You are on page 1of 9

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SIFILIS

Dosen Pengampu : Nur Fadhilah, S.Kep M.Kes

DISUSUN OLEH :

OBI ASMARA

NIM : 144012017105

PROGRAM STUDI DII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH

PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Infeksi Menular Seksual

Sub Pokok Bahasan : Sifilis

Sasaran : Warga Desa Pagelaran

Hari/Tanggal : Kamis/15 November 2018

Tempat : Balai Desa Kamilin

Pemateri : Obi Asmara

A. DESKRIPSI
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar
cukup mengkhawatirkan di Indonesia khusus nya di di desa Nogotirto .
Penyakit sifilis tidak bisa diabaikan, karena merupakan penyakit berat yang
bila tidak terawat dapat menyerang hampir semua alat tubuh, seperti kerusakan
sistem saraf, jantung, tulang, dan otak. Selain itu wanita hamil yang menderita
sifilis juga dapat menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan
sifilis kongenital yang bisa menyebababkan penyakit bawaan dak kematian.
Kurangnya pengetahuan masyarakat di desa Nogotirto tentang bahaya dari
penyakait sifilis, 8 dari 10 tidak mengetahui apa itu penyakit sifilis,

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta dapat memahami
tentang penyakit Sifilis dan cara pengobatannya.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta mampu
menjelaskan kembali:
a. Pengertian Sifilis
b. Penyebab Sifilis
c. Gejala-Gejala Sifilis
d. Pencegahan Sifilis
e. Pengobatan Sifilis

C. MATERI ( terlampir)
a. Pengertian Sifilis
b. Penyebab Sifilis
c. Gejala-Gejala Sifilis
d. Pencegahan Sifilis
e. Pengobatan Sifilis

D. Metode dan Media


Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
Media yang digunakan adalah :
1. Laptop
2. Proyektor
3. Speker
4. Spanduk/Benner

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE
KOMUNIKASI PESERTA
(1) (2) (3) (4)

Pembukaan  Mengucap salam  Menjawab salam Ceramah


(10 menit)  Validasi keadaan  Menjawab dan Tanya
peserta jawab
 Menjelaskan maksud  Mendengarkan
dan tujuan
 Menyebutkan materi  Mendengarkan
yang akan disampaikan
Inti  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan dan Ceramah
(40 menit) Sifilis Memperhatikan dan
 Memberi kesempatan  Bertanya diskusi
pada peserta untuk
bertanya
 Menjelaskan penyebab  Mendengarkan dan
Sifilis Memperhatikan
 Memberikan  Bertanya
kesempatan peserta
utuk bertanya
 Menjelaskan tanda  Mendengarkan dan
gejala Sifilis memperhatikan
 Memberikan  Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
 Menjelaskan  Mendengarkan dan
pencegahan Sifilis memperhatikan
 Memberikan  Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
Penutup  Memberikan  Bertanya Ceramah
(10 menit) kesempatan untuk dan Tanya
bertanya jawab
 Merangkum atau  Mendengarkan dan
menyimpulkan materi memperhatikan
 kontrak yang akan  Menyepakati
datang
 Mengucap salam  Menjawab salam
penutup
F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta menyepakati kontrak umtuk dilakukan penyuluhan
b. Media tersedia dengan kebutuhan
c. Materi penyuluh talah disiapkan
d. Tempat kegiatan telah disiapkan

2. Evaluasi proses
a. Waktu penyuluhan dilaksanakan sesuai kesepakan
b. Komunikator dapat menyamampaikan materi dengan baik dan lancer
c. Peserta dapat mengikuti acara sampai dengan selesai
d. Peserta selalu antusias mengikuti kegiatan dengan banyak bertanya
e. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan
tempat

3. Evaluasi hasil
80% peserta dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian Sifilis
b. Penyebab Sifilis
c. Gejala-Gejala Sifilis
d. Pencegahan Sifilis
e. Pengobatan Sifilis
MATERI

A. Pengertian Sifilis

Sifilis merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yakni bakteri yang berbentuk
spiral (spirochaeta). Penyakit ini mempunyai beberapa sifat, yaitu perjalanan
penyakitnya sangat kronis, dapat menyerang hampir semua organ tubuh
(seperti:sistem kardiovaskular,otak dan susunan saraf), dapat menyerupai
macam-macam penyakit, mempunyai masa laten,serta dapat kambuh kembali
(rekuren).
Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual yg di sebabkan oleh
bakteri treponema pallidum . Bakteri treponema pallidum masuk ke dalam
tubuh manusia melalui selaput lendir, mulut dan kulit saat melakukan
hubungan intim maupun oro genital. Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh
seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan . Jadi Anda tidak dapat
tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk toilet.

B. Penyebab Sifilis
Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo
spirochaetales, familia spirochaetaceae, dan genus treponema. T. pallidum
berbentuk spiral, panjang 5-20 µm, lebar 0,1-0,2 µm,gerakannya berupa
rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol.

C. Tanda dan gejala klinis penderita Sifilis


Penderita penyakit sifilis biasanya tidak menunjukkan keluhan sampai
beberapa tahun. Penderita hanya menunjukkan gejala-gejala yang akan timbul
sekitar 3 minggu sampai 6 bulan setelah berhubungan intim atau seks dengan
penderita, umumnya ditandai dengan :
1. Timbul benjolan dan luka disekitar alat kelamin
2. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi.
Pada umumnya tidak terasa sakit
3. Dalam beberapa minggu luka akan hilang, namun justru bakteri akan
menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet
pada seluruh tubuh. Lecet-lecet tersebut akan hilang juga, dan virus
akan menyerang bagian tubuh lain
4. Terkadang penderita sering pusing-pusing dan mengalami nyeri
tulang seperti gejala flu
5. Muncul bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah
hubungan intim atau seks dengan penderita.

D. Pencegahan Sifilis
Ada beberapa cara pencegahan sifilis, diantaranya adalah:
1. Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama
2. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual
3. Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang
4. Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang
dialami bersama pasangan Biasakan menggunakan kondom bila harus
berhubungan
5. Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dantransfusi
darah yang sudah terinfeksi
6. Menggunakan kondom saat berhunungan , mencegah penularanPMS.
Tidak ada vaksin terhadap sifilis. Untuk perseorangan penggunaan kondom
sangat efektif. Untuk masyarakat, cara utama pencegahan sifilis ialah melalui
pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.
Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran)
yang semestinya.

E. Pengobatan Sifilis

Penderita Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Bagi
yang alergi penisillin diberikan tetrasiklin 4×500 mg/hr, ataueritromisin
4×500 mg/hr, atau doksisiklin 2×100 mg/hr Menurut statistik,perawatan
dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien
biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif
adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine di
ikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah disetiap
pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit.Cara lain
adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memilikidurasi yang
lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena adabeberapa jenis
sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadipada tahun
2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharus kanmemakan pil
beberapa kali per hari.

Sifilis mudah untuk disembukan dalam tahap awal, suntikan intramuskuler


tungal dari pemnisin, antibiotik, akan menyembuhakan orang yangmemiliki
sifilis kurang dari satu tahun. Dosis di tambahkan untuk mengobatiorang yang
memiliki sifilis selama lebih dari satu tahun. Bagi penderita yangalergi
dengan penisilin,antibiotik lain yang tersedia untuk mengobati
sifilis,pengobatan akan membunuh bakteri sifilis dan mencegah kerusakan
lebihlanjut,tetapi tidak akan memperbaiki kerusakan yang telah
dilakukan.Pengobatan sifilis dalam kehamilan yitu dengan penisilin 1 kali
penyuntiksn dirasa cukup adekuat, meski beberapa penderita memerlukan 1-
3kali suntkan penisilin.dokter akan menderita yang telah menjalani
medikasiuntuk melakukan tes darah setahun kedepan, yang di maksudkan
untuk memastikan bahwa bakreri telah lisis dari tubuh penderita
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin Arif & Kumala Sari. 2010. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Imun. Jakarta : EGC
Loetfia Dwi Rahiyani. 2012. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Imun.
Jakarta : EGC

You might also like