You are on page 1of 5

Jika ditinjau dari sumber perolehan, maka data dapat dibagi menjadi data primer dan

sekunder. Namun jika ditinjau dari skala data, maka ada 4 type/jenis data, yaitudata
nominal, ordinal, interval dan rasio.
Untuk menjelaskan masing-masing jenis data, saya masih merujuk pada Singgih Santoso
(2000&2005).
1. DATA NOMINAL
Data Nominal biasa disebut data skala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi.
Contoh: Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai:
1. Pegawai negeri, diberi tanda 1,
2. Pegawai swasta, diberi tanda 2,
3. Wiraswasta, diberi angka 3
Ciri Data Nominal:
 Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih
rendah dari pegawai swasta.
 Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak mungkin 3-
2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawai negeri
2. DATA ORDINAL
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi,
tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan.
Contoh:
Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:
 Sangat puas, diberi tanda 1,
 Puas, diberi tanda 2,
 Cukup puas, diberi tanda 3,
 Tidak puas diberi tanda 4,
 Sangat tidak puas diberi tanda 5
Ciri Data Ordinal:
1. posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat
puas, lebih tinggi dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang
cukup puas, dst. Angka/tanda bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan.
2. Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti
sangat puas ditambah puas = cukup puas)

3. DATA INTERVAL
Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar dua
titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak
diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya menyangkut
perasaan orang saja)
Contoh:
Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-masing
punya skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:
 Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100
 Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
Ciri Data Interval:
 Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan
ordinal.
 Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas
disbanding 20 derajad)
4. DATA RASIO:
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua
titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda dengan
skala interval, dimana taka da titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu beda dengan
titik 0°F. atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari) berbeda
dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru dalam artian
diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.
Contoh:Jumlah buku di kelas: Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti taka da buku (absolut
0)
Ciri Data Rasio:
 Tak ada kategorisasi atau pemberian kode.
 Bisa dilakukan operasi matematika. Missal: 100 cm + 35 cm = 135 cm; 5 mangga + 2
mangga = 7 mangga.
Catatan: pengolahan data kuantitatif sebagian besar menggunakan data rasio.
Pengertian Jenis data dan contohnya
No Jenis Data Pengertian / Ciri-ciri Contoh
1 Rasio - Memiliki skala 0. 1. Ukuran Luas.
- data yang diperoleh dengan cara 2. Ukuran Volume.
pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala3. Ukuran Suhu.
sudah diketahui, dan mempunyai titik nol 4. Ukuran Panjang.
yang absolut 5. Ukuran Lingkar
- Rasio adalah pemikiran menurut akal Tubuh.
sehat. 6. Jumlah buku di kelas:
- Dapat di operasikan secara matematika. Jika 5, berarti ada 5 buku.
- Tidak dapat diubah-ubah sesukanya. Jika 0, berarti taka da
- Tak ada kategorisasi atau pemberian kode. buku (absolut 0)
2 Interval- Interval adalah selisih antara nilai indeks 1. Temperatur suhu.
maksimum dengan nilai indeks minimum. 2. Hasil belajar.
- Dapat dioperasikan secara matematika. 3. Ukuran sepatu.
- Tidak memiliki 0 mutlak. 4. Tekanan hidrolik
- Angka yang digunakan menunjukkan 5. Tekanan udara..
urutan.
- data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak antar dua titik pada
skala, sudah diketahui
- Berupa rentang nilai.
3 Ordinal- Berupa kode atau kategori. 1. Tingkat kepuasan.
- Tidak dapat dioperasikan secara 2. Tingkat jabatan.
matematika. 3. Tingkatan kualitas
- Tidak bisa dilakukan operasi matematika 4. Tingkat pendidikan.
- Berupa peringkat. 5. Kinerja seseorang.
- Digunakan untuk mengklasifikasikan 6. Tingkat prestasi.
sesuatu.

4 Nominal- Tidak dapat di operasikan secara 1. Jenis kelamin.


matematika. 2. Agama.
- Posisi data setara 3. Suku bangsa.
- Kategori berdasarkan jenis atau 4. Gaya belajar.
macamnya. 5. Karakter.
- Membedakan data dalam kelompok yang
bersifat kualitatif.

1. DATA KUANTITATIF DAN DATA KUALITATIF

DATA KUANTITATIF
Banyak data yang berbentuk angka atau bilangan, misalnya luas tanah, jumlah penduduk dan
sebagainya. Untuk jenis data ini dapat dilakukan perhitungan-perhitungan atau operasi
matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya. Data
kuantitatif nilainya bisa berubah-ubah sehingga disebut variabel.
Data kuantitatif dapat dibagi atas:
• Data Interval
Ukuran data mempunyai interval atau jarak, misalnya berat badan antara 50-60 kg.
• Data Rasio
Data berupa angka dalam arti yang sebenarnya, sehingga mempunyai nilai nol.
Data jenis ini diperoleh melalui pengukuran dan memiliki tingkat pengukuran paling tinggi
diantara jenis data lainnya.

DATA KUALITATIF
Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk angka atau bilangan, misalnya kepuasan
pelanggan (sangat puas, puas, kurang puas dan sebagainya), sehingga kita tidak dapat
melakukan operasi matematika terhadapnya. Jenis data ini disebut atribut.
Data kualitatif dapat dibagi atas:
• Data nominal
Ukuran data nominal adalah kategori, misalnya jenis kelamin, laki-laki atau wanita, tempat
tinggal dan sebagainya. Dilihat dari tingkat pengukuran data, data nominal mempunyai
tingkatan yang paling rendah dari jenis data lainnya. Hal tersebut karena walaupun dalam
prakteknya data ini bisa diangkakan, tetapi terhadapnya tidak bisa dilakukan operasi
matematika. Contoh pemberian angka tersebut di atas misalnya, angka ’1’ untuk yang tinggal
di Jakarta, ’2’ untuk yang tinggal di Bandung, ’3’ untuk Surabaya dan sebagainya.
• Data Ordinal
Data ordinal hampir sama dengan data nominal, hanya saja data orrdinal mempunyai
tingkatan data atau urutan kelas, ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah. Contoh data ini
adalah data tentang kepuasan pelanggan, yang dibagi menjadi sangat puas, tidak puas, antara
puas dan tidak puas, tidak puas dan sangat tidak puas. Data ordinal mempunyai tingkatan
yang lebih tinggi dari data nominal. Walaupun mempunyai tingkatan, terhadap jenis data ini
kita tetap tidak dapat melakukan operasi matematika.

Dilihat dari tingkat data, urutan dari yang paling tinggi adalah data rasio, data interval, data
ordinal dan paling rendah data nominal.Untuk mengolah data kualitatif (data nominal dan
ordinal), biasanya digunakan statistik non parametrik, sedangkan untuk data kuantitatif
digunakan statistik parametrik

You might also like