You are on page 1of 8

EPIDEMIOLOGI PELAYANAN KEBIDANAN:

EPIDEMIOLOGI PELAYANAN KEBIDANAN Oleh Nugroho susanto

Pengertian Epidemiologi:

Pengertian Epidemiologi Epi = tentang Demos = rakyat Logos = ilmu, bicara Epidemiologi
adalah studi yang mempelajari distribusii dan determinant penyakit dan keadaaan kesehatan
pada populasi , serta penerapanya untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan (CDC,
2002; Last 2001; Gordis 2000).

Empat tujuan epidemiologi (Risser, 2002; Gordis 2000; Gerstman, 1998 dan
Kleinbaum et al., 1982).:

Empat tujuan epidemiologi (Risser, 2002; Gordis 2000; Gerstman, 1998 dan Kleinbaum et
al., 1982). Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah penyakit atau
keadaan kesehatan populasi. Menjelaskan etiologi penyakit Meramalkan kejadian penyakit
Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.

2 hal yang penting dalam epidemiologi:

2 hal yang penting dalam epidemiologi Distribusi Penyakit Determinan Penyakit

Distribusi Penyakit:

Distribusi Penyakit Epidemiologi mempelajari pola penyebaran, kecenderungan, dan dampak


penyakit terhadap kesehatan populasi. Studi epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari
distribusi, kecenderungan, dan dampak penyakit menurut orang tempat dan waktu disebut
epidemiologi deskriptif.

Epidemiologi Analitik:

Epidemiologi Analitik Epidemiologi mempelajari factor-faktor risiko dan factor-faktor


etiologi (kausa) penyakit. Studi epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari paparan,
factor risiko, kausa, dan factor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan
kejadian penyakit disebut epidemiologi analitik.

Pendekatan Epidemiologis:

Pendekatan Epidemiologis Pendekatan biologis Pendekatan Biomedis

Ruang lingkup epidemiologi kebidanan:


Ruang lingkup epidemiologi kebidanan Mempelajari dan mendiskripsikan keadaan keadaan :
Pre Kehamilan Kehamilan Persalinan Post natal Infant Chill hood

Konsep Perjalanan kehamilan dan persalinan:

Konsep Perjalanan kehamilan dan persalinan

Faktor – faktor risiko kematian maternal McCarthy dan Maine (1992) :

Faktor – faktor risiko kematian maternal McCarthy dan Maine (1992) Determinan dekat
Determinan antara Determinan jauh

Determinasi dekat:

Determinasi dekat Komplikasi kehamilan Perdarahan Preeklamsia Eklamsia dan infeksi ).


Komplikasi persalinan dan nifas Perdarahan Partus macet atau partus lama dan infeksi akibat
trauma pada persalinan .

Determinan antara:

Determinan antara Status kesehatan ibu Status gizi (LILA) Anemia Penyakit yang diderita ibu
Status reproduksi Usia ibu hamil , (< 20 tahun ) Jumlah kelahiran Jarak kehamilan dan status
perkawinan ibu . Akses terhadap pelayanan kesehatan Fasilitas pelayanan kesehatan

Determinan jauh:

Determinan jauh Sosio kultural Ekonomi Keagamaan Tingkat pendidikan Pekerjaan


Pengetahuan Kemiskinan .

Keadaan kehamilan :

Keadaan kehamilan Umur Ibu Jarak Kehamilan dengan Persalinan Sebelumnya Paritas
Tinggi Badan Imunisasi TT Penyakit Infeksi Anemia Hamil Kembar 2 Riwayat kehamilan
dan Persalinan Sebelumnya Tekanan Darah Tinggi

Kejadian selama kehamilan:

Kejadian selama kehamilan 54 % ibu mengalami kejadian plasenta malaria, 9% terjadi


anemia. IUGR dan kelahiran di bawah usia kehamilan 37 minggu. Komplikasi pre eklamsi
Eklamsi anemia. Komplikasi pre eklamsi , eklamsi dan anemia merupakan faktor risiko lahir
mati dan prematur .
Kejadian selama persalinan:

Kejadian selama persalinan 45% ibu mengalami kejadian berat lahir rendah

Indikator pelayanan (Lassi et al., 2010):

Indikator pelayanan ( Lassi et al. , 2010) Indikator pelayanan yang diberikan bidan desa
selama kehamilan antara lain cakupan pemberian tablet fe pada ibu hamil , cakupan
pemeriksaan selama kehamilan (K1 dan K4 ). Indikator cakupan pelayanan persalinan
meliputi cakupan pertolongan persalinan normal tenaga kesehatan , cakupan pelayanan
rujukan .

Indikator cakupan program kesehatan ibu dan anak Van Lonkhuijzen et al.
(2009):

Indikator cakupan program kesehatan ibu dan anak Van Lonkhuijzen et al. (2009) Angka
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan Angka kematian ibu Angka kejadian sepsis
Angka kejadian rupture uteri Angka kejadian perdarahan Angka kejadian obstruksi persalinan
.

Indikator pada anak:

Indikator pada anak Angka kematian perinatal Angka kejadian gagal nafas Infeksi neonatal
Proporsi penolong persalinan terlatih Nilai APGAR skor dan Kematian neonatal.

Siklus surveilans pada masyarakat (diadopsi dari Buckeridge, 2009):

Siklus surveilans pada masyarakat ( diadopsi dari Buckeridge , 2009)

Alur pengumpulan data:

Alur pengumpulan data

Kegiatan surveilans memerlukan dukungan teknologi informasi. :

Kegiatan surveilans memerlukan dukungan teknologi informasi. Mengurangi duplikasi data


Meningkatkan efisiensi dalam proses analisis data dalam jumlah besar yang tidak mungkin
dilakukan secara manual. Meningkatkan analisis informasi untuk memfasilitasi interpretasi
data yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan kualitas data melalui
otomatisasi validasi data selama pemasukan data Memproduksi beragam informasi untuk
kegiatan feedback (diseminasi) dan pelaporan dari berbagai tingkatan serta kombinasi data
antar institusi
PowerPoint Presentation:

TERIMA KASIH

SCREENING / SKRINING / PENYARINGAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

Apa Itu Screening


 Penyaringan atau screening adalah upaya mendeteksi/ mencari penderita dengan
penyakit tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan pemisahan berdasarkan
gejala yang ada atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan yang sehat dan
yang kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis dan pengobatan

Tujuan Screening
 Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapi nya
 Mencegah meluasnya penyakit

 Mendidik masyarakat melakukan general check up


 Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit (waspada mulai
dini)
 Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi

Bentuk Pelaksanaan Screening


 Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu
 Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu,
contoh pemeriksaan ca paru pada perokok; pemeriksaan ca servik pada wanita yang
sudah menikah
 Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis penyakit
 Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu jenis
penyakit contoh pemeriksaan IMS; penyakit sesak nafas

Kriteria Program Penyaringan


 Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan prioritas
 Tersedia obat potensial untuk terapi nya

 Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan terapinya nya


 Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus
 Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan spesivisitas
 Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh masyarakat
 Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti
 Ada SOP tentang penyakit tersebut
 Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan resiko biaya bila tanpa
screening
 Penemuan kasus terus menerus

Contoh Screening
 Mammografi untuk mendeteksi ca mammae
 Pap smear untuk mendeteksi ca cervix

 Pemeriksaan Tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi


 Pemeriksaan reduksi untuk mendeteksi deabetes mellitus
 Pemeriksaan urine untuk mendeteksi kehamilan
 Pemeriksaan EKG untuk mendeteksi Penyakit Jantung Koroner

Apa Itu Validitas


 Validitas adalah kemampuan dari test penyaringan untuk memisahkan mereka yang
benar sakit terhadap yang sehat
 Besarnya kemungkinan untuk mendapatkan setiap individu dalam keadaan yang
sebenarnya (sehat atau sakit)
 Validitas berguna karena biaya screening lebih murah daripada test diagnostik

Komponen Validitas
 Sensitivitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang
positif betul-betul sakit
 Spesivicitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang
negatif betul-betul tidak sakit

Hasil Screening
Rumus
Sensitivitas: TP / (TP + FN)

Spesivisitas: TN / (TN + FP)

Contoh Soal

Hitung berapa sensitivitas dan spesivisitas test diatas?

Latihan:
1. Hasil pemeriksaan screening terhadap 5000 orang PSK dengan pemeriksaan HIV cara
dipstik didapatkaan hasil sebagai berikut: 100 orang hasil test positif, diantaranya
dikonfirmasi dengan Western Blot positif 20, untuk yang dipstik negatif positif 1.
Hitung sensitivitas dan spesificitas alat tersebut

1. Pemeriksaan Hb terhadap 1000 MHS D3 Kebidanan Stikes Sehat dengan cara Sahli
didapatkan hasil yang anemia 400 MHS, konfirmasi dengan alat HB meter ternyata
yang anemia 300 MHS, yang tidak anemia dengan cara Sahli didapatkan 30 MHS
anemia. Hitung efektivitas dan spesifisitasnya

Apa Itu Reliabilitas


 Reliabilitas adalah kemampuan suatu test memberikan hasil yang sama/ konsisten bila
test diterapkan lebih dari satu kali pada sasaran yang sama dan kondisi yang sama

Ada 2 faktor yg mempengaruhi;


1. Variasi cara screening: stabilitas alat; fluktuasi keadaan (demam)
2. Kesalahan/perbedaan pengamat: pengamat beda/ pengamat sama dengan hasil beda
Upaya Meningkatkan Reliabilitas
 Pembakuan/standarisasi cara screening
 Peningkatan ketrampilan pengamat

 Pengamatan yg cermat pada setiap nilai pengamatan


 Menggunakan dua atau lebih pengamatan untuk setiap pengamatan
 Memperbesar klasifikasi kategori yang ada, terutama bila kondisi penyakit juga
bervariasi/ bertingkat

Bentuk mScreening
 Screening Seri adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya
dinyatakan positif jika hasil kedua penyaringan tersebut positif
 Bentuk screening seri akan menghasilkan positive palsu rendah, negative palsu
meningkat
 Screenig paralel adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya
dinyatakan positif jika hasil salah satu hasil penyaringan adalah positive
 Bentuk screening paralel akan menghasilkan positive palsu meningkat; negative palsu
lebih rendah

Predictive Value
 Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
 Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang
benar benar sakit
 Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes negative yang
benar benar tidak sakit

Rumus predictive Value:

PPV: TP / (TP + FP)

NPV: TN / (TN + FN)

Latihan:
 Pemeriksaan terhadap 500 Napi untuk penyakit HIV/AIDS dengan cara ELISA
didapat hasil 50 Napi positif diantaranya yang benar menderita HIV 5 Napi, dan
diantara yang negative ada 1 Napi yang menderita HIV. Hitung PPV dan NPV

 Pemeriksaan kehamilan dengan tes urine terhadap 100 Ibu didapatkan hasil 40 ibu
positif, ternyata yang benar hamil 25, sedang yang hasil urine negatif terdapat 2 ibu
yang benar hamil. Hitung PPV dan NPV
Derajat Screening (Yied)
 Yied adalah kemungkinan menjaring mereka yang sakit tanpa gejala melalui
screening, sehingga dapat ditegakan diagnosis pasti serta pengobatan dini

Faktor yg mempengaruhi:
1. Derajat sensitivitas tes
2. Prevalensi penyakit
3. Frekuensi penyaringan
4. Konsep sehat masyarakat sehari-hari

Referensi
1. Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
2. Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
3. Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
4. Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT.
Rineka Cipta
5. Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
6. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan
Kabupaten, Bandung, ITB

You might also like