Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
INTAN NURCAHYANINGSIH
(1811040002)
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tahun 2014 sejumlah 18,75 juta dan di perkirakan akan terus meningkat
menjadi 36 juta orang pada tahun 2025. Lansia terbanyak tersebar di beberapa
provinsi yaitu Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah
defisiensi atau resistansi insulin relatif atau absolut yang ditandai dengan
ulkus diabetik (DFU) selama hidup mereka, dan sebesar 40% sampai 60%
terjadi ulkus diabetik sekali, tingkat kemungkinan kambuh lagi dalam 3 tahun
mencapai 35% sampai 40% dan dalam jangka waktu 5 tahun mencapai 70%.
Kejadian ulkus diabetik mencapai 1% sampai 4% diantara pasien DM dengan
hidup. Berdasarkan hal ini, tujuan asuhan keperawatan untuk pasien dengan
tersebut, perawat mengambil peran yang berbeda untuk menjadi “orang yang
pada pasien dengan DM adalah fungsi keperawatan yang penting. Jika DFU
Salah satu intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengurngi DFU
DM dan senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
dan membantu sirkulasi darah kaki. senam kaki juga bisa memperkuat otot-
otot kecil kaki dan mencegah deformitas kaki. Kekuatan otot betis, otot paha,
dan juga mengatasi keterbatasan gerak juga dapat teratasi (Sumosardjuno,
kaki sehingga mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Tidak hanya itu
dapat meningkatkan otot betis kekuatan, otot paha, dan juga mengatasi
mellitus.
B. Rumusan Masalah
lansia. Dari total 100 lansia, terdapat beberapa lansia yang mengatakan gula
yang gula darahnya tinggi, dan melakukan pengecekan gula darah di Wisma
C. Solusi
satu dasar solusi intervensi mandiri yang dapat dilakukan untuk melatih otot
A. Jurnal Utama
B. Peneliti
C. Analisis PICO
POPULATION
INTERVENSI
Senam kaki DM
POPULATION
INTERVENTION
Setelah dilakukan pengelompokkan berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi, Klien kooperatif dan berusia antara 45-60 tahun. Klien dengan
risiko komplikasi dan gangguan peredaran darah dan kaki neuropati. Pada
COMPARATION
(Perbandingan)
OUTCOME
Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan di sebagian besar nilai
kaki ABI dengan berjalan metode untuk 30 menit. skor akral dan
disimpulkan bahwa DM gym dan senam kaki memiliki dampak yang baik
dampak DM & kaki gym dengan multi variabel. Data dikumpulkan dengan
peningkatan di sebagian besar nilai kaki ABI dengan berjalan metode untuk
30 menit. skor akral dan paresthesia dengan metode DM & kaki senam
dilakukan tentang dampak DM & kaki gym dengan multi variabel. Data
Rerata daerah ulkus adalah 12,63 (14,43), 6,91 (5,44), 4,30 (3,70), dan 3,29
(3,80) cm2 ( P < . 05) pada kelompok studi intervensi, dan 24,67 (20,70),
24,75 (20,48), 20,33 (20,79) dan 18,52 (21,49) cm2. Pada kelompok kontrol
ditemukan antara ukuran DFU pada kelompok intervensi studi yaitu pada
minggu ke-4 sampai minggu ke-12 dibandingkan dengan awal dasar (p≤05).
Namun, pada kelompok kontrol ditemukan perbedaan ukuran DFU yaitu pada
0,42 (0,68),0,36 (0,50) dan 0,28 (0,38) cm2 pada kelompok intervensi studi
(p<0,05) dan 0,61 (0,84), 0,82 (1,07), 0,83 (1,21) dan 0,80 (1,26) cm pada
(p=0.000).
BAB IV
ANALISA SWOT
A. Strenght (kekuatan)
mengalami DM tipe II
terjadinya Diabetik Foot Ulcer (DFU). Jurnal ini dapat digunakan sebagai
salah satu tindakan mandiri keperawatan yang dapat dilakukan oleh klien
di rumah.
B. Weakness (kelemahan)
asal partisipan.
C. Opportunity (kesempatan)
D. Theart (ancaman)
1. Tidak efektif melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulasi darah
2. Jika senam kaki DM tidak dilakukan rutin maka hasilnya tidak akan
3. Selain senam kaki DM klien harus memperhatikan pola hidup sehat, jika
PENUTUP
A. KESIMPULAN
upaya melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulasi darah yang dapat
dilakukan perawat secara mandiri melalui senam kaki DM. Selain mudah
sirkulasi darah.
B. SARAN
dapat melatih otot otot sendi dan meningkatkan sirkulais darah. Hal ini
(DFU).