You are on page 1of 6

STUDI KERENTANAN DAN ANCAMAN TSUNAMI PADA DAERAH

PESISIR BAGIAN BARAT LAMPUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Pengajuan Penyusunan Tugas Akhir

Oleh :

STEVANUS JONATHAN. A
23114009

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pantai memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, salah satu


contoh pemanfaatan daerah pantai yang sering digunakan sebagai pemukiman.
hal ini menimbulkan sebuah masalah baru yaitu kemunduran garis pantai
seiring terjadinya erosi dan abrasi pantai. Selain itu daerah pesisir juga diintai
oleh dampak bencana alam tsunami. Tsunami berasal dari Bahasa
Jepang: Tsu (pelabuhan), Nami (gelombang), secara harafiah berarti “ombak
besar di pelabuhan yang artinya adalah perpindahan badan air atau gelombang
laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif. Gangguan impulsif
tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut yang disebabkan
oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba(Pond and
Pickard, 1983) atau dalam arah vertikal (Tanioka and Satake, 1995).
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut,
atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke
segala arah. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada
di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami
menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami
bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban
jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air
maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Dampak
negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air
bersih. Maka dari itu dalam Tugas Akhir ini membahas kerentanan pantai
yang muncul sebagai sebagai suatu konsep sentral dalam memahami akibat
bencana alam serta untuk mengembangkan strategi pengelolaan risiko
bencana. Definisi secara umum kerentanan adalah tingkatan suatu sistem yang
mudah terkena atau tidak mampu menanggulangi bencana. mendefinisikan
kerentanan sebagai kondisi suatu komunitas atau masyarakat yang mengarah
atau menyebabkan ketidak mampuan dalam menghadapi bencana. Tingkat
kerentanan dapat ditinjau dari aspek fisik, sosial kependudukan dan ekonomi.
Kerentanan fisik menggambarkan suatu kondisi fisik yang rawan terhadap
faktor bahaya (hazard) tertentu. kerentanan pantai adalah suatu kondisi yang
menggambarkan keadaan yang mudah terkena dari suatu sistem alami serta
keadaan sosial pantai(manusia, kelompok, dan komunitas) terhadap bencana
pantai. Pada tahun 1998, Arthuron dari British Geological Survey telah
mengusulkan beberapa rekomendasi yang antara lain aksi pengurangan
kerentanan pantai sebagai cara mitigasi bencana alam laut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Identifikasi daerah yang memiliki potensi bencana tsunami paling tinggi
2. Daerah mana yang memiliki kerentanan paling berbahaya hingga yang
paling aman terhadap tsunami
3. Daerah mana yang memiliki ancaman korban jiwa paling berbahaya
hingga yang paling aman terhadap bencana tsunami

1.3 Batasan Masalah


1. Dilakukan hanya terhadap tsunami dengan metode run off 1, 4, 6, dan 8
meter
2. Analisis terhadap korban jiwa dilakukan dengan cara daerah yang
terdampak dan data jumlah penduduk
3. Analisis terhadap kerusakan bangunan dilihat bukan dari fisik bangunan,
namun melihat dari daerah jangkauan tsunami terhadap bangunan
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Analisis kerentanan pada setiap daerah penelitian
2. Membuat skenario terjadinya tsunami di daerah pesisir bagian barat
lampung sebagai upaya mitigasi bencana alam
3. Analisis terhadap korban jiwa daerah terdampak
4. Analisis bangunan yang terjangkau oleh tsunami berdasarkan simulasi

1.5 Manfaat penelitian


Manfaat dalam penelitian ini adalah
1. Menentukan peta kerentanan daerah penelitian
2. Menentukan ancaman korban jiwa terhadap tsunami pada masyarakat
daerah penelitian
3. Analisis jangkauan tsunami pada pemukiman penduduk

4. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagi berikut:


1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi literatur terhadap beberapa referensi
yang terkait
2. Pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data terkait dengan penelitian,
anatara lain data dem daerah penelitian, shapefile daerah penelitian,
dan juga data kependudukan daerah terkait, dan juga mempersiapan
software yang akan digunakan
3. Pengolahan data
Dalam tahap ini dilakukan simulasi tsunami pada software ArcGIS
dengan mengetahui data DEM daerah didaerah penelitian, maka akan
diketahui daerah mana yang akan terkena dampak bencana tsunami
tersebut
4. Analisis kerentanan daerah penelitian terhadap bencana tsunami
5. Produk atau hasil yang dicapai
Pada tahap ini dihasilkan peta kerentanan dan ancaman terhadap
korban jiwa daerah penelitian.
Metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar berikut

mulai

Studi literatur

Pengumpulan
data

Data shape Data


bps file DEM

Pengolahan
ArcGIS

Simulasi Pembentu
runoff kan
2,4,6,8m kontur

Pembentukan
peta kerentanan

Vulnerability Pairwise
scoring comparison

Analisis dan hasil

Penyusunan
laporan

selesai
5. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang ingin
dicapai, manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan
Tugas Akhir ini.

BAB II METODE DAN DATA


Bab ini berisi tentang dasar teori mengenai metode scoring untuk
menentukan tingkatan bahaya daerah terhadap bencana tsunami, dan juga
ancaman terhadap korban jiwa pada daerah penelitian.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang analisis mengenai hasil simulasi run off tsunami
pada daerah penelitian, dan juga nilai tingkatan kerentanan dengan meode
vulnerability scoring dan pair wise comparison. Simulasi ini menggunakan
software ArcGIS. Hasil pengolahan tersebut disajikan dalam bentuk peta
dan tabel

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan penutup dan berisi kesimpulan dari seluruh penelitian
dan saran untuk penelitian selanjutnya.

You might also like