You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHANPENANGANAN LUKA BAKAR

DESA PELUMUTAN KECAMATAN KEMANGKON


KABUPATEN PURBALINGGA

Disusunoleh:

1. Intan Nurcahyaningsih NIM.1811040002


2. Inayatus Solikha NIM.1811040013
3. Suci Murniasih NIM.1811040064
4. Syarah Mufidah NIM.1811040036
5. Kartika Dwi Mulyani NIM.1811040088
6. Anzas Arie Kustanto NIM.1811040112
7. Loyalia Sabilla NIM.1811040035
8. Annisa Novia Hasanah NIM.18110400
9. Resling Yulion NIM.1811040022
10. Tuti Novilia NIM.1811040053
11. Idatul Awaliyah NIM.1811040121
12. Ninda Nila Insani NIM.1811040054
13. Wahyu Harmuningsih NIM.1811040125
14. Ade Dwinanjar NIM.1811040060

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PokokBahasan : Luka Bakar

Sub pokokbahasan : Pengobatan Dan Penyembuhan Luka Bakar

Sasaran :Pembuat gulaaren

Hari/tanggal : Minggu, 10 Maret 2019

Tempat :Balai Desa Pelumutan

Pukul : 20.00 s.d. selesai

Penyuluhan : AnzasArie K

A. Tujuan
a. TujuanUmum :

Memberikan Penyuluhan Tentang Luka Bakar .

b. TujuanKhusus :

Memberikan Penjelasan Tentang Perawatan Luka Bakar Pada Kulit .

B. Materi
1. Pengertian K3
2. Pengertian Luka bakar
3. Penyebab Luka bakar
4. Derajat Luka bakar
5. Fase Luka bakar
6. Penanganan Luka bakar
7. Pencegahan Luka bakar

C. Media :
a. LCD
b. Pamflet
D. MetodePenyuluhan :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

E. Setting tempat:
A.Penyuluh

B.Audien C. Fasilitator

F. Pengorganisasian

a. Moderator : Ade Dwinanjar


b. Penyuluh : AnzasArie K
c. Fasilitator : Resling Yulion
Loyalia Sabilla

RincianTugas :

1. Moderator : bertugas memimpin jalanya penyuluhan


2. Penyuluh : bertugas memberikan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan
kepada audien
3. Fasilitator :memecahkan suatu masalah jalan keluarnya kegiatan.
G. KegiatanPenyuluhan

No Waktu KegiatanPenyuluhan ResponPeserta

1 10Menit Pembukaan

a. Membuka kegiatan dengan a.Menjawab;

mengucapkan salam;

b. Memperkenalkan diri; b. Mendengarkan dan memperhatikan;

c. Menjelaskan tujuan dari c.mendengarkan dan memperhatikan;

penyuluhan;

d. Menyebutkan materi yang akan d.mendengarkan dan memperhatikan;

diberikan.

2 10 Menit Pelaksanaan Penyampaian Materi :

a. Pengertian K3 Mendengarkan dan memperhatikan;


b. Pengertian Luka bakar
c. Penyebab Luka bakar
d. Derajat Luka bakar
e. Fase Luka bakar
f. Penanganan Luka bakar
g. Pencegahan Luka bakar
3 10menit a. Mengajukan 3 pertanyaan tentang a. Menjawab

materi pembelajaran.

b. Kesimpulan dari pembelajaran b. Mendengarkan dan memperhatikan

c. Salam penutup c. Mendengarkan

H. Materi Penyuluhan :
1. Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas
tinggi.Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi.
2. Penyebab luka bakar
1) Paparan Api
-flame( kobaran api)
-benda panas (kontak)
-Flash :jilatan api
2) Scalds (air panas)
3) uap panas
4) gas panas
5) aliran listrik
6) zat kimia
7) radiasi
8)Sunburn

3. Derajat Luka bakar

 Derajat luka bakar tingkat 1 (superficial burn). Yakni luka bakar yang hanya
memengaruhi epidermis atau lapisan kulit luar saja. Secara klinis, tandanya berupa
kulit yang tampak merah, kering, dan terasa sakit. Contohnya, luka bakar yang
disebabkan oleh sinar matahari. Luka bakar tingkat satu ini tidak terlalu
mengkhawatirkan dan bisa sembuh dengan sendirinya.
 Derajat luka bakar tingkat 2 (superficial partial-thickness burn). Yakni luka bakar
yang terjadi pada epidermis dan sebagian lapisan dermis kulit (lapisan kulit yang lebih
dalam). Secara klinis, kulit akan tampak merah, lecet, melepuh, bengkak dan terasa
sakit. Luka bakar tingkat dua ini bisa ditangani dengan beberapa metode pengobatan
tanpa operasi atau bedah.
 Derajat luka bakar tingkat 3 (full thickness burn). Kerusakan jaringan mengenai
seluruh lapisan epidermis dan dermis, atau lebih dalam lagi. Secara klinis kulit
tampak putih, kasar, namun juga dapat terlihat hangus, dan mati rasa. Operasi atau
bedah menjadi pilihan utama untuk menangani luka bakar pada derajat ini.

4. Fase luka bakar


Fase akut.
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Secara umum pada fase ini, seorang
penderita akan berada dalam keadaan yang bersifat relatif life thretening. Dalam fase
awal penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething
(mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi).
Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar,
namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-
72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderiat
pada fase akut.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
cedera termal yang berdampak sistemik. Problema sirkulasi yang berawal dengan kondisi
syok (terjadinya ketidakseimbangan antara paskan O2 dan tingkat kebutuhan respirasi
sel dan jaringan) yang bersifat hipodinamik dapat berlanjut dengan keadaan
hiperdinamik yang masih ditingkahi dengan problema instabilitas sirkulasi.

Fase sub Akut.


Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan:
1. Proses inflamasi dan infeksi
2. Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak
berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ – organ fungsional.
3. Keadaan hipermetabolisme.
Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan
pemulihan fungsi organ-organ fungsional.
Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik,
kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

5. Perawatan Luka Bakar

1. Mengguyur (menyiram) area tubuh yang mengalami luka bakar dengan air selama 10
– 30 menit atau sampai rasa sakitnya mereda.
Setelah ini akan mencegah kerusakan kulit semakin meluas (mencegah luka
bakar semakin kedalam). Dan ingat, jangan menerapkan air es karena perubahan
temperatur yang seperti itu drastis (secara tiba-tiba) dari panas ke dingin sehingga
dapat memperparah kerusakan di sekitar luka bakar, dan menghambat proses
penyembuhan.
Gunakan cara kerja pendinginan dengan air, kemudian lanjutkan untuk
membersihkan luka bakar, Anda bisa menggunakan sabun antiseptik untuk
mensterilkan luka dan mencegah infeksi.
Jangan memecahkan komponen kulit yang melepuh (bergelembung) di kala
Anda membersihkannya, sebab gelembung ini sebetulnya melindungi kulit Anda dari
infeksi. Jagalah kulit yang melepuh ini supaya tak pecah dan mengeluarkan cairannya,
karena tubuh Anda cakap menuntaskan gelembung kecil dengan sendirinya.

2. Gunakan salep khusus luka bakar dan Antibiotik supaya luka bakar yang terbuka tidak
mudah terinfeksi
Salep Antibiotik tak dibutuhkan sekiranya gelembung kulit pada luka bakar
belum pecah. Tetapi apabila gelembung ini pecah dan luka bakarnya terbuka,
gunakanlah Antibiotik seperti Neosporin atau Bioplancenton sesudah Anda selesai
membersihkan luka bakar. Atau Anda bisa mengaplikasikan salep khusus luka bakar
lainnya seperti Mebo untuk meredakan nyeri pada luka bakar.
Sesudah ini seluruh dilakukan untuk mencegah infeksi pada luka bakar yang
mengangah. Anda juga dapat menambahkan Aloe Vera untuk menenangkan kulit
Anda yang trauma akibat luka bakar. Aloe Vera dan Antibiotik akan membikin
perban dan luka bakar tidak melekat secara seketika, sehingga nantinya saat Anda
ganti perban akan mudah dilepas.

3. Berikan obat pereda rasa sakit supaya nyeri yang disebabkan luka bakar berkurang
Mengkonsumsi obat pereda rasa sakit yang dapat dibeli di apotek seperti
Ibuprofen, Parasetamol, Aspirin, atau Naproxen. Selain ini bisa menolong kalau
gejala luka bakar cukup mengganggu Anda. Jikalau rasa sakit tidak berkurang setelah
sebagian jam, minumlah satu dosis obat lagi.

4. Pakai perban Steril untuk membalut luka bakar agar terhindar dari infeksi
Pada luka bakar tingkat pertama, Anda mungkin tak perlu memakaikan
perban, adalah di kala gelembung kulit yang terbakar belum pecah. Tetapi, luka bakar
tingkat dua yang kecil sekalipun perlu dibalut untuk melindunginya dari infeksi. Balut
luka dengan kain kasa pelan-lahan dan rekatkan dengan selotip medis. Dan jangan
lupa untuk mengganti kain kasa tiap hari, supaya kebersihan luka tetap terjaga.
Jangan memasangkan kain kasa ke bagian tubuh mana pun secara segera ke
luka sebelum luka terbuka tersebut diberikan lapisan krim atau salep atau bisa juga
Aloe Vera yang telah Luvizhea.com sebutkan diatas sebelum dibalut dengan kasa.
Hal ini dimaksudkan supaya saat kain kasa dilepaskan, lapisan kulit yang baru
terbentuk tidak turut terkelupas. Bagaimana melepaskan perban seandainya perban hal
yang demikian melekat dengan luka? Anda bisa melepaskannya secara perlahan
sejalan dengan arah pertumbuhan rambut dan gunakan air hangat (suam-suam kuku)
atau larutan Saline untuk membantu melepaskan perban yang merekat pada luka hal
yang demikian.
5. Waspada terhadap infeksi
Temperatur membuat luka bakar semakin lama untuk pulih dan semakin
memburuk adalah jika terjadi infeksi. luka untuk mengamati perubahan warna
menjadi merah, coklat, atau hitam. Dan perhatikan juga akan adanya perubahan warna
lapisan lemak di bawah atau sekitar luka yang menjadi hijau. Apalagi Anda juga
mengalami salah satu dari pedoman berikut ini:
 Rasa panas pada luka bakar.
 Nyeri yang teramat amat.
 Luka bakar yang mengeras.
Jika tubuh pada temperatur lebih dari 39°C atau kurang dari 36,5°C langsung
bawa ke Dokter, karena gejala hal yang demikian adalah pertanda terjadinya infeksi
serius dalam tubuh dan wajib mendapatkan perawatan medis segera.

5.Pencegahan luka bakar


Pencegahan luka bakar adalah dengan mencegah kondisi yang dapat
menyebabkan luka bakar. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah luka
bakar adalah:
▪ Jangan lupa mematikan kompor setelah memakainya.
▪ Gunakan pelindung tangan saat memasak.
▪ Hindari merokok di dalam rumah atau gedung.
▪ Siapkan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah.
DAFTAR PUSTAKA

David, S. 2008. AnatomiFisiologiKulitdanPenyembuhan Luka.Dalam : Surabaya Plastic


Surgery. http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com
Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi EGC.
Jakarta. p 66-88

You might also like