Professional Documents
Culture Documents
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang
berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang
disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain,
terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus. Walaupun
jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat
diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormon testosteron atau androgen.
Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan
sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki
ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada
bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan. Sedangkan
pada hormone kelamin betina terdapat estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh sel-sel
endokrin dalam ovarium.
4. Apa pengertian dari siklus estrus dan siklus menstruasi dan bagian-bagiannya?
3. Untuk mengetahui pengertian dan bagian-bagian dari siklus estrus dan siklus menstruasi.
BAB II PEMBAHASAN
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Hormon
adalah melekul yang berfungsi di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel khusus
yang disebut sel-sel endokrin karena sel-sel tersebut bersekresi ke arah dalam dan berbeda dari sel-
sel eksokrin, yang bersekresi ke dalam rongga tubuh atau permukaan tubuh.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau
kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut
homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar
gonad (ovarium atau testis).
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang
berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang
disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain,
terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat menghasilkan hormon
reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium, Endometrium, dan Testis.
Berikut hormon-hormon yang dihasilkan oleh empat kelenjar diatas, antara lain adalah
;
2 Ovarium Estrogen
Progesteron
4 Testis Testosteron
Hormon estrogen
1. Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus. Hormon
ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama meosis untuk
membentuk spermatogenesis sekunder.
Dihasilkan oleh sel intertisial yang terletak antara tubulus seminiferus. Sel ini berjumlah sedikit
pada bayi dan anak, tetapi banyak terdapat pada pria dewasa.
Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon testosteron yang disekresikan
oleh testis. Sebagian besar testosteron berikatan longggar dengan protein plasma yang terdapat
dalam darah dan sebagian terikat pada jaringan yang dibuahi dalam sel menjadi dehidrasi testosteron.
Testosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat di ubah oleh hati
menjadi aldosteron dandehidroepialdosteron. Konjugasi ini disekresikan dalam usus menjadi empedu
ke dalam urin.
a) Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang
penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan faktor
keturunan.
b) Perkembangan seks primer dan sekunder: sekresi testosterone setelah pubertas menyebabkan
penis, testis, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi pertumbuhan sifat
seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas.
2. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein Hormon (LH) dan
Folikel Stimulating Hormon (FSH). Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis, maka sekresi
testosteron selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan pembentukan organ seks pria.
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron. FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma tidak akan
terjadi.
3. Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel. Hormon ini
memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat
testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk
pematangan sperma.
4. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Bila tidak
terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.
Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu
pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria: memicu
pematangan sperma di testis). Pelepasannya periodic/pulsatif, waktu paruh eliminasi pendek (sekitar
3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel
granulose ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum,
pematangan sel telur, siklus menstruasi.
4. Hormon Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel di ovarium secara
primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal mrlalui konfersi hormone
androgen. Pada pria diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh
plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ
reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH.
Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi
wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara,
pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon
enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
5. Progesteron
Hormon progesteron : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur
yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu, menjaga penebalan
endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu).
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid
terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG
pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan.
Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja, selama waktu
tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada
manusia dan primata, siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain
disebut siklus estrus. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta
lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan
kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga satu bulan,
oleh krena itu disebut mens(berasal dari bahasa latin, menses yang arinya bulan).
Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari hewan betina pada saat
terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa yang paling menonjol dari siklus reproduksi mamalia
selain manusia dan primata. Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus estrus.
Siklus menstruasi wanita umumnya 28 Siklus estrus pada tikus hanya 5 hari
hari sekali. sekali.
Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lendir pada serviks tipis. Keadaan itu
melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke uterus. Setelah ovulasi, kandungan progesteron
meningkat, dan lendir serviks menebal dan lengket. Lendir itu akan menghalangi jalan masuk sperma
ke uterus.
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena hormon estrogen dan
progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel-
sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan
hilanganya progesteron dan estrogen, FSH aktif di produksi lagi dan siklus dimulai kembali.
2. Fase proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase estrogenik”. Fase ini
dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Ormon ini berpengarauh terhadap
proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel Graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi
folikel graaf terjadi proses pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estroge berfungsi untuk
membangan edometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm. Selain itu, estrogen
juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH yang
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum
perlepas dan terlempar keluar disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
Fase ini terjadi pada hari ke 14-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi
berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus
rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon
progesteron.
Selama fase sekresi, endometrim terus menebal. Arteri-arteri mebesar, dan kelenjar
endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum
berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang
berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin.
b. Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat menghasilkan hormon
reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium, Endometrium, dan Testis.
c. Hormon pada pria terdiri dari: hormon testosteron, hormon gonadotropin, hormon estrogen,
dan hormon pertumbuhan.
d. Hormon pada wanita terdiri dari: hormone GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon),
hormon FSH, LH, dan estrogen.
e. Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia
dan primata, siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain
disebut siklus estrus.
f. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi
dan sekresi.
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari
makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun
bermanfaat bagi kita semua, Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia, Bandung: Yrama Widya, 2004.
Linda J. Heffner and Danny J. Schust., At a Glance Sistem Reproduksi, Jakarta: EGC, 2008.
1.
Muhammad afifudin29 November 2015 08.19
thanks infonya
Balas
2.
beni doank27 Februari 2016 07.49
3.
Unknown13 Agustus 2017 02.55
Herpes merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang di sebabkan oleh virus.
Virus herpes ini menyerang saraf tepi,maka dari itu janganheran kalau
rasanya sakit sekali. Selain menimbulkan sakit saat masih terdapat luka, rasa
sakit juga masih akan tetap di rasakan oleh penderita walaupun luka sudah
kering dan sudah sembuh.
Herpes merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat mudah sekali untuk
menular, jadi hati-hati dan jaga kontak fisik dengan penderita herpes. Herpes
itu sendiri juga di bedakan menjadi beberapa macam, sesuai dengan
penyebabnya yaitu herpes simplek yang ditandai dengan luka seperti melepuh
dan berisi air, herpes zoster merupakan jenis herpes yang terjadi karena
penyakit varisella yang kambuh lagi, herpes genital yang berada di daerah
alat kelamin, herpes labialis jika herpes terdapat pada bibir.
›
Beranda