You are on page 1of 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN (SP1)

Masalah keperawatan : Halusinasi penglihatan


Pertemuan ke :I
Waktu : Selasa, 26 Juni 2018 Jam: 09.00 WIB
Tempat/ruang : Geranium

A. Proses Keperawatan
1. Nama : Tn. W
2. Kondisi Pasien
a. DS :
Pasien mengatakan bahwa ia sering mendengar suara orang memanggil
namanya, dan menyuruhnya membentur – bentur kepala ke dinding.
Suara itu terdengar sewaktu – waktu , dan lebih sering terdengar saat
malam hari, dan ssat pasien sendirian. Pasein mengatakan sering
merasa ketakutan saat suara itu muncul dan sering sembunyi.
b. DO :
- Pasien sesekali berbicara sendiri
- Pasien terlihat masih bingung.
- pasien sering melamun
- pasien sering menyendiri
- pasien sering senyum – senyum sendiri.
3. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi pendengaran
4. Strategi Pelaksanaan I
a. Mengidentifikasi isi halusinasi
b. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu terjadi halusinasi
d. Mengidentifikasi situasi pencetus halusinasi
e. Mengidentifikasi perasaan pasien terhadap halusinasi
f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi (menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan)
h. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
i. Membimbing pasien memasukan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik kedalamjadwal kegiatan harian pasien
5. Tindakan keperawatan
a. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya
b. Identifikasi isi halusinasi pasien
c. Identifikasi frekwensi halusinasi pasien
d. Identifikasi waktu terjadi halusinasi pasien
e. Identifikasi situasi pencetus halusinasi pasien
f. Identifikasi perasaan pasien terhadap halusinasi
g. Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi
h. Jelaskan kepada pasien tentang cara mengontrol halusinasi
1) Menghardik halusinasi
2) Minum obat teratur
3) Bercakap-cakap dengan orang lain
4) Melakukan aktifitas
i. Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
1) Jelaskan kepada pasien tentang cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
2) Demonstrasikan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik (perawat mendemonstrasikan terlebih dahulu)
3) Mendemonstrasikan bersama-sama dengan pasien cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
4) Memberi kesempatan pada pasien untuk mendemonstrasikan secara
mandiri cara mengontrol halusinasi dengan cara mengharik
5) Beri pujian positif pada pasien
j. Bantu pasien memasukan latihan menghardik kedalam jadwal kegiatan
harian
B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak, masih ingat nama saya? Bagus pak”
b. Evalusai validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa yang bapak keluhkan hari
ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
keluhan bapak dan bagaimana cara mengatasi keluhan bapak
tersebut?”
2) Waktu
“Bapak mau berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 15 menit?
3) Tempat
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau
disini saja di ruang TAK? Baiklah pak..”
2. Fase kerja
a. Mengkaji isi halusinasi
“Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya??”
b. Mengkaji frekuensi hausinasi
“Berapa kali dalam sehari bapak mendengar suara itu?”
c. Mengkaji waktu terjadi hausinsi
“Kapan bapak mendengar suara tesebut?”
d. Mengkaji situasi pencetus halusinasi
“Pada saat seperti apa suara tersebut muncul?
e. Mengkaji perasaan pasien terhadap halusinasi
“Bagaimana perasaan bapak saat suara tersebut muncul?”
f. Mengkaji respon pasien terhadap halusinasi
“Bagaimana respon bapak saat suara tersebut muncul?”
g. Mejelaskan cara mengontrol halusinasi
“Begini pak, ada 4 cara untuk mengontrol bayangan tersebut agar tidak
mengganggu bapak.. caranya yaitu dengan cara menghardik, minum
obat teratur, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas.”
h. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
“baikah pak sekarang kita belajar cara mengontrol bayangan tersebut
agar tidak muncul dengan cara menghardik.. cara mengusir bayangan
tersebut bapak bisa tutup mata dengan kedua tangan sambil berkata
“pergi-pergi! Kamu tidak nyata! kamu bayangan palsu!”
“Nah.. sekarang saya praktekan caranya ya pak.. Silahkan perhatkan
saya dulu..” (mendemonstrasikan cara menghardik)
“Sekarang mari kita praktekan bersama-sama seperti yang sudah saya
contohkan tadi..” (mendemonstrasikan bersama-sama pasien cara
menghardik)
“Baiklah pak.. Sekarang coba bapak praktekan sendiri seperti yang
sudah kita lakukan bersama tadi”
“Bagus sekali bapak sudah bisa mempraktekan cara mengharik ya
pak..”
i. Membimbing pasien memasukan latihan menghardik kedalam jadwal
kegiatan harian pasien
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal kegiatan harian bapak..”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Baiklah pak sekarang coba bapak praktekan lagi cara menghardik
yang sudah kita pelajari tadi.. Bagus bapak bisa melakukan dengan
benar..”
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah pak nanti bila bapak melihat bayangan lagi bapak bisa
mengontrolnya dengan cara menghardik yang kita pelajari tadi ya pak..
dan jangan lupalakukan menghardik sesuai jadwal ya pak”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengn cara menghardik?”
2) Waktu
“Jam berapa kita bisa berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau
jam 9 pagi saja? Baiklah pak..”
3) Tempat
“Bapak mau dimana ngobrolnya? Bagaimana kalau disini lagi saja..
di ruang TAK? Baiklah pak..sampai jumpa besok.. sekarang bapak
bisa kembali kekamar untuk istiahat.. selamat pagi..”

You might also like