You are on page 1of 7

 Pendahuluan

Logam adalah material (sebuah unsur, senyawa, atau paduan) yang keras, dapat ditempa atau
ditekan permanen hingga berubah bentuk, dan penghantar panas dan listrik yang baik.
Jenis logam dan paduan berdasarkan komposisi kimia
- Logam Besi (Ferrous)
- Logam Bukan Besi (Non-Ferrous)

 Pengertian Logam Besi


Logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur
utamanya.

 Sifat Logam Besi


- Sifat Fisika
o Massa jenisnya sebesar 7,68 g⁄cm3
o Titk leburnya sebesar 1538 ℃
o Titik didihnya sebesar 2861 ℃
- Sifat Kimia
o Jika terkena udara basah akan terbentuk karat (Fe2O3.nH2O)
o Dapat bereaksi dengan uap air panas dan menghasilkan H2
o Dapat bereaksi dengan semua asam
o Dapat bereaksi dengan sulfur dan membentuk FeS

 Jenis Logam Besi


 Besi Tuang
Besi tuang adalah paduan besi, karbon, silikon dan unsur tambahan lainnya. Sifatnya
rapuh. Komposisi dari besi tuang adalah 4% karbon, 3% unsur silikon, 0,8% unsur
mangan, 0,10% fosfor, dan 0,05% belerang.
Kegunaannya adalah membuat alat mesin, meja perata, badan ragum, bagan-bagian
mesin robot, blok silinder, dan cincin torak.
• Besi Tuang Kelabu : Patahannya keabu-abuan. Karbonnya berbentuk serpihan grafit
• Besi Tuang Putih : Patahannya berwarna putih. Karbonnya terikat sebagai karbida
sehingga bersifat keras.
• Besi Tuang Noduler : Mampu tempa yang kuat dan ulet. Karbon berbentuk nodul grafit.
• Besi Tuang Paduan : Memiliki kekuatan tarik 380 Mpa dan daya tahan terhadap
beban kejut.

 Besi Tempa
Besi tempa adalah besi yang memiliki komposisi karbon yang rendah, yaitu kurang
dari 0,1%. Besi tempa terdiri dari 99% besi murni. Sifatnya dapat liat dan dapat ditempa.
Kegunaannya adalah rantai jangkar, kait keran, dan landasan kerja plat.
 Baja
Baja Karbon
• Baja Karbon Rendah (< 0,30% C) untuk kawat, sekrup, ulir, dan baut.
• Baja Karbon Sedang (0,30% s.d. 0,70% C) untuk rel kereta api, as, roda gigi, dan
suku cadang.
• Baja Karbon Tinggi (0,70% s.d. 1,40% C) perkakas potong, seperti pisau dan
gurdi.
 Baja Paduan
• Baja Paduan Rendah (Unsur paduan khusus < 8,0%)
• Baja Paduan Tinggi (Unsur paduan khusus > 8,0%)

 Baja Khusus
Baja adalah paduan yang terdiri dari besi, karbon, dan unsur lainnya.
• Baja Perkakas = Digunakan untuk alat-alat mengerjakan material lain,
seperti alat pemotong atau penyayat.
• Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
• Baja Martensit = Banyak karbon dan dapat dikeraskan melalui pemanasan.
Digunakan untuk peralatan turbin.
• Baja Austensit = Unsur Nikel dan kromium tinggi. Baja ini tahan karat,
tidak magnetis dan tahan panas. Digunakan untuk
peralatan rumah tangga.
• Baja Ferrit = Unsur kromium dan silikn tinggi, tetapi karbon rendah.
Dapat digunakan untuk sendok dan garpu.

 Proses Pembuatan Logam Besi

 Pembuatan Besi Kasar


o Reduksi Langsung
Proses reduksi langsung digunakan untuk merubah bijih besi menjadi
besi spons. Pada proses reduksi langsung bijih besi bereaksi dengan gas atau
bahan reduksi membentuk besi spons. Gas yang dipakai biasanya berupa gas
hidrogen atau gas CO yang dihasilkan melalui pemanasan gas alam cair
dengan uap air di dalam suatu reaktor.

Fe2O3 + 3H2 2Fe + 3H2O


(Bijih) (Hidrogen) (Besi Spons) (Uap Air)

Atau

Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2


(Bijih) (Karbon monoksida) (Besi Spons) (Uap Air)

o Reduksi Tidak Langsung


Proses reduksi tidak langsung pembuatan bijih besi menjadi bijih kasar
terjadi di dalam tanur tinggi. Tanur tinggi merupaan tanur metalurgi yang
digunakan untuk peleburan dan memproduksi di industri logam.
 Bahan :
 Bahan baku : Bijih besi
 Bahan bakar : Kokas
 Bahan tambahan : Batu kapur
 Udara panas
 Proses kerja
Pemasukkan bahan ke dalam tanur tinggi kemudian udara panas
ditiupkan ke dalam tanur melalui tuyer sehingga kokas terbakar secara
efektif dan mendorong terbentuknya karbon monoksida (CO) yang
bereaksi dengan bijih besi dan kemudian menghasilkan besi dan
karbon dioksida (CO2).

Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2

Bahan tambahan, yaitu batu kapur digunakan sebagai fluks akan


terurai dan mengikat kotoran dalam bijih dan membentuk terak cair.
Besi cair yang telah bbas dari kotoran dialirkan ke dalam cetakan.

 Hasil Produksi
 Besi kasar = Hasil dari reduksi bijih besi yang bersifat rapuh,
 Terak = Produk sampingan dan dapat digunakan sebagai
bahan bangunan
- Perbedaan proses reduksi langsung dan reduksi tidak langsung
o Hasil akhirnya berbeda, output dari reduksi tidak langsung adalah
berupa Fe dalam keadaan cair atau besi kasar, sedangkan output
dari reduksi langsung adalah Fe dalam padatan atau besi spons.
o Sumber gas yang digunakan berbeda, reduksi tidak langsung
menggunakan CO, sedangkan yang reduksi langsung
menggunakan CH4.
 Pengolahan Bijih Kasar
o Tanur Konverter
 Pengertian
Tanur konvertor merupakan salah satu tanur yang bisa digunakan
untuk menurunkan kadar karbon dan unsur tambahan lainnya dari besi
kasar. Tanur konverter digunakan untuk mengubah besi kasar cair
menjadi besi yang dapat ditempa.
 Bahan
- Bahan baku : Besi kasar cair
- Bahan bakar : Udara
 Proses Kerja
Tanur dipanaskan dengan kokas sampai 1500°C kemudian
dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja sekitar 1/8 dari
volume konvertor. Setelah bahan baku dimasukkan konvertor kembali
ditegakkan. Udara dengan tekanan 1,5 s.d. 2 atm dihembuskan dari
kompresor. Setelah 20 s.d. 25 menit konvertor dijungkirkan untuk
mengeluarkan hasilnya.
 Hasil Produksi
Bahan baku untuk baja karbon rendah dan baja.

 Tanur Kubah / Kupola


 Pengertian
Tanur kubah merupakan tanur untuk mengolah besi kasar dan besi
bekas atau potongan-potongan dengan dicampur potongan baja serta
sejumlah kecil batu kapur.
Bahan :
- Bahan baku : Besi kasar dan besi bekas
- Bahan bakar : Kokas
- Bahan tambahan : Batu kapur
 Proses Kerja
Pemanasan tanur dengan tujuan pengeringan tanur. Kemudian
pemasukan bahan-bahan ke dalam tanur kubah. Pemanasan atau udara
dari blower dihembuskan ke dalam kotak angin dan ditiupkan ke dalam
ruang pembakaran melalui tuyer sehingga terjadilah proses pembakaran
dan mencairkan logam muatan. Selanjutnya baja cair hasil proses
dikeluarkan.
 Hasil Produksi
- Besi tuang kelabu
- Besi tuang noduler

 Tanur Oksigen Basa


 Pengertian
Tanur oksigen basa merupakan proses pembuatan baja yang
menggunakan oksigen murni sebgai bahan bakar.
 Bahan :
- Bahan baku : Besi kasar cair
- Bahan bakar : Oksigen
- Bahan tambahan : Batu kapur dan batu bekas
 Proses Kerja
Besi bekas sebanyak dimasukkan kedalam bejana yang dilapisi batu
tahan api basa kemudian besi kasar cair dituangkan kedalam bejana
tersebut. Suatu pipa aliran oksigen yang dimasukkan kedalam bejana
hingga berjarak 1 s.d. 3 m di atas permukaan besi cair. Oksigen
ditiupkan dengan kecepatan tinggi menyebabkan pembakaran dan
pemanasan besi cair. Gas oksigen akan mengikat karbon dari besi kasar
berangsur – angsur turun sampai mencapai tingkat baja yang dibuat.
Proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang tinggi sehingga dapat
menaikkan temperatur logam cair sampai diatas 1650 C. Pada saat
oksidasi berlangsung ke dalam tungku ditambahkan batu kapur. Batu
kapur tersebut kemudian mencair dan bercampur dengan bahan – bahan
impuritas (termasuk bahan – bahan yang teroksidasi) membentuk terak
yang terapung diatas baja cair. Bila proses oksidasi selesai maka aliran
oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat / dikeluarkan
dari bejana. Bejana kemudian dimiringkan baja cair diambil untuk
dilakukan analisa komposisi kimia. Bila komposisi kimia telah tercapai
maka dilakukan penuangan (tapping). Penuangan tersebut dilakukan
ketika temperature baja cair sekitar 1650 C. Penuangan dilakukan
dengan memiringkan perlahan – lahan sehingga cairan baja akan
tertuang masuk kedalam ladel.
 Hasil Produksi
- Baja karbon
- Baja paduan

 Tanur Listrik Busur Cahaya


 Pengertian
Tanur listrik merupakan tanur pengolahan lanjut setelah dapur
tinggi. Tanur listrik berfungsi untuk mengolah hasil dari tanur tinggi
menjadi baja atau besi.
 Bahan :
- Bahan baku : Besi kasar
- Bahan bakar : Listrik
- Bahan tambahan : Batu kapur dan batu bekas

 Proses Kerja
Tanur ini dapat mengolah logam dengan lapisan batu tahan apinya.
Bahan baku, yaitu besi kasar dimasukkan ke dalam tanur yang terlebih
dahulu diketahui komposisinya. Pada tanur listrik arus melewati suatu
elektroda turun ke bahan logam melalui suatu busur listrik, kemudian
arus tersebut dari bahan logam mengalir keatas melalui busur listrik
menuju elektroda lainnya. Prinsip timbulnya panas pada tanur busur api
adalah panas timbul akibat adanya tahanan saat arus listrik mengalir.
Dalam hal ini, logam yang dimuatkan dalam tanur yang akan
memberikan tahanan terhadap arus listrik. Saat logam mencair, terak
akan memberikan tahanan pada aliran arus listrik. Selanjutnya diperoleh
pemisahan terak dari baja cair.

 Hasil Produksi
- Baja
- Besi tuang kelabu

You might also like