupu-kupu (the butterfly tubuh yang besar, dikarenakan dalam
stroke).4 olahraga terdapat gerakan yang
Terdapat beberapa klub cukup kompleks dan rumit sehingga
renang yang ada di Jawa Tengah kebutuhan energi dari dalam tubuh
khususnya di Semarang, yakni ada juga meningkat.8
Tri Cakti Semesta (TCS) dan Pusat Konsumsi makanan dalam
Pendidikan dan Latihan Olahraga tubuh yang mengandung zat-zat gizi
Pelajar (PPLOP). PPLOP adalah yang dibutuhkan tubuh sangat
tempat pembinaan olahraga bagi penting untuk menunjang aktivitas
pelajar dimana tempat latihan dan harian khususnya aktivitas olahraga,
tempat penginapannnya sehingga daya tahan atau kebugaran
terkonsentrasi pada satu tempat. TCS fisik seseorang akan selalu terjaga.9
sendiri merupakan salah satu klub Semakin baik status gizi seseorang,
renang di Kota Semarang. bila diberikan latihan fisik atau
Prestasi yang dicapai oleh olahraga yang teratur maka semakin
atlet renang dipengaruhi oleh tinggi tingkat kebugaran jasmaninya.
berbagai hal, salah satunya Sumber energi tubuh yang
kebugaran jasmani. Kebugaran diperlukan oleh atlet untuk
jasmani merupakan suatu meningkatkan kebugaran jasmani
kemampuan tubuh seseorang dalam salah satunya berasal dari lemak,
melakukan pekerjaan sehari-hari dimana dianjurkan konsumsi lemak
secara efektif dan efisien dalam yang baik bagi atlet tidak boleh lebih
jangka waktu tertentu tanpa dari 30% total energi perhari.10
menimbulkan kelelahan yang Asupan zat gizi yang
5
berlebihan. Kebugaran jasmani yang dikonsumsi oleh atlet akan
baik ditandai oleh kemampuan untuk menghasilkan energi serta lemak
melakukan aktivitas maupun yang berguna sebagai bahan
kegiatan sehari-hari dengan baik, pembangun dan pengatur pada tubuh.
dibutuhkan aktivitas fisik yang aktif Zat gizi ini dibutuhkan atlet dalam
diiringi dengan latihan fisik yang pemenuhan kebutuhan gizi harian
benar serta teratur untuk mencapai yang akan dipergunakan dalam
kebugaran yang optimal.6 melaksanakan tugas sehari-hari,
Aktivitas fisik adalah gerakan latihan, serta aktivitas fisik yang
fisik yang dilakukan oleh tubuh dan akan menunjang kebugaran jasmani
sistem penunjangnya, setiap gerakan atlet.11
tubuh yang dihasilkan oleh otot Kebutuhan zat gizi bagi
rangka memerlukan pengeluaran olahragawan sangat penting dan
energi.7 Setiap orang dalam perlu mendapat perhatian serius
menjalani kehidupan sehari-hari mengingat kebutuhan energi

167
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tubuhnya lebih tinggi dibandingkan 13-18 tahun dan tergabung dalam


non olahragawan, karena seorang Klub Renang TCS dan PPLOP,
atlet memiliki intensitas latihan dan sementara kriteria eksklusi yakni
kerja organ-organ tubuh yang lebih mengalami cacat fisik, serta merokok
berat. Apalagi pada atlet anak-anak dan minum alkohol.
yang kebutuhan nurtrisinya selain Data dikumpulkan
untuk menunjang aktivitas fisik menggunakan formulir recall
sebagi atlet, namun juga harus konsumsi gizi 2x24 jam, formulir
memenuhi kebutuhan pada masa aktivitas fisik 24 jam, pengukuran
pertumbuhannya.12 persentase lemak tubuh dengan
Seorang atlet untuk mencapai menggunakan alat Biometrical
prestasi yang maksimal pada suatu Impedance Analysis (BIA) dan tes
cabang olahraga yang digeluti, kebugaran jasmani dengan
membutuhkan sistem pelatihan yang multistage fitness test, kemudian
optimal, termasuk ketersediaan dan dianalisis dengan menggunakan
kecukupan gizi yang sesuai dengan software Nutrisurvey dan SPSS.
jenis olahraganya.13 Oleh karena itu, Analisis data yang digunakan yaitu
penting untuk mengetahui kecukupan berupa analisis univariat dan bivariat
nutrisi yang tepat bagi atlet sesuai dengan menggunakan uji korelasi
aktivitas yang dilakukan, latihan, Pearson Product Moment dan Rank
serta jenis olahraganya. Spearman.
Berdasarkan uraian tersebut
maka peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana hubungan HASIL
asupan zat gizi dan aktivitas fisik Tabel 1. Distribusi Frekuensi
dengan kebugaran jasmani pada atlet Karakteristik Responden
renang. Berdasarkan Usia, Pendidikan dan
Jenis Kelamin
METODE No Karakteristik n % Rerata SD
Jenis penelitian yang Usia
digunakan adalah penelitian
1 13-15 tahun 14 46,7 14,57 1,569
explanatory research, dengan
16-18 tahun 16 53,3
menggunakan pendekatan kuantitatif
Total 30 100
dan rancangan penelitian cross
Pendidikan
sectional. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan SMP 18 60
2 - -
antara variabel bebas dan variabel SMA 10 33,3
terikat. Populasi dalam penelitian ini SMK 2 6,7
adalah seluruh atlet renang usia 13- Total 30 100
18 tahun di Klub Renang TCS dan Jenis
PPLOP Semarang. Sampel dalam Kelamin
penelitian ini diambil menggunakan 3 Laki-laki 17 56,7 - -
teknik purposive sampling sebanyak Perempuan 13 43,3
30 orang yang diambil dari total Total 30 100
populasi. Kriteria inklusi pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
penelitian ini yaitu atlet renang usia usia responden paling banyak berada

168
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pada rentang usia 16-18 tahun renang tergolong normal sebanyak


sebanyak 53,3%, sedangkan rata-rata 66,7% responden dengan rata-rata
pendidikan yang sedang ditempuh persentase lemak tubuh 22%.
responden yaitu SMP sebesar 60%. Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Responden pada penelitian ini paling Aktivitas Fisik
banyak berjenis kelamin laki-laki Aktivitas
n % Rerata SD
dengan persentase sebesar 56,7%. Fisik
Rungan 8 26,7
A. Analisis Univariat Sedang 10 33,3 1,94 0,29
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Berat 12 40,0
Konsumsi Energi (TKE) Total 30 100
TKE n % Rerata SD Tabel 5 menunjukkan bahwa
Defisit 7 23,3 aktivitas fisik pada atlet renang
Kurang 7 23,3 tergolong dalam aktivitas berat
79,77 11,56
Cukup 15 50 sebanyak 40% responden dengan
Baik 1 3,3 rata-rata nilai aktivitas fisik 1,94.
Total 30 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa Tabel 6. Distribusi Frekuensi
tingkat konsumsi energi pada atlet Kebugaran Jasmani
renang tergolong cukup sebanyak Kebugara n % Rerat SD
50% responden dengan rata-rata n Jasmani a
konsumsi 80% AKG. Sedang 1 60,
8 0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Baik 1 33, 4,9
42,83
Tingkat Konsumsi Lemak (TKL) 0 3 1
TKL n % Rerata SD Baik 2 6,7
Baik 4 13,3 sekali
141,11 29,04
Lebih 26 86,7 Total 3 100
Total 30 100 0
Tabel 4.5 menunjukkan Tabel 6 menunjukkan tingkat
bahwa tingkat konsumsi lemak kebugaran jasmani pada atlet
pada atlet renang tergolong baik renang tergolong sedang sebanyak
sebanyak 53,3% responden dengan 60% responden dengan rata-rata
rata-rata konsumsi 94% AKG. nilai kebugaran jasmani 42,83.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi B. Analisis Bivariat


Persentase Lemak Tubuh Tabel 7. Analisis Hubungan Status
Persentase Gizi dan Aktivitas Fisik dengan
Lemak n % Rerata SD Kebugaran Jasmani
Tubuh
Variabel r p
Kurus 2 6,7
Normal 20 66,7 22,02 4,27 Hubungan Tingkat
Gemuk 8 26,7 Konsumsi Energi
Total 30 100 -0,209 0,269
dengan Persentase
Tabel 4 menunjukkan bahwa Lemak Tubuh
persentase lemak tubuh pada atlet Hubungan Tingkat -0,355 0,054

169
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dengan p = 0,080.14 Sementara


Variabel r p menurut penelitian lain yang
Konsumsi Lemak dilakukan oleh Mira di Depok
dengan Persentase menunjukkan bahwa hasil
Lemak Tubuh penelitian ini sejalan yaitu
Hubungan tidak terdapat hubungan tingkat
Persentase Lemak konsumsi energi dengan
-0,340 0,066 persentase lemak tubuh dengan
Tubuh dengan
Kebugaran Jasmani p = 0,481 (p > 0,05).15
Hubungan Hal ini sesuai dengan
Aktivitas Fisik hasil penelitian yang
0,493 0,006 menunjukkan tidak terdapat
dengan Kebugaran
Jasmani hubungan tingkat konsumsi
Berdasarkan tabel 7 dapat energi dengan persentase
diketahui bahwa ada hubungan lemak tubuh pada atlet,
positif aktivitas fisik dengan disebabkan karena rata-rata
kebugaran jasmani (p < 0,05), asupan energi atlet berada pada
tetapi tidak ada hubungan TKE dan kategori cukup atau belum
TKL dengan persentase lemak dapat memenuhi AKG. Selain
tubuh dan persentase lemak tubuh itu bisa disebabkan oleh
dengan kebugaran jasmani (p > kecenderungan responden
0,05) pada atlet renang. untuk melaporkan konsumsi
makanan lebih sedikit. Asupan
PEMBAHASAN energi menjadi salah satu
1. Hubungan Tingkat Konsumsi modal bagi penampilan prima
Energi dengan Kebugaran atlet saat bertanding, konsumsi
Jasmani pada Atlet Renang asupan energi yang melebihi
Hasil uji korelasi kebutuhan maka akan disimpan
Pearson Product Moment yang dalam bentuk lemak sehingga
menunjukkan nilai r = -0,209 meningkatkan persentase
yang berarti bahwa terdapat lemak tubuh.14 Adanya
korelasi sedang dengan arah komposisi lemak yang
hubungan bernilai negatif dan berlebihan dalam tubuh atlet
nilai p = 0,269. Oleh sebab itu dapat mempengaruhi
maka Ho diterima karena nilai performanya saat latihan
p > 0,05 maka dapat dikatakan maupun pertandingan.16
tidak ada hubungan tingkat
konsumsi energi dengan 2. Hubungan Tingkat Konsumsi
persentase lemak tubuh pada Lemak dengan Kebugaran
atlet renang. Hasil penelitian Jasmani pada Atlet Renang
ini tidak sejalan dengan Hasil uji korelasi
penelitian yang dilakukan oleh Pearson Product Moment
Irma di Semarang yang menunjukkan nilai r = -0,355
menyatakan bahwa terdapat yang berarti bahwa terdapat
korelasi positif asupan energi korelasi sedang dengan arah
dengan persentase lemak tubuh hubungan bernilai negatif dan

170
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

nilai p = 0,054. Oleh sebab itu nilai r = -0,340 yang berarti


maka Ho diterima karena nilai bahwa terdapat korelasi sedang
p > 0,05 sehingga dapat dengan arah hubungan bernilai
disimpulkan tidak ada negatif, sehingga dapat
hubungan tingkat konsumsi dikatakan semakin sedikit
lemak dengan persentase lemak persentase lemak tubuh maka
tubuh pada atlet renang. Hasil semakin tinggi kebugaran
penelitian ini tidak sejalan jasmani atlet renang, dan nilai
dengan penelitian yang p = 0,066. Oleh sebab itu maka
dilakukan oleh Mira di Depok Ho diterima karena nilai p >
yang menyatakan bahwa ada 0,05 maka dapat dikatakan
hubungan bermakna tingkat tidak ada hubungan persentase
konsumsi lemak dengan lemak tubuh dengan kebugaran
persentase lemak tubuh dengan jasmani pada atlet renang.
p = 0,049 (p < 0,05).15 Hasil penelitian ini tidak
Makanan berlemak sejalan dengan penelitian yang
memberikan sumbangan energi dilakukan oleh Refiana Putri
yang paling besar, jika Sukmajati yang menyatakan
simpanan energi terlalu bahwa terdapat hubungan yang
berlebih maka akan disimpan signifikan komposisi lemak
dalam bentuk lemak dalam tubuh dengan kebugaran
tubuh. Hal ini menunjukkan mahasiswa di UKM sepakbola
konsumsi makanan UNY dengan nilai p = 0,004
berpengaruh terhadap dan r = -0,464.6 Sementara
persentase lemak tubuh.15 dengan penelitian lain yang
Idealnya tingkat dilakukan oleh Dinda
konsumsi atlet tidak lebih dan Nurwidyastuti menunjukkan
tidak kurang, jika tingkat bahwa hasil penelitian ini
konsumsi lemak atlet memadai sejalan yaitu tidak memiliki
maka akan semakin menunjang hubungan yang signifikan
pencapaian prestasi atlet. persentase lemak tubuh dengan
Kebutuhan zat gizi, salah kebugaran dimana p = 0,287.18
satunya lemak, penting dalam Hubungan persentase lemak
rangka menjaga kesehatan, tubuh dengan kebugaran dapat
adaptasi latihan dan terjadi karena kelebihan lemak
meningkatkan stamina selama tubuh akan meningkatkan
sesi latihan maupun massa tubuh sehingga
perlombaan.17 percepatan gerak akan
menurun. Berat badan dengan
komposisi lemak yang berlebih
dapat menyebabkan kelelahan
3. Hubungan Persentase Lemak yang lebih cepat, oleh karena
Tubuh dengan Kebugaran itu dengan komposisi lemak
Jasmani pada Atlet Renang tubuh yang tinggi maka suhu
Hasil uji korelasi tubuh akan meningkat lebih
Rank Spearman menunjukkan

171
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

banyak sehingga tubuh akan ini sama dengan teori yang ada,
lebih cepat lelah.6 hal ini disebabkan karena atlet
banyak melakukan aktivitas
4. Hubungan Aktivitas Fisik olahraga atau latihan fisik,
dengan Kebugaran Jasmani dimana hal ini merupakan
pada Atlet Renang salah satu dari beberapa faktor
Hasil uji korelasi yang dapat meningkatkan
Rank Spearman menunjukkan kebugaran jasmani, seperti
nilai r = 0,493 yang berarti faktor asupan makan, genetik,
bahwa terdapat korelasi sedang umur, jenis kelamin dan status
dengan arah hubungan bernilai gizi.19
positif dan nilai p = 0,006.
Oleh sebab itu maka Ho ditolak KESIMPULAN
karena nilai p < 0,05 maka Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan terdapat diketahui bahwa tidak ada hubungan
hubungan positif aktivitas fisik TKE (p = 0,269) dan TKL (p =
dengan kebugaran jasmani 0,054) dengan persentase lemak
pada atlet renang. Hasil ini tubuh pada atlet renang. Ada
sejalan dengan penelitian yang hubungan positif aktivitas fisik (p =
dilakukan oleh Dinda 0,006) dengan kebugaran jasmani
Nurwidyastuti yang pada atlet renang, tetapi tidak ada
menyatakan bahwa terdapat hubungan persentase lemak tubuh (p
hubungan yang bermakna = 0,066) dengan kebugaran jasmani
aktivitas fisik olahraga dengan pada atlet renang.
kebugaran jasmani, dimana
nilai p = 0,042.18 Aktivitas DAFTAR PUSTAKA
fisik yang rutin dan teratur 1. Santosa Giriwijoyo. Manusia
dapat memberikan efek yang Dan Olahraga. Bandung:
baik terhadap kebugaran Penerbit ITB; 2005.
diantaranya meningkatkan 2. Badruzaman. Modul Teori
daya tahan kardiorespiratori, Renang I. Bandung: FPOK
kekuatan otot dan metabolisme UPI; 2007.
tubuh. Hal ini sesuai dengan 3. Busran. Pengaruh Latihan Sit-
pernyataan bahwa latihan fisik up Terhadap Kemampuan
merupakan salah satu hal yang Renang Gaya Dada pada
menghambat penuaan yang Mahasiswa Jurusan
ditandai dengan penurunan Pendidikan Kepelatihan
kapasitas aerobik dan kekuatan Olahraga Semester IV Kelas
otot yang akan menurunkan C. [Skripsi] Univ Negeri
tingkat kebugaran.19,20 Gorontalo. 2014.
Berdasarkan teori, dengan 4. T.F Gulhane. Five Important
meningkatkan aktivitas fisik Types of Swimming Stroke:
melalui latihan fisik atau Review Paper. Int J Phys Educ
olahraga yang baik dan teratur Sport Heal. 2015.
maka kebugaran jasmani akan 5. Depkes RI. Petunjuk Teknis
meningkat.21 Hasil penelitian Pengukuran Kebugaran

172
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Jasmani. Jakarta: Direktorat 14. Irma Nur Amelia. Hubungan


Jenderal Bina Kesehatan Antara Asupan Energi dan
Masyarakat Direktorat Aktivitas Fisik dengan Persen
Kesehatan Komunitas; 2005. Lemak Tubuh pada Wanita
6. Refiana Putri Sukmajati. Peserta Senam Aerobik. Artik
Hubungan Asupan Zat Gizi Ilm Penelit Univ Diponegoro.
Mikro dan Komposisi Lemak 2013.
Tubuh dengan Tingkat 15. Mira Hapsari Heriyanto.
Kebugaran Mahasiswa di Hubungan Asupan Gizi dan
UKM Sepakbola UNY. Faktor Lain dengan Persen
[Skripsi] Univ Lemak Tubuh pada
Muhammadiyah. 2015. Mahasiswa Prodi Gizi dan
7. Sunita Almatsier. Prinsip Ilmu Komunikasi UI
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Angkatan 2009 Tahun 2012.
Gramedia Pustaka Utama; [Skripsi] Univ Indones. 2012.
2009. 16. Muhammad Mukhdor Al
8. Santosa Giriwijoyo. Ilmu Faal Faruq dan Sri Adiningsih.
Olahraga (Fisiologi Pola Konsumsi Energi,
Olahraga). Bandung: PT Protein, Persen Lemak Tubuh
Remaja Rosdakarya; 2012. dan Aerobic Endurance Atlet
9. Febri Yudi Irianto dan Faridha Renang Remaja. Media Gizi
Nurhayati. Hubungan Status Indones. 2015.
Gizi dan Aktivitas Olahraga 17. Intan Dwi Sari dkk. Hubungan
dengan Tingkat Kebugaran antara Tingkat Konsumsi
Jasmani (Studi pada Siswa Makanan, Suplemen dan
Kelas VIII SMP Negeri 1 Status Gizi dengan Tingkat
Kediri). J Pendidik Olahraga Kesegaran Jasmani. Artik Ilm
dan Kesehat. 2013. Has Penelit Mhs. 2016.
10. Nurul Laily Hidayati. Asuhan 18. Dinda Nurwidyastuti.
Gizi Olahraga. Yogyakarta: Hubungan Konsumsi Zat Gizi,
Rapha Publishing; 2015. Status Gizi dan Faktor-Faktor
11. Mohammad Aji Maulana dan Lain Terhadap Status
Soni Sulistyarto. Deskripsi Kebugaran Mahasiswa
Tingkat Konsumsi Energi Departemen Arsitektur
dengan Kebugaran Jasmani Fakultas Teknik Universitas
(Pada Siswa Kelas V dan VI Indonesia Tahun 2012.
Putra SDN Pacing Kabupaten [Skripsi] Univ Indones. 2012.
Mojokerto). J Kesehat 19. Muhammad Ridwan dkk.
Olahraga. 2016. Hubungan Antara Asupan
12. Ermita Ilyas. Nutrisi Pada Energi dan Aktivitas Fisik
Olahragawan. Jakarta: Gizi dengan Kebugaran Jasmani. J
Medik Indonesia; 2004. Holist Heal Sci. 2017.
13. Kementrian Kesehatan RI. 20. Larasati Indrawagita.
Pedoman Gizi Olahraga Hubungan Status Gizi,
Prestasi. Jakarta: Dirjen Bina Aktivitas Fisik dan Asupan
Gizi; 2014. Gizi dengan Kebugaran pada

173
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Mahasiswi Program Studi Gizi


FKM UI Tahun 2009.
[Skripsi] Univ Indones. 2009.

21. Bayu Sri Widodo dan Nining


Widyah Kusnanik. Tingkat
Kebugaran Jasmani pada
Siswa SMP Negeri 2
Krembung dan SMP Negeri 2
Sidoarjo. J Prestasi Olahraga.
2013.

174

You might also like