You are on page 1of 19

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data,

desain penelitian ini digunakan mendefinisikan struktur penelitian yang akan

dilaksanakan (Nursalam, 2016)


Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional

dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu

penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode

waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan hanya satu kali

pengamatan selama penelitian (Machfoedz, 2007). Pengukuran dalam penelitian

ini adalah satu kali kuesioner kepada responden untuk mendapatkan data secara

simultan tanpa adanya follow up.

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling


4.2.1 Populasi
Populasi merupakan subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah warga

Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo wilayah kerja Puskesmas

Sumberrejo.

4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang terjangkau sehingga

dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2016)
Dalam penelitian terdapat kriteria sampel meliputi kriteria inklusi

dan kriteria ekslusi, dimana kriteria tersebut digunakan untuk menentukan

dapat tidaknya dijadikan sampel sekaligus untuk membatasi hal yang akan

diteliti. Kriteria inklusi memiliki arti dimana subyek oenelitian dapat

mewakili dalam sampel yang memenuhi syarat sebagai sempel. Sedangkan

kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek peneliti tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel peneliti,

misalnya seperti adanya hambatan menolak menjadi responden atau ada

sesuatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian

(Nursalam, 2016) Penelitian dalam menentukan sampel menetapkan

kriteria sampel sebagai berikut :


1. Kriteria inklusi:
1) Dapat membaca dan menulis
2) Usia 15-40 tahun.
3) Bersedia menjadi subjek peneliti atau menjadi responden
2. Kriteria eksklusi
1) Warga yang mengalami perilaku open defecation dengan

kejadian diare
2) Warga yang mengalami kondisi lingkungan dengan kejadian

diare
4.2.3 Besar sampel (Sample Zize)
Menurut Notoatmodjo (2002), untuk populasi yang lebih kecil dari

10.000 maka besar sampel dapat dipakai menggunakan rumus sebagai

berikut :

N
n=
1+ N ( d) 2

376
n= 2
1+376(0,05)

n=¿ 189
N : jumlah populasi

d : besarnya penyimpangan masih bisa ditolerir (0,05)

n : besar sampel

Berdasarkan rumus di atas, besar sampel yang diambil sebanyak

189 warga

4.2.4 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik purposive sampling yaitu suatu teknik penempatan

sampel dipilih berdasarkan tujuan penelitian.

4.3 Variabel Penelitian


Variabel adalah karakteristik yang memberikan nilai benda terhada sesuatu

yang berubah dari satu subjek ke subjek yang lainnya (Nursalam, 2016)
1) Variabel independen (bebas)
Variabel independen adalah variable yang mempengaruhi atau

yang menentukan nilai variable lainnya (Nursalam, 2016). Variabel

independen pada penelitian ini adalah perilaku open defecation dan

kondisi lingkungan.
2) Variabel dependen
Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi nilainya

yang ditentukan oleh variable lain (Nursalam, 2016). Variabel

dependen pada penelitian ini adalah kejadian diare pada orang dewasa

usia (15-40 tahun) di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo.

4.4 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan variabel secara

operasional, sebab istiah (variabel) dapat diartikan berbeda-beda (Nursalam,


2008). Definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi

dan replikasi (Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Perilaku Open Defecation dan Kondisi

Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Desa Ngampal Kecamatan

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala


Skor
operasional
Variabel Memahami Kuesioner Ordinal
independen : perilaku
Sikap open kesediaan dan open defecation
Defecation kesiapan warga 1. Pertanyaan
Untuk BAB yang mengenai
Benar BAB yang
benar

2. Cara mencegah
Buang air besar
Sembarangan

3. aktivitas
BAB (buang
air besar)
dari anggota
masyarakat
ditunjau dari
tempat BAB
sesuai
persyaratan
kesehatan

Tindakan penerapan kemamp


open uan warga dalam
defecation melakukan BAB
dengan jamban
yang benar
Kondisi Memahami 1. Sarana air bersih Kuesioner Ordinal
lingkungan pentingnya 2. Pembuangan
menjaga sampah
kesehatan 3. Sarana
lingkungan pembuangan
kotoran air
limbah

1. Pembuangan
Kotoran / tinja
2. Kesehatan pemu
kiman
3. Adanya aliran
sungai

Variabel warga yang 1. Frekuensi buang Kuesioner Ordinal


dependen : menderita diare air besar lebih
Kejadian diare dalam tiga bulan dari tiga kali
Terakhir 2. Konsistensi feses
Encer, dapat
berwarna hijau
atau dapat pula
bercampur lender
dan darah, atau
darah saja.

3.

4.5 Instrumen Penelitian


Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik

sehingga data yang dikumpulkan merupakan data yang valid, andal (reliable) dan

aktual (Nursalam, 2016). Instrument pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

Kuesioner didefinisikan sebagai salah satu alat pengumpulan data yang berisi
daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden dan sudah tersusun

dengan baik dan benar, sehingga responden tidak bingung dan tinggal

memberikan tanda-tanda yang ada pada petunjuk pengisian kuesioner (Arikunto,

2010) kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Data demografi
Memberikan gambaran mengenai identitas demografi dan kondisi responden

meliputi usia, jumlah angota keluarga, pekerjaan, pendidikan dan status

perkawinan

2. Perilaku Open Defecation


Kuesioner perilaku open defecation terdiri dari 10 pertanyaan dengan nilai

benar = 1 dan nilai salah = 0. Jumlah nilai <55% masuk dalam kriteria kurang

dengan kode 1, jumlah nilai 56-70% masuk dalam kriteria cukup dengan kode 2,

dan untuk nilai 70-100% masuk dalam kriteria baik dengan kode 3. Penelitian

menggunakan lembar kuesioner yang didapatkan peneliti dari konsep yang

sebelumnya sudah ada yaitu menggunakan kuesioner dari Fermi (2012).

3. Sikap
Kuesioner sikap terdiri dari 5 pertanyaan dengan nilai benar = 1 dan nilai

salah = 0. Jumlah nilai <55 masuk kategori nilai kurang dengan kode 1, jumlah

nilai 56-70 masuk dalam kategori nilai cukup kode 2, dan nilai 70-100 masuk

dalam kategori nilai baik dengan kode 3. Penelitian menggunakan lembar

kuesioner yang didapatkan peneliti dari konsep yang sudah ada yaitu

menggunakan kuesioner dari Luthfianti (2008).

4. Kondisi lingkungan

Kuesioner kondisi lingkungan terdiri dari 10 pertanyaan dengan nilai benar

= 1 dan nilai salah = 0. Jumlah nilai <55 masuk kategori nilai kurang dengan kode
1, jumlah nilai 56-70 masuk dalam kategori nilai cukup kode 2, dan nilai 70-100

masuk dalam kategori nilai baik dengan kode 3. Penelitian menggunakan lembar

kuesioner yang didapatkan peneliti dari konsep yang sudah ada yaitu

menggunakan kuesioner dari Luthfianti (2008).

4.6 Lokasi dan waktu penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo

Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 maret 2018,

diawali dengan proses penyusunan proposal, dilanjutkan pelaksanaan penelitian

sampai dengan seminar hasil.

4.7 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data

Setelah mendapatkan surat rekomendasi untuk pengambilan data awal dari

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, peneliti mendapatkan data awal

dengan melihat data kejadian diare pada orang dewasa (15-40 tahun) yang ada di

Puskesmas Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Setelah menentukan populasi

peneliti telah memilih sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dari

jumlah populasi terjangkau begitu banyak. Kemudian peneliti melakukan home

visit kepada warga dan meminta persetujuan dari pihak warga agar menjadi subjek

penelitian atau responden dalam penelitian ini. Menjelaskan tujuan dan langkah

dari penelitian pada masing-masing responden serta memberikan surat persetujuan

(inform consent) menjadi responden peneliti untuk ditandatangani. Setelah itu,

peneliti meminta responden untuk mengisi data demografi dan menjawab

pertanyaan- pertanyaan yang telah tertulis dalam kuesioner yang diberikan.

Setelah itu membantu menjelaskan dan memberikan pendamping cara pengisian

kuesioner. Pengsian kuesioner tersebut dapat dibantu oleh anggota keluarga.


Pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada subjek penelitian

yaitu warga usia (15-40 tahun) di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo.

4.8 Cara analisa data


Data yang dikumpulkan kemudian dikelompokan dan diolah

menggunakan statistik korelasi Spearman’s Rho karena jenis data dalam penelitian

ini adalah data ordinal. Penguji menggunakan tingkat kemaknaan p <0,05. Dari uji

korelasi Spearman’s Rho apabila didapatkan p lebih rendah dari 0,05 maka

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

independen dan variabel dependen.


Dari hasil perbandingan akan ditentukan apakah hipotesa diterima atau

ditolak. Apabila nilai rho hitung < nilai rho table, maka H1 diterima berarti ada

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dan harga rho

dihitung > nilai rho table, maka H1 ditolak. Analisa data ini menggunakan

bantuan program SPSS for windows.


Langkah selanjutnya menganalisis hubungan koefisien korelasi (r).

menurut Sugiyono (2008), pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap

derajat kekuatan hubungan (koefisien korelasi) yaitu :

Table 4.1 Nilai koefisien korelasi


Nilai Koefisien Makna
0,008 – 1,00 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Sedang
0,200 – 0,399 Lemah
0,00 – 0,199 Sangat Lemah (tidak
berkolerasi)
4.9 Kerangka Kerja (Frame Work)

Menentukan populasi warga yang menderita diare


dalam tiga bulan terakhir yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas Sumberrejo sejumlah 376
Purposive sampling orang.
Menentukan sampel yang memenuhi kriteria inklusi
dengan besar sampel 189 orang
Mengidentifikasi kejadian diare dengan
menggunakan data : Kuesioner

Variabel independen Variabel dependen


Mengidentifikasi perilaku Mengidentifikasi
open defecation dengan kondisi lingkungan
menggunakan lembar dengan menggunakan
kuesioner lembar kuesioner
Uji statistik : Korelasi spearman’s rho

Hasil penelitian
Table 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Perilaku Open Defecation

dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Desa

Ngampal Kecamatan Sumberrejo

4.10 Masalah Etik


Sebelum melakukan penelitian, perlu mengajukan permohonan untuk

mendapatkan izin untuk melakukan penelitian. Setelah surat izin tersebut

diperoleh, peneliti dimulai dengan memperhatikan etik penelitian.


1. Surat persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden selaku sampel

penelitian. Bentuk persetujuan menjadi responden ditujukan dengan

penandatanganan lembar informed consent. Apabila responden

menolak untuk dijadikan sampel penelitian, maka peneliti tidak dapat

memaksa dan tetap menghormati keputusan responden tersebut.


2. Tanpa nama (Anonymity)
Kerahasiaan terhadap responden penelitian menjadi prioritas dengan

tidak menyebut nama pada pengisian data demografi.


3. Kerahasiaan (Confidentiiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dengan hanya

menyajikan kelompok data yang relevan sebagai riset tanpa

mengungkap sumber informasi secara perorangan.

4.11 Keterbatasan Penelitian


Merupakan kalimat dan hambatan dalam penelitian. Penelitian ini, kendala

yang dihadapi sebagai berikut :


1. Kemungkinan ada beberapa responden yang tidak menjawab jujur atau

tidak mengerti pertanyaan yang dimaksudkan peneliti, sehingga

jawaban tersebut kurang mampu untuk mewakili secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 1-

161 p.

2. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

3. WHO. (2011). Progress on Sanitation and Drinking-water. Geneva: WHO.

p. 22 - 52.

4. Syaifuddin. (2010). Sikap Manusia. Bandung: Pustaka Belajar.

5. Pane, E. (2009). Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Penggunaan

Jamban. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.3(5):229 – 35.

6. Nursalam, 2016. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

7. Effendy, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas.

Jakarta : Salemba Medika

8. Febriani. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan

Jamban Keluarga Dalam Program PAMSIMAS Di Wilayah Kerja

Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota 2012. Diakses dari:

http://repository.unand.ac.id/19447/1/FAKTOR.pdf.
9. Kemenkes RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta:

Kemenkes RI.
10. Chandra B, (2012). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kedokteran

EGC
11. Depkes RI. (2009). Pedoman Nasional Tentang Jamban Sehat. Cetakan :

keenam. Jakarta.
12. Taringan. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga

Dalam Penggunaan Jamban Di Kota Kabanjahe Tahun 2007. Rajawali

Pers. repository.usu.ac.id/handle/123456789/6793.
13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Pengendalian Diare di

Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.2011.volume2:

1-18
14. WHO/UNICEF. Progress on Sanitation and Drinking-water: 2010 Update.

Geneva: WHO 2010. p. 22 - 52


15. Mukherjee N. Factors Associated with Achieving and Sustaining Open

Defecation Free Communities: Learning from East Java. Water and

Sanitation Program. 2011:1 - 8.


16. Cairncross S, Valdmanis, V. Water Supply, Sanitation and Hygiene

Promotion. In: Dean T Jamison ea, editor. Disease Control Priorities in

Developing Countries. 2nd edition ed. Washington (DC): World Bank

2006. p. 771 - 92.


17. UNICEF/WHO. Diarrhoea: Why children are still dying and what can be

done 2009:1 - 15.


18. Clasen T, Bostoen, K, Schmidt, W, et.al. Interventions to improve disposal

of human excreta for preventing diarrhoea (Review). The Cochrane

Collaboration Published by JohnWiley & Sons, Ltd. 2010(6):1-32.


19. Guyton AC. Fisiologi Kedokteran (Textbook Medical Physiology ) VI ed.

Jakarta: EGC; 2006. p. 325 - 50.


Lampiran 4.

LEMBAR KUESIONER TERSTRUKTUR PENGETAHUAN

Pengetahuan

1. Menurut anda apakah penting buang air besar di jamban?


A. Penting, alasan ...
B. Tidak penting, alasan...
2. Apakah jarak jamban dengan sumber air anda lebih dari 10 m?
A. Ya
B. Tidak
3. Apakah jamban yang anda miliki menimbulkan bau yang tidak sedap?
A. Ya
B. Tidak
4. Apakah anda tahu syarat-syarat jamban yang sehat?
A. Ya, sebutkan . . .
B. Tidak
5. Darimana anda mengetahui syarat-syarat jamban yang sehat? (untuk yang
tahu)
A. Keluarga C. media
B. Teman D. Lain-lain
6. Menurut Saudara, apakah yang dimaksud dengan air bersih?

A. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya


memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak

B. Air yang terlihat jernih

C. Tidak tahu

D. Lain-lain

7. Menurut Saudara, bagaimana air sungai yang bersih?

A. Air sungai yang jernih, tidak berwarna, tidak berasa, belum tercemar
benda lain dan tidak menyebabkan keluhan kesehatan jika digunakan

B. Air yang jernih dan tidak berbau

C. Tidak tahu

D. Lain-lain

8. Menurut Saudara, air yang bagaimana yang dapat menyebabkan keluhan


kesehatan?

A. Air yang yang telah tercemar atau dimasuki benda lain dan tidak
memenuhi syarat kesehatan

B. Air yang terlihat berwarna (keruh) dan berbau

C. Tidak tahu

9. Menurut Saudara, berapa banyak air (liter) yang dibutuhkan setiap orang?
A. 60-120 liter
B. Kurang dari 60 liter
C. Tidak tahu
10. Menurut saudara apakah air hujan bisa dijadikan sumber air bersih
A. Ya B. Tidak

Lampiran 5.
LEMBAR KUESIONER TERSTRUKTUR SIKAP

Petunjuk : berilah tanda centang (√) pada kolom yang ada disebelah kanan dengan
sejujur-jujurnya sesuai pendampatmu sendiri bukan berdasarkan pendapat dari
orang lain.
S: Setuju, KS: Kurang Setuju, TS: Tidak Setuju
No Pernyataan S KS TS
1 Apakah anda setuju desa anda
dijadikan contoh menjadi desa OD
( stop buang air besar sembarangan )
2 Jika ada warga sekitar yang masih
BAB sembarangan apakah anda setuju
3 Apakah anda setuju jika dibangun
fasilitas buang air besar di desa ini
4 Jika sudah dibangun fasilitas BAB di
desa ini, apakah anda tetap akan BAB
di sembarang tempat
5 Apakah Saudara setuju jika buang air
besar di sungai
6 Apakah Saudara setuju jika air sumur
digunanakan untuk mencuci pakaian
7 menurut anda sumur harus tertutup

Lampiran 6.

LEMBAR KUESIONER TERSTRUKTUR PERILAKU

Petunjuk : berilah tanda centang (√) pada kolom yang ada disebelah kanan dengan
sejujur-jujurnya sesuai pendampatmu sendiri bukan berdasarkan pendapat dari
orang lain.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda BAB di sungai
2 Apakah saudara selalu cuci tangan dengan
sabun setelah BAB
3 Apakah keluarga Saudara memilki jamban
sendiri
4 Apakah keluarga Saudara menggunakan
air sumur sebagai sumber air bersih
5 Setelah mencuci sayuran, ikan, daging
(bahan makanan) di sungai, apakah
Saudara masih mencucinya dengan air
bersih (mata air)
6 Apakah saudara memiliki sumur sendiri
7 Apakah keluarga Saudara menyikat gigi
dengan air sungai
8 Apabila air sumur sedang kotor, apakah
keluarga Saudara menggunakan air sumur
untuk keperluan sehari-hari
9 Apakah keluarga Saudara buang air besar
di sungai
10 Apabila air sungai sedang banjir dan
keruh, apakah keluarga Saudara
menggunakan air sungai untuk keperluan
sehari-hari

Lampiran 2.

PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di Program Studi Ilmu


Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, maka saya:
Nama : Prasetiya Wahyuni

NIM : 131411133032

Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Perilaku Open


Defecation dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Desa
Ngampal Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro”. Untuk keperluan
menjelaskan hubungan perilaku open defecation (Buang air besar sembarangan)
dan kondisi lingkungan di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo Kabupaten
Bojonegoro, saya mohon kesediaannya untuk mengisi lembar kuesioner yang
telah saya persiapkan sesuai dengan kondisi anda yang sebenarnya dan saya akan
menjamin kerahasiaan pendapat yang telah anda berikan. Informasi yang anda
berikan hanya akan dipergunakan dalam mengembangkan ilmu keperawatan dan
tidak akan digunakan untuk hal yang lain.

Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya


mohon anda untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.
Partisipasi anda mengisi formulir ini sangat saya hargai, dan atas perhatian serta
kesediaan saya ucapkan terimakasih.
Sumberrejo,......................................

Prasetiya Wahyuni

131411133032

Lampiran 3.

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

mendapat penjelasan yang cukup tentang tujuan penelitian ini saya


bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk ikut berpartisipasi
sebagai responden penelitian dengan judul “ Hubungan Perilaku Open Defecation
dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Desa Ngampal Kecamatan
Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro”. Yang dilakukan saudara Prasetiya Wahyuni
dalam menyelesaikan tugas akhir pendidikan akademik Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya.

Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Sumberrejo,...........................

Responden

You might also like