You are on page 1of 12

LAPORAN PENGELOLAAN KASUS INOVATIF

PENANGANAN KLIEN DENGAN DM TIPE II MENGGUNAKAN


SENAM KAKI PADA KLIEN IBU W DI WISMA VIII PANTI SOSIAL
DEWANATA CILACAP

Disusun oleh:

INTAN NURCAHYANINGSIH
(1811040002)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia mengalami peningkatan jumlah orang dengan usia lanjut

pada tahun 2014 sejumlah 18,75 juta dan di perkirakan akan terus meningkat

menjadi 36 juta orang pada tahun 2025. Lansia terbanyak tersebar di beberapa

provinsi yaitu Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah

(10,30%) (Kemenkes RI, 2013).

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang herediter,

dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, biasanya tidak ada gejala

klinik akut ataupun kronik, gangguan primer terletak pada metabolisme

karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolism lemak dan

protein ( Askandar, 2010 ).

Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh

ketiadaan absolut insulin atau insensitifitas sel terhadap insulin (Corwin,

2011). Diabetes melitus merupakan peyakit kronis yang berkaitan denan

defisiensi atau resistansi insulin relatif atau absolut yang ditandai dengan

ganguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. (Paramita, 2011).

Sebanyak 12% sampai 25% pasien dengan DM bisa berisko terjadi

ulkus diabetik (DFU) selama hidup mereka, dan sebesar 40% sampai 60%

kemungkinan juga tidak mengalami trauma amputasi ulkus diabetik. Ketika

terjadi ulkus diabetik sekali, tingkat kemungkinan kambuh lagi dalam 3 tahun

mencapai 35% sampai 40% dan dalam jangka waktu 5 tahun mencapai 70%.
Kejadian ulkus diabetik mencapai 1% sampai 4% diantara pasien DM dengan

prevalensi mencapai 3%-6%.

Tujuan utama dari pengobatan dan perawatan DFU adalah untuk

mencegah kehilangan ekstremitas dan meningkatkan kualitas terkait kesehatan

hidup. Berdasarkan hal ini, tujuan asuhan keperawatan untuk pasien dengan

DFU adalah promosi kesehatan, perlindungan dari komplikasi, perawatan

pasien yang tepat, dan kepatuhan pengobatan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, perawat mengambil peran yang berbeda untuk menjadi “orang yang

bertanggung jawab untuk perawatan pasien, seorang edukator, konselor,

pemimpin, peneliti, manajer dan orang yang melindungi hak-hak pasien.”

Selain itu, perawat memberikan perawatan penting pada pasien dalam

mencegah terjadinya DFU, pengobatan luka, pengembangan luka berulang

dan selama infeksi, gangren, dan amputasi. Mencegah perkembangan DFU

pada pasien dengan DM adalah fungsi keperawatan yang penting. Jika DFU

berkembang, asuhan keperawatan yang sesuai termasuk mempromosikan

perawatan luka cepat, mencegah amputasi, dan mencegah ulkus memburuk.

Salah satu intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengurngi DFU

addalah dengan melakukan senam kaki DM.

DM dan senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh

pasien dengan diabetes mellitus untuk mencegah cedera, mengurangi DFU

dan membantu sirkulasi darah kaki. senam kaki juga bisa memperkuat otot-

otot kecil kaki dan mencegah deformitas kaki. Kekuatan otot betis, otot paha,
dan juga mengatasi keterbatasan gerak juga dapat teratasi (Sumosardjuno,

S, 1986 di Tyo, A, 2009).

Tujuan dari latihan DM adalah untuk melatih otot-otot dan sendi,

dan meningkatkan sirkulasi darah di kaki, sedangkan latihan kaki dapat

membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil

kaki sehingga mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Tidak hanya itu

dapat meningkatkan otot betis kekuatan, otot paha, dan juga mengatasi

keterbatasan gerakan sendi yang sering dialami oleh klien diabetes

mellitus.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan dan hasil pengkajian yang dilakukan selama

praktek di Panti Pelayanan Lanjut Usia "DEWANATA" Cilacap, terdapat 100

lansia. Dari total 100 lansia, terdapat beberapa lansia yang mengatakan gula

darahnya tinggi. Setelah melakukan wawancara dengan satu orang lansia

yang gula darahnya tinggi, dan melakukan pengecekan gula darah di Wisma

8 yaitu Ibu W mengatakan gula darahnya tinggi setelah dilakukan pengecekan

hasil GDS 350

C. Solusi

Berdasarkan problem diatas, penulis akan melakukan intervensi

berdasarkan jurnal yang berjudul“The Effect of Foot Exercises on Wound

Healing in Type 2 Diabetic Patients With a Foot Ulcer” merupakan salah

satu dasar solusi intervensi mandiri yang dapat dilakukan untuk melatih otot

otot sendi dan mneingkatkan sirkulasi darah di kaki.


BAB II
JURNAL ASLI
BAB III

ANALISIS JURNAL (PICO)

A. Jurnal Utama

“The Effect of Foot Exercises on Wound Healing in Type 2 Diabetic Patients

With a Foot Ulcer”

“Pengaruh Senam Kaki pada Penyembuhan Luka Pasien Diabetes tipe 2

dengan Ulkus pada Kaki”

B. Peneliti

Sahizer Eraydin and Gülçin Avsar

C. Analisis PICO

POPULATION

Populasi dari penelitianini adalah 116 pasien dengan DM tipe II

INTERVENSI

Senam kaki DM

COMPARATION (Jurnal Pembanding)

Judul Jurnal: “Combination of DM Gymnastics and Gymnastic Feet

Towards Peripheral Vascular Neuro on Type II Diabetes Mellitus Client”

POPULATION

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 pasien dengan DM tipe II

INTERVENTION
Setelah dilakukan pengelompokkan berdasarkan kriteria inklusi dan

eksklusi, Klien kooperatif dan berusia antara 45-60 tahun. Klien dengan
risiko komplikasi dan gangguan peredaran darah dan kaki neuropati. Pada

kelompok intervensi di lakukan senam senam kaki DM dengan durasi 15

menit 3 kali dalam minggu

COMPARATION

(Perbandingan)
OUTCOME
Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan di sebagian besar nilai

kaki ABI dengan berjalan metode untuk 30 menit. skor akral dan

paresthesia dengan metode DM & kaki senam selama 15 menit. Dapat

disimpulkan bahwa DM gym dan senam kaki memiliki dampak yang baik

onfoot neurovaskular perifer pasien diabetes tipe 2 (p = 0,000).

direkomendasikan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan tentang

dampak DM & kaki gym dengan multi variabel. Data dikumpulkan dengan

menggunakan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan

observasi lembar. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan

"Anova" dengan α = 00:05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

peningkatan di sebagian besar nilai kaki ABI dengan berjalan metode untuk

30 menit. skor akral dan paresthesia dengan metode DM & kaki senam

selama 15 menit. Dapat disimpulkan bahwa DM gym dan senam kaki

memiliki dampak yang baik onfoot neurovaskular perifer pasien diabetes

tipe 2 (p = 0,000). direkomendasikan bahwa penelitian lebih lanjut harus

dilakukan tentang dampak DM & kaki gym dengan multi variabel. Data

dikumpulkan dengan menggunakan wawancara dan observasi.


OUTCOME

Rerata daerah ulkus adalah 12,63 (14,43), 6,91 (5,44), 4,30 (3,70), dan 3,29

(3,80) cm2 ( P < . 05) pada kelompok studi intervensi, dan 24,67 (20,70),

24,75 (20,48), 20,33 (20,79) dan 18,52 (21,49) cm2. Pada kelompok kontrol

dalam 4, 8 dan minggu ke-12 masing-masing. Perbedaan signifikan

ditemukan antara ukuran DFU pada kelompok intervensi studi yaitu pada

minggu ke-4 sampai minggu ke-12 dibandingkan dengan awal dasar (p≤05).

Namun, pada kelompok kontrol ditemukan perbedaan ukuran DFU yaitu pada

minggu ke 12 (p=0.000). Kedalaman rata-rata dari ulkus adalah 0,56 (0,85).

0,42 (0,68),0,36 (0,50) dan 0,28 (0,38) cm2 pada kelompok intervensi studi

(p<0,05) dan 0,61 (0,84), 0,82 (1,07), 0,83 (1,21) dan 0,80 (1,26) cm pada

kelompok kontrol. Masing-masing baseline n pada 4,5, dan 12 minggu

(p=0.000).
BAB IV

ANALISA SWOT

A. Strenght (kekuatan)

1. Jurnal utama yang digunakan relevan dengan praktik keperawatan

gerontik dimana sampel penelitian dalam jurnal adalah klien yang

mengalami DM tipe II

2. Jurnal utama merupakan studi eksperimen keperawatan yang

membutuhkan waktu dalam pengumpulan data sampai dengan hasil

penelitian, sehingga diharapkan mampu digunakan sebagai acuan dalam

pengembangan asuhan keperawatan maupun evidence based nursing pada

klien dengan DM tipe II menggunakan intervensi senam kaki DM

3. Hasil penelitian jurnal utama membuktikan bahwa senam kaki DM

berpengaruh untuk melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulasi

darah di kaki, dapat meningkatkan proses penyembuhan dan pencegahan

terjadinya Diabetik Foot Ulcer (DFU). Jurnal ini dapat digunakan sebagai

salah satu tindakan mandiri keperawatan yang dapat dilakukan oleh klien

di rumah.

B. Weakness (kelemahan)

1. Kekurangan dari jurnal utama yaitu beberapa pasien tidak dapat

sepenuhnya mengikuti pentunjuk karena mereka adalah orangtua, pelupa,

memiliki masalah penglihatan dan buta huruf jadi partisipan mempunyai

hambatan untuk berpartisipasi sampai minggu ke 12.


2. Partisipan kadang tidak mengisi laporan dan pengisian dokumen

3. Penelitian ini dilakukan di 2 rumah sakit yang belum mewakili daerah

asal partisipan.

4. Standar debridement luka anatar kelompok bervariasi

5. Waktu penelitian terlalu lama mencapai 12 minggu (3 bulan)

C. Opportunity (kesempatan)

1. Tindakan senam kaki DM tidak memiliki efek samping yang merugikan

2. Dapat dilakukan dengan mudah dan ekonomis

3. Mudah dilakukan sendiri/mandiri

D. Theart (ancaman)

1. Tidak efektif melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulasi darah

bila tidak dilakukan secara rutin

2. Jika senam kaki DM tidak dilakukan rutin maka hasilnya tidak akan

maksimal untuk meningkatkan ataupun upaya pencegahan DFU

3. Selain senam kaki DM klien harus memperhatikan pola hidup sehat, jika

tidak maka senam kaki DM tidak berpengaruh efektif.


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian jurnal utama senam kaki DM

dapat mengurangi daerah ulkus (DFU). Temuan menunjukkan senam kaki

DM harus dimasukkan dalam rencana pengobatan ketika mengelola pasien

dengan ulkus kaki diabetik (DFU).

Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

upaya melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulasi darah yang dapat

dilakukan perawat secara mandiri melalui senam kaki DM. Selain mudah

dilakukan, efekivitas terhadap melatih otot otot dan meningkatkan

sirkulasi darah.

B. SARAN

Senam kaki DM dapat dilakukan secara mandiri dan mudah, serta

dapat melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulais darah. Hal ini

sangat bermanfaat untuk lansia di Panti Sosial Dewanata Cilacap dan

dapat diterapkan program latihan senam kaki DM secara rutin untuk

meningkatkan ataupun untuk upaya pencegahan Diabetik Foot Ulcer

(DFU).

You might also like