You are on page 1of 18

ANALISA JURNAL

THE EFFECT OF AROMATHERAPY WITH LAVENDER ESSENCE ON SEVERITY

OF LABOR PAIN AND DURATION OF LABOR IN PRIMIPAROUS WOMEN

(PENGARUH AROMATERAPI DENGAN ESENSI LAVENDER PADA KEPARAHAN

NYERI PERSALINAN DAN DURASI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIPARA)

Disusun sebagai salah satu syarat dan tugas stase Keperawatan Gerontik tahun 2018/2019

Disusun Oleh :

NAILA AJRI ARTI 1811040030

WINDA MUNAJAT S 1811040086

RIZKY AULIA MAHDI 1811040093

UMI KURNIA 1811040115

SYIFA LISTIANI 1811040123

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran janin, plasenta, dan selaputnya

dari dalam rahim seorang wanita melalui panggul, vagina, dan introitus vagina atau

lubang luar vagina, yang terjadi pada usia kehamilan yang cukup yaitu, 37 minggu atau

lebih (Fauziah, 2015). Labor dan Meguire (2008) dalam penelitiannya mengenai Nyeri

persalinan, mengatakan proses persalinan merupakan proses aktif dari pengeluaran janin,

yang ditandai dengan adanya peningkatan dari intensitas dan frekuensi kontraksi uterus

yang akan menyebabkan nyeri secara terus-menerus, dengan hasil 90% dari yang

mengalami persalinan, menyatakan bahwa nyeri persalinan merupakan nyeri yang dapat

berada dalam skala berat, dan hilang total dalam waktu 3 bulan kemudian.

Pada tahun 2014 jumlah proporsi kelahiran menurut tempat bersalin di Indonesia

sebanyak 21,4% di Rumah Sakit, 38,0% di Klinik/Rumah bersalin/Praktek nakes, 7,3% di

Puskesmas/Pustu, 3,7% di Polindes/Poskesdes, dan 29,6% di Rumah/lainnya (Kemenkes

RI, 2014). Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2015), mendapatkan persentase

pertolongan pada persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Indonesia

mendapatkan jumlah yang cenderung meningkat dari tahun 2005 sampai tahun 2015, dan

terjadi penurunan dari 90,88% kelahiran pada tahun 2013 menjadi 88,55% kelahiran pada

tahun 2015. Hal ini didasari dengan kebijakan kementrian kesehatan dalam dekade

terakhir yang menekankan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

profesional, dalam usaha menurunkan jumlah Angka Kematian Ibu. Berdasarkan data
yang didapat tercatat sebanyak 110,958 orang ibu yang mengalami persalinan di Provinsi

Kalimantan Barat pada tahun 2016. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pontianak

(2016) tercatat sebanyak 12,117 (98,37%) ibu yang melahirkan dengan persalinan normal

di Kota Pontianak.

Salah satu hal yang akan dikhawatirkan seorang ibu yang akan mengalami

persalinan merupakan rasa nyeri, sebagian besar dari ibu akan mengalami kebingungan

bagaimana akan mengatasi nyeri yang akan dirasakan (Fauziah, 2015). Pengukuran nyeri

pada saat proses persalinan berlangsung akan sangat sulit untuk dilakukan, maka dari itu

jika pasien tidak dapat berkomunikasi dengan baik secara verbal, maka dapat dilakukan

dengan mengukur tanda-tanda fisiologis yang berhubungan dengan nyeri seperti,

peningkatan terhadap tekanan darah, peningkatan denyut nadi, dan peningkatan

pernapasan, yang akan efektif dilakukan pada saat proses persalinan, tanpa harus

mengganggu konsentrasi ibu saat menghadapai rasa nyeri yang berlangsung (Dillon,

2007). Terdapat 2 metode umum yang diketahui dalam penaganan nyeri, yaitu dengan

metode terapi farmakologi dan non farmakologi (Price & Wilson, 2006).

Pada metode non farmakologi salah satumya dapat menggunakan aromaterapi

lavender. Lavender yang memiliki bahasa ilmiah Lavendula Angustifoila ini merupakan

jenis tanaman bunga, yang menghasilkan produk parfum kelas tinggi yang banyak

dipakai dikalangan bangsawan eropa (Jaelani, 2009). Lavender dalam bentuk minyak

essensial ini sangat aman dan sudah digunakan sebagai penghilang rasa sakit,

penyeimbang jiwa, dan penyembuh luka sejak beribu tahun yang lalu (Primadiati, 2002).

Menurut Karlina, Reksohusodo, dan Widayati (2014) dalam penelitiannya tentang

pengaruh pemberian aromaterapi lavender menyatakan, bau yang menyenangkan akan


menimbulkan perasaan tenang, dan senang yang dapat mengurangi kecemasan.

Aromaterapi dari limbik menstimulasi sekresi enkefalin atau endorfin di hipotalamus,

PAG (Periaqueductal Grey), dan medula rostral ventromedial. Daerah otak yang disebut,

raphe nucleus yang akan terstimulus untuk mengeluarkan serotonin sehingga

menimbulkan efek rileks, tenang dan menurunkan kecemasan. Serotonin sebagai

neuromodulator yang menghambat informasi nosiseptif dalam medula spinalis, yang

menutup mekanisme pertahanan dengan cara menempati reseptor di kornu dorsalis dan

menghambat pelepasan substansi P yang akan menyebabkan impuls nyeri tidak bisa

melewati neuron proyeksi. Hal ini menyebabkan tidak dapat diteruskannya ke proses

yang lebih tinggi, di kortek somatosensoris dan transisional. Hal ini disebabkan karena

lavender merupakan minyak essensial analgesik yang mengandung 8% terpena, 6% keton

yang mempunyai efek sedatif, lavender juga mengandung 30-50% linalil asetat yang

merupakan senyawa ester yang dapat menormalkan keadaan emosi serta keadaan tubuh

yang tidak seimbang, dan juga memiliki khasiat sebagai penenang serta tonikum,

khususnya pada sistem saraf.

B. PROBLEM

Berdasarkan pengamatan dan hasil pengkajian yang dilakukan selama praktek di

Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas, semua ibu yang akan melahirkan mengalami

nyeri dari awal kala 1 sampai kala 4. Pengkajian nyeri ini bisa dilakukan dengan

menggunakan visual analog scale (VAS) dengan hasil rata-rata setiap ibu mengalami

nyeri yang sangat berat dari awal mulai pembukaan. Sebagian besar pasien yang

mengalami nyeri di rumah sakit tindakan yang diberikan yaitu dengan pemberian terapi

farmakologi dan jarang memperhatikan tindakan non-farmakologi.


C. SOLUSI

Berdasarkan problem diatas, penulis akan melakukan intervensi berdasarkan

jurnal yang berjudul“The effect of aromatherapy with lavender essence on severity of

labor pain and duration of labor in primiparous women” merupakan salah satu dasar

solusi intervensi non-armakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri ketika

mulai kontraksi atau dari awal kala 1 sampai kala 4 yang dialami oleh ibu melahirkan.
BAB II

JURNAL ASLI
BAB III

ANALISA JURNAL (PICO)

JURNAL UTAMA

1. Judul Jurnal

“The Effect of Aromatherapy with Lavender Essence on Severity of Labor Pain

and Duration of Labor in Primiparous Women”

2. Peneliti

Mansoreh Yazdkhastia, Arezoo Pirak.

JUDUL :

“hanya diberi”

POPULATION :

Penelitian ini dilakukan pada 120 wanita hamil yang dibagi mejadi

dua kelompok. Kelompok I yaitu kelompok eksperimen menerima

2 tetes esensi Lavender yang dihirup pada tiga tahap (pembukaan

4-5, 6-7, 8-9 cm dilatasi serviks) dan keparahan nyeri persalinan

serta durasi kerja diukur sebelum dan sesudah intervensi.

Kelompok kontrol diperlakukan dengan air suling sebagai placebo

dengan cara yang sama. Penelitian ini dilakukan dari September


2011 sampai Januari 2012 di Rumah Sakit Iran di kota Iranshahr

(provinsi Sistan-Balouchestan, Iran).

INTERVENTION:

Setelah dilakukan pengelompokkan berdasarkan kriteria inklusi

dan eksklusi, masing-masing dari kelompok ekspreimen dan

kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri menggunakan visual

analog scale (VAS) sebelum intervensi. Menginat bahwa esensial

lavender murni sangat terkontrasi dan dapat menyebabkan iritasi,

esensi di encerkan sebanyak 1:10 dengan air suling. Pada

kelompok eksperimen diberikan 2 tetesan esesnsial lavender pada

telapak tangan, kemudian mereka diminta untuk menggosokan

tangannya secara bersama-sama dan menghirup aroma selama 3

menit melalui hidung. Pada kelompok kontrol hanya diberikan air

suling sebagai placebo dengan cara yang sama. Pengukuran nyeri

dilakukan 30 menit setelah intervensi diberikan.

OUTCOME :
Hasil penelitian dari kelompok intervensi menunjukan bahwa

aromatherapy lavender dengan dosis waktu 3 menit dapat

mengurangi nyeri pada ibu bersalin. Para ibu bersalin mengatakan

bahwa setelah dilakukan intervensi menggunakan aromatherapy

lavender, nyeri yang dirasakan berkurang. Hal ini diukur dengan

visual analog scale (VAS) yang hasilnya adalah terdapat

menurunan dari skala 10 menjadi skala 5.


COMPARATION 1 :
PENULIS :
Solmaz Heidari-fard, Mariam Mohammadi, Somayeh Fallah

JUDUL :
“The effect of chamomile odor on contractions of the first stage of

delivery in primpara women: A clinical trial”

POPULATION :
Perempuan primiapra; usia 18 - 35; usia kehamilan 37-42 minggu;

memiliki janin tunggal dan hidup tanpa Anoma utama ly, dengan

presentasi kepala dan normal berat 2500 - 3400, ibu dengan

panggul yang normal dan indeks massa tubuh, tidak ada riwayat

penciuman dan pendengaran masalah, tidak ada sejarah akut dan

penyakit psikologis kronis, nyeri akut dan kronis; tidak ada riwayat

mengambil Narco tics 8 jam sebelum tahap aktif dari pengiriman,

tidak ada riwayat alergi terhadap chamomile, memiliki 3 - 5

kontraksi dalam 10 menit.

INTERVENTION:
Sebelum memulai intervensi, kuesioner demografis dan daftar

periksa untuk pemeriksaan dan observasi telah dilengkapi.


Aromaterapi dimulai dengan dilatasi 4 cm dan berlanjut hingga

akhir persalinan. Pada kelompok aromaterapi, dua tetes esensi

chamomile ditambahkan ke kain kasa. Kemudian subyek diminta

untuk menciumnya dari 7 - 10 cm dari hidung. Menggunakan

esensi diulang setiap setengah jam selama tiga kali dalam kisaran

dilatasi yang ditentukan. Dalam penelitian ini, esensi diberikan dari

bunga Shiraz Cahmomile yang disuling. Esensi ini diproduksi di

Perusahaan Zarband berdasarkan esensi chamomile 1,5g dalam 100

ml. Pada kelompok kontrol, 2 tetes air suling ditambahkan ke kain

kasa, dan subyek diminta untuk menciumnya dari 7 - 10 cm

hidung. Menggunakan esensi diulang setiap setengah jam selama

tiga kali. Jumlah, durasi dan intensitas kontraksi dinilai dalam

dilatasi 3 - 4, 5 - 7, dan 8 - 10 cm. Subjek diikuti oleh pengiriman.

Tanda-tanda vital, denyut jantung janin, kontraksi dan pemeriksaan

vagina diukur dan disusun ulang pada kedua kelompok.

OUTCOME :
Dalam penelitian ini, 130 subjek diperiksa, yang dibagi menjadi

dua kelompok yang terdiri dari 65 subjek. Satu ibu dari kelompok

intervensi dan dua ibu dari kelompok kontrol menjalani sesar

darurat karena menghentikan penurunan janin. Tabel 1 menyajikan

variabel demografis subyek dalam kelompok intervensi dan

kontrol. Seperti dapat dilihat pada Tabel, subjek dari dua kelompok

adalah sama dalam hal variabel demografis.


Rerata durasi kontraksi dalam dilatasi 3 - 4 cm pada kelompok

intervensi adalah 22,92 ± 4,66 dan pada kelompok kontrol adalah

22,84 ± 4,2. Mann-Whitney U tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan antara kelompok (p = 0,941). Rerata durasi kontraksi

dalam dilatasi 5 - 7 cm pada kelompok intervensi adalah 25,66 ±

5,33, dan itu adalah 27,15 ± 4,91 pada kelompok kontrol.

Mann-Whitney U tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan

antara kelompok (p = .112). Rerata durasi kontraksi dalam dilatasi

8 - 10 cm pada kelompok intervensi adalah 30,15 ± 4,14, dan itu

adalah 31,53 ± 4,83 pada kelompok kontrol. Mann-Whitney U

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok (p

= .120).

COMPARATION 2 :

PENULIS :
Sepideh Hamdamian, Soheila Nazarpour, Masoumeh Simbar,

Sepideh Hajian, Faraz Mojab, Atefeh Talebi PII:

JUDUL :

“Effects of aromatherapy with Rosa damascena on nulliparous

women’s pain and anxiety of labor during first stage of labor”

POPULATION :

Para peserta direkrut dari sebuah rumah sakit di Jajarm, Iran. Para

peserta adalah perempuan ibu melahirkan yang memenuhi kriteria


inklusi sebagai berikut: tidak ada riwayat alergi, memiliki tunggal,

aterm, non-rumit dan cephalic-kehamilan, dengan perawatan

prenatal yang memadai. Kriteria eksklusi adalah keraguan di antara

peserta, gejala yang berhubungan dengan alergi yang timbul selama

intervensi, sakit parah dan kondisi darurat tak terduga. Para peserta

secara acak ditugaskan untuk intervensi atau kelompok kontrol (58

peserta per kelompok) menggunakan fungsi pengacakan dari

Microsoft Excel. Karena sifat aromatik dari minyak esensial, hanya

satu substansi ( R. damascena minyak esensial, atau saline normal)

diberikan di klinik per hari. Para peserta buta untuk intervensi yang

mereka terima, dan diberitahu bahwa mereka akan menerima

cairan yang dihirup (zat utama atau plasebo) untuk menghilangkan

rasa sakit, tapi itu tidak dibahas apakah bahan yang berbau atau

tidak.

INTERVENTION:

Selama perawatan, 10 cm × 10 cm kapas kasa pad melekat pada

masing-masing peserta kerah. pad ini, telah diobati dengan 2 tetes

(0,8 mL) dari senyawa pengobatan, baik esensi R. damascena atau

saline normal, yang memungkinkan dirinya untuk menghirup

senyawa diuapkan. Semua peserta menerima esensi R. damascena

disiapkan dalam batch yang sama. Keparahan nyeri diukur 10

menit setelah menghirup esensi di tiga titik di dilatasi serviks: 4-5,

6-7 dan 8-10 cm dari dilatasi serviks, antara kontraksi uterus.


Keparahan kecemasan juga diukur 10 menit setelah menghirup

esensi pada dua titik waktu: sekali selama dilatasi serviks 4-7 cm,

dan kedua kalinya di 8-10 cm serviks dilatasi, antara kontraksi

uterus. Semua prosedur perawatan pra-partum rutin seperti kontrol

dari tanda-tanda vital, kontrol denyut jantung janin, pemeriksaan

vagina dan kontrol kontraksi dilakukan untuk semua peserta. skor

Apgar dari pertama dan kelima menit, serta berat badan bayi juga

dicatat dari file catatan peserta.

OUTCOME :

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa aromaterapi dengan R.

damascena penurunan kecemasan selama persalinan. Temuan ini

konsisten dengan hasil penelitian lain [31,32]. Aromaterapi mampu

merangsang jalur limbik dan hipotalamus yang mengarah ke

penurunan hormon corticotrophin-releasing, pengurangan rilis

corticotrophin dari hipofisis dan akibatnya penurunan kortisol dari

kelenjar adrenal, yang semua berkontribusi untuk penurunan

kecemasan [7]. Aromaterapi dengan minyak mawar menyebabkan

mengurangi kecemasan dan peningkatan perasaan keamanan,

kenyamanan, dan kepuasan dengan mengurangi rangsangan dari

sistem saraf simpatik [33]. R. damascena adalah anti-depresan

dengan efek relaksasi [34,35]. Dua komponen utama R. damascene

termasuk geraniol dan citrenellol. Melalui reseptor serotonin-


dopamin dari sistem saraf senyawa ini membantu mengurangi stres

dankecemasan [35]. Belum ada penelitian tentang efek dari

geraniol dan citrenellol pada kecemasan selama persalinan.

Namun, sebuah studi tentang efek R. damascena pada depresi

diinduksi pada tikus menunjukkan bahwa R. damascena

peningkatan antioksidan dan mengurangi peroksidase lipid,

sehingga mengurangi stres oksidatif dalam depresi [36]. Studi lain

menunjukkan tergantung dosis anti-kecemasan, anti-kejang dan

efek relaksasi-mempromosikan R. damascena [ 37]. Hal ini

dikaitkan dengan rangsangan dari system limbik oleh molekul

dihirup dan efek langsung mereka dari modulasi perasaan dan

kenangan, yang menyebabkan penurunan kecemasan [38].

Selanjutnya, ada hubungan langsung antara rasa sakit dan

kecemasan, sehingga mengurangi keparahan nyeri mengarah ke

penurunan kecemasan [1].

BAB IV

ANALISIS SWOT
A. STRENGTH (KEKUATAN)

1. Jurnal utama yang digunakan relevan dengan praktik keperawatan matrnitas dimana

sampel penelitian dalam jurnal adalah klien yang mengalami persalinan pervagina.

2. Jurnal utama merupakan studi eksperimen keperawatan yang membutuhkan waktu

dalam pengumpulan data sampai dengan hasil penelitian, sehingga diharapkan

mampu digunakan sebagai acuan dalam pengembangan asuhan keperawatan maupun

evidence based nursing pada klien dengan nyeri persalinan pervagina.

3. Hasil penelitian jurnal utama membuktikan bahwa aromatherapy lavender

berpenharuh terhadap penurunan tingkat nyeri pada persalinan pervagina yang dapat

digunakan sebagai salah satu intervensi non-armakologi pada keperawatan.

4. Tindakan non-farmakologi ini sangat mudah dan efisien. Selain itu, essesnsial

lavender juga mudah untuk di dapatkan sehingga diharapkan tenaga medis khususnya

yang berada di ruang bersalin (VK) dapat melakukannya dengan mudah.

B. WEAKNESS (KELEMAHAN)

Kelemahan jurnal utama adalah jurnal hanya dapat menurunkan skala nyeri pada pasien

selama persalinan, sedangkan jurnal lainnya ada yang selain menurunkan skala nyeri juga

dapat menurunkan kecemasan.

C. OPPORTUNITY (KESEMPATAN)
1. Tindakan kepewaratan non-farmakologi ini tidak memiliki efek samping yang

merugikan

2. Dapat dilakukan dengan mudah dan ekonomis

3. Mudah diterapkan dengan efisiensi

D. THREAT (ANCAMAN)

1. Tidak efektif menghilangkan nyeri bila tidak dilakukan dengan benar.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa upaya

penurunan nyeri yang dapat dilakukan perawat secara mandiri melalui aromatherapy

lavender. Selain mudah dilakukan, tindakan ini juga efektive terhadap penurunan nyeri

yang di alami.

B. SARAN

Aromatherapy dapat dilakukan dengan cara memberikannya di dalam ruangan sehingga

ibu bersalin akan merasa lebih nyaman dan dapat mengurangi kecemasan dalam menghadapi

persiapan serta proses persalinan.


DAFTAR PUSTAKA

Dillon, Patricia. (2007). Nusing Health Asessesment Edisi 2. Jakarta:Davis Plus

Fauziah, siti. (2015). Keperawatan Maternitas Volume 2:Persalinan. Jakarta:Prenanada


Media

Karlina, S., Reksohusodo, S & Widayanti, A. (2014). Pengaruh Pemberian Aromaterapi


Lavender Secara Ihalasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan
Fisiologis pada Primipara Inpartu Kala Satu Fase Aktif di BPM “Fetty
Fathiyah” Kota Mataram. Program Studi Kebidanan, FKUB dan Program Studi
Pendidikan Dokter, FKUB

Price, Sylvia C & Wilson, Lorraine M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses
Penyakit Volume 2. Jakarta:EGC

Primadiati, Rachmi. (2002). Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

You might also like