Professional Documents
Culture Documents
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH GAMPING TENTANG PANDUAN
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KEDUA : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan
Direktur nomer 0404/SK.3.2/IV/2015 tentang Panduan
Keselamatan dan Keamanan dinyatakan tidak berlaku
lagi.
i
KETIGA : Panduan Keselamatan dan Keamanan sebagaimana
dimaksud diktum pertama diperguanak
diperguanakan sebagai acuan
dalam meningkatkan Keselamatan dan Keamanan dirumah
sakit.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
ditetapkan.
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 20 Oktober 2016
Direktur,
dr.
r. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad. M. Kes.
NBM: 797.692
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah NYA sehingga Panduan Pengelolaan Keselamatan dan
Keamanan RS PKU Muhammadiyah Gamping ini berhasil disusun.program ini
diharapkan mampu menjadi pedoman bagi Rumah Sakit dalam pengelolaan
manajemen fasilitas dan keamanan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Terima kasih kami haturkan kepada Allah SWT atas nikmat NYA sehingga
diberikan izin dipermudahkan membuat panduan ini dengan lancar serta kepada
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping yang telah memberikan doa,
moril dan materil dalam pembuatan program ini,para pejabat struktural dan tenaga
fungsional dan tak lupa kepada rekan rekan POKJA MFK yang bersama bahu
membahu mengerjakan dokumen Manajemen fasilitas dan keselamatan juga
kepada seluruh staff di RS PKU Muhammadiyah yang telah berpartisipasi mulai
dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi
program kerja ini
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
A. DEFINISI
B. RUANG LINGKUP
1
Dalam menyusun program Keselamatan dan Keamanan ada beberapa
hal yang harus disiapkan, antara lain :
1. Membuat invetaris alat penunjang Keselamatan dan Keamanan
.inventarisasi mutlak dilakukan untuk menyiapkan protap maintenance
alat dan penyusunan program pemeliharaan,korektif dan evaluasi.
2. Membbuat prosedur tetap Keselamatan dan Keamanan secara preventif.
3. Membuat prosedur tetap Keselamatan dan Keamanan korektif.
4. Membuat denah jalur evakuasi
5. Melakuakan evaluasi Keselamatan dan Keamanan .
6. Kuisioner pelayanan pelanggan
7. Memetakan daerah resiko
8. Merencanakan sistem keamanan terpadu.
9. Perencanaan imunisasi karyawan
10. Pembuatan jalur evakuasi.
11. Membuat tanda tanda bahaya dan terjadinya.
12. Pemasangan CCTV
13. Pengawasan dan maintenece sistem kontruksi bangunan.
C. TATA LAKSANA
2. Identifikasi Resiko
Identifikasi resiko (risk identification) adalah usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengidentifikasi situasi yang dapat menyebabkan
3
cedera, tuntutan atau kerugian, baik pada manusia, barang atau pun
proses pelayanan. Cara yang secara teratur dilakukan di RS PKU
Muhammadiyah Gamping untuk mengidentifikasi resiko adalah dengan
melakukan inspeksi fasilitas dan ronde lingkungan.
a. Inspeksi Fasilitas
Inspeksi adalah suatu proses pemantauan langsung terhadap kondisi
dan fungsi fasilitas-fasilitas rumah sakit yang disesuaikan dengan
sistem atau standar yang berlaku. Inspeksi dilakukan oleh:
1) Internal oleh petugas-petugas di jajaran Penunjang Non Medis
a) Petugas Unit Pemeliharaan Bangunan untuk bangunan,
proyek konstruksi, renovasi, dan peralatan non-medik
b) Petugas Unit Pemeliharaan Peralatan Non Medik untuk
Peralatan Medik
c) Petugas Unit Kesehatan Lingkungan untuk parameter-
parameter lingkungan
d) Dan lain-lain
Inspeksi dilakukan secara reguler sesuai dengan jadwal
kerja di masing-masing unit terkait (pada umumnya sebulan
sekali). Hasil pemeriksaan didokumentasikan pada log book
pemeriksaan setiap bangunan / alat. Pelaporan dilakukan
kepada Manajer Penunjang Non Medisbaik harian ataupun
bulanan tergantung dari tingkat urgenitas kerusakan yang
ditemukan. Pelaksanaan perbaikan disesuaikan dengan
prioritas dan sumber daya yang tersedia.
b. Ronde Lingkungan
1) Pengertian nya adalah :
a. Ronde lingkungan adalah upaya melakukan identifikasi
dengan cara berkeliling ke unit-unit di RS PKU
Muhammadiyah Gamping sambil melakukan pencatatan
terhadap jenis bahaya / resiko yang ditemukan.
b. Pelaku ronde lingkungan harus memiliki pengetahuan dasar
mengenai jenis-jenis bahaya yang perlu diidentifikasi
sehingga proses tersebut berjalan dengan baik dan
menghasilkan data yang akurat.
c. Hasil ronde harus ditindaklanjuti dengan melakukan
pengukuran terhadap bahaya-bahaya yang diidentifikasi
oleh tenaga yang lebih ahli, dan dengan peralatan yang
memadai.
2) Lokasi dan Pelaksanaan
a. Seluruh unit atau area harus dilakukan ronde lingkungan.
Ronde lingkungan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
ditentukan (terlampir), dilaksanakan oleh tim yang
beranggotakan minimal:
Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
Manajer Penunjang Non Medis atau yang mewakili
Manajer Sumber Daya Insani atau yang mewakili
Manajer dan kepala unit untuk area yang akan
dikunjungi
Staf Infection control / PPI
b. Bahaya atau resiko yang teridentifiasi didokumentasikan
dalam checklist ronde lingkungan (terlampir).
5
c. Dikarenakan fungsi dan struktur dari tiap fasilitas berbeda,
diperlukan checklist tambahan yang dapat membantu
keperluan inspeksi dari masing-masing fasilitas (lihat
lampiran Health Surveilance checklist)
4. Identifikasi
a. Seluruh karyawan RS PKU Muhammadiyah Gamping wajib
menggunakan ID Card yang diberikan oleh Bagian SDI dan
digunakan pada saat bekerja sebagai tanda pengenal pada setiap area
kerja. Selain karyawan, tanda pengenal juga digunakan oleh pasien,
berupa gelang medis yang diberikan oleh unit keperawatan pada saat
pasien masuk/dirawat. Pengunjung ( Visitor ), Detailer,
pekerja/kontraktor dan lain-lain menggunakan ID Card sesuai dengan
kategori kepentinganya yang disediakan dan di data oleh Satpam.
b. Pada saat kegiatan konstruksi / renovasi, setiap pekerja wajib didata
dan diberi tanda pengenal khusus. Pekerja yang tidak menggunakan
tanda pengenal tidak diperbolehkan memasuki area kerja. Perusahaan
yang mempekerjakan wajib memberikan data nama pekerja tersebut
dan pemutakhiran datanya.
7
c. Khusus untuk kamar bayi pada saat kelahiran bayi diberikan
identifikasi khusus yang persis sama dengan yang diberikan pada
Ibunya berupa gelang medis yang dilekatkan pada pergelangantangan.
8
Setiap area tersebut diatas diperlakukan dengan tingkat keamanan
tinggi dengan sebagian dengan tambahan fasilitas kamera CCTV dan
petugas Patroli selama 24 Jam.
7. Alur Kendaraan
a. Satpam yang bertugas di area IGD selalu memastikan bahwa alur
kendaraan yang masuk maupun yang melintas di depan area pintu
masuk IGD berjalan dengan lancar. Petugas wajib memantau kondisi
lalu lintas sekitar IGD segera tanggap dan cepat mengarahkan
Ambulance yang datang maupun kendaraan darurat yang menuju ke
IGD. Petugas harus selalu siaga selama 24 jam.
9
b. Petugas Satpam bekerja sama dengan pengelola Parkir dari PCM
Gamping secara rutin melakukan pengawasan dan penertiban
terhadap pejalan kaki dan pengunjung dari luar yang masuk ke area
IGD agar tidak menghalangi jalur kendaraan dan mobilitas kegiatan
bantuan medis di area IGD.
c. Pemblokiran akses/jalan luar RS dapat dilakukan oleh pihak Satpam
bekerja sama dengan pengelola Parkir dari PCM Gamping dengan
terlebih dahulu mendapat perintah dan ijin dari Manajemen RS,
Pemblokiran area luar dilakukan dengan melakukan koordinasi
dengan pihak pengelola wilayah (POLSEK Wilayah Gamping)
8. Prosedur Darurat
a. Apabila terjadi keadaan darurat seperti: gangguan sipil, situasi
penyanderaan dan penculikan bayi, harus segera menghubungi Posko
Satpam. Petugas akan segera melakukan tindakan cepat dan tepat
sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku.
b. Setiap pekerja dan pimpinan disetiap unit bertanggung jawab terhadap
tindakan penanganan keadaan apabila terjadi bencana eksternal dan
internal gedung berdasarkan kepada kebijakan dan SOP Penanganan
Kesiapsiagaan Darurat.
c. Semua informasi mengenai dokumen klinis Pasien adalah rahasia dan
tidak boleh diketahui atau diinformasikan ke pihak lain atau media.
d. Supervisor Satpam maupun Pelaksana Satpam selalu berkoordinasi
dengan Manajer Penunjang Non Medik untuk memberikan
pemberitahuan mengenai kondisi darurat dapat melalui telpon ruangan
maupun handphone atau dengan system alarm. Hal ini mencakup
situasi seperti ancaman bom, insiden penyanderaan, penembakan atau
penculikan bayi.
10
9. Penculikan Bayi Atau Anak
a. Bila terjadi penculikan bayi atau anak, petugas Satpam bekerja sama
dengan pengelola Parkir dari PCM Gamping akan melakukan
penjagaan disetiap pintu keluar masuk dan melakukan pengamatan
terhadap setiap orang yang keluar masuk ke area rumah sakit. Dan
selalu berkoordinasi dengan petugas keamanan yang berada di kontrol
CCTV.
b. Petugas operator akan melakukan panggilan handphone apabila
terjadi keadaan darurat sesuai dengan SOP yang berlaku.
c. Semua informasi pasien bersifat rahasia dan tidak boleh disebarkan
tanpa melalui izin. Dan setiap media yang akan melakukan peliputan
harus menghubungi Humas /Kominfo untuk mendapatkan izin dari
petugas Satpam terlebih dahulu.
d. Staf yang berada di area terjadinya insiden atau area pediatric akan
melakukan sensus dan pencarian. Daerah penculikan akan dibiarkan
tidak disentuh agar tidak merusak barang bukti.
e. Petugas Satpam akan berkoordinasi dengan Polsek terdekat bila terjadi
penculikan anak dan bayi.
11
5) Materi pelatihan karyawan baru dan karyawan lama tersebut dapat
berubah seiring waktu, disesuaikan dengan:
a) Temuan-temuan dalam ronde lingkungan (environmental
round)
b) Laporan-laporan kecelakaan yang menonjol
c) Resiko-resiko Keselamatan dan Keamanan yang menonjol di
masing-masing unit/ departemen
b. Salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan tentang
Keselamatan dan Keamanan kepada karyawan adalah dengan
penyusunan Buku Panduan Keselamatan dan Keamanan RS PKU
Muhammadiyah Gampingyang didistribusikan kepada setiap
karyawan RS.
c. Pelatihan Kepada Vendor / Kontraktor
Pelatihan Keselamatan dan Keamanan kerja juga dilakukan terhadap
vendor dan kontraktor pada kunjungan pertama untuk perbaikan
peralatan, pengerjaan renovasi/ konstruksi dan pekerjaan lainnya di
lingkungan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Pada dasarnya materi
yang diberikan sama dengan materi pelatihan untuk karyawan RS
yang meliputi:
1) Budaya Keselamatan dan Keamanan
2) Prosedur pelaporan kecelakaan
3) Cara-cara pencegahan kecelakaan dan pengendalian bahaya
4) Topik-topik lain yang berhubungan dengan Keselamatan dan
Keamanan
d. Pelatihan Pasien Dan Pengunjung Lainnya
Sebagai salah satu komponen pengguna rumah sakit, pasien dan
pengunjung lainnya juga harus mendapatkan pendidikan mengenai
aspek-aspek Keselamatan dan Keamanan dan pencegahan
kecelakaan.Pendidikan diberikan melalui kegiatan orientasi pasien
baru di unit rawat inap, penempelan poster-poster, penempatan
12
signage, rambu-rambu dan lain-lain. Materi Keselamatan dan
Keamanan yang diberikan antara lain:
1) Prosedur ketika terjadi keadaan darurat/ bencana: denah lantai,
jalur evakuasi, tempat berkumpul
2) Larangan merokok
3) Dan topik-topik Keselamatan dan Keamanan lainnya
D. DOKUMENTASI.
Setiap kegiatan untuk peningkatan keselamatan dan kemanan
didokumentasikan dalam bentuk laporan kegiatan atau bentuk lain yang
sesuai.
13