You are on page 1of 4

Makalah KK7

Disusun oleh :

1. Ellen silvya (05)


2. Fatma Nur S. (06)
3. Harizqika Destia N.J (07)
4. Ika Novita (08)

SMK BERLIAN NUSANTARA MAGETAN


Jl Raya Gorang G areng Ds mojopurno Kec Ngariboyo Kab Magetan

Kode Pos 63351 telp/Fax : (0351)891184

Email : smkbernus_magetan@yahoo.co.id
A. Penjelasan tentang Obat Ethambutol

Ethambutol adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengobati


penyakit tuberkulosis atau TBC. Itu artinya ethambutol sering kali dikombinasikan
dengan obat-obatan lain dalam pengobatan TBC. TBC merupakan penyakit yang
menyerang paru-paru manusia dan disebabkan oleh infeksi bakteri (Mycobacterium
tubercullosa). TBC ditularkan melalui dahak (batuk/bersin), butiran/percikan dahak
disebut droplet.
Selama menjalani pengobatan dengan ethambutol, umumnya kita akan
disarankan oleh dokter untuk tetap mengonsumsinya selama jangka waktu tertentu,
meski kondisi Anda dirasa sudah membaik. Hal ini bertujuan agar penyakit TBC
benar-benar pulih dan tidak kambuh lagi. Namun hentikan pengobatan dan segera
temui dokter jika kita mengalami gangguan penglihatan pada saat menggunakan
ethambutol.

Tentang Ethambutol
Golongan : Obat antituberkulosis

Manfaat : Mengobati tuberkulosis atau TBC

Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat : Tablet

Peringatan

 Bagi wanita yang sedang hamil tidak disarankan untuk menggunakan


ethambutol. Sedangkan bagi wanita yang sedang menyusui, sesuaikan dengan
anjuran dokter.
 Harap berhati-hati jika Anda menderita gangguan ginjal atau gangguan
penglihatan.
 Jika Anda mengalami gangguan penglihatan setelah menggunakan ethambutol,
segera temui dokter.
 Tanyakan terlebih dahulu pada dokter jika Anda akan menggunakan obat-
obatan lain pada saat Anda sedang melakukan pengobatan dengan ethambutol.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
B. Bentuk Sediaan Obat Ethambutol
Sediaan dasarnya adalah tablet dengan nama generik Etambutol-HCl 250 mg,
500 mg/tablet.

C. Dosis Sediaan Obat Ethambutol


a.) Dosis untuk Dewasa
- Dosis awal: 15 mg per kilogram berat badan (mg/kg) tiap hari oral sekali
sehari untuk 6 sampai 8 minggu bersamaan dengan terapi isoniazid.
- Dosis lanjutan: 25 mg per kilogram berat badan (mg/kg) tiap hari selama dua
bulan pertama, bersamaan dengan setidaknya satu obat anti-TB lain.
Selanjutnya dosis dikurangi menjadi 15 mg/kg.
b.) Dosis untuk Anak-anak
- Dosis awal: 25 miligram per kilogram berat badan (mg/kg) tiap hari selama
dua bulan pertama. Selanjutnya dosis dikurangi menjadi 15 mg/kg.
- Dosis lanjutan: 25 miligram pe kilogram berat badan (mg/kg) tiap hari
selama dua bulan pertama. Selanjutnya dosis dikurangi menjadi 15 mg/kg.

D. Mekanisme Kerja Obat Ethambutol


Etambutol bekerjanya menghambat sintesis metabolit sel sehingga
metabolisme sel terhambat dan sel mati. Ethambutol bersifat bakteriostatik, dengan
menekan pertumbuhan kuman TB yang telah resisten terhadap Isoniazid dan
streptomisin. Ekskresi sebagian besar melalui ginjal, hanya lebih kurang 10% diubah
menjadi metabolit inaktif. Mekanisme kerja, berdasarkan penghambatan sintesa RNA
pada kuman yang sedang membelah, juga menghindarkan terbentuknya mycolic acid
pada dinding sel.

E. Efek Samping Obat Ethambutol

Apabila mengalami efek samping di bawah ini, hentikan konsumsi Ethambutol


dan cari pertolongan darurat segera atau hubungi dokter dengan segera:

 Reaksi alergi (sulit bernapas; penutupan tenggorokan; pembengkakan bibir, lidah,


atau muka, atau pinggang)
 Perubahan penglihatan (seperti pandangan kabur, kebutaan penglihatan warna
merah-hijau)
 Gatal
 Mati rasa atau sensasi geli pada jemari tangan, jemari kaki, tangan, atau kaki
 Kebingungan, disorientasi, atau halusinasi atau
 Demam

Efek samping lain yang tidak terlalu serius juga dapat mengenai, lanjutkan
mengonsumsi ethambutol dan bicarakan dengan dokter apabila Anda mengalami:

 Perut menegang, mual, muntah, sakit perut, atau menurunnya nafsu makan
 Sakit kepala
 Pusing ringan
 Memburuknya asam urat
 Nyeri sendi

You might also like