You are on page 1of 2

 To explain macronutrient relation to respiratory system

Pemberian energi berlebih dapat meningkatkan metabolic rate, sehingga konsumsi O2 dan
produksi CO2 berlebih (retensi CO2). Pada pasien dengan cadangan paru terbatas dapat
mempercepat kegaglan respirasi. Rasio antara karbondioksida dan air ada dalamproporsi unik
untuk masing-massing substrat, disebut juga sebagai Respiratory Quotient (RQ).

 To explain micronutrient relation to respiratory system


o Di buah dan sayur terdapat banyak vitamin dan mineral, ada bukti yang cukup untuk
menunjukkan bahwa asupan tinggi buah dan sayuran menguntung untuk semua tahap
kehidupan asma dan bukti yang muncul yang menunjukkan hal yang sama di PPOK.
o Antioksidan makanan merupakan faktor makanan penting dalam melindungi terhadap
efek merusak dari stres oksidatif dalam saluran udara, karakteristik dari penyakit
pernapasan.
o α-tokoferol merupakan bentuk vitamin E, yang membantu menjaga integritas dari asam
lemak membran, dengan menghambat peroksidasi lipid.
o Carotenoid mengandung α dan β carotene, lycopene, lutein dan β cryptoxanthin mampu
menurunkan oxidative stress dan ROS (Reactive Oxygen Species)
o Vitamin C bisa menghambat aktivasi NF-kB oleh IL-1, TNF-α dan blok produksi IL-8
melalui mekanisme tidak tergantung pada aktivitas antioksidan vitamin C.
o Defisiensi Fe menyebabkan penurunan Hb sehinggan menyebabkan terganggunya
kapasitas darah untuk mengangkut O2.
o Penurunan kadar kalsium, magnesium, fosfor dan potassium menybabkan penurunan
fungsi otot respirasi pada tingkat seluler.
o Beberapa mineral juga telah ditemukan untuk menjadi pelindung dalam kondisi
pernapasan. Pada anak-anak, peningkatan asupan magnesium, kalsium dan kalium
berbanding terbalik dengan prevalensi asma.
 To explain correlation therapy for respiratory diseases
o Kelebihan gizi dan mengakibatkan obesitas jelas terkait dengan asma. leptin juga
mengaktifkan makrofag alveolar yang diambil dari penderita asma obesitas, yang
menginduksi peradangan saluran napas melalui produksi sitokin pro-inflamasi.
o PPOK diregulasi metabolic yang terjadi dengan kelebihan jaringan adiposa korelasi
dengan indeks massa tubuh (BMI) dan lemak massa persen pada PPOK. Peningkatan
stress oksidatif, karena peningkatan mitokondria produksi ROS, terjadi baik secara
sistemik dan dalam jaringan otot pada pasien PPOK kurus dan berhubungan negative
dengan massa lemak bebas (FFM) dan kekuatan otot pada pasien PPOK.

 To manage nutrition therapy for respiratory system


o PPOK  Perhatikan usia pasien, kemampuan menyiapkan makanan, status gizi, keadaan
hiperkapnia
o Tuberculosis  Perhatikan peningkatan pemberian energi untuk melawan infeksi dan
peningkatan status gizi. Beberapa obat TB menurunkan absorpsi vitamin sehingga
diperlukan pemberian suplementasi.

You might also like