Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu kasus atau masalah medis yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu, terjangkau, dan rasional ( depkes RI, 1991). Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih berkompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi ( Syafrudin, 2009). Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tnggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarkat, baik secara vertikal maupun horizontal kepada ayang lebih kompenten, terjangkau, dan dilkukan secara rasional ( Hatmoko 2000)
2. Tujuan sistem rujukan
Tujuan rujukan, yaitu (Syafrudin,2009) : 1) Setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang sebaik-baiknya. 2) Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lengkap fasilitasnya. 3) Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (Transfer knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah. Menurut (hatmoko 2000), sistem rujukan mempunyai tujuan umum dan khusus, antara lain: a. Umum Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna b. Khusus 1) Menghasilkan upaya pelayan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif secara berhasil guna dan berdaya guna. 2) Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif secara berhasil guna fan berdaya guna.
3. Jenis sistem rujukan
Terdapat dua jenis isitilah rujukan yaitu, (Pudiastuti,2011) a. Rujukan Medik yaitu : pelimpahan tanggungjawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbal balik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menanganinya secara rasional. Jenis rujukan medik : a) Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium lebih lengkap b) Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosa, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain. c) Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan pengobatan setempat. b. Rujukan Kesehatan yaitu: hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Rujukan kesehatan antara lain: a) Survey epidmiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luarbiasa afau terjangkutnya penyakit menular. b) Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah. c) Pendudikan penyebab keracunan, babtuan tekbologi penanggulangan keracunan dn bantuan obat obata atas terjadinya keracunan masal. d) Saran dan teknologi untuk peneyediaan air bersuh atas madalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum. e) Pemeriksaan spesimen air di laboratorium kesehatan dan lain lain 4. Upaya sistem rujukan langkah-langkah dalam upaya meningkatkan mutu rujukan 1) Menungkatkan mutu pelayanan dipuskesms dalam menampung rujukan puskesmas pembantu dan pos kesehatan lain dari masyarakat 2) Mengadakan pusat rujukan antara lain dengan mengadakan ruangan tambahan untuk 10 tempat tidur perawatan penderita gawat darurat di lokasi strategis 3) Meningkatkan sarana komunikasi antar unit pelayanan kesehatan 4) Menyediakan puskesmas keliling setiap kecamatan dalam bentuk kendaraan roda empat atau perahu bermotor yang dilengkapi alat komunikasi 5) Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem, baik rujukan medik maupun rujukan kesehatan 6) Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk penunjang pelayanan kesehatan.