You are on page 1of 8

Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI


PERAH DENGAN SIKAP TERHADAP ASI PERAH
Luluk Hidayah1), Utari Setyaningrum2)
1)
Akademi Kebidanan Islam Al-Hikmah, Jepara (Prodi Diploma III Kebidanan)
2)
Akademi Kebidanan Islam Al-Hikmah, Jepara (Prodi Diploma III Kebidanan)

e-mail : l2k.hidayah@gmail.com

Abstrak
ASI merupakan makanan terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Data cakupan ASI
eksklusif pada tahun 2016 di Desa Menganti belum optimal. Salah satu penyebabnya yaitu ibu yang bekerja.
Padahal ASI Eksklusif masih bisa diberikan oleh ibu bekerja dengan cara memerah ASI. Tujuan penelitian
untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah dengan sikap terhadap ASI Perah
di Desa Menganti Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Jenis penelitian analitik dengan menggunakan
pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki anak dibawah 1 tahun
yaitu 97 responden. Sampel penelitian ini adalah ibu yang bekerja di luar rumah dan memiliki anak dibawah
1 tahun, yaitu sebanyak 32 responden. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data
dilakukan secara univariat dan bivariat, disajikan dalam bentuk tabulasi data. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup tentang ASI Perah yaitu sebanyak 19 responden
(59,4%), sebagian besar responden bersikap negatif tentang ASI Perah yaitu sebanyak 17 responden
(53,1%). Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square menunjukkan pvalue= 0,041 (p<), yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah dengan sikap terhadap ASI
Perah. Diharapkan ibu yang bekerja dapat meningkatkan pengetahuannya tentang ASI Perah sehingga
cakupan ASI Eksklusif dapat optimal dan petugas kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan tentang ASI
perah, karena ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan cara memerah ASI.

Kata Kunci : ASI Perah, ibu bekerja, ASI Eksklusif

Abstract

Breast milk is the best food for growth and development of children. Data of exclusive breastfeeding
on 2016 in Menganti villages is not yet optimal. One of the causes is full time working mother. Exclusive
breastfeeding can still be given by working mothers by pumping breast milk. Purpose of the research was to
analyzed the relationship knowledge of working mothers about pumping breast milk with an attitude
to pumping breast milk in the Menganti village of Kedung Jepara Regency. The research was analyticl study
and used the cross sectional approach. The population of the research was the entire mothers with under 1
year old aged, the number was 97 respondents.
The sample of this research was mothers who work outdoors and have children under 1 year old, the
number was 32 respondents. The sample determined by purposive sampling technique. Data analysis was
done univariat and bivariat, presented in tabulation data. The result of this research showed that most of
respondents were knowledgeable about pumping breast mlk as much as 19 respondents (59,4%), most of
respondent have negative attitude about pumping breast milk that is 17 respondent (53,1%). The result of
statistical test used Chi-Square showed that pvalue = 0,041 (p <0,05), which means there was a significant
relation between knowledge of working mother about pumping breast milk with attitude toward pumping
breast milk. It was hoped that working mothers can improve their knowledge about pumping breast milk so
that exclusive breastfeeding coverage can be optimal and health workers were expected to provide counseling
about pumping breast milk, because working mothers can exclusively breastfeed their babies by pumping
brest milk.

Keywords: pumping breast milk, working mother, exclusive breastfeeding

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 1


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

PENDAHULUAN
ibu yang sudah habis masa cutinya harus
ASI eksklusif merupakan makanan kembali bekerja, padahal masih dalam masa
terbaik bagi bayi, akan tetapi dalam menyusui. Hal ini merupakan salah satu
pelaksanaannya banyak kendala yang kendala dalam memberikan ASI eksklusif.
muncul, antara lain ibu kurang memahami Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor
tata laksana laktasi yang benar, bayi terlanjur 33 tahun 2012 pasal 6, bahwa setiap ibu yang
mendapatkan prelacteal feeding (air gula atau melahirkan harus memberikan ASI eksklusif
formula) pada hari pertama kelahiran, kepada bayi yang dilahirkannya2).ASI
kelainan puting ibu, kesulitan bayi dalam eksklusif sebenarnya masih bisa dilakukan,
menghisap, ibu hamil lagi saat masih meskipun tidak ada kontak secara langsung
menyusui, ibu bekerja sehingga harus dengan bayi saat ditinggal bekerja8).
meninggalkan bayinya di rumah, keinginan Alternatif cara yang bisa ditempuh adalah
untuk disebut modern, dan pengaruh iklan dengan pemberian ASI perah. Motivasi yang
susu formula yang kian gencar1). Ibu yang kuat dan kesabaran ekstra sangat dibutuhkan
bekerja di luar rumah harus meninggalkan untuk dapat memberikan ASI perah. Ibu
bayinya dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya mulai menabung ASI 1 bulan
sehingga menjadi salah satu keterbatasan sebelum kembali bekerja. ASI perah dapat
untuk bisa menyusui langsung pada bayi disimpan dan kemudian dapat dipersiapkan
selama bekerja. untuk diberikan pada bayi tanpa harus
Data Survey Demografi Kesehatan berpikir untuk memodifikasinya dengan susu
Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan formula9).
cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar Berdasarkan pasal 128 ayat 2 dan 3,
42%. Data dari Deputi Menteri Perencanaan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan disebutkan bahwa selama pemberian ASI,
Perencanaan Pembangunan Nasional pihak keluarga, pemerintah daerah dan
(BAPPENAS), pencapaian target ASI masyarakat harus mendukung ibu secara
Eksklusif pada tahun 2013 baru tercapai penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas
54.3% dari total populasi 2.483.485 bayi dan khusus di tempat kerja dan tempat sarana
target yang akan dicapai berdasarkan umum2). Sedangkan pada pasal 200, sanksi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah pidana dikenakan bagi setiap orang yang
Nasional (RPJMN) tahun 2019 mendatang dengan sengaja menghalangi program
adalah 80%2,3). Cakupan ASI Eksklusif di pemberian ASI eksklusif adalah penjara
Kabupaten Jepara pada bulan Agustus 2015 paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
adalah 68%, sedangkan cakupan ASI banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta
Eksklusif di Kecamatan Kedung adalah 98%. rupiah)2).
Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Data dari penelitian sebelumnya
Jepara masih membutuhkan usaha keras menunjukkan bahwa keberhasilan praktik
untuk mencapai target Rencana pemberian ASI Eksklusif di pabrik industri
Pembangunan Jangka Menengah Nasional tekstil masih rendah, dan para ibu bekerja
(RPJMN) tahun 20194). Pemberian ASI mengalami kegagalan memberi ASI Eksklusif
eksklusif belum dimanfaakan secara optimal, karena ibu bekerja10). Tahun 2014 di
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa
antara lain terbatasnya pengetahuan, sikap, wanita yang bekerja tergolong banyak yaitu
kurangnya informasi dan nasehat menyusui, 17.876 orang dari 37.435 tenaga kerja di
dan makin banyaknya ibu-ibu yang Kabupaten Jepara11, 12, 13).
bekerja5,6). ASI eksklusif masih bisa dilakukan
Di Indonesia, cuti bagi ibu hamil dan oleh ibu yang bekerja dengan cara memerah
menyusui berkisar antara 1-3 bulan7). Seorang ASI ditempat kerja, dan disediakannya

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 2


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

tempat yang bersih dan tertutup untuk yaitu pengambilan sampel didasarkan atas
memerah14). Di sela-sela waktu bekerja, ibu pertimbangan-pertimbangan tertentu16,17).
bisa memerah ASI setiap 2-3 jam. Memerah Dalam penelitian ini pertimbangan tersebut
ASI dapat dilakukan dengan tangan dan berdasarkan ibu yang memiliki anak di bawah
pompa8). Tetapi banyak juga ibu yang 1 tahun dan bekerja di luar rumah.
berhenti menyusui dan tidak memerah air Penelitian ini menggunakan sumber
susunya ditempat kerja karena tidak data primer dan data sekunder. Data primer
mengetahui cara lain jika tidak disusukan diperoleh secara langsung dari responden
pada bayinya, bahkan beberapa ibu yang dengan menggunakan kuesioner untuk
membuang ASI-nya begitu saja15). Tidak memperoleh data tentang karakteristik
menyusukan ASI pada anak dapat berdampak responden, pengetahuan responden tentang
pada kesehatan ibu karena jika ibu tidak ASI perah dan sikap responden terhadap ASI
memberikan ASI, maka akan mempengaruhi perah. Data sekunder diperoleh dari profil
produksi ASI, hormon, dan kesehatan desa yang berupa data jumlah ibu yang
payudara ibu14). memiliki anak dibawah 1 tahun, data ibuyang
Studi pendahuluan dilakukan di Desa bekerja di Desa Menganti Kecamatan Kedung
Menganti Kecamatan Kedung Kabupaten Kabupaten Jepara dan laporan PWS KIA
Jepara terhadap 10 sampel ibu yang bekerja, Desa menganti berupa data cakupan ASI
60% diantaranya tidak pernah memerah ASI eksklusif16,17). Instrumen penelitian
nya, 30% beralasan tidak memiliki waktu menggunakan kuesioner. Instrumen
untuk memerah ASI dan 30%-nya lagi pengumpulan data sebelum digunakan,
beralasan ASI-nya sudah tidak keluar lagi dilakukani uji validitas dan reliabilitas.
karena bayinya sejak lahir diberi susu Metode analisis data dilakukan secara
formula. Hanya 40% dari seluruh sampel, univariat dan bivariat. Analisis univariat
yang mengatakan memerah ASI-nya di bertujuan untuk mendeskripsikan atau
tempat kerja dan menyimpannya di kulkas mendapatkan gambaran setiap variabel yang
biasa untuk menyimpan makanan. akan diukur meliputi umur, pendidikan,
Oleh karena itu, penelitian ini pengetahuan tentang ASI perah dan sikap
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara terhadap ASI perah dan disajikan dalam
pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah bentuk tabel distribusi frekuensi masing-
dengan sikap terhadap ASI Perah (ASIP) di masing variabel. Analisa Bivariat dilakukan
Desa Menganti Kecamatan Kedung terhadap variabel pengetahuan dan sikap
Kabupaten Jepara. terhadap ASI perah dan disajikan dalam
bentuk tabel silang. Uji statistik
METODE menggunakan uji Chi-Square, dilakukan
Jenis penelitian adalah analitik untuk mengetahui hubungan antara
dengan pendekatan cross sectional, dimana pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah
data tentang pengetahuan ibu bekerja tentang dengan sikap terhadap ASI perah, dengan
ASI perah dan sikap terhadap ASI perah derajat kemaknaan 95% (α = 0,05)18,19).
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaann.
Penelitian dilakukan di Desa Menganti HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara pada Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
bulan Desember 2016. responden
Populasi penelitian adalah seluruh No. Variabel Frekuensi Persentase
ibu yang memiliki anak di bawah 1 tahun di 1. Umur
Desa Menganti Kecamatan Kedung 19-26 tahun 16 50,0
Kabupaten Jepara. Sampel penelitian ini 27-33 tahun 9 28,1
sebanyak 32 ibu dari 97 ibu. Sampel 34-40 tahun 7 21,9
2. Pendidikan
ditentukan dengan teknik Purposive Sampling

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 3


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

Perguruan 2 6.3 cenderung memiliki pengetahuan kurang


Tinggi tentang ASI perah.
SMA 13 40.6 Berdasarkan Tabel 1. sebagian besar
SMP 10 31.3 responden berpengetahuan cukup tentang ASI
SD 7 21.9
perah yaitu 19 responden (59,4%), dan
3. Pengetahuan
Baik 5 15,6 sebagian kecil responden berpengetahuan
Cukup 19 59,4 baik tentang ASI perah yaitu 5 responden
Kurang 8 25 (15,6%). Pengetahuan seseorang dapat
4. Sikap dipengaruhi oleh faktor yang dimiliki oleh
Positif 15 46,9 seseorang itu sendiri yaitu umur, pendidikan
Negatif 17 53,1 serta pekerjaan24). Tingkat pendidikan
Tabel 1. menunjukkan sebagian besar mempengaruhi beberapa faktor yang
responden berumur 19-26 tahun yaitu 16 menyebabkan kurangnya pengetahuan
responden (50%), sebagian besar diantaranya yaitu kurangnya informasi yang
berpendidikan terakhir SMA yaitu 13 diberikan tenaga kesehatan, media massa,
responden (40,6%), sebagian besar maupun sumber informasi yang lain. Faktor
berpengetahuan cukup tentang ASI perah lingkungan yang tidak mendukung, yang bisa
yaitu 19 responden (59,4%), dan sebagian menghalangi seseorang memiliki
besar memiliki sikap negatif terhadap ASI pengetahuan yang baik. Masih rendahnya
perah yaitu 17 responden (53,1%). pengetahuan responden tentang ASI Perah
Pendidikan diperlukan guna dapat disebabkan kurangnya sumber
mendapatkan informasi misalnya hal – hal informasi, tingkat pendidikan yang rendah,
yang menunjang kesehatan sehingga dapat sumber informasi yang kurang, lingkungan
meningkatkan kualitas hidup seseorang20). yang tidak mendukung dan kurangnya
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar motivasi untuk mencari informasi tentang
responden berpendidikan SMA yaitu 13 ASI Perah. Ttingkat pengetahuan yang baik
responden (40,6%), dan hanya 2 responden dipengaruhi oleh umur, pendidikan, jenis
(6,3%) yang berpendidikan tinggi. Semakin pekerjaan, fasilitas dilingkungan kerja,
tinggi pendidikan seseorang maka makin baik sumber informasi, dan motivasi.
pula pengetahuannya21). Hasil penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
sejalan dengan hasil penelitian Wulandari mayoritas responden memiliki sikap negatif
bahwa ada hubungan antara pengetahuan terhadap ASI perah yaitu sebanyak 17
tentang ASI Perah dengan tingkat pendidikan responden (53,1%), sedangkan responden
ibu yang bekerja22). Hal ini menunjukkan yang memiliki sikap negatif terhadap ASI
bahwa semakin rendah pendidikan seseorang, perah sebanyak 15 responden (46,9%). Hal
maka semakin rendah kemampuan dasar ini dikarenakan tingkat pendidikan ibu
seseorang dalam berfikir untuk pengambilan perkerja sebagian besar tingkat menengah dan
keputusan khususnya sikap dalam mayoritas berpengetahuan cukup tentang ASI
memberikan ASI eksklusif pada ibu yang perah. Ada 3 komponen utama dalam
bekerja dengan cara ASI perah. Pendidikan menentukan sikap seseorang yaitu :
seseorang berhubungan dengan kehidupan kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep
sosialnya. Semakin tinggi pendidikan terhadap suatu obyek, kehidupan emosional
seseorang maka ia akan lebih memperhatikan atau evaluasi emosional terhadap suatu
masalah kesehatannya23). Dari data penelitian obyek, dan kecenderungan untuk bertindak
menunjukkan bahwa ibu dengan pendidikan (trend to be have)23,25).
tinggi akan cenderung memiliki pengetahuan Konsep moral dan ajaran dari
yang baik tentang ASI perah, dan sebaliknya lembaga pendidikan dan lembaga agama
ibu yang memiliki pendidikan rendah sangat menentukan sistem kepercayaan yang
akan mempengaruhi sikap26). Tingkat

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 4


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

pendidikan ini akan mempengaruhi tingkat berpengetahuan kurang tentang ASI perah,
pengetahuan. Pengetahuan responden yang memiliki sikap negatif terhadap ASI perah
rendah juga dapat dipengaruhi kurangnya yaitu 7 responden (87,5%) dibandingkan
sumber informasi, yang diantaranya yaitu yang bersikap positif terhadap ASI perah
media massa. Faktor pendidikan yaitu sebanyak 1 responden (12,5%).
mempengaruhi sikap ibu terhadap pemberian Pengetahuan yang baik
ASI Eksklusif27). Ibu yang memiliki sikap mempengaruhi sikap seseorang untuk
positif terhadap ASI Perah, dipengaruhi oleh menyetujui melakukan sesuatu, yang berarti
lingkungan tempat kerja, karena disetiap semakin baik pengetahuan seseorang tentang
perusahaan atau tempat kerja memiliki ASI perah, maka akan bersikap positif
kebijakan yang berbeda-beda. terhadap ASI perah. Seseorang yang
Sikap dapat diposisikan sebagai hasil berperilaku baik biasanya mempunyai
evaluasi terhadap obyek sikap yang pengetahuan yang baik juga29,30). Sikap tidak
diekspresikan ke dalam proses kognitif, hanya dipengaruhi oleh pengetahuan saja,
afektif (emosi) dan perilaku21). Faktor yang tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain
mempengaruhi sikap seseorang adalah seperti pengalaman pribadi, pengaruh orang
lingkungan kerja yang sibuk menyebabkan lain yang dianggap penting, budaya, media
ibu tidak memerah ASI-nya (emosional)28). massa, pendidikan, emosional21).
Untuk mengatasi masalah di atas Hasil uji statistik dengan
sebaiknya petugas kesehatan melakukan menggunakan Chi-Square, didapatkan hasil p
kerjasama dengan pabrik atau instansi yang value = 0, 041 (p value < α), yang berarti
mempekerjakan wanita, untuk dapat bahwa ada hubungan yang bermakna antara
memberikan informasi melalui penyuluhan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah
kesehatan kepada ibu bekerja bahwa ibu yang dengan sikap terhadap ASI perah. Tingkat
bekerja tetap dapat memberikan ASI pengetahuan tentang ASI eksklusif
eksklusif kepada bayinya dengan cara ASI berhubungan dengan sikap ibu tentang ASI
perah. Perah (Pvalue< 0.05)28).
Ada tiga faktor yang mempengaruhi
Tabel 2. Tabel silang antara pengetahuan yaitu faktor predisposisi, faktor
pengetahuan responden pemungkin, dan faktor penguat23). Faktor
tentang ASI perah dengan predisposisi antara lain berupa pengetahuan
sikap terhadap ASI perah dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,
Pengetah Sikap Jumla Pvalue tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap
uan Positif Negatif h hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
F(%) F(%) F(%)
sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat
Baik 5 0 5 pendidikan, tingkat sosial ekonomi23). Selain
(100%) (0%) (100%)
itu dipengaruhi sikap dan perilaku petugas
Cukup 9 10 19 kesehatan sebagai salah satu faktor penguat
(47,4%) (52,6%) (100%)
0, 041
(reinforcing factor) terhadap perilaku ibu
bekerja untuk dapat memberikan ASI
Kurang 1 7 8
(12,5) (87,5%) (100%)
eksklusif kepada bayinya dengan cara
Jumlah 14 18 32 memerah ASI23). Pengetahuan, sikap,
(43,8%) (56,2%) (100%) kesadaran dan perilaku sangat berhubungan
satu sama lain. Apabila perilaku baru didasari
Tabel 2. menunjukkan bahwa semua oleh pengetahuan, kesadaran maka akan
responden (100%) yang mempunyai terjadi sikap yang diharapkan sehingga terjadi
pengetahuan baik tentang ASI perah, perubahan sikap23).
memiliki sikap positif terhadap ASI perah. Pengetahuan yang dimiliki seseorang
Sedangkan mayoritas responden yang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 5


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

Jadi ada keterkaitan antara pengetahuan dan http://www.depkes.go.id/resources/down


sikap. Pengetahuan tentang ASI Perah yang load/infopublik/Renstra-2015.pdf
baik sangat berhubungan dengan sikap Ibu [diakses tanggal 23 Oktober 2016]
bekerja tentang ASI Perah. Semakin tinggi
pengetahuan ibu bekerja tentang ASI Perah 4) Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.
maka semakin positif sikapnya terhadap ASI 2015. Laporan ASI Eksklusif. Jepara:
Perah. Begitu juga sebaliknya, semakin Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.
rendah pengetahuan ibu bekerja tentang ASI
Perah maka semakin negatif sikapnya 5) Astutik, R. 2014. Payudara dan Laktasi.
terhadap ASI Perah. Jakarta: Salemba Medika

SIMPULAN 6) Widiyanto, S., Aviyanti, D., Tyas, MA.


Sebagian besar ibu yang bekerja 2012. “Hubungan pendidikan dan
berpengetahuan cukup tentang ASI perah dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
bersikap negatif terhadap ASI perah. Semua dengan sikap terhadap pemberian asi
ibu bekerja yang berpengetahuan baik tentang eksklusif”. Jurnal Kedokteran
ASI Perah, bersikap positif terhadap ASI Muhammadiyah. Vol. 1, No.1, 2012.
perah, sedangkan mayoritas ibu bekerja yang Laman web:
berpengetahuan kurang tentang ASI perah, http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ked
memiliki sikap negatif terhadap ASI perah. okteran/article/view/743 [diakses 15
Ada hubungan yang bermakna antara Desember 2016]
pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah
dengan sikap terhadap ASI perah. Sehingga, 7) Kementerian Kesehatan RI. Pentingnya
semakin tinggi pengetahuan ibu bekerja Pojok Laktasi Untuk Ibu dan Bayi.
tentang ASI perah maka semakin positif Jakarta: 2016. Laman web:
sikapnya terhadapASI perah, dan semakin http://promkes.depkes.go.id/2014/08/24/
rendah pengetahuan ibu bekerja tentang ASI pentingnya-pojok-laktasi-untuk-ibu-dan-
perah maka semakin negatif sikapnya bayi/ [diakses 15 Desember 2016]
terhadap ASI perah.
8) Handayani, F. 2010. ASI Perah, Solusi
DAFTAR PUSTAKA Buat Ibu Bekerja. Laman web:
http://www.menyusui.net [diakses
1) Partiwi, Ayu N dan Purnawati J. 2009. tanggal 23 Oktober 2016]
Kendala Pemberian ASI eksklusif dan
Cara Mengatasinya. Laman web: 9) Anonymous. 2010. Tantangan Menyusui
http://www.idai. or.id/asi.asp [diakses Bagi Ibu Bekerja. Laman web:
tanggal 23 Oktober 2016] http://www.ayahbunda.co.id [diakses
tanggal 25 Oktober 2016]
2) Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan
Analisis ASI Eksklusif. 2014.. Laman 10) Rizkianti, A; Prasodjo, R; Saparini, I.
web: 2014. Analisis Faktor Keberhasilan
http://www.depkes.go.id/resources/down Praktik Pemberian ASI Eksklusif Di
load/pusdatin/infodatin/infodatin-asi.pdf Tempat Kerja Pada Buruh Industri
[diakses tanggal 23 Oktober 2016] Tekstil di Jakarta. Laman web:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index
3) Kementerian Kesehatan RI. 2015. .php/BPK/article/view/3662/3600
Kebijakan Perencanaan Pembangunan [diakses tanggal 23 Oktober 2016]
Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. Laman web: 11) Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 6


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

2015. Data Tenaga Kerja. Laman web: 20) Baskoro, A. 2008. ASI : Panduan Praktis
http://nakertransduk.jatengprov.go.id/ind Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu
ex.php/page/details/page- Medika
1379397637/jumlah-perusahaan-dan-
tenaga-kerja-tahun-2014.html [diakses 21) Wawan, A dan Dewi M. 2011. Teori dan
tanggal 22 September 2016] Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
12) Badan Pemberdayaan Perempuan Medika
Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana. 2015. Pembentukan Support 22) Wulandari, A. 2013. Hubungan tingkat
Group Bagi Ibu Menyusui di 3 pengetahuan dan sikap terhadap Air
Kabupaten/ Kota. 21 Agustus 2015. Susu Ibu Perah (ASIP) dengan praktik
Laman web: pemberian ASIP pada ibu bekerja di
http://www.bp3akb.jatengprov.go.id/arti Kelurahan Tandang Kecamatan
cle/view/109 [diakses tanggal 27 Tembalang Kota Semarang. Laman web:
Oktober 2016] http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_
bid/article/download/1022/1070 [diakses
13) Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara. tanggal 23 Oktober 2016]
2011. Peraturan Daerah Kabupaten
Jepara Nomor 25 tahun 2011 tentang 23) Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
Pemberian ASI Eksklusif. Laman web: Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files Jakarta: Rineka Cipta
/Id/2012/kabupatenJepara-2014.pdf
[diakses tanggal 27 Oktober 2016] 24) Worwor, M., Laoh, JM., Pengemanan,
DHC. 2013. “Hubungan pengetahuan
14) Welford, H. 2009. Breastfeeding Your dan sikap dengan pemberian ASI
Baby. London: Mershall eksklusif pada ibu menyusui di
Puskesmas Bahu Kota Manado”. Ejurnal
15) Widuri, H. 2013. Cara Mengolah ASI Keperawatan. Vo. 1, No.1, Agustus
Eksklusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta: 2013. Laman web:
Gosyen Publishing https://media.neliti.com/media/publicatio
ns/108694-ID-hubungan-pengetahuan-
16) Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian dan-sikap-dengan-pe.pdf [diakses 15
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Desember 2017]
Rineka Cipta
25) Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori
17) Saryono dan Setiawan A. 2011. dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, Pustaka Pelajar
DIV,S1 dan S2. Yogyakarta: Nuha
Medika 26) Winarti, E. 2007. Perkembangan
Kepribadian. Jakarta: Graha Ilmu
18) Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk
Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi 27) Yuliarti, I. D. 2008. Hubungan
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pengetahuan dan Sikap ibu dengan
Pustaka Rihama Perilaku Pemberian ASI Eksklusif.
Laman web:
19) Sugiyono. 2011. Statistika untuk http://eprints.uns.ac.id/9582/1/72380720
Penelitian. Bandung: Alfabeta 0904201.pdf [diakses tanggal 30
Desember 2016]

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 7


Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Asi Perah

28) Kusumaningtyas, D. 2013. Hubungan Medika


pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
Terhadap pemberian ASI perah pada ibu 30) Rahmawati, M. 2010. Faktor-Faktor
yang bekerja di RS Mardi Rahayu yang mempengaruhi pemberian ASI
Kudus. Laman web: Eksklusif pada Ibu Menyusui Di
http://akbidmr.ac.id/wp- Kelurahan Pedalangan Kecamatan
content/uploads/2016/04/6-draf-untuk- Banyumanik Kota Semarang. Laman
jurnal-dewi-pdp-2013-fix.pdf [diakses web:
tanggal 23 Oktober 2016] http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/in
dex.php.JK/article/download/17/72
29) Sarwono, S dan Meinarno, E. 2011. [diakses tanggal 26 Oktober 2016]
Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1, 2018 | 8

You might also like