Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
18.08.008
2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
“HIPERTENSI EMERGENCY”
1. Definisi
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
yang peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140
mmHg dan peningkatan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg
pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah darah (Hani, 2010)
darah normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas
160/95 dinyatakan sebagai hipertensi. Setiap usia dan jenis kelamin memilki
a. Pada pria usia < 45 tahun, dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan
145/90 mmHg
darah harus diturunkan segera, dalam hitungan menit sampai jam. Tekanan
darah yang sangat tinggi dan terdapat kerusakan organ, sehingga tekanan
darah harus diturunkan dengan segera (dalam menit atau jam) agar dapat
2. Jenis Hipertensi
Dikenal juga keadaan yang disebut krisis hipertensi. Keadaan ini terbagi 2
jenis :
fungsi organ, seperti otak, jantung, paru, dan eklamsia atau lebih
darah utama ginjal, dan penyakit sistemik lainnya (Dewi dan Familia, 2010 :
3. Klasifikasi Hipertensi
berlanjut menjadi “Krisis Hipertensi”, dan banyak terjadi pada usia sekitar 30-70
tahun. Tetapi krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita dengan tekanan
darah normal tanpa penyebab sebelumnya. Pengobatan yang baik dan teratur
4. Etiologi
dimana terjadi kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol yang
berakibat pada kerusakan organ target yang progresif. Berbagai sistem organ
yang menjadi organ target pada hipertensi emergensi ini adalah sistem saraf
mengakibatkan infark miokard, disfungsi ventrikel kiri akut, edema paru akut,
diseksi aorta; dan sistem organ lainnya seperti gagal ginjal akut, retinopati,
yang terganggu, diantaranya nyeri dada dan sesak nafas pada gangguan
jantung dan diseksi aorta; mata kabur dan edema papilla mata; sakit kepala
hebat, gangguan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak; gagal ginjal
akut pada gangguan ginjal; di samping sakit kepala dan nyeri tengkuk pada
darah neurologi
> 220/140 Perdarahan, Sakit kepala, Denyut jelas, Uremia, Mual, muntah
kejang.
TD 160/110 mmHg.
6. Patofisiologi
tekanan diastolik meningkat cepat sampai di atas 130 mmHg dan menetap
lebih dari 6 jam. Hal ini dapat menyebabkan nekrosis arterial yang lama dan
Perubahan patologis jelas terjadi terutama pada retina, otak dan ginjal. Pada
retina akan timbul perubahan eksudat, perdarahan dan udem papil. Gejala
ataupun penurunan tekanan darah. Batas perubahan pada orang normal adalah
darah sehingga tidak mampu lagi menahan kenaikan tekanan darah maka
akan terjadi udem otak. Tekanan diastolik yang sangat tinggi memungkinkan
yang irreversible.
Pada jantung kenaikan tekanan darah yang cepat dan tinggi akan
pada hipertensi kronis hal ini akan terjadi lebih lambat karena ada mekanisme
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg – 160 mmHg,
mmHg. Pada keadaan hiper kapnia, autoregulasi menjadi lebih sempit dengan
batas tertinggi 125 mmHg, sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD
cara:
melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal
sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi maka
tekanan darah secepat dan seaman mungkin yang disesuaikan dengan keadaan
Obat yang ideal untuk keadaan ini adalah obat yang mempunyai sifat
mempunyai efek yang tidak tergantung kepada sikap tubuh dan efek samping
minimal.
menyebabkan iskemik pada otak dan ginjal. Tekanan darah harus dikurangi
25% dalam waktu 1 menit sampai 2 jam dan diturunkan lagi ke 160/100 dalam
2 sampai 6 jam. Medikasi yang diberikan sebaiknya per parenteral (Infus drip,
dengan dosis 0,25 ug/kg/menit. Bila tidak ada, pengobatan oral dapat
dapat diberikan meliputi Nifedipinde 5-10 mg, Captorpil 12,5-25 mg, Clonidin
1. Ensefalopati Hipertensi
eklamsia. Biasanya tekanan darah naik dengan cepat, dengan keluhan : nyeri
akibat dari bertambahnya beban pada ventrikel kiri. Udem paru akut akan
3. Feokromositoma
nyeri kepala, palpitasi, keringat banyak dan tremor. Obat pilihan : Pentolamin
5-10 mg IV.
yang meluas. Bila terjadi ruptur maka akan terjadi kematian. Gejala yang
timbul biasanya adalah nyeri dada tidaj khas yang menjalar ke punggung
aorta atau cabangnya dan perbedaan tekanan darah pada kedua lengan.
Nitroprusid.
6. Toksemia Gravidarum
7. Perdarahan Intrakranial
atau Hidralazin.
8. Pemeriksaan penunjang
b) Pemeriksaan retina
9. Komplikasi
tahun.
Sebab kematian yang sering terjadi adalah penyakit jantung dengan atau
ringan dan sedang mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa
selain kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi perdarahan
kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan
serangan iskemia otak sementara (Transient Ischemic Attack/TIA). Gagal
ginjal sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama dan pada
pada pasien hipertensi ditentukan tidak hanya tingginya tekanan darah tetapi
juga telah atau belum adanya kerusakan organ target serta faktor risiko lain
melebihi 140 mmHg pada individu berusia lebih dari 50 tahun, merupakan
faktor resiko kardiovaskular yang penting. Selain itu dimulai dari tekanan
penyakit kardiovaskuler sebanyak dua kali (Anggraini, Waren, et. al, 2009)
11. PENGKAJIAN
Krisis Hipertensi (KH) biasanya secara klinis mudah dilihat tanda dan
gejalanya.
Tanda dan Gejala
Tanda umum adalah:
a. Sakit kepala hebat
b. nyeri dada
c. pingsan
d. tachikardia > 100/menit
e. tachipnoe > 20/menit
f. Muka pucat
Gejala KH:
Pengkajian
Airway
Breathing
Circulation
1. Sinus tachikardi
2. Adanya Suara terdengar jelas pada S4 dan S3
3. right bundle branch block (RBBB)
4. right axis deviation (RAD)
Disability
Exposure
a. Aktivitas / istirahat
Gejala :
Kelemahan
Letih
Napas pendek
Gaya hidup monoton
Tanda :
Frekuensi jantung meningkat
Perubahan irama jantung
Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner /
katup, penyakit serebrovaskuler
Tanda :
Kenaikan TD
Nadi : denyutan jelas
Frekuensi / irama : takikardia, berbagai disritmia
Bunyi jantung : murmur
Distensi vena jugularis
Ekstermitas
Perubahan warna kulit, suhu dingin( vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler
mungkin lambat
c. Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah,
faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan ).
Tanda :
Letupan suasana hati
Gelisah
Penyempitan kontinue perhatian
Tangisan yang meledak
otot muka tegang ( khususnya sekitar mata )
Peningkatan pola bicara
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi,
riwayat penyakit ginjal )
e. Makanan / Cairan.
Gejala :
Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
lemak dan kolesterol.
Mual
Muntah
Riwayat penggunaan diuretic
Tanda :
BB normal atau obesitas
Edema
Kongesti vena
Peningkatan JVP
Glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :
Keluhan pusing / pening, sakit kepala
Episode kebas
Kelemahan pada satu sisi tubuh
Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia )
Episode epistaksis
Tanda :
Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau
memori ( ingatan )
Gejala :
nyeri abdomen
h. Pernapasan
Gejala :
Takipnea
Ortopnea
Riwayat merokok
Tanda :
Sianosis
i. Keamanan
j. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala :
Factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik
yang tepat
jumlah pengunjung.
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat
tidur/kursi
serebral
Tujuan : Nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah dilakukan
Kriteria hasil :
Intervensi :
penerangan
seperti kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, posisi
membungkuk
Kriteria hasil :
batas normal.
Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring
c. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Dewi, Sofia dan Digi Familia (2010). Hidup Bahagia dengan Hipertensi.
A+Plus Books, Yogyakarta
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2010). The 4th Scientific Meeting
on Hypertension. Diakses 20 Desember 2010 :
http://www.dinkesjatengprov.go.id