You are on page 1of 5

RESUME KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

S DENGAN
DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL DI BANGSAL SUMBODRO
RSJD dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun oleh :
MAYA YULIYA MAHDARIKA
P27220016215

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2017/2018
RESUME KEPERAWATAN JIWA PADA NY. S DENGAN
DIAGNOSA WAHAM DI BANGSAL SUMBODRO
RSJD dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Tanggal/Jam Pengkajian : 19 Februari 2018 / 08.30 WIB


Diagnosa Medis : Skizofrenia
No. Registrasi : 009xxx

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Alamat : Sukoharjo
Umur : 41 tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
2. Riwayat Keperawatan
a. Alasan masuk
Klien mengatakan ia mengamuk melempar-lempar barang saat di
rumah
b. Keluhan Utama
Klien mengatakan tidak ingin berada disini
c. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan ini pertama kalinya klien dirawat disini. Klien
mengatakan dirinya dulu pernah bekerja di Jakarta sebgai pembantu
rumah tangga selama 1,5 tahun namun karena klien sering merasa
lelah dan merasa tidak cocok bekerja disana klien pun kembali ke
kampungnya dan ikut tinggal bersama tantenya. Klien mengatakan
klien belum juga menikah dan orang tuanya sudah lama meninggal
dunia.
d. Faktor Presipitasi
Klien sekarang ikut tinggal bersama tantenya. Sebgai gantinya klien
membantu tantenya cuci naju, masak, cuci piring selama di rumah.
Beberapa minggu belakangan ini saat klien kelelahan klien marah-
marah tanpa sebab dengan melempar piring. Klien mengatakan
tantenya yang membawanya ke RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.
Pada catatan medis klien masuk IGD RSJD dr. Arif Zainudin
Surakarta pada tanggal 18 Februari 2018 jam 11.00 WIB kemudian
klien masuk pada bangsal akut yaitu Bangsal Sambodro untuk
dilakukan perawatan sampai dengan sekarang.
e. Fisik
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Keluhan fisik : klien mengatakan tidak ada keluhan
f. Data fokus
Subjektif Objektif
- Klien mengatakan tidak - Penampilan: Klien tampak
ingin berada disini menyendiri, klen tampak
- Klien mengatakan ingin tertutup dengan perawat,
segera di jemput oleh kontak mata kurang, klien
tantenya tampak sering menunduk
- Klien mengatakan malas - Pembicaraan: klien bicara
berbicara dengan pasien lain dengan suara pelan, klien
menjawab pertanyaan dengan
seperlunya saja, klien tidak
mampu memulai pembicaraan

B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

DAR
No Diagnosa Keperawatan
(Data, Action, Respond)
1 Isolasi Sosial Data subjektif
- Klien mengatakan tidak ingin
berada disini
- Klien mengatakan ingin segera di
jemput oleh tantenya
- Klien mengatakan malas berbicara
dengan pasien lain
Data Objektif:
- Keadaan umum baik
- TD : 110/80 mmHg, Nadi :
84x/menit, Pernapasan :
20x/menit
- Penampilan: Klien tampak
menyendiri, klen tampak
tertutup dengan perawat,
kontak mata kurang, klien
tampak sering menunduk
- Pembicaraan: klien bicara
dengan suara pelan, klien
menjawab pertanyaan dengan
seperlunya saja, klien tidak
mampu memulai pembicaraan

Action
- Membina hubungan saling
percaya
- Identifikasi penyebab isolasi
sosial
- Mendiskusikan dengan klien
tentang kerugian berinteraksi
dengan orang lain
- Mengajarkan klien cara
berkenalan dengan satu orang
- Menganjurkan klien
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan
harian
Respon
S:
- Klien mengatakan namanya S
- Klien mengatakan lebih
senang sendiri
- Klien mengatakan tidak yakin
dapat melangsungkan
kehidupannya
- Klien mengatakan ingin
pulang ke rumah
- Klien mengatakan tidak
nyaman dengan lingkungan
yang baru
O:
- Klien menatap dan
mengulurkan tangan kepada
perawat dan mau berkenalan
- Klien mampu berkenalan dan
menyebutkan namanya dengan
nama orang lain
- Kontak mata kurang
- Klien berfokus dengan
pemikirannya sendiri
- Klien tidak komunikatif
- Klien mengatakan mengerti
dengan penjelasan perawat
kalau ingin bisa pulang maka
tidak boleh berdiam diri
- Klien dapat berkenalan dengan
bantuan perawat pada pasien
lain

C. PEMBAHASAN
- Diagnosa yang digunakan yaitu isolasi sosial yang dibuktikan dengan
adanya klien mengatakan tidak ingin diganggu, klien mengatakan malas
berhubungan dengan orang lain, klien tampak sering menyendiri, kontak
mata kurang, klien tidak mampu memulai pembicaraan. Diagnosa isolasi
sosial digunakan diangkat dengan tujuan klien bisa berkomunikasi dengan
perawat ataupun pasien lain sehingga klien meliliki teman bicara.
Tindakan yang dilakukan antara lain :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Identifikasi penyebab isolasi sosial
3. Mendiskusikan dengan klien tentang kerugian berinteraksi dengan
orang lain
4. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
Kendala yang dihadapi yaitu kurang kooperatifnya klien menyebabkan
sulitnya melakukan pengkajian dan melakukan strategi pelaksanaan
tindakan keperawatan (SPTK) yang bertujuan agar klien mampu menyadari
penyebab isolasi soasial serta klien mampu berinteraksi dengan orang lain.
Kesimpulannya dari 4 SPTK yang ada pada diagnosa keperawatan isolasi
sosial klien hanya mampu melakukan satu SPTK dikarenakan singkatnya
waktu pelaksanaan dan kurang kooperatifnya klien.

You might also like