Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Most people in Sekijang have planted palm oil tree both on plantations and in the
yard of their house. The nature of palm oil that does not absorb rainwater when the rainy
season occurs, and absorbs underground water reserves when the dry season occurs.
Beside that, most people on Sekijang are used boreholes to meet water needs because the
water is free of added chemicals, micro-organisms and rich in minerals, faster, and more
practice. These activites will cause depletion of underground water reserves and finally
caused droughts. There is an effort to prevent droughts by making a biopore infiltration
hole that use organic waste. The infiltration of water into the soil can be facilitated by the
presence of biopore created soil fauna and plant root. The aims of the study are to intoduce
simple eco-friendly technology of biopore infiltration hole, inviting for implementation of
this techology, and help reducing the organic waste for the people of Sekijang, Bandar
Sekijang, Pelalawan Regency. This study uses delivery of materials and practice methods.
In this study, we conclude that most of all activity have already done perfectly, related to the
antusiasm of the people in asking to knowing about biopore infiltration hole and want to
implementations of this technology.
1
adalah suatu cara untuk memaksimalkan Banyak sekali manfaat yang diperoleh
daya serap air kedalam tanah dan dari biopori jika kita mau
mencegah genangan air. Dengan begitu, menerapkannya dilingkungan sekitar.
volume air yang mengalir dipermukaan Namun, hasil penerapan biopori akan
tanah dapat dikurangi. Tak hanya itu, lebih memuaskan jika kita semua mau
ketersediaan cadangan air tanah dapat bergotong-royong untuk
dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih. menerapkannya. Semakin banyak yang
3
bagaimana menjaga lingkungan disekitar diberikan oleh tim Pengabdian
tempat tinggal khususnya, dan lingkungan masyarakat digunakan secara bergantian
hidup umumnya. Selain itu juga oleh warga untuk membuang Lubang
bagaimana cara membuat lubang resapan Resapan Biopori. Jadi, tim Pengabdian
biopori (LRB). Setelah penyampaian Masyarakat ini yakin bahwa masyarakat
materi selesai, dilanjutkan dengan sesi akan membuat Lubang Resapan Biopori
diskusi atau tanya jawab. secara menyeluruh di Kelurahan Sekijang.
Demo atau praktek dengan membuat
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
contoh lubang resapan biopori dibuat
Evaluasi kegiatan pengabdian ini
dengan alat bor biopori. Lubang resapan
dilakukan dengan cara menghimbau
biopori dengan ukuran diameter lubang
masyarakat untuk membuat Lubang
12 cm, karena tim menyediakan pipa yang
Resapan Biopori dirumah tempat
berdiameter 10 cm dan kedalaman lubang
tinggal masing-masing. Pembuatan
100 cm. Setelah lubang selesai dibuat,
Lubang Resapan Biopori ini dibimbing
kemudian dimasukkan sampah organik di
oleh mahasiswa KUKERTA di
dalamnya dengan membuat contoh lubang
Kelurahan Sekijang. Kegiatan
resapan. Kegiatan pembuatan LRB
pengabdian ini tentu saja memberikan
kemudian dilanjutkan di halaman rumah
manfaat kepada masyarakat yaitu
masing-masing sebagai bentuk partisipasi
masyarakat merasa terbantu dengan
masayarakat.
adanya kegiatan ini. Lubang Resapan
Alat Ukur Ketercapaian
Biopori yang telah dibuat, memberikan
Ketercapaian kegiatan pengabdian ini
pengaruh positif terhadap gaya hidup
dapat dipantau dengan antusiasme
sehat masyarakat, mereka mulai
masyarakat yang bertanya dalam waktu
terbiasa membuang sampah organik
pelaksanaan kegiatan. Selain itu dapat
kedalam Lubang Resapan Biopori.
juga diukur dari niat masyarakat untuk
Dalam jangka panjang, Lubang
membuat lubang resapan biopori
Resapan Biopori memberikan manfaat
dirumahnya masing-masing. Setelah
yang sangat besar seperti tersedianya
seminggu berlangsung acara kegiatan
cadangan air didalam tanah,
pengabdian masyarakat, ada laporan dari
mengurangi genangan air dan banjir.
masyarakat, bahwa mereka sudah telah
membuat Lubang Resapan Biopori
dirumahnya. Alat bor biopori yang telah
4
5. KESIMPULAN
6. REFERENSI
Hutasoit, P. S., Tobing , S. J., & Toruan, R. (2017). Pencegahan Banjir dengan Penerapan
Teknologi Biopori pada SDN 07 dan SDN 13 Pagi Cawang. Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat , (pp. 2541-3805 ). Jakarta .
Mulyaningsih, T., Purwanto, P., & Sasongko, D. P. (2014). Status Keberlanjutan Ekologi
pada Pengelolaan Lubang Resapan Biopori di Kelurahan Langkapura Kecamatan
Langkapura Kota Bandar Lampung . Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 85-93.
Yohanna, C., Griandini, D., & Muzambeq, S. (2017 ). Penerapan Pembuatan Teknik Lubang
Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendali Banjir. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Madani, 296-308.