Professional Documents
Culture Documents
SIFILIS
DISUSUN OLEH :
OBI ASMARA
NIM : 144012017105
PRINGSEWU LAMPUNG
A. DESKRIPSI
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar
cukup mengkhawatirkan di Indonesia khusus nya di di desa Nogotirto .
Penyakit sifilis tidak bisa diabaikan, karena merupakan penyakit berat yang
bila tidak terawat dapat menyerang hampir semua alat tubuh, seperti kerusakan
sistem saraf, jantung, tulang, dan otak. Selain itu wanita hamil yang menderita
sifilis juga dapat menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan
sifilis kongenital yang bisa menyebababkan penyakit bawaan dak kematian.
Kurangnya pengetahuan masyarakat di desa Nogotirto tentang bahaya dari
penyakait sifilis, 8 dari 10 tidak mengetahui apa itu penyakit sifilis,
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta dapat memahami
tentang penyakit Sifilis dan cara pengobatannya.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta mampu
menjelaskan kembali:
a. Pengertian Sifilis
b. Penyebab Sifilis
c. Gejala-Gejala Sifilis
d. Pencegahan Sifilis
e. Pengobatan Sifilis
C. MATERI ( terlampir)
a. Pengertian Sifilis
b. Penyebab Sifilis
c. Gejala-Gejala Sifilis
d. Pencegahan Sifilis
e. Pengobatan Sifilis
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE
KOMUNIKASI PESERTA
(1) (2) (3) (4)
2. Evaluasi proses
a. Waktu penyuluhan dilaksanakan sesuai kesepakan
b. Komunikator dapat menyamampaikan materi dengan baik dan lancer
c. Peserta dapat mengikuti acara sampai dengan selesai
d. Peserta selalu antusias mengikuti kegiatan dengan banyak bertanya
e. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan
tempat
3. Evaluasi hasil
80% peserta dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian Sifilis
b. Penyebab Sifilis
c. Gejala-Gejala Sifilis
d. Pencegahan Sifilis
e. Pengobatan Sifilis
MATERI
A. Pengertian Sifilis
Sifilis merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yakni bakteri yang berbentuk
spiral (spirochaeta). Penyakit ini mempunyai beberapa sifat, yaitu perjalanan
penyakitnya sangat kronis, dapat menyerang hampir semua organ tubuh
(seperti:sistem kardiovaskular,otak dan susunan saraf), dapat menyerupai
macam-macam penyakit, mempunyai masa laten,serta dapat kambuh kembali
(rekuren).
Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual yg di sebabkan oleh
bakteri treponema pallidum . Bakteri treponema pallidum masuk ke dalam
tubuh manusia melalui selaput lendir, mulut dan kulit saat melakukan
hubungan intim maupun oro genital. Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh
seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan . Jadi Anda tidak dapat
tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk toilet.
B. Penyebab Sifilis
Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo
spirochaetales, familia spirochaetaceae, dan genus treponema. T. pallidum
berbentuk spiral, panjang 5-20 µm, lebar 0,1-0,2 µm,gerakannya berupa
rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol.
D. Pencegahan Sifilis
Ada beberapa cara pencegahan sifilis, diantaranya adalah:
1. Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama
2. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual
3. Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang
4. Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang
dialami bersama pasangan Biasakan menggunakan kondom bila harus
berhubungan
5. Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dantransfusi
darah yang sudah terinfeksi
6. Menggunakan kondom saat berhunungan , mencegah penularanPMS.
Tidak ada vaksin terhadap sifilis. Untuk perseorangan penggunaan kondom
sangat efektif. Untuk masyarakat, cara utama pencegahan sifilis ialah melalui
pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.
Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran)
yang semestinya.
E. Pengobatan Sifilis
Penderita Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Bagi
yang alergi penisillin diberikan tetrasiklin 4×500 mg/hr, ataueritromisin
4×500 mg/hr, atau doksisiklin 2×100 mg/hr Menurut statistik,perawatan
dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien
biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif
adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine di
ikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah disetiap
pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit.Cara lain
adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memilikidurasi yang
lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena adabeberapa jenis
sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadipada tahun
2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharus kanmemakan pil
beberapa kali per hari.
Muttaqin Arif & Kumala Sari. 2010. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Imun. Jakarta : EGC
Loetfia Dwi Rahiyani. 2012. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Imun.
Jakarta : EGC