Professional Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah apuran, kapur dan
air. Sampel tanah yang digunakan sebagai objek penelitian adalah tanah yang
bersumber dari Desa Lam Glumpang, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh,
Kapur yang digunakan dibeli dari toko yang menyediakan bahan kimia dan
bahan bangunan yang berada di daerah seputaran Banda Aceh. Air diambil dari
Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Pengujian ini terdiri dari tiga tahap pengujian utama, yaitu pengujian sifat-sifat
fisis tanah, pengujian pemadatan dan pengujian kuat geser tanah. Pada pengujian
sifat-sifat fisis tanah, peralatan yang digunakan terdiri dari flask, sangkup vakum,
timbangan, satu set saringan, mangkuk casagrand, hidrometer, mixer, dan oven.
Peralatan yang digunakan pengujian pemadatan adalah saringan nomor 4,
mold (cetakan) yang berbentuk silinder dengan diameter 10,11 cm dan tinggi
11,57 cm, penumbuk standar, extruder (dongkrang hidrolik untuk mengeluarkan
benda uji dari cetakan, wire saw (untuk memotong dan meratakan permukaan
benda uji), container (cawan) dan timbangan. Alat uji pemadatan dengan standard
proctor diperlihatkan pada lampiran Gambar A.3.14 halaman 46.
Peralatan yang digunakan untuk pengujian kuat geser tanah adalah alat alat
geser langsung merk ELE, cutting ring (untuk membentuk benda uji), wire saw
(untuk memotong dan meratakan permukaan benda uji), timbangan dan oven. Alat
uji direct shear dapat diliahat pada Lampiran A Gambar A.3.15 Halaman 47
Pengujian batas cair ini berpedoman pada ketentuan standar ASTM D423-
66. Peralatan yang digunakan adalah mangkuk Cassagrande, grooving tool,
spatula, dan plat kaca. Tujuan pengujian batas cair ini adalah untuk mendapatkan
nilai kadar air pada ketukan 25 kali mangkuk Cassagrande dan untuk menentukan
jenis tanah berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO dan USCS. Pengujian ini
diawali pada pengeringan tanah mengunakan oven, tanah yang digunakan lebih
kurang sebanyak 300 gram lolos saringan nomor 40 (0,425mm).
Pertama-tama sampel tanah diletakkan di atas plat kaca, kemudian
dicampur air sedikit demi sedikit dan diaduk hingga merata dengan menggunakan
spatula sehingga adonan menjadi lembut. Lalu adonan tanah ini dimasukkan ke
dalam mangkuk Cassagrande dan diratakan permukaannya dengan menggunakan
spatula, kemudian pada bagian tengah adonan tanah yang berada di dalam
mangkuk Cassagrande dibuat alur menjadi dua bagian dengan menggunakan
grooving tool. Selanjutnya pemegang mangkuk Cassagrande diputar sesuai
dengan jumlah ketukan yang ditentukan, yaitu tiga kali pengujian dengan jumlah
ketukan di atas 25 kali dan tiga kali pengujian di bawah 25 kali ketukan, catat
julah ketukannya. Ketukan dihentikan pada saat alur merapat sepanjang 0,5 inch
(13 mm). Bila keadaan ini belum dicapai maka adonan tanah tersebut
ditambahkan air sedikit dan kembali diulangi pengujiannya. Selanjutnya bagian
adonan yang telah merapat diambil sedikit dimasukkan ke dalam kontainer dan
ditimbang berat basahnya. Setelah itu dioven selama 24 jam untuk mendapatkan
kadar air tanah. Pekerjaan ini dilakukan terhadap tiga buah sampel tanah sehingga
diperoleh jumlah ketukan yang berbeda.
Data yang diperoleh dari hasil pengujian batas cair ini adalah banyaknya
ketukan, berat kontainer kosong, berat kontainer yang berisi tanah basah dan berat
kontainer yang berisi tanah kering. Batas cair adalah kadar air pada jumlah
ketukan 25 kali. Hasil dari pengujian batas cair akan dibuat dalam bentuk grafik
hubungan antara kadar air dan jumlah ketukan (dalam skala log). Untuk lebih
jelasnya pengujian batas cair dapat dilihat pada lampiran A Gambar A.3.3
halaman 43
3.3.5 Pengujian batas plastis
Proses pencampuran benda uji kuat geser langsung dilakukan dengan cara
memasukkan tanah lolos saringan nomor 10 (diameter 4,75) dan Kapur lolos
saringan nomor 200 (diameter 0.075) kedalam sebuah bejana yang sudah
ditentukan beratnya serta tanah dan Kapur tersebut dicampur dan diaduk hingga
merata dengan kadar air yang ditentukan. Untuk lebih jelasnya rancangan berat
benda uji dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berikut ini cara menentukan kadar atau berat kapur dan air yang ada pada
tabel diatas :
Kapur
0% 0 x 2000 = 0 gr
2% 2/100 = 0,02
0,02 x 2000 = 40 gr
4% 4/100 = 0,04
0,04 x 2000 = 80 gr
6% 6/100 = 0,06
0,06 x 2000 = 120 gr
8% 8/100 = 0,08
0,8 x 2000 = 160 gr
Tanah
0% 0 + 2000 = 2000 gr
2% 1960 + 40 = 2000 gr
4% 1920 + 80 = 2000 gr
6% 1880 + 120 = 2000 gr
8% 1840 + 160 = 2000 gr