You are on page 1of 3

TUGAS

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :

KELOMPOK II

NOPDIN 201601123

Kasus

Keluarga Tn. S adalah buruh pabrik, dengan pendapatan Rp. 600.000/bulan. Tinggal
serumah dengan ibu berusia 72 Thn, ibu mengeluh sering lemas, persendian sering terasa sakit.
Lingkunagan rumahnya didaerah pemukiman yang padat dan sering terjadi banjir jika musim
hujan. Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah 6 orang. Sumber air keluarga dari sumur
pompa, karakteristik : berwarna, bau, WC tertutup, tempat pembuangan sampah dan saluran air
terbuka, banyak lalat dan nyamuk.
Istrinya Ny A (35 tahun) seorang ibu RT dan sedang hamil usia 28 minggu (anak ke-4).
Kondisi kesehatan saat ini :
TD : 140/90 mmHg
BB : 65 kg
TB : 150 cm
Terdapat edema pada kaki
Riwayat kesehatan keluarga : ayah dari Ny. A menderita Hipertensi, dan Ny. A jarang
memeriksakan kehamilannya ke bidan/dokter dengan alasan terlalu jauh dari rumah. Keluarga
mempunyai 3 orang anak : 9 tahun, 6 tahun, 3 tahun, anak ke 3 kondisinya tampak kurus, lemah
dan pucat, perut buncit, dan sering menangis.
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn S terutama
pada anak ke-3 berhubungan dengan kondisi anak yang tampak kurus, lemas dan pucat,
perut buncit dan sering menangis
2. Resiko hipertensi berhubungan dengan kurangnya kesadaran Ny. A dalam memeriksakan
keadaan kesehatannya
3. Resiko terjadinya DBD berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S
dalam memelihara lingkungan

Intervensi keperawatan keluarga


1. Diagnosa : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn S
terutama pada anak ke-3 berhubungan dengan kondisi anak yang tampak kurus, lemas
dan pucat, perut buncit dan sering menangis
Tujuan jangka panjang : kebutuhan nutrisi pada anak ke – 3 dapat terpenuhi
Tujuan jangka pendek : keluarga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak setiap hari
Kriteria hasil :
 Anak Tn. S (anak ke-3) dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya
 Tidak lagi kurus, lemas dan pucat, perut buncit dan tidak lagi sering menangis
Intervensi :
a. Berikan informasi kepada keluarga atau orang tua tentang kondisi yang dialami oleh
anak ke-3
b. Bantu keluarga dalam hal penyiapan menu gizi seimbang sehari-hari
c. Lakukan pengukuran BB secara rutin
d. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat
e. Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
2. Diagnosa : Resiko hipertensi berhubungan dengan kurangnya kesadaran Ny. A dalam
memeriksakan keadaan kesehatannya
Tujuan jangka panjang : Tekanan Darah Ny. A tetap dalam kondisi normal atau tidak ada
resiko hipertensi
Tujuan jangka pendek : keluarga dapat mengontrol tekanan darah kefasilitas kesehatan
dan ,mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh Ny. A.
Kriteria hasil :
 Keluarga Tn. S (Ny. A) selalu mengontrol kesehatannya ke fasilitas kesehatan
 TD Ny. A tetap dalam keadaan normal
Intervensi :
a. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang Hipertensi termasuk dengan
resiko Hipertensi
b. Memberikan informasi tentang pentingnya mengontrol kesehatan (tekanan darah) ke
fasilitas kesehatan
c. Anjurkan kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman
d. Pertahankan pembatasan aktifitas seperti istrahat ditempat tidur atau dikursi
4. Diagnosa : Resiko terjadinya DBD berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga Tn. S dalam memelihara lingkungan
Tujuan jangka panjang : keluarga tidak mengalami DBD
Tujuan jangka pendek : keluarga mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
seperti pengolahan sampah, dan pengaturan saluran air terbuka
Kriteria hasil :
 Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
Intervensi :
a. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang DBD, pengertian, penyebab,
dan dampak yang ditimbulkan
b. Berikan informasi tentang tindakan yang harus dilakukan agar terhindar dari DBD
c. Ajarkan kepada keluarga agar dapat mengolah sampah dengan baik dan pengaturan
saluran air terbuka
d. Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat

You might also like