Professional Documents
Culture Documents
Lampiran 1 ………………………………………………….21
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
banyak ibu yang masih beranggapan bahwa ASI ibu kurang gizi, kualitasnya tidak
baik.
Kurangnya sikap, pengertian dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI
menjadi faktor terbesar yang menyebabkan ibu-ibu muda terpengaruh dan beralih
kepada susu botol atau susu formula. Selain itu, gencarnya promosi susu formula
dan kebiasaan memberikan makanan/minuman secara dini pada sebagian
masyarakat, menjadi pemicu kurang berhasilnya pemberian ASI maupun ASI
eksklusif.
Cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru masih
dibawah target. Pada bulan Desember tahun 2014 didapatkan cakupan ASI
eksklusif 66% sama seperti bulan Januari tahun 2015, ini masih jauh dari target
80%.
1.3 Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dilakukan penelitian ini, yaitu :
- Mengetahui ada tidaknya hubungan sikap ibu terhadap perilaku pemberian
ASI eksklusif di daerah pelayanan Puskesmas Girian Weru Kota Bitung
Provinsi Sulawesi Utara.
- Mengetahui hubungan sikap ibu terhadap perilaku pemberian ASI
eksklusif di daerah pelayanan Puskesmas Girian Weru Kota Bitung
Provinsi Sulawesi Utara.
1.4 Manfaat
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini bisa terjadi :
- Perubahan dari sikap ibu terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif agar
nantinya para bayi bisa mendapat ASI eksklusif dan bisa tumbuh dengan
sehat dan baik.
3
- Peningkatan angka cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Girian Weru
- Kesadaran akan pentingnya pemberian ASI eksklusif
- Peningkatan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif oleh tenaga
kesehatan pada masyarakat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
4. Menunjuang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI
eksklusif akan lebih cepat jalan.
5. Meningkatkan jalinan kasih sayang.
6. Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai.
7. Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
8. Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat
menimbulkan alergi.
9. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan
pertama (87% ASI adalah air)
10. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi dengan pemberian ASI Eksklusif potensial lebih pandai.
11. Menunjang perkembangan kepribadian dan kecerdasan emosional,
kematangan spiritual dan hubungan sosial yang baik.
6
Dalam PP 33 tersebut juga dijelaskan tentang pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus selalu di dukung demi kelancaran program
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
II.4 Sikap Ibu terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi
yang bersifat emosional terhadap stimulus social. Menurut Lawrence Green
dalam Notoadmodjo (2007) bahwa sikap merupakan factor pemudah atau
predisposisi (predisposing factors) dan faktor pendorong (renforcing factors) yang
terwujud dalam tindakan. sikap mempunyai 3 komponen utama yaitu:
1. Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu obyek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu obyek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).
Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh
(total attitude). Sikap tentang pemberian ASI eksklusif merupakan faktor yang
menentukan seseorang untuk bersedia atau kesiapan untuk memberikan ASI
secara eksklusif.
7
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pemberian ASI
Sikap Eksklusif
III.3 Hipotesis
Sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu ““Hubungan Sikap Ibu
Terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Daerah Pelayanan Puskesmas
Girian Weru Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara”, maka hipotesa dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap perilaku
pemberian ASI eksklusif di daerah Pelayanan Puskesmas Girian Weru Kota
Bitung Provinsi Sulawesi Utara.
8
N Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala
o
Variabel Independen
1 Sikap Tanggapan ibu Mengisi Kuesioner Ordinal
dalam bentuk kuesioner
pernyataan setuju yang terdiri
atau tidak dari 5
terhadap pertanyaan
pemberian ASI
eksklusif
Variabel Dependen
1 Pemberian Bayi hanya Mengisi Kuesioner Ordinal
ASI diberi ASI tanpa Kuesioner
Eksklusif makanan
pendamping
pada usia 0-6
bulan
BAB IV
9
METODE PENELITIAN
Populasi Sampel
Ibu menyusui yang mempunyai
bayi usia >6 bulan-2 tahun pada
Teknik sampling Ibu menyusui yang
mempunyai bayi usia >6 bulan-2
bulan Mei 2015 ( Purposive Sampling ) tahun pada bulan Mei 2015
Kesimpulan
Analisis Data Pengumpulan data
10
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau
kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tipe tertutup, yaitu
suatu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih. Kuesioner tertutup dipakai untuk pertanyaan data umum, pertanyaan
mengenai sikap dan perilaku ibu terhadap pemberian ASI eksklusif.
Lokasi Penelitian
Tempat penelitian adalah di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru kota
Bitung.
Prosedur Pengumpulan Data
Data ibu yang sedang menyusui yang mempunyai bayi berusia > 6 bulan –
2 tahun. Peneliti melakukan pendataan di tempat posyandu wilayah kerja
Puskesmas Girian Weru kota Bitung pada bulan Mei. Responden diminta untuk
mengisi kuesioner dukungan keluarga dan pemberian ASI eksklusif sesuai pilihan
yang telah disediakan menurut pilihannya sendiri yang dibimbing oleh peneliti.
11
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari responden, macam-
macamnya dengan memberikan kode pada masing-masing jawaban. Dan
mengumpulkan hasil observasi dari responden, dengan memberi kode
pada masing-masing hasil observasi.
(1) Sikap Ibu :
Kode 1 : sikap baik
Kode 2 : sikap tidak baik
(2) Perilaku Pemberian ASI Ekslusif:
Kode 1: ASI Ekslusif
Kode 2: tidak ASI Ekslusif
c) Scoring
. Untuk pengukuran sikap ibu dinilai dengan skor 1 jika responden menjawab
kearah yang positif dalam sikap terhadap pemberian asi eksklusif dan nilai 0 jika
tidak.
Nilai maksimal dari skoring ini adalah 5. Sikap dianggap baik jika nilai 4-5
dan dianggap kurang jika nilai 1-3.
Untuk pengukuran ASI eksklusif dinilai dengan skor : apabila menjawab “ ya
” maka diberi skor 1 dan apabila menjawab “ tidak ” maka di beri skor 0. Nilai
keseluruhan dari skor yaitu 2 x 1 = 2, dan dikategorikan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut : jika responden memperoleh nilai 2 maka termasuk eksklusif,
sedangkan apabila memperoleh nilai < 2 maka termasuk tidak eksklusif.
d) Tabulating
Tabulating adalah mengelompokkan data ke dalam suatu tabel tertentu
menurut sifat-sifat yang dimilikinya. Data yang telah ditabulasi dianalisa secara
deskriptif distribusi prosentase kemudian dianalisa secara analitik dengan tabel
untuk menghubungkan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
Keterangan :
12
P = presentase
f = frekuensi responden
n = total responden
Skala kuantitatif :
100% : seluruh responden
76-99% : hampir seluruh responden
51-75% : sebagian besar dari responden
50% : setengah dari responden
25-49% : hampir setengah dari responden
1-24% : sebagian kecil dari responden
0% : tidak satu pun dari responden
(Nursalam, 2003:133)
e) Analisis Data
Data yang telah terkumpul dilakukan analisis lebih lanjut dengan
menggunakan bantuan software SPSS for windows versi 19. Berdasarkan
Sugiyono (2008) untuk membuktikan penafsiran terhadap yang ditentukan apakah
atau kecil tingkat hubungannya, maka di buat pedoman sebagai berikut:
13
Keputusan hipotesis yang dianjurkan diterima atau ditolak dengan
membandingkan harga X² hitung dengan harga X² tabel. Jika X² hitung ≥ X² tabel
maka Ho ditolak dan jika X² hitung < X² tabel maka Ho diterima (Hidayat, 2007 :
137-138).
Untuk mengetahui keeratan hubungan dukungan keluarga dengan
pemberian ASI eksklusif menggunakan rumus koefisien kontingensi.
Rumus :
x2
C=
N x2
Keterangan :
C = koefisien kontingensi
X²= Chi Kuadrat
N = Jumlah responden
14
BAB V
HASIL PENELITIAN
15
- Satu Puskesmas pembantu
- Tujuh Poskesdes
- Lima belas Pos imunisasi
16
Berikut adalah tabel frekuensi distribusi sikap responden terhadap
pemberian ASI Eksklusif :
17
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ibu
bayi 6 bulan sampai 2 tahun maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang kuat antara sikap ibu terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.
VI.2 Saran
18
Dengan adanya penelitian ini maka disarankan agar puskesmas Girian
Weru bisa meningkatkan kegiatan promosi kesehatan berupa penyuluhan akan
pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi para ibu.
Kegiatan ini wajib dilakukan oleh semua tenaga kesehatan, karena dengan
aktif dilakukannya promosi kesehatan kepada para ibu. Program pemerintah
tentang pemberian ASI eksklusif dapat terselenggara dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. Infant and young child feeding. Geneva: WHO Press; 2009
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
3. Yulianah, Nana, dkk. 2013. Hubungan antara pengetahuan, sikap dan
kepercayaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone tahun 2013. Jurnal Ilmu gizi dan
kesehatan masyarakat Universitas Hasanuddin.
19
4. Latifah, dkk. 2010. Pengaruh Perilaku Pemberian ASI Dan Stimulasi
Pertumbuhan dan Psikososial TerhadapPerkembangan Sosial- Emosi
Anak Balita Pada Keluarga Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja. Bogor. Jurnal
Ilmu Keluarga dan Konsumsi diakses pada tanggal 5 mei 2014
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/5182.
5. Nyoman, Ayu dan Jeanne Purnawati. 2008. Kendala pemberian ASI
eksklusif bedah ASI. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI
Jakarta.
6. Baskoro, A, 2008. Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta. Banyu
Media.
7. Darmayanti, D. 2009. Kapital Selekta ASI dan Menyusui. Jakarta :
Gramedia Pustaka
8. Kepmenkes. 2004. Tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara
Eksklusif pada Bayi di Indonesia. Jakarta
Lampiran 1
KUESIONER
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIAN WERU KOTA
BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA
IDENTITAS RESPONDEN
1. No responden :
2. Nama responden :
20
3.Alamat responden :
4. Umur responden :
a.< 18 tahun
b.18-25 tahun
c.26-30 tahun
d.> 30 tahun
5. Pendidikan terakhir :
a.Tidak tamat sekolah atau tidak tamat SD
b.SD
c.SLTP
d.SLTA
e.Perguruan tinggi
6. Pekerjaan responden :
a.Ibu rumah tangga
b.Wiraswasta
c.Buruh
d.Pegawai swasta
e.Pegawai negeri/TNI/POLRI
SIKAP
1.Apakah ibu setuju bila bayi diberikan ASI eksklusif ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Apakah ibu setuju bahwa susu formula yang ada sekarang tidak cukup baik
untuk menggantikan ASI ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
21
3. Apakah ibu setuju bahwa pemberian ASI diperlukan keahlian atau perlakuan
khusus dan benar
dalam menyusui ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
4. Apakah ibu setuju dengan anjuran pemerintah untuk menyusui bayi sampai usia
2 tahun ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
5. Bila jawaban no. 4 setuju apakah alasannya ?
a. Sangat banyak manfaat nya untuk bayi
b. Tanggung jawab seorang ibu
22