Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
dr. Eka Reskiyanti
Pendamping:
dr. Benny, M.Kes
PUSKESMAS MALILI
KABUPATEN LUWU TIMUR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERIODE JANUARI – MEI 2019
1
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah telah
disetujui guna melengkapi tugas Dokter Internsip dalam Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang
Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Mengetahui,
Pendamping Dokter Internsip
2
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
A. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat. PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu
mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Menurut Depkes RI (2010), Tujuan dari PHBS adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat
termasuk dunia usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia
sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena
itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan
dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS). Banyak
penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung,
atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang
mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan
Usia sekolah (termasuk kelompok usia dini) merupakan masa keemasan
untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai agent ofchange
untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun
masyarakat. Oleh karena itu, kami melihat pentingnya dilakukan penyuluhan
PHBS di sekolah dimulai dengan membiasakan mencuci tangan dalam
kehidupan sehari-hari.
3
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi
pendidikan perlu mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit serta munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
misalnya diare, kecacingan dan anemia.
Berdasarkan data WHO (2007) menyebut bahwa setiap tahun 100.000
anak Indonesia meninggal akibat diare, angka kejadian kecacingan mencapai
angka 40-60%, anemia pada anak sekolah 23,2% dan masalah karies dan
periodontal 74,4%.
Tingginya angka kejadian penyakit sangat ditentukan oleh peran
masyarakat dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Masih
rendahnya kesadaran sebagian generasi muda untuk menerapkan PHBS
dalam lingkungan sekolah merupakan masalah yang harus diselesaikan. Oleh
karena itu, peran serta pihak puskesmas dan pemerintah setempat juga sangat
dibutuhkan untuk menggalakkan PHBS dalam lingkungan sekolah.
C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami
bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi “Perilaku
4
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Hidup Bersih dan Sehat”. Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan
ini diantaranya pengertian PHBS, tujuan dan manfaat menerapkan PHBS di
sekolah.
D. PELAKSANAAN
Penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini
dilaksanakan pada hari Senin, Rabu 13 Februari 2019 bertempat di SDN 227
Puncak, Malili. Penyuluhan ini diikuti oleh guru dan pelajar di Sekolah
Dasar Negeri 227 Puncak, Malili. Kegiatan penyuluhan ini dirangkaikan
dengan Kegiatan Pemeriksaan Berkala Sekolah Dasar.
Penyuluhan ini dibawakan oleh dr. Eka Reskiyanti bersama dengan
anggota bidang Promkes PKM Malili dengan menggunakan metode
presentasi materi. Penyuluhan ini dibawakan dengan penjelasan secara lisan
dan menggunakan presentasi audiovisual. Pemateri menyampaikan informasi
mengenai pengertian PHBS, tujuan dan manfaat menerapkan PHBS dalam
rumah tangga, jenis-jenis PHBS dalam lingkungan rumah tangga, serta
masalah yang akan timbul jika tidak menerapkan PHBS dalam rumah tangga.
Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab pemateri dengan peserta penyuluhan.
Pelajar yang mengikuti penyuluhan ini terlihat antusias selama penyuluhan
dan sesi diskusi dilakukan, dengan demikian diharapkan melalui penyuluhan
ini para pelajar dapat menerapkan PHBS di sekolah serta memahami jenis-
jenis penyakit yang dapat timbul akibat tidak berperilaku bersih dan sehat.
E. EVALUASI
1. Kesimpulan
Penyuluhan tentang PHBS pada pelajar sekolah dasar sangat
penting diadakan guna meningkatkan kesadaran anak untuk hidup bersih
dan sehat serta menurunkan angka kesakitan di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
5
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
2. Saran
Kegiatan PHBS sebaiknya dilakukan tidak hanya di sekolah dasar
saja, bila perlu dapat dilakukan dalam tingkatan lain seperti SMP
dan SMA agar tercipta kesadaran anak akan pentingnya menjaga
kesehatan.
Penyuluhan ini tidak hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan,
guru pun dapat memberikan penyuluhan serupa agar anak
senantiasa menjaga kebersihan.
Peserta Pendamping
6
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
DOKUMENTASI
7
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
LAPORAN KEGIATAN